WARNING *** BIJAKLAH DALAM MEMBACA⚠️ ⚠️
Emile adalah seorang mahasiswi yang terpaksa harus menyudahi kuliahnya karena alasan ekonomi dan juga adik kesayangannya yang tengah sakit. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan membiayai pengobatan adiknya yang tak ramah di kantong. Dalam pertemuan yang tak di sengaja dengan bosnya di sebuah bar membuat hidupnya berubah drastis. Ia terjebak dalam sebuah perjanjian kontrak dengan Harry Andreson.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Apa Denganmu?
Setelah Daniel keluar, kini hanya menyisakan Emile dan Harry saja di dalam ruangan itu. tanpa di duga, Harry berjongkok dan langsung mencengkram kedua pipi Emile dengan kerasnya. Emile meringis kesakitan dan meminta di lepaskan, hanya saja saat melihat sorot mata Harry, sepertinya ia tidak akan aman kali ini.
Tiba-tiba saja, Harry menghempaskan tangannya yang membuat kepala Emile terbentur mejanya. Melihat hal itu tentu saja ia langsung berdiri. Jujur saja ia sangat takut melihat Harry dalam keadaan marah.
"Ada apa? Kenapa kau melakukan ini padaku?" tanya Emile dengan memegang pipinya.
"Wanita rendahan seperti seharusnya tidak pantas ku nikahi. Sudah berapa kali kau tidur dengan pria lain hah!!! Katakan padaku, siapa ayah dari bayi ini!!!" bentak Harry pada Emile.
"Apa maksudmu? Tentu saja ini anakmu." kata Emile yang masih bingung.
"Kau pikir aku percaya dengan omong kosong mu itu? Katakan padaku, siapa ayah dari bayi ini? Katakan padaku dan aku akan melepaskan mu. siapa? Katakan padaku? Daniel?" tanya Harry membuat Emile terkejut.
"Bagaimana bisa kau berfikir seperti itu. Aku tidak pernah tidur dengan siapapun kecuali kau, Harry. Bagaimana bisa kau menuduh ku dengan Daniel." kata Emile yang tak habis fikir.
Tapi, tiba-tiba saja satu tamparan keras melayang di pipinya. Syok? tentu saja. Ia mematung sambil memegangi pipinya yang terasa perih. Matanya pun mulai memerah dan berkaca-kaca. Ia menatap Harry dengan tatapan kecewanya.
Bisa-bisanya pria itu menuduh sesuatu yang tidak pernah ia lakukan. Bahkan ia meragukan jika anak yang tengah dia kandung adalah anaknya sendiri.
"Aku memang wanita rendahan, seperti katamu tadi aku memang wanita rendahan. Aku begitu rendahan karena merelakan sesuatu yang paling berharga di renggut oleh pria seperti mu. Seharusnya sejak awal aku tidak bertemu denganmu, namun nasibku begitu sial sehingga di pertemukan denganmu, tuan Harry yang terhormat." kata Emile dengan mengepalkan tangannya menahan emosi.
"Kau asal bicara tentang orang lain, sementara kau tidak berkaca bagaimana dirimu? Apakah kau merasa kau sudah sangat sempurna? Dengan semua harta yang kau miliki itu apakah kau sudah merasa kau bisa menginjak-injak harga diriku? Kau salah, Harry." kata Emile dengan menekankan kata-katanya
Plakk!!!
"Tampar aku lagi. kau suka melakukannya kan. Tampar aku lagi sekarang." kata Emile dengan tersenyum kecut.
Perkataan Emile pun sukses memancing amarah Harry. Dan benar saja pria itu langsung menampar Emile sekali lagi sampai sudut bibir wanita itu mengeluarkan darah.
Emile terus menerus mengeluarkan semua kata-katanya yang selama ini ia tahan. Harry yang sudah tidak tahan dengan perkataan Emile pun langsung mendorongnya ke tembok dengan membekap mulutnya agar Emile diam.
"Kau tau ketika aku sudah marah, aku tidak takut apapun sekalipun itu menghabisi nyawa seseorang." kata Harry dengan wajah memerah.
"Aku membawa gunting. ambilah dan segera akhiri penderitaanku." kata Emile dengan mengeluarkan gunting dari sakunya dan menunjukkannya pada Harry.
Sontak saja pria itu langsung merubah ekspresi menjadi semakin dingin. Ia langsung menepis tangan Emile yang tengah memegang gunting itu kemudian melempar tubuh mungil Emile ke sofa. Bertepatan dengan itu, Daniel pun masuk dan terkejut melihat apa yang sedang terjadi pada Emile.
