PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERCERAIAN
Ayana terus memandangi punggung sahabatnya itu hingga hilang dari pandangannya.
Dia tersenyum dalam syukur karena memiliki sahabat seperti Susi yang begitu peduli padanya
Ayana pun melangkahkan kaki menuju halte yang tidak jauh dari tempat kerjanya.
Lama dia berdiri menunggu angkutan umum namun belum juga muncul.
Karena hari sudah hampir menjelang magrib, Dia pun memutuskan menggunakan jasa ojek online
Ada hikma yang dia petik dari kejadian tadi siang. Dengan kejadian itu, hari ini dia bisa mempunyai banyak waktu untuk anaknya
Hampir setiap hari waktunya habis untuk bekerja. Berangkat pukul 07 pagi, pulang ketika pukul 12 malam ketika semua pekerjaan sudah selesai di bereskan
Selama ini Ayana hanya tinggal bertiga dengan ibu dan anaknya.
Suaminya yang memilih menikah lagi, membuat Ayana meminta perceraian karena tidak ingin di madu.
Suaminya yang tidak pernah lagi memberi nafkah pada sang anak sejak 5 bulan terakhir, membuat Ayana harus bekerja ekstra.
Entah apa penyebab suaminya tidak pernah lagi memperhatikan anaknya. Ayana pun tidak tahu
Karena selama ini suaminya bahkan tidak pernah berada di rumah saat dia kesana.
Ayana sadar, yang meminta perceraian adalah dirinya sendiri. Namun bukan berarti nafkah anaknya juga harus di putus begitu saja.
Sang anak harus tetap mendapatkan hak perlindungan, nafkah, baik materi maupun kasih sayang meski kedua orang tuanya berpisah.
Semua pun tahu tidak ada yang namanya mantan anak. Anak adalah titipan Allah yang harus mendapatkan hak penuh dari kedua orang tuanya meski mereka berpisah.
Tapi kini sudah hampir 5 bulan berlalu, mantan suaminya tidak lagi memberikan hak-hak anaknya.
Membuat Ayana menangis hampir setiap malam melihat sang anak yang tidak tahu apa-apa menderita akibat keegoisan orang tuanya
Terakhir Ayana berkunjung ke rumah suaminya 3 bulan lalu, memberi tahukan anaknya yang sakit.
Dan itu sudah yang kedua kali. Tapi suaminya tetap tidak bisa di temui karena kesibukannya.
Hingga akhirnya Ayana tidak lagi kesana dan memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk pengobatan sang anak yang sedang sakit dan membutuhkan pengobatan
Ayana keluar dari rumah mantan suaminya sejak dia meminta perceraian. Hal itu terpaksa dia lakukan karena ke egoisan mantan suaminya
Saat ini dia tinggal di rumah orang tuanya bersama Ibu dan anaknya.
Ayahnya sudah meninggal sejak Ayana duduk di bangku SMA. Dialah kini yang berjuang menjadi tulang punggung untuk Ibu dan anak semata wayangnya.
Meski demikian, peliknya hidup, Ayana tidak pernah sekalipun mengeluh. Semua dijalaninya dengan ikhlas.
***
Setibanya di rumah, Ayana menghempaskan tubuhnya di kursi panjang depan rumahnya.
Tubuhnya terasa begitu letih.
Ayana meluruskan kakinya dengan kepala bersandar ke tembok. Di pejamkannya matanya, berharap semua yang menimpahnya hari ini berkurang bebannya setelah dia membuka mata.
“ Ayana..? ” Sapa sang ibu di ambang pintu rumah
Ayana membuka matanya melirik ke arah sang ibu yang datang menghampiri dan duduk di sampingnya dengan senyum manisnya.
Sang ibu tahu apa yang dirasakan oleh anaknya meski sang anak tidak pernah mengeluh padanya.
Ibunya hanya bisa mengelus lengannya dengan penuh kasih. Berharap anaknya tetap kuat dan tegar menjalani takdir hidupnya
“ Yuki mana Bu..? Tanya Ayana pada sang Ibu
“ Dia baru saja tidur setelah minum obat.. ” Jawab sang Ibu tersenyum
" Ini udah mau magrib Bu.. " Protes Ayana tapi masih tahap lembut
" Tadi Ibu tinggal sebentar ke dapur.. Pas Ibu ke ruang tv, dia ketiduran.. Ibu gak tega banguninnya.. " Jawab sang ibu
“ Masuk yuk.. udah mau magrib, kamu mandi dulu biar Ibu siapkan makan malamnya.. ” Ucap sang Ibu
Ayana bersyukur Ibunya selalu diberikan kesehatan oleh Allah. Hanya Ibunyalah support system Ayana saat menghadapi keadaan yang begitu sulit.
Dia tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya jika sang Ibu tak ada untuknya dan Yuki.
" Kok melamun..? Ayo masuk.. " Ajak sang Ibu lagi
Ayana mengangguk sambil beranjak mengikuti langkah sang Ibu masuk ke dalam rumah
***
“ Rayan.. "
Rayan yang mendengar namanya disebut, segera menghentikan langkahnya dan menengok kebelakang
“ Lohh mama..? kok disini..? ” Tanya Rayan menghampiri mamanya
“ Iya mama mampir sebentar karena ada urusan sama dokter Haris. Tadi udah janjian mau ketemu disini. ” Jawab bu Retno, mamanya Rayan
**BERSAMBUNG
MOHON DUKUNGANNYA TERUS YA BUAT AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI UNTUK BERKARYA.. 🙏🙏**