Merasa telah dikhianati dan sakit hati oleh sang kekasih karena berselingkuh dengan adik tirinya.
Membuat perempuan bernama Katya murka dan membatalkan pernikahannya secara sepihak.Tepatnya dihari menjelang pernikahan mereka.
Hal itu membuat Katya nekat menikahi seorang pria asing yang tanpa sengaja ia tolong dan pungut dalam semalam.
Siapakah sosok pria asing itu?Akankah pernikahan rahasia yang dilakukan Katya akan berakhir atau sebaliknya??
Yuk simak ceritanya..🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Katya pun hanya bisa menatap Guhan dengan heran sambil melongo.
Setelah mengisi token listriknya dan lampu dirumahnya sudah kembali menyala,Katya langsung masuk kedalam rumah sambil menggelengkan kepala.
Hidup di jaman apa orang ini??gumam Katya dalam hatinya.
...****************...
Plak..Plak..
Alfian tanpa henti terus menampar wajah Tamara.Perasaan yang begitu emosi dan memuncak,membuat amarahnya pun tak bisa dikendalikan.Semntara Nana sebagai sang istri berusaha terus untuk menenangkan Alfian dan berhenti menampar Tamara.
Plak..Plak..
"Sudah hentikan sayang..Hiks..Hentikan tindakan mu ini,kau bisa membunuhnya..hiks." usak Nana yang terus memohon pada Alfian untuk berhenti menampar wajah Tamara.
Walaupun kelakuan Tamara tidak bisa dimaafkan,tapi Nana sebagai sang ibu juga tidak tega.Melihat putri kandungnya terus dipukuli oleh Alfian yang hanya ayah tirinya.
Melihat Nana terus membelanya,membuat Alfian semakin emosi dan mendorong Nana hingga terjatuh tersungkur.
"Diam kau wanita sialan.!!" teriak Alfian dengan penuh emosi.
Hal itu pun membuat Tamara tidak terima dan langsung memberontak.
"Ibu..!" sahut Tamara langsung menghampiri Nana sang ibu.
"Ibu tidak apa-apa?" tanya Tamara dengan sangat khawatir.
"Ibu tidak apa-apa nak.Cepat minta maaf pada ayah mu sayang.Kau harus minta ampun pada ayah dan Katya.Hiks." ucap Nana yang menasehati Tamara.
"Untuk apa kau membela anak sialan ini??Apa kau masih saja terima dengan kelakuan yang sudah menghancurkan keluarga kita.!!" sahut Alfian menegur Nana yang masih dengan emosinya.
"Kenapa aku harus minta maaf??Dan berhenti kau menyakiti ibu ku.!!Kau boleh menyakiti ku tapi jangan coba menyakiti ibu ku.!" sentak Tamara yang kini berani melawan Alfian ayahnya.
"Apa kau bilang??Beraninya kau melawan ku,dasar anak tidak tahu diri.!!Mulai sekarang keluar kau dari rumah ini,aku sudah tidak sudi mengakui mu sebagai anak ku.!!" sentak Alfian langsung akan mengusir Tamara.
"Tidak,jangan sayang.Kau tidak boleh mengusirnya.Dia juga anak mu,dia memang bersalah tapi kasih dia kesempatan untuk menebus semua kesalahannya.Bila perlu,aku juga akan menebus kesalahan Tamara.Aku yakin Tamara bisa berubah." ucap Nana masih terus membela Tamara dan menghalangi Tamara untuk berhadapan dengan Alfian.Dengan maksud ingin melindungi Tamara dari amarah Alfian.
"Aku tidak akan berubah Bu.Aku juga tidak akan menebus kesalahan ku.Aku berhak bahagia bersama orang yang ku cintai.Kenapa kalian masih saja tidak mau terima?" ujar Tamara yang protes dna menganggap dirinya tidak salah.
"Cukup Tamara.!!Berhenti bicara omong kosong.!!Cepat berlutut pada ayah mu dan minta maaf.!" tegur Nana dengan nada tinggi dan mulai kesal dengan sikap Tamara.
"Aku tidak akan minta maaf,aku tidak akan mengakui kesalahan karena itu bukan kesalahan ku.Harusnya aku yang dijodohkan dengan Roy bukan Katya.!!" jawab Tamara dengan nada tegas dan melawan.
"Kau memang anak tidak tahu diri.Cepat keluar dari rumah ini.!!Kau cuma akan bawa sial di keluarga ku !!" sentak Alfian langsung menarik paksa tangan Tamara dan menyeretnya keluar dari rumahnya.
"Akh..sakit..Aku tidak mau keluar dari rumah ini.Harusnya ayah bisa terima kalau Roy lebih milih aku.Lepaskan aku.!" lirih Tamara yang meringis kesakitan saat Alfian menyeretnya untuk keluar dari rumahnya.
"Jangan coba untuk kembali ke rumah ini sebelum kau menyesali perbuatan mu.Tapi kalau kau masih saja nekat,tanggung saja sendiri perbuatan mu.Paham.!" ucap Alfian dengan tegas dan langsung menutup pintu rumahnya dengan keras.