Lyn selalu menjadi bahan ejekan di mana pun ia berada. ia selalu menutupi wajah sebelah kiri nya dengan rambut panjangnya. Nasib buruk nya di mulai dari wajahnya yang rusak sebelah.
Karena bantuan tidak di sengaja dari Lyn, Edgar Mellon Gretchen CEO perusahaan mode ternama di Asia mencoba merangkulnya untuk bekerja sama secara pribadi. Lyn yang mendapat tawaran emas benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk mengubah takdir nya saat mengetahui bahwa Shakila kakaknyalah dalang atas wajah rusaknya.
Dengan bantuan dari Edgar, Lyn sangat siap untuk membalas dendam atas penderitaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink.py, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terharu
Bab 4
Deg.
Hasil karya yang Lyn gambar membuat CEO dan asistennya melongo kembali.
'gadis ini..' dalam hati Edgar
'ini, bagaimana bisa..' dalam hati Milo
'Indah' Edgar dan Milo saling pandang.
Terlihat polos namun berkualitas. Itulah yang ada dipikiran orang orang ketika melihat karya Lyn. Jika dalam gambar saja sudah seperti ini bagaimana dengan busana yang sudah dirancang, pasti hasilnya sangat terlihat mewah.
Lyn tersenyum tipis saat melihat CEO dan asistennya melongo mematung dengan mata yang lama berkedip. Dalam hati Lyn ia sangat puas akan imajinasi nya, sebentar lagi sebuah kesepakatan akan muncul.
"Bagaimana tuan muda, apa hasil karya ku bisa diterima di pendaftaran Paris Fashion nanti?" Tanya Lyn membuyarkan kedua orang yg sedang melongo.
"Ekhem." Edgar berdehem menutup wajah bodohnya.
"Jangan senang dulu, pandangan ku ini memang bagus, tapi kita tidak tahu nanti hasilnya setelah didaftarkan."
"Besok baru akan di konfirmasi, dan lusa adalah keputusan nya. Sampai bertemu lagi besok lusa nona.." ucapan Edgar menggantung karena tidak ingat nama gadis di hadapannya.
"Lyn. Nama saya Lyn cleaning service bagian lantai 28" jawab cepat Lyn dengan penuh percaya diri.
Edgar langsung melihat wajah Lyn. meskipun hanya bisa dilihat jelas sebelah wajah, tapi tetap terlihat pancaran percaya diri yang tinggi dan kemandirian.
"Baiklah, lusa saya akan langsung memanggil mu untuk konfirmasi dan keputusan" jawab Edgar.
Mendengar itu Lyn Langsung terharu dengan membungkuk hormat pada Edgar. Jika Edgar bilang begitu, artinya Edgar tertarik untuk mempertimbangkan tawaran kesepakatan Lyn.
"Terima kasih tuan, saya akan menunggu nya karena ini sangat berarti untuk saya."
Edgar yang mendengar suara haru Lyn refleks melihat wajah nya. Sejenak pandangan Lyn dan Edgar bertemu, pandangan yang biasa perlahan menarik pandangan yang aneh secara tidak sadar, lalu tiba-tiba dikagetkan oleh suara Milo.
"Baiklah nona Lyn, silahkan untuk menyelesaikan tugas anda lebih dulu karena kami juga masih banyak hal yang harus dikerjakan" tegas Milo.
Lyn pun terkaget dan hanya mengangguk lalu mengerjakan tugas nya.
"Oke, thanks infonya. Awasi dia terus jangan sampai dia merasa senang!" Lalu Shakila menutup telponnya.
"Ternyata hanya mengganti bagian kebersihan yang sedang sakit, huh. Kukira ada apa."
Ya, Shakila menelpon seseorang untuk menanyakan mengapa Lyn bisa keluar dari dari ruangan CEO.
Saat ia baru keluar dari pintu lift saat itu di melihat sosok seperti Lyn sudah masuk ke dalam lift sebelahnya, Shakila memang melihat Lyn masih memakai seragam cleaning service nya, namun Shakila patut waspada mengingat Lyn yang selalu beruntung apapun musibah nya.
Sebenarnya ketika dia mendengar Lyn ingin daftar sebagai cleaning service, Shakila bisa dengan mudah untuk membuat Lyn ditolak. Namun partner kejahatannya menyarankan agar Lyn dibiarkan bekerja karena ia punya cara untuk menambah beban pekerjaan Lyn. Selain itu, Shakila juga bisa mengawasi Lyn karena didalam perusahaan yang sama.
Malam hari Dion mentraktir Lyn makan di warung makan pinggir jalan.
"Gimana Lyn, apa ada yang beda saat membersihkan ruangan CEO" goda Dion.
Tentu saja Dion tahu masalah Lyn yang selalu ditindas oleh rekan cleaning service yang lain, hanya karena Lyn anak baru sendirian di bagian itu. Mereka merasa senior dan memberikan Lyn separuh dari pekerjaan mereka pada Lyn, jika Lyn menolak maka mereka akan melakukan berbagai trik agar tubuh Lyn terluka. Tentu saja ini juga adalah salah satu pengaturan dari seseorang.
" Huh, sama saja. Aku pikir dengan membersihkan ruangan CEO mereka tidak akan memberikan beban untukku selama beberapa hari, tapi ternyata tetap saja mereka tidak mengerti" jawab Lyn cemberut.
Di meja makan, Shakila menceritakan hari harinya menjadi sekretaris. Shakila memang sengaja ingin mengisi kekosongan di keluarga nya dengan cerita citra baiknya agar ia bisa dipercaya mewarisi harta Greyson, karena Shakila juga mengetahui bahwa warisan Greyson masih atas nama Lyn.
"Ayah, ibu, aku juga melihat Lyn bekerja sebagai cleaning service di perusahaan yang sama dengan ku, apakah dia terlihat beruntung?" Tanya Shakila pelan.
"Apanya yang beruntung menjadi cleaning service. Meskipun tempat itu perusahaan besar, tapi babu tetap saja menjadi babu." Jawab Daniel.
"Benar sayang. Meskipun kau adalah sekretaris 2, sekretaris tetap saja sekretaris dari sudut manapun sekertaris tetap terlihat mencolok" tambah Celina.
"Kila juga mendengar bahwa Lyn sudah mempunyai toko online baju dan sudah mulai berkembang. Apa ayah dan ibu tidak ingin melihatnya? Kurasa Lyn sudah mulai mandiri."
Daniel tampak berfikir "ya, ayah juga sudah mendengar nya. Dia memang melakukan perkembangan."
Wajah Shakila datar namun masih mendengarkan perkataan orang tua nya dengan seksama.
"Tapi tetap saja anak itu tidak bisa disebut mandiri. Modal, tempat dan tenaga semuanya ditanggung oleh pemilik laundry itu, sedangkan Lyn hanya memberikan ide produksi nya saja, dia bahkan jarang membuat berbagai baju dengan tangannya sendiri. Dia tidak punya alasan untuk kita kunjungi." Jawab cepat Celina dengan nada meremehkan.
"Benar juga." Saut Daniel.
Shakila menoleh kepada Daniel.
"Meskipun terlihat mandiri, siapa yang sangka jika itu hanya sebuah tipuan. Lagipula toko online nya itu hanya toko kecil-kecilan. Untuk mendapatkan hidup enak seperti kita, harus membutuhkan waktu yang lama untuk toko kecil seperti itu. Biarkan dia merasakan hidup pahit setelah apa yang diperbuat kepada kita." tambah Daniel sambil menerawang.
Mendengar itu sudut bibir Shakila melengkung sedikit. Ia sangat puas akan jawaban orang tuanya yang sudah tidak menyukai Lyn lagi. Shakila memang sengaja menanyakan hal tentang pekerjaan Lyn, ia hanya ingin memastikan apakah orang tua nya masih peduli atau tidak pada Lyn yang masih bisa berdiri sendiri.
Di tempat lain, di sebuah kamar mewah nan megah, Edgar baru saja mendapat email konfirmasi lulusnya pendaftaran Paris Fashion. Bukan hanya itu pihak Paris Fashion tertarik untuk mencoba menggandeng karya busana dari Edgar untuk tampil di Paris Fashion week yang diadakan setahun 2x.
Edgar benar-benar merasa beruntung memberikan kesempatan pada Lyn waktu itu.
Padahal, sebenarnya Edgar ingin langsung mendepak Lyn karena sudah lancang menguping pembicaraan intim perusahaan nya. Tapi karena melihat kesungguhan dan tingginya kepercayaan diri Lyn membuat nya ingin mencoba. Namun siapa sangka, hasilnya akan menjadi double.
Edgar segera menelpon asistennya untuk melakukan satu hal sebelum membuat keputusan.
"Halo Milo, aku ingin kau mencari tahu tentang gadis cleaning service yang bisa membuat desain busana waktu kemarin. Waktumu 1 jam!" Perintah Edgar lalu menutup telponnya sebelum Milo menjawab.
Di seberang sana di sebuah apartemen, Milo menggerutu kesal karena telponnya dimatikan sekenanya oleh bosnya.
"Bocah itu, selalu seperti itu.huh"
"Tadi dia bilang apa? Mencari tahu tentang gadis cleaning service yang bisa membuat desain kemarin." Milo menerawang dahinya berkerut.
Tidak lama kemudian dia ingat
" Oh, dia bilang namanya Lyn bagian cleaning service di lantai 28"
"Baiklah. Sekarang ku kerjakan dulu lebih cepat lebih baik."
hadeuh