"Apa kau sudah gila hah!!!! Hentikan!!!" bentak Daniel dengan mendorong Harry agar menjauh dari Emile.
"Wah lihatnya, pahlawan mu sudah datang bukan." kata Harry dengan bertepuk tangan
"Kau sudah gila hah!!! Dia sedang mengandung, dan itu anakmu, Harry. Bagaimana bisa kau berbuat seperti ini." kata Daniel yang tersulut emosi.
"Anakku? Kau salah bicara kan, anakmu yang benar." kata Harry dengan terkekeh.
"Hentikan omong kosongmu, dasar gila. Kau sudah gila!!" kata Daniel.
Tanpa mengatakan sepatah katapun, Daniel langsung menggendong tubuh Emile yang sudah terkulai lemas. Ya, wanita itu pingsan karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Harry sendiri hanya berdecak kesal saja dan lebih memilih untuk pergi meninggalkan kantornya.
Melihat Emile yang di gendong oleh Daniel keluar kantor pun mengundang banyak opini dari para karyawan kantor. hal itu tentu sangat mengejutkan bagi mereka karena sekretaris Daniel yang secara tiba-tiba menggendong seorang cleaning service.
Saat ini Daniel dalam perjalan menuju rumah sakit keluarga Anderson. Ia menghubungi Elizabeth dan menceritakan semua yang di lihat tadi. Tentu saja Elizabeth terkejut dan langsung bergegas menyusulnya. Ia juga benar-benar marah pada apa yang di lakukan Harry.
"Dasar bajingan gila. Bisa-bisanya dia melakukan hal memalukan itu pada menantuku!" makinya ketika panggilannya tak kunjung di angkat oleh Harry
Sesampainya di rumah sakit, Emile langsung mendapatkan penanganan khusus dari dokter di rumah sakit itu. Daniel benar-benar mengumpati Harry karena pasti ia yang akan menerima sasaran amukan dari Elizabeth tentang kejadian itu.
Berulang kali ia menghubungi Harry tapi tidak ada respon apapun. Bahkan sepertinya ponsel Harry memang sengaja di matikan untuk menghindari amukan Elizabeth ataupun dirinya.
"Sial!!! apakah dia tidak berfikir dulu sebelum melakukan itu. Jika terjadi sesuatu padanya, aku harus mengatakan apa pada tante Lisa." kata Daniel dengan mengacak-acak rambutnya merasa frustasi.
Tak berselang lama, Elizabeth pun datang dengan tergopoh-gopoh bersama David. Ia langsung mendapatkan pukulan telak beberapa kali dari Elizabeth. Ia tidak melawan ataupun mengatakan apapun karena ia tidak tahu masalah sebenarnya apa.
"Lalu, dimana sekarang bajingan itu?" tanya Elizabeth pada Daniel.
"Aku tidak tahu, dia seperti orang yang kerasukan roh jahat. Jika aku tidak datang tadi, aku tidak tahu bagaimana nasib Emile." kata Daniel membuat Elizabeth langsung menghela nafasnya saja dengan kasar.
Sesaat kemudian, dokter pun keluar dan langsung menjelaskan bagaimana kondisi Emile. Mendengar penjelasan dari dokter membuat Elizabeth semakin khawatir. Kondisi janin Emile sangatlah lemah. Sementara Emile sendiri masih belum sadarkan diri.
"Cari dia sampai ketemu dan paksa dia untuk ke rumah." kata Elizabeth dengan wajah seriusnya.
"Maafkan mami sayang. bukalah matamu, jangan membuat ku khawatir seperti ini." kata Elizabeth dengan memegang tangan Emile.
Beberapa saat kemudian, Emile pun membuka matanya yang membuat Elizabeth langsung menghapus air matanya. Ia langsung meminta maaf pada Emile atas perilaku anaknya yang tidak manusiawi.
Mendengar hal itu, membuat air mata Emile tak bisa di tahan lagi. Ia menangis sesenggukan yang membuat Elizabeth semakin khawatir.
"Tidak, saya yang salah. Jangan meminta maaf seperti ini." ucap Emile.
"Aku akan memberikan pelajaran pada bocah gila itu, kau tenang saja. Apapun yang terjadi, aku ada pihakmu. Anggap aku sebagai ibumu. Karena mulai sekarang aku adalah ibumu juga. Kau boleh bercerita apapun padaku." kata Elizabeth dengan mengelus kepala Emile dengan sayangnya.
Mendengar hal itu tentu saja membuat Emile semakin tak kuasa menahan air matanya. ia bisa merasakan ketulusan dari seorang Elizabeth. sangat bertolak belakang dengan Harry, pria brengsek yang selalu semena-mena padanya.