NovelToon NovelToon
Langit Maheswara

Langit Maheswara

Status: tamat
Genre:Tamat / BTS / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Reni mardiana

Perjuangan dan kesabaran seorang Langit Maheswara, berakhir sia-sia. Wanita yang selalu dia puja, lebih memilih orang baru. Niat hati ingin memberikan kejutan dengan sebuah cicncin dan juga buket bunga, malah dirinya yang dibuat terkejut saat sebuah pemandangan menusuk rongga dadanya. sekuat tenaga menahan tangisnya yang ingin berteriak di hadapan sang kekasih, dia tahan agar tidak terlihat lemah.

Langit memberikan bunga yang di bawanya sebagai kado pernikahan untuk kekasihnya itu, tak banyak kata yang terucap, bahkan ia mengulas senyum terbaiknya agar tak merusak momen sakral yang memang seharusnya di liputi kebahagiaan.

Jika, dulu Ibunya yang di khianati oleh ayahnya. maka kini, Langit merasakan bagaimana rasanya menjadi ibunya di masa lalu. sakit, perih, hancur, semua luka di dapatkan secara bersamaan.

Ini lanjutan dari kisah "Luka dan Pembalasan" yang belum baca, yuk baca dulu 🤗🥰🥰



jangan lupa dukungannya biar Authornya semangat ya 🙏🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murkanya Galaxy

Langit menatap kearah luar jendela yang mana hujan mulai turun membasahi bumi, seakan tahu bagaimana perasaan Langit saat ini. Angkasa menghentikan mobilnya karena hujan semakin deras, dia tak mungkin menerobos derasnya air yang sudah mulai menghalangi pandangannya.

Wajah Angkasa memerah tak kuasa melihat kesedihan sang kakak, tangannya terulur mengusap bahu yang bergetar hebat itu. Hanya isakan demi isakan yang memecah keheningan, baru kali ini Angkasa melihat Langit sehancur ini.

"Apa salah Abang, Sa! Kenapa dia tega, hikss.. Dari kecil kita bareng, 8 tahun kita pacaran apa gak cukup masa itu, Sa? Apa Abang begitu buruk di matanya? Aaarrrggghhh....!" Pekik Langit frustasi. Tangannya menjambak rambutnya, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

"Abang... Hiks.." Lirih Angkasa tak kuasa menahan tangisnya, dia peluk tubuh tegap kakaknya serta di usapnya punggung rapuh itu dengan lembut, setidaknya dia ingin memberikan kekuatan walau hanya lewat pelukan saja.

"Abang terlalu sempurna untuk wanita sepertinya, seberapa lama pun hubungan Abang, kalau Tuhan tidak menakdirkan kita harus apa? Semesta tahu, kalau Abang itu sangat Sempurna." Sambung Angkasa.

Angkasa meregangkan pelukannya. Dia segera menghapus linangan air mata di wajah yang merah dan juga sembab itu, tangannya terulur mengambil tisu di dashboard dan ia berikan pada kakaknya.

Srrooottt..

Langit mengusap kembali air matanya, tak lupa ia membersihkan hidungnya yang terasa tak nyaman karena selain air yang turun dari matanya, cairan kental bening di hidungnya pun turun tanpa di undang.

"Kasa tahu Abang lagi sedih, tapi please... Jangan buat Kasa jijik." Ucap Angkasa di sela tangisnya.

Langit malah menatap tisu yang di pegangnya, dia memperlihatkannya pada adiknya.

"Abang keluarinnya pake tenaga dalam, hiks.. Jadi upilnya juga ikut ketarik." Ucap Langit dengan nafas tersengal.

"Demi apapun, air mata Kasa langsung naik lagi Bang." Ucap Angkasa dengan pasrah, disaat sedih pun kakaknya masih bisa menghibur orang lain. Sementara orang lain tak bisa menghiburnya, selain mendengarkannya.

*******

Di tempat lain.

Jennie hanya menatap nanar kearah pintu dimana Cinta pertamanya meninggalkan jejaknya, rasa bersalah mulai menggerogoti hatinya. Sorot mata kecewa dan betapa terlukanya Langit, sangat tergambar jelas di matanya.

'Maaf.' Batin Jennie.

Galaxy tidak jadi menyusul kedua kakaknya, melainkan ia putar balik arah menuju rumah Jennie. Tidak ada yang boleh menyakiti kakaknya, Langit adalah sosok kedua setelah ayahnya yang sangat ia sayangi.

Raut wajah tak bersahabat terpancar jelas di mata Galaxy, dia mengepalkan kedua tangannya disaat melihat Jennie masih bisa tertawa diatas penderitaan Kakaknya. Galaxy memang tidak suka pada Jennie sejak dulu, dia juga tahu bagaimana kisah asmaranya dengan sang Kakak karena Jennie seringkali datang ke rumah bermain ataupun belajar.

Langkah panjang Galaxy membawanya ke pelaminan, dia sangat amat marah dengan wanita yang saat ini berdiri dengan senyum yang paling dia benci.

"JENNIE SIALAN!" Teriak Galaxy.

Semua mata tertuju pada Galaxy, terutama nama yang di teriakkan olehnya. Galaxy berdiri di hadapan Jennie, dia mencengkram bahu Jennie dengan sorot mata menghunus tajam bak sebuah tombak yang mampu menembus jantung wanita yang ada di hadapannya.

"KENAPA LOE LAKUIN INI SEMUA, HAH! KENAPA! KESALAHAN FATAL APA YANG UDAH ABANG GUE PERBUAT? 8 TAHUN GAK ADA APA-APANYA BUAT LOE, MURAHAN!" Teriak Galaxy membuat Jennie ketakutan sampai memejamkan matanya.

PLAKKK ..

Sebuah tamparan keras di pipi Jennie membuat yang lainnya terperangah, begitupun keluarga dan suami Jennie. Galaxy kembali mencengkram bahu Jennie, lebih erat dari sebelumnya.

Kevin berusaha melepaskan cengkraman Galaxy dari tangan istrinya, tetapi Galaxy justru berbalik badan dan meninju wajah suami Jennie disaat itu juga.

Bughhh...

"Diem loe! Gak usah ikut campur, Bedebah!" Galaxy menunjuk wajah Kevin yang terduduk di bawah, jangan lupa tatapannya yang siap menguliti siapapun yang berani mengusiknya.

"Perempuan busuk yang baru aja loe sunting, dia itu pengkhianat @nj!n9!" Pekik Galaxy. "

"Dari kecil dia di jaga sama Abang gue, di setiap susahnya abang gue yang datang ngasih uluran tangan. Kalo loe lupa! Siapa yang nolongin usaha bokap lie yang hancur, siapa! SIAPA KALAU BUKAN ABANG! INI BALASAN LOE SAMA ABANG, BAGAIMANA PERASAAN ORANGTUA GUE TAHU KALAU ANAKNYA DI SAKITIN SEBEGITUNYA SAMA DUGONG KAYAK LOE, SAMPAH!" Galaxy benar-benar meluapkan kemarahannya, dia mewakili apa yang tidak bisa kakaknya lakukan.

"Galaxy hentikan!" Pekik Jennie yang sudah berderai air mata.

"Aku mohon, hentikan. Hiks... Aku yang salah, aku yang salah disini! Jangan sakiti suamiku, dia tidak tahu apa-apa." Ucap Jennie memelas di hadapan Galaxy.

"Gue udah peringatin loe sebelumnya. Kalo loe udah gak cinta sama Abang, lepasin Abang! Gue tahu kalo loe lagi bunting, jangan pikir gue bodoh! Loe salah udah berurusan sama Kakak gue. Ingat! Karma bakal datang setelah kebahagiaan sesaat loe berakhir, camkan itu!" Sarkas Galaxy.

Para tamu mulai krasak-krusuk membicarakan apa yang Galaxy ucapkan, mereka tak menyangka Jennie yang terlihat kalem berbuat sedemikian rupa. Wajah orangtua Jennie langsung menyendu, tak dapat di pungkiri kalau memang Putrinya itu salah dalam melangkah. Alain halnya dengan orangtua Kevin yang berusaha menahan malu, rahasia yang sudah mereka jaga dan tutupi kini terbongkar juga.

Kevin bangkit dari duduknya, dia menyeka sudut bibirnya yang berdarah. Dari arah belakang dia menyerang Galaxy karena tak terima di permalukan di depan tamunya, tubuh Galaxy terhuyung kedepan karena Kevin menendang punggungnya.

Galaxy tak tinggal diam, dia meregangkan ototnya dan bebalik badan kembali memberikan tinjunya pada Kevin.

"Aakkhhh.." Ibu Kevin berteriak saat melihat Putranya kembali di hajar oleh Galaxy.

"Siapapun itu, panggilkan security." Panik Ibu Kevin.

Keduanya saling menyerang tak mau kalah, Galaxy tidak terima begitu mendengar percakapan satpam yang berjaga di luar yang mengatakan kalau Jennie sudah hamil. Langit mungkin tak tahu, jika dia tahu pastinya sangat kecewa.

Dari arah belakang, Irwan menangkap tubuh Galaxy dengan membisikkan kata maaf agar Galaxy menghentikan aksinya. Jennie menangis melihat perseteruan suami dan adik mantannya, demi apapun saat ini dia sangat amat malu karena aibnya sudah terbongkar. Pergerakan Galaxy pun mulai melemah, dia menarik tangannya dari Irwan.

"Jangan pernah menampakkan wajah busuk loe di hadapan Abang lagi! Baik disengaja atau pun tidak, bersihkan air mata buayamu karena gue muak lihatnya." Ucap Galaxy sambil berlalu begitu saja.

******

Langit tidak pulang ke rumahnya, dia lebih memilih mendinginkan kepalanya yang panas dan juga berisik dengan mengunjungi pantai. Deburan ombak, hembusan angin dan suara kicauan burung membuat kepalanya yang semula berat terasa ringan. Angkasa hanya melihat dari kejauhan, selepas hujan yang mengguyur kota. Langit meminta adiknya untuk membawanya ke pantai, hanya disaan dia bisa melampiaskan rasa gundah gulananya.

Beberapa kali Langit mengerjapkan matanya yang sudah berembun, sayang sekali jika air matanya yang berharga harus kembali jatuh menangisi hal yang sama. Tetapi tetap saja, rasa sakitnya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya sampai bingung arah hidupnya harus kemana.

Tubuh kokohnya berdiri menatap Lautan, dia sudah siap berteriak dengan kencang, tetapi niatnya urung kala suara teriakan seseorang sudah mendahuluinya.

"AAARRRGGHHHH... GUE BENCI, GUE BENCI LOE SEMUA SIALAN! HUHUHU.... AAARRRGHHHH...!" Dari teriakannya, sangat jelas kehancuran itu.

Langit hanya menatap punggung salah seorang perempuan yang berdiri tak jauh darinya, kakinya terus melangkah seakan air laut mengajaknya untuk ikut menghampiri ombak.

"Lebih baik aku mati, semesta sangat tidak adil padaku." Lirihnya.

Bruukkkk....

1
Nadira Alexa
kaya ga asing sama bunyinya 🤣🤣🤣🤣🤣
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Nur Aqilah
Luar biasa
Rafa Pratama
novelnya slalu bagus
Difak Ajjah
Luar biasa
difaq aisyah
Lumayan
Novita Ae
Luar biasa
fanshesss_
ijin baca
prodeoo
laki laki normal tapi sangat lemah hati
Aneke Laoh
Luar biasa
Atiah arini
keren good
Jasni Erianti
/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Wy Ky
keren
Fitria Utami
waduh ngakak abis🤣🤣🤣🤣
Jasni Erianti
thor kamu orang sumatera barat ya
Reni Mardiana: aku orang bandung lah 🙃
total 1 replies
Ina Karlina
cerita asik .sukses terus ya Thor 🥰🥰
Ina Karlina
kocak banget🤣🤣🤣
Eemlaspanohan Ohan
rasain menjebak tunangan adik. sendiri
Ina Karlina
emang dasar ular..
Ina Karlina
jeni masih penasaran ke langit.. dasar cewe ga tau diri dan malu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!