‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Hari berikutnya, leo kembali ke perusahaan, seperti biasa, dia datang sebelum pukul 8 pagi.
"Tuan, anda di minta ke ruangan Tuan Peter.." baru saja leo akan menjatuhkan bokong nya di kursi kebesaran nya, tetapi sang asisten pribadi sudah lebih dulu menghentikan nya..
"Hah ? Tumben sekali. Ada apa ??" tanya leo sedikit heran. Pasal nya tuan peter sejak leo menjabat sebagai CEO perusahaan sangat jarang datang ke perusahaan nya. Tuan peter hanya sesekali datang jika tengah mengadakan rapat dengan staf staf penting di perusahaan. Selebih nya dia hanya akan menerima laporan melalui sang asisten pribadi nya sendiri yaitu Pak Hadi, asisten nya yang sudah menemani tuan peter selama belasan tahun.
Tanpa menunggu jawaban dari asisten pribadi nya itu, leo pun segera menuju ruangan khusus daddy nya tersebut.
"Ada apa memanggil ku ??" tanpa basa basi setelah masuk ke dalam ruangan tersebut leo langsung melayangkan pertanyaan.
Tuan peter bangun dari duduk nya, lalu berjalan menghampiri sang putra.
"Kenapa tidak pulang ?" tanya nya "Mommy mu memaksaku untuk mencari dan menyuruh mu pulang sejak semalam!!"
Leo menghembuskan nafas dengan berat. "Usiaku ini sudah hampir 30 tahun. Kenapa kalian masih saja menganggap ku seperti anak kecil.."
"Katakan pada mommy, mulai saat ini aku tidak akan tinggal lagi bersama kalian!!"
Leo yang terbawa emosi langsung meninggalkan ruangan daddy nya begitu saja.
Namun sebagai sesama lelaki tuan peter pun mengerti kenapa sikap putra nya seperti itu. Leo merasa sangat terkekang karena sejak menjabat sebagai pemimpin perusahaan, mommy nya tidak mengizinkan leo untuk tinggal di apartemen nya lagi.
Nyonya inara memberi syarat pada leo, jika dia ingin tinggal terpisah maka dia harus menikah, jadi selama leo belum menikah maka mau tidak mau leo harus tetap tinggal bersama kedua orang tua nya.
"Aku mau cari angin! Kau tidak perlu ikut!!" ucap leo pada asisten nya yang sejak tadi menunggu di depan ruangan tuan peter.
"Baik, tuan.." jawab angga sang asisten seraya menekan tombol lift yang langsung menuju lobby.
Leo pun masuk ke dalam lift seorang diri.
🌼
Sementara itu..
"Nona..." ucap damar ketika melihat ale berjalan di koridor menuju ruangan tuan zack
"Damar, apa kau membawa apa yang ku minta ??"
"Iya, nona. Saya membawa nya. Ini..." Damar memberikan sebuah benda pada sang nona.
"Terimakasih.."
"Tapi nona, anda mau kemana ??" tanya damar menghentikan langkah kaki ale "Nanti kalau tuan zack mencari anda, saya harus menjawab apa??"
"Aku tidak akan lama, hanya berkeliling mencari udara segar." jawab ale tanpa menoleh seraya memainkan benda yang di pegang nya, melempar ke atas lalu menangkap nya lagi, terus dia lakukan berulang ulang..
Bip Bip.
"AHh!! Suara mu masih sama, My Boy.."
Bhrum Bhrum!!
"Aku kira kau sudah dimusium kan oleh si nenek sihir itu.." gumam ale seraya memainkan gas motornya.
Ya, sesuatu yang di minta ale pada asisten pribadi daddy nya adalah sebuah motor. Motor kesayangan ale yang pernah daddy nya berikan sebagai hadiah ulang tahun saat dia baru lulus sekolah dasar.
Ale yang sejak kecil memang memiliki ketertarikan di bidang otomotif lebih memilih hadiah tersebut di banding kan barang yang lain.
Berbeda dengan vanya, melihat ale di belikan motor, vanya yang tidak terima langsung merajuk dan meminta di belikan mobil merk terbaru di kala itu.
Tentu saja tuan zack tidak langsung memberikan, sebab saat itu usia vanya belum 17 tahun.
Dulu ale belajar mengendarai sepeda motor dengan supir pribadi nya, yaitu pak guntur. Hanya dalam waktu 2 hari saja ale langsung bisa lancar mengendarai kendaraan tersebut. Begitu lah alexandra, dia terlalu mandiri untuk ukuran anak seusia nya. Tekad nya yang kuat, hingga apapun yang dia usahakan pasti selalu berhasil.
Motor itu hanya ale pakai beberapa kali, namun moment yang terjadi di antara mereka begitu berkesan. Sebab dengan benda itu lah ale bisa mencurahkan segala kesedihan nya. Meskipun singkat, namun alexandra begitu menyayangi motor kesayangan nya yang dia beri nama My Boy tersebut.
Ale pun segera mengendarai motor itu, meskipun sudah bertahun tahun dia tidak menggunakan nya namun ale masih sangat mahir membelah jalanan dan terus mendahului kendaraan lain di depan nya tanpa kenal takut.
Untung saja tuan zack tidak pernah terlewat dalam perawatan motor milik ale, maka nya sampai saat ini meskipun sudah lama tidak ale gunakan, namun kendaraan itu tetap sama seperti dulu.
Setelah cukup lama berkendara, ale menghentikan laju motor nya di sebuah taman yang letak nya masih di pusat kota.
Ale pun membeli minuman dingin di pinggir jalan, lalu membawanya ke taman tersebut.
"Ahh!!" gumam ale setelah tenggorokan nya yang terasa kering di basuh oleh air mineral dingin yang begitu menyegarkan.
TIN! TIN!
Tiba tiba saat ale tengah menikmati minuman di tengah kesejukan taman tersebut terdengar suara klakson yang begitu nyaring dari beberapa kendaraan membuat ale penasaran apa yang tengah terjadi di jalanan tepat di depan taman. Takut-takut jika ada kecelakaan disana..
"Ada apa, bang ?" tanya ale pada salah satu pedagang asongan disana
"Oh, itu non, ada mobil berenti pas di tengah jalan. Hampir aja terjadi kecelakaan beruntun."
Ale sangat terkejut mendengar kabar tersebut, "Ko bisa berhenti ? Mogok ?" tanya ale lagi
"Iya, non. Kayanya sih mogok, sayang banget mobil bagus tapi mogok..."
"Bener, dasar orang kaya ya, gak ngerti masalah mesin. Tau nya cuma make doang!" balas pedagang yang lain menimpali ucapan teman nya itu sambil menggelengkan kepala...
Karena suara riuh klakson belum juga berhenti, setelah berpamitan dengan pedangan tersebut, ale pun segera melangkahkan kaki nya ke tkp, diri nya jadi penasaran, kenapa sampai ramai sekali orang yang membunyikan klakson..
Saat ale sampai di tempat tersebut, ternyata kendaraan yang di maksud pedagang itu memang benar milik orang kaya. Ale tau betul merk dan jenis mobil itu adalah keluaran dari perusahaan tempat nya bekerja. Dan jenis yang di pakai adalah jenis mobil yang paling mahal namun belum resmi keluar karena masih di uji coba oleh diri nya sendiri.
"Astaga! Kenapa dia memakai mobil yang masih di uji coba! Aku saja belum memeriksa semua komponen di dalam nya!!"
Ale langsung berjalan menuju mobil tersebut, untung saja saat ale tiba banyak warga yang bergotong royong untuk membantu mendorong mobil itu ke sisi jalan.
Dari jarak yang sudah dekat, ale melihat seorang pria tinggi tegap yang masih memakai pakaian khas pemimpin perusahaan tengah menghubungi seseorang,
"Non ngerti mesin ?" tanya seorang warga saat ale membuka kap mobil itu, dan tentu nya tanpa izin dari si pemilik kendaraan yang masih asik bicara dengan seseorang dari balik benda pipih nya. Entah bicara dengan siapa, ale tak tau dan tak mau tau..
Ale mengangguk pelan, lalu dengan cekatan memeriksa kendaraan itu dengan teliti.
Setelah di rasa cukup, ale pun pergi begitu saja.
"Kenapa kap mobil saya bisa terbuka ?" tanya seseorang itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah leo,
Melihat raut wajah leo yang tidak bersahabat, membuat warga sekitar jadi takut, apalagi tatapan leo yang begitu tajam dan mengintimidasi...
"Maaf tuan, tadi ada seorang gadis yang memeriksa mobil anda..." jawab salah satu pria yang tadi sempat melihat apa yang ale lakukan pada mobil leo.
"Gadis ??" gumam leo dalam hati nya bingung,
Leo pun melihat ke kiri dan kanan nya mencari seseorang yang di maksud oleh pria paruh baya tersebut.
"Gadis mana ??" tanya leo saat tidak menemukan nya
"Maaf tuan, tadi gadis itu langsung pergi saat tuan masih bicara di telepon. Dia hanya berpesan, jangan gunakan mobil ini lagi karena hasil uji coba nya belum keluar."