Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Memaksa Bertemu
Memang benar penyesalan selalu datang terlambat, kalau datang dari awal yang itu di sebut pendaftaran wkwkwk. Itulah yang dirasakan oleh Juna dan ibunya, karena keserakahannya sekarang dia harus menuai hasil keserakahannya sendiri.
“Bu Rina… Juna….” Teriak tetangganya
“Ada apa sih bu kok heboh banget” ucap ibu-ibu yang lain yang mendengar kehebohan ibu tersebut
“Aku sedang malas buka warung, kenapa kalian sudah rebut saja di depan rumahku” Jawab Rina
Juna keluar dan mengekor dari belakang, malas rasanya kalau dia harus berurusan dengan mereka, dia masih dendam karena kejadian waktu itu.
“Ada apa ?” Tanya Juna datar
“Juna kamu sudah melihat siaran langsungnya Sivanya ?” Tanya ibu-ibu gosip
“Siaran langsung apa ?, belum aku sedang malas” Jawab Juna
“Apa sih pentingnya Sivanya itu ?, bikin heboh saja palingan pamer kekayaan kalau dia anak konglemerat” Sindir Wulan
“Aduh nonton deh Juna, nyesel deh kamu sudah menceraikan dia sudah ibu bilang kalau anak yang dia lahirkan adalah anak laki-laki. Itu Sivanya sedang mengumumkannya bersama awak media” Jawab ibu-ibu
“APA ?” Tanya Juna dan Rina bersamaan
Langsung dia raih gawainya dan menekan aplikasi merah dan menonton siaran langsung konferensi pers Sivanya beberapa waktu lalu dan
DEG…
“Benar bahwa anakku laki-laki, aku memiliki seorang putra. Tapi bagaimana bisa waktu USG saja di nyatakan perempuan. Ah bodoh sekali aku menceraikannya jika sudah begini siapa yang mau disalahkan”
“Bagaimana bisa Juna ?, bukannya kamu bilang hasil USG perempuan ?” Tanya Rina dengan nada tinggi
“Memang benar bu waktu USG memang berjenis kelamin perempuan, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri” Jawab Juna
“Bodoh, kita sudah kehilangan 2 permata sekaligus dan menggantinya dengan batu keikil” Ucap Rina sambil melirik Wulan untung saja Wulan tidak mendengarnya
“Cepat telpon Sivanya kita ancam di akita bisa tuntut dia kerana sudah menyembunyikan hal sebesat ini” Ucap Rina
“Tapi bu …” Belum sempat Juna menjawab Rina sudah membentaknya
“Telpon Juna !!!” Teriak Rina
Sekali …
Dua kali …
Tiga kali …
Berkali-kali Juna menelpon Sivanya namun sama saja tidak ada jawaban
“Aaaarrrggghhh Sivanya pasti sengaja tidak mengangkat telponku ku bu” Ucap Juna prustasi
“Biar ibu telpon” Jawab Rina
Hal sama terjadi Sivanya juga tdak mengangkat tepon dari ibunya Juna.
“Menantu sialan sama orang tua saja kurang ajar” Ketus Rina
“Mantan menantu tepatnya bu” Jawab Wulan
“Diam kamu, kalau mau bicara lebih baik kamu membantu jangan membuatku marah” Teriak Rina
“Santai dong bu, lama-lama ku buat ibu mati karena jantungan juga nih” Sindir Wulan
“Kurang ajar kamu bicara dengan ibu ku Wulan” Teriak Juna
“Sudahlah mas kamu diam, mending kita ke rumah Sivanya aku juga penasaran segimana kayanya dia sih sampai ibumu ini hampir gila dibutnya” Saran Wulan
“Tapi ke sana mau bicara apa ?” Tanya Rina
“Aduh ibu dan anak bodohnya sudah mandarah daging, ya pergi lihat cucumu lah kalau dia gak mau tntut dia orang kamu ayah kandungnya dia gak boleh nutupin semuanya gini dong, terus tiba-tiba konferensi pers dan menjatuhkan kamu” Jawab Wulan ketus
“Tumbenn otakmu cerdas” Ucap Rina
“Kalau kalian akur gin ikan enak di lihatnya juga” Tambah Juna
Setelah Menyusun rencana mereka pergi ke rumah Sivanya, ditambah taka da telpon satu pun yang di angkat. Perjalanan 4 jam akhirnya mereka sampai di depan rumah besar keluarga Atmaja.
“Sial benar-benar orang kaya dia mas” Ucap Wulan
“Ya jelas, kamu juga kagetkan ?. aku juga kaget awalnya datang ke sini” Ujar Juna
“Kalau dia gak mau mending kita ajukan banding ke pengadilan, bilang Sivanya mempersulit kamu untuk bertemu dengan anakmu. Kalau anak itu di tanganmu kita bisa memperalat Sivanya untuk menguras hartanya” Ujar Wulan
“Benar Juna, kali ini ibu setuju” Tambah Rina
Tiba-tiba satpan rumah Sivanya dan menghentikan mobilnya.
“Maaf pak cari siapa ?” Tanya Satpam
“Kami mau bertemu Sivanya katakana kalau papanya Bintang datang” Jawab Juna
Setelah menunggu beberapa menit ternyata Sivanya tidak mau bertemu dengannya, tak hilang akal Juna keluar dari mobilnya dan berteriak dan membuat kegaduhan. Dia mengklakson berkali-kali ssampai satpam saja kewalahan dengan tingkah Juna.
“Mau apa lagi sih kalian ?” Tanya Sivaya garang
“Akhirnya kamu keluar juga mantan istriku” Jawab Juna
“Bicara cepat jangan membuang waktuku” Ketus Sivanya
“Tamu itu di layani seperti seorang raja” Sindir Wulan
“Diam kamu, aku gak kenal kamu jadi jangan ikut campur dengan urusanku” Ketus Sivanya
“Aku Wulan istri barunya mas Juna” Jawab Wulan
“Cih dapat bekasku saja bangga” Sindir Sivanya
“DIAM ! aku ke sini ingin bertemu dengan jagoanku” Ucap Juna
Tiba-tiba Zulfikar dan Ainun datang.
“Kamu memang benalu Juna !” Sindir Zulfikar
“Aku gak ada urusan denganmu Zul, aku hanya ada urusan dengan adik kesayanganmu itu” tujuk Juna
“Kamu lupa tentang putusan pengadilan mantan suamiku ