NovelToon NovelToon
Queenzy Aurora Wolker

Queenzy Aurora Wolker

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: aili

Queenzy Aurora Wolker gadis yang memiliki wajah yang cantik itu sangat menggilai seorang Damian Putra Throdhor Putra.Pewaris utama Keluarga Throdhor yang memiki kekayaan.nomer satu di dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Aurora menatap heran pada Rama yang tiba-tiba saja senyam-senyum sendiri sejak masuk ke ruangannya. Berulang kali Rama memandang dirinya dan damian secara bergantian kemudian mengulum senyum ambigu. Jelas Aurora merasa kesal berbeda dengan damian yang tampak acuh memainkan ponsel di kursi samping ranjang.

"Kau kenapa?" tanya Aurora ketus.

"Ra! Maaf aku mengganggu kalian. Soalnya

menunggu di luar sangat lama. Jadi aku masuk, " jawab Rama cengengesan.

Dahi Aurora mengkerut heran. Entah apa isi kepala lelaki salan ini sampai mengatakan hal konyol dan tidak jelas seperti itu.

"Terserah padamu. Kenapa ke sini?"

Rama langsung mendengus. Dia berdiri di samping ranjang sebelah kanan berseberangan dengan Damian.

"Coba saja tidak ada damian, kau pasti sudah merengek minta ditemani."

"Hey kutu babi! Sejak kapan aku merengek pada spesies seperti mu?"

"Ck! Tidak tahu terima kasih," decak Rama menatap spot-spot perban di tubuh Aurora.

Dari kening dan lengan semuanya diperban.

"Apa kau masih sanggup berjalan?"

"Tidak," jawab Aurora beralih menatap damian dengan lembut. Dia akan mencari perhatian damian sebanyak-banyaknya hari ini itu rencana besar Aurora.

"Kalau begitu selamat."

"Thanks," jawab Aurora tahu Rama paham dengan jawabannya tadi. Damian tidak mengalihkan fokus pada ponselnya. Dia terlihat amat sibuk bahkan untuk menoleh-pun rasanya sulit.

"Ra!" bisik Rama kala damian sibuk sendiri

"Huh?"

"Kalian bukannya sudah baikan?"

"Kapan aku bertengkar dengannya?" Aurora balik bertanya dan tentu Rama mendelik gerah.

"Maksudku, bukankah kalian sudah lebih dekat? Kenapa dia jadi sibuk sendiri?"

"Biasa. Orang kaya," celetuk Aurora sukses membuat damian menatapnya datar tanpa ekspresi.

"Aku akan pergi."ucap damian

"Kenapa??" pekik Aurora terkejut. Damian berdiri menampilkan wajah seriusnya.

"Ada urusan."

"Damian!" rengek Aurora mulai merayu dengan suara manjanya.

"Tadi sudah janji mau menemani-ku di sini. Jangan pergi, aku mohon, ya?"

"Kau bukan anak kecil yang harus ditemani 24 jam," damian berkata dengan tegas memasukan ponselnya ke dalam saku celana.

Aurora merenggut. Wajahnya berpaling ke arah lain pertanda merajuk. Sungguh, Rama ingin sekali menjambak Aurora karena terlihat sangat manis di depan damian tapi begitu bar-bar ketika bersama nya.

"Pokoknya tidak mau. damian harus di sini."

"Terserah."

Damian pergi. Aurora langsung menatapnya sendu dan nanar. Dia sudah sangat bahagia saat damian ada di sini tapi dia justru pergi secepat itu. Rama yang mendapati gurat sendu nan menyedihkan di wajah Aurora segera menghembuskan nafas panjang.

"Pokoknya tidak mau. damian harus di sini."

"Sudahlah. Mungkin dia memang sibuk. Biasanya juga begitu-kan?"

"Ini semua karena kau!" hardik Aurora menatap tajam Rama yang langsung tersentak dan kesal.

"Kenapa aku??"

"Kalau kau tidak datang pasti dia masih mau ada di sini. Kau biang masalahnya, Rama bang*sat!!"

"Jika aku tidak datang mungkin kau akan hamil, Aurora bang*sat!"

"Hamil kepalamu!! Jangan konyol!"

Rama mendengus. Dia menunduk menatap Aurora gemas kemudian menjelaskan secara gamblang.

"Aku tahu tadi kau dan damian pasti saling itu-itu-kan?"

"Itu apa?" heran Aurora makin pusing.

"Telan? Kau menelan...susu damian."

Plakk..

"Aurora!!"

Rama meringis ketika tangan kiri Aurora menampar pipinya cukup keras.

"Otakmu hanya terisi oleh selangkangan!" geram Aurora mengumpati Rama. Sembari mengusap-usap pipi kanannya yang perih dan panas, Rama menyahut.

"Tapi benarkan? Tadi kalian mau celup-celup tapi tidak jadi karena aku muncul."

"Beginilah efek samping pergaulan bebas."

"Aku hanya bergaul denganmu ya!!" sewot Rama tapi Aurora hanya menaikan bahunya acuh. Rama duduk di kursi yang tadi damian tempati kemudian mulailah membahas luka-luka di tubuh Aurora.

"Luka ini kau dapatkan dari mana?"

"Ditembak."

"Siapa? Siapa yang menembakmu?" Rama

bertanya dengan buru-buru. Aurora menghela nafas. Mengingat sosok tentara tadi malam dia benar-benar sangat kesal. Lihat saja, setelah sembuh nanti ia akan membuat perhitungan dengan pria brengsek itu.

1
Nuzul'ea
damian ini cuek tapi perhatian,yaa walaupun aurora gak tau
بنتى بنتى
next
N Kim
terima kasih😊
Dewi hartika
next thor terus, berinspirasi selalu, semangat.
Nuzul'ea
kak semangat terus up nya aku tunggu,ceritamu kerenn/Ok//Good//Good//Good/
Dewi hartika
hem udahlah tinggalkan damian itu, karna tak menghargai perjuanganmu, lebih baik jalani hidup dengan kebahagiaan, dari pada kecewa dan rasa sakit, next thorr.
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Aisyah Azzahra
Saya sangat menyukai cara penulis menggambarkan suasana.
N Kim
terima kasih sudah mau membaca ceritaku/Smile/
Tsumugi Kotobuki
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!