PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENASARAN
Setelah setahun berlalu dari kejadian itu, Rayan mulai membuka hatinya kembali untuk sebuah lembaran baru.
Hanya saja dia belum menemukan seseorang yang sefrekuensi dengannya hingga saat ini.
Itulah sebabnya kenapa dia belum menikah hingga saat ini.
Setelah memesan makanan, mereka makan bersama sambil sesekali lempar canda satu sama lain mengingat masa-masa sekolah mereka dulu.
Mereka begitu asik bernostalgia semasa masa sekolah yang merupakan moment tak terlupakan
Saat Rayan melempar pandangan ke depan, matanya tak sengaja melihat seseorang yang di rasa tak asing lagi baginya
Ingatan Rayan kembali teringat akan wajah gadis yang sejak tadi menghiasi fikirannya
Rayan baru paham kenapa wajah anak pasiennya terasa familiar di matanya
Ternyata sebelumnya dia sudah pernah bertemu dengan Ayana yang memiliki wajah yang mirip dengan seorang gadis anak dari pasiennya itu
“ Perempuan yang di rumah sakit tadi sangat mirip dengannya.. Pantas wajah perempuan tadi terasa gak asing, ternyata ini jawabannya.. Tapi apa hubungan mereka..? " Gumam Rayan dalam hati
“ Woyy, bengong aja dari tadi.. ” Rayan tersentak kaget
Dia mengarahkan pandangannya kearah Galang dengan muka datar
" Mikirin apa sih..? " Kepo Galang
“ Iya sorry, badan ku terasa capek dan remuk semua rasanya.. Balik aja yuk..? ” Tutur Rayan kepada ketiga temannya
" Iya udah ayo.. Udah malam juga.." Sambut Fatir
Mereka mengakhiri acara makan mereka dan beranjak keluar restoran setelah selesai pembayaran
Mereka berpisah di parkiran setelah masuk kedalam kendaraan mereka dan pergi ke tujuan maaing masing
***
“ Ayana, aku anter ya pake motor..? ” Ucap Susi menawarkan tumpangan
“ Gak usah, kita beda arah dan ini juga udah malam.. ” Tolak Ayana tersenyum
Susi memang sangat peduli pada Ayana sejak tahu semua yang di alami Ayana.
Bahkan juga pernah bukan hanya sekali dua kali dia menawarkan tabungannya pada Ayana untuk pengobatan sang anak.
Kepeduliannya pada Ayana membuat Ayana selalu bersyukur memiliki sahabat yang baik sepertinya.
Meski demikian, Ayana tidak pernah menerima tawaran sahabatnya itu.
“ Ya udah aku temanin nunggu angkot aja.. ” Ucapnya tak ingin dibantah
“ Mmm ya udah.. ” Pasrah Ayana
Setelah tiba di halte, Ayana langsung mendapatkan tumpangan menuju rumahnya.
Sepanjang jalan, Ayana tidak menyadari ada mobil yang sejak tadi mengikutinya dari belakang angkutan umum yang dia tumpangi
Iya, dialah Rayan yang sejak tadi sengaja menunggu Ayana di parkiran hanya karena ingin mengikuti Ayana pulang kerja karena rasa penasarannya.
Rasa penasaran pada wanita yang tidak mau di obati lukanya hanya karena takut di pecat dari pekerjaannya karena meninggalkan restoran di jam kerja meski dirinya sendiri sedang butuh di tangani.
Setelah tiba di simpang jalan, Ayana turun dari angkutan umum dan berjalan ke arah rumahnya dengan melewati tiga rumah lagi.
Jalanan yang sepi dan kurang pencahayaan membuat Rayan menggelengkan kepalanya salut.
“ Setiap hari seperti ini, sungguh wanita tanggu.. ” Rayan bermonolog
Rayan semakin penasaran pada sosok Ayana.
Seolah dipaksa keadaan untuk kerja hingga pulang selarut ini, di tambah kejadian waktu di restoran, sungguh sangat membuatnya ingin tahu lebih jauh.
Rayan sebetulnya bukanlah orang yang suka mencari tahu tentang kehidupan orang lain.
Sikapnya terlalu cuek dengan hal-hal seperti itu.
Tapi yang terjadi hari ini sungguh sangat berbalik jauh. Entah kenapa kehadiran Ayana mampu membuatnya penasaran dan ingin tahu lebih banyak lagi tentangnya.
Memang tidak bisa di pungkiri bahwa meski seorang janda beranak satu, Ayana Nampak seperti masih gadis.
Perawakannya yang ramping, tinggi 160, wajah yang cantik serta kulit yang bersih membuat siapapun yang melihatnya tidak merasa bosan.
Pembawaannya yang kalem, santun saat bertutur kata, menarik perhatian Rayan sejak saat pertama bertemu
Rayan bahkan seperti terhipnotis saat pertemuan mereka saat itu
Satu yang sangat menggelitik hatinya, Wajah pucat karena ketakutan, tangan terluka, sungguh sangat membuatnya ibah
Rayan melirik jarum jam di tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam
Rayan menyandarkan kepalanya di sandaran jok mobilnya dengan mata terpejam.
Dia sendiri bingung dengan apa yang dia lakukan saat ini.
Berada di tempat yang dia tidak kenal sebelumnya, hanya karena membuntuti karyawan restoran yang bukan siapa siapanya
**BERSAMBUNG
MOHON DUKUNGANYAN TERUS UNTUK AUTHOR YA GUYS.. 🙏🙏😘**