Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja
"Ibu susu?"
"Ya Mbak Raya saya minta tolong mbak Raya mau jadi ibu susu untuk anak saya Mikhayla"
"Istri mas kan ada?"
"Hilda tidak mau menyusui anak kami mbak"
"Astaga!"ujar Raya tak percaya di saat dia mendambakan seseorang anak tapi justru orang lain tega membiarkan anak nya.
"Saya mohon mbak"
"Akan saya bicarakan dulu pada suami saya mas Haris karena saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri"
"Tidak masalah mbak tapi saya sangat berharap pada mbak Raya"
"Nanti akan saya kabari mas Haris secepatnya" ucap Raya lagi dan diangguki Haris setuju.
Di sepanjang jalan pulang Raya memikirkan tawaran Haris tadi,apa ini jalan nya dia bisa bekerja seperti kemauan sang mertua?
****
"Hallo"
"Ris gue minta maaf banget kemarin ada kerjaan mendadak jadi gue nggak ngabarin loe soal pesanan gue kemarin"ujar teman Haris
"Nggak papa bro,gue tau loe orang sibuk"
"Pesanan gue masih ada kan Ris?" tanya nya lagi
"Masih,aman kok"
"Ya udah gue transfer ke loe tolong loe peking ya ntar ada yang jemput di bengkel loe"
"Oke bro" jawab Haris tersenyum lebar.
Haris tersenyum dan segera pergi kembali ke bengkel nya.
****
"Gimana kalau kita liburan mas aku bosan di Jakarta terus"pinta Hilda sembari memeluk tubuh Herman mesra,saat ini dua sejoli ini tengah berada di ruangan Herman.
"Kamu mau kemana sayang? Pekerjaan ku masih banyak"
"Pekerjaan nggak akan ada habisnya mas jadi kita liburan sejenak untuk ngilangin stres"
"Kalau sekarang seperti nya belum bisa sayang,mas takut ketahuan Kinanti, semalam aja mas takut banget kamu hubungin mas karena Kinanti sudah mulai curiga mas pulang larut terus"
"Kamu kan bisa bilang aku asisten kamu mas,kalau aku hubungi kamu itu masalah pekerjaan"
"Iya tapi kan akhir-akhir ini pengeluaran kamu terlalu banyak sayang,mas takut nya Kinanti cek keuangan kantor"
"Mas kamu itu harus pinter-pinter cari alasan mas,aku kan terus puasin kamu jadi timbal balik lah dengan apa yang harus kamu berikan sama aku atau kamu sudah mulai hitung-hitungan mas"
"Bukan begitu sayang,mas tau cuma untuk kali ini mas nggak bisa banget sayang,gimana kalau awal bulan depan,kita jalan-jalan ke Lombok saja"
"Lombok?"
"Ya,mas ada pertemuan di Lombok bulan depan kamu bisa ikut dengan alasan pekerjaan, gimana?"
"Terus kita nggak jadi ke luar kota"
"Seperti nya untuk sekarang nggak sayang,kita ganti jadwal bulan depan aja"
"Ya sudah aku ikut mas aja deh" jawab Hilda lesu
"Jangan ngambek gitu donk,ntar cantik nya hilang"ucap Herman sambil mencium pipi Hilda
"Iya-iya"
****
Raya mencoba menghubungi ponsel sang suami lagi tapi tetap tidak aktif membuat Raya gelisah,di lihat nya jam sudah pukul sepuluh malam,apa malam ini Fadil masih tidak pulang?
Tiba-tiba pintu kamar terbuka membuat Raya segera bangkit dari baring nya dan melihat Fadil masuk.
"Mas kamu sudah pulang?" tanya Raya pelan
"Mas tadi aku-"
"Aku lelah Raya! Berapa kali aku katakan pada mu kalau suami pulang itu jangan di kasih pertanyaan yang nggak jelas,bosan banget pulang ke sini!" ketus Fadil lagi membuat Raya terdiam.
Raya segera mengambil koper yang di bawa Fadil dan meminggirkan nya sedangkan Fadil langsung masuk ke kamar mandi.
Raya melirik ke tas Fadil, ingin membuka nya tapi Raya tidak berani pasti Fadil akan marah pada nya.
Tak berselang lama ponsel Fadil berbunyi,Raya melihat nya sejenak.
"Yuni" gumam Raya pelan, tangan nya terulur ingin mengambil ponsel tersebut tapi Fadil keburu keluar dari kamar mandi.
"Ma-s hape ka-mu berbunyi"ujar nya,Fadil segera berjalan ke arah nakas dan mengambil nya.
"Hallo" jawab Fadil pelan
"Sudah"
"Ya.... nanti aku hubungi kembali" lanjut Fadil lalu menutup ponselnya.
"Kamu sudah makan mas?"tanya Raya
"Sudah"
"Mas aku boleh kerja?" tanya Raya lagi,Fadil menghentikan kegiatan nya dan menatap ke arah Raya yang terlihat gugup.
"Kalau kamu nggak boleh juga nggak papa mas, semua nya kan harus izin suami" ujar Raya lagi
"Boleh!"Jawab Fadil singkat
"Kamu yakin mas?"
"Ya,boleh" jawab Fadil santai
"Tapi ak-"
"Aku lelah ingin istirahat,,jika mau bekerja silahkan,aku tidak akan melarang mu" potong Fadil dan di anggukki Raya pelan.
"Sebegitu tak berharga nya aku bagimu mas"batin Raya menahan kesedihannya.
Akan kah Raya memilih bekerja??
semoga lekas sehat kembali Thor...