takdir nya berubah ketika dia d paksa menikah dgn seseorang yg tak pernah dia ketahui siapa,,
humairah gadis desa yg sederhana dan sholeha,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha mawik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Suara kumandang adzan subuh menggema d seluruh alam, memecah kesunyian. Seperti biasa setelah melaksanakan kewajiban nya Hummairah melaksanakan tugas nya d rumah, dari memasak dan menyiapkan sarapan untuk Ayah dan dirinya, tak lama kemudian Ayah pulang dari musholah. Hummairah segera menyiapkan sarapan dan mereka makan bersama.
Hummairah kembali mengayuh sepeda nya menuju pasar dimana dia bekerja. Sampai ditujuan dia terharan toko bibi nya tutup, dan dia bertanya kepada rekan kerja nya.
" Assalamualaikum Pak. Kenapa toko Bi Ratna hari ni tutup nya ? " Tanya Hummairah
" Bapak juga gak tau Ra, Bapak dari tadi udah disini tapi juragan belum juga datang " Jawab Pak karsin
" Kenapa ya Pak ? Apa aman atat bibi lagi sakit ? Tanya Hummairah lagi.
" Bapak juga gak tau Ra. "
" Ya udah kalo gitu biar saya kerumah Paman deh Pak, mau cari tau ada apa. Saya pamit ya Pak, Assalamualaikum "
" Iya Ra, Waalaikumsalam. Hati hati Ra. "
Hummairah kembali menayuh sepeda menuju rumah paman nya.
" Assalamualaikum " Dia mengetok pintu rumah, tak lama keluar Ratna membuka pintu.
" Waalaikumsalam. Ada apa Ra ?" Tanya Ratna
" Bibi tidak kepasar, membuka toko ? Apa Bibi atau Paman lagi sakit ?Tanyanya cemas.
" Tidak Ra, kami baik baik saja. Cuma hari ini memang Bibi dan Paman lagi ada urusan maka nya tidak buka toko. " Ucap Ratna
" Oh... Alhamdulillah kalo Bibi dan Paman tidak apa apa. Ya sudah kalau begitu ara pamit ya Bi. " Hummairah pamit
" Tidak mau masuk dulu raa. " Ucap Ratna
" Gak usah Bi, sebentar lagi siang takut Ayah keduluan pulang, kasian ayah sendirian dirumah. Assalamualaikum " Hummairah pamit Hummairah
" Waalaikumsalam. Hati hati Ra. " Balas Ratna
Tak lama kepergian Hummairah Ardi keluar...
" Siapa yang datang Bu. " Tanya Ard"
" Hummairah Pak, ayo masuk Pak. Nanti tetangga kita melihat kita ada dirumah mereka akan heran. Lalu mereka akan memberondong kita dengan pertanyaan yang tak ada habis nya. " Ucap Ratna
" Ibu sudah berhasil membujuk Intan ? " Tanya Ardi
" Belum Pak. Ibu bingung, bagaimana caranya membujuk Intan supaya dia setuju "
Tiba tiba Ardi teringat sesuatu.
" Bu, bagaimana kalo kita tukar Intan dengan Humamairah saja ? " Ucap Ardi
Maksud bapak ? " Tanya Ratna
" Begini Bu, juragan Malik kan tidak tau dengan Intan anak kita. Jadi biar Hummairah saja yang menggantikan Intan, untuk kita tukarkan sebagai jaminan. "
" Tapi apa Hummairah mau ? Ratna tak yakin
" Ibu bujuk dong, dia kan dekat dengan Ibu " Ardi meyakinkan istrinya
" Tapi bagaimana dengan mas Firman Pak ? Apa mas Firman akan setuju kalo anak nya kita jadikan jaminan. " Ucap Ratna ragu
" Kita jangan bilang ke mas Firman yang sebenar nya, bilang saja kalo juragan Malik lagi cari calon istri. Juragan Malik kan sudah lama menduda Bu. " Ardi menambahkan
Ratna masih berpikir keras tentang usul suami nya.
Sudah Ibu jangan pikir tentang bagaimana bicara ke mas Firman, itu urusan Bapak. Biar Bapak yang ngomong ke Mas Firman. Ibu urus Hummairah saja. Bujuk Hummairah, dia kan selalu dengar omongan Ibu. "
" Baiklah Pak, besok Ibu akan coba bicara pada nya "
" Kalau rencana kita berhasil Bu, Kita tidak akan kehilangan harta kita yang sekarang kita miliki, malahan akan bertambah. Karena juragan Malik pasti akan memberikan banyak barang hantaran untuk Hummairah. " Ardi berkhayal
Seketika wajah Ratna cerah, semburat senyum terpancar di wajah nya, mendengar perkataan suami nya.
" Baik Pak, Ibu akan berusaha membujuk dan meyakinkan Hummairah. " Ratna menyakinkan suaminya
Lalu pasangan suami istri itu tertawa bersama, mereka sudah tidak sabar menunggu hari esok untuk menjalankan rencana mereka.
Keesokan hari nya, seperti biasa Hummairah setelah selesai dengan tugas nya dirumah, Ia pun bergegas kepasar untuk bekerja membantu Bibi nya.
Sesampainya di pasar, Ia segera masuk ke toko Bibi nya. Melihat kedatangan Hummairah Ratna tersenyum cerah.
" Assalamualaikum Bi " Hummairah memberikan salam, sambil mencium tangan. " Waalaikumsalam. Ra, bisa ikut Bibi
sebentar. Bibi ada perlu sama kamu. " Ujar Ratna
Hummairah mengangguk,dan mengikuti Ratna dari belakang. Tiba di sebuah ruangan tempat biasa dimana Ratna beristirahat, Ratna mengajak Hummairah duduk.
" Ra, Bibi mau ngomong sesuatu sama kamu "
" Mau ngomong apa Bi. ?" Tanya Hummairah
" Begini Ra,kamu tau juragan Malik kan ?Hummairah menganggukan. Ratna kembali melanjutkan cerita nya.
" Juragan Malik lagi cari calon istri "
Hummairah terkejut dengan omongan Ratna dan bertanya.
" Maksud Bibi ngomong ke saya kenapa ya? Itu kan bukan urusan saya, lagi pula saya juga tidak bagitu mengenal juragan Malik " Jawab Hummairah polos.
" Dengarkan dulu Ra, Bibi sama Paman mu berencana mau menjodohkan kamu sama juragan Malik."
Sekali lagi Hummairah tersentak.
" Menjodohkan saya ? "
" Iya Ra, gimana Ra kamu mau ya. Kamu bisa hidup enak Ra kalo kamu jadi istri juragan, kamu gak perlu lagi kerja, Ayah kamu kan udah tua dan sakit sakitan. Jadi ayah kamu gak perlu kerja keras lagi " Ratna meracuni pikiran Hummairah
" Kenapa Bibi tidak menjodohkan juragan Malik sama Intan ?"
" Tidak bisa Ra, Intan itu masih kecil. Lagi pula Intan kan masih kuliah, dia masih ingin mengejar cita cita nya Ra. "
Hummairah masih berpikir, Ia masih belum mengerti apa maksud dari semua ini. Ratna mempehatikan wajah Hummairah, tak lama Ia kembali melanjutkan perkataan nya.
" Bagaimana Ra, kamu mau ya. Jarang jarang lho Ra ada yang bernasib baik kayak kamu. Bibi begini juga karena sayang sama kamu Ra, Bibi tidak mau kamu selama nya hidup susah. "
Hummairah terdiam mencerna setiap kata dari Bibi nya. Tak lama Ratna kembali melanjutkan.
"Bagaimana Ra, Bibi gak maksa kamu jawab sekarang. Bibi kasi kamu waktu untuk berpikir, tapi kalo Bibi jadi kamu Ra, Bibi akan ambil kesempatan ini. Kapan lagi Ra, ini tidak akan datang 2 kali. "
Hummairah bingung untuk menjawab. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak bekerja hari ini dan ingin segera pulang. Hummairah pun segera pamit pada Ratna.
" Saya pulang dulu ya Bi, saya tiba tiba tak enak badan"
" Iya Ra, ayo Bibi antar ke depan. "
Ratna menuntun Hummairah keluar dari ruangan nya. Ketika Hummairah akan keluar dari toko nya, tiba tiba Ratna memanggil nya.
" Tunggu sebentar Ra "
Ratna mengambil beberapa macam sembako kemudian membungkus dan memberikan nya kepada Hummairah..
" Ini Ra, bawa pulang. Untuk kamu dan Ayah kamu "
Hummairah meraih bingkusan itu.
" Terimakasih ya Bi, saya pulang ya Bi. Assalamualaikum. "
" Waalaikumsalam. "
Ratna tersenyum puas ia tau rencana nya membujuk Hummairah pasti berhasil, terlihat dari wajah Hummairah yang bimbang. Ia juga tau kalau Hummairah selalu menurut dan mendengar omongan nya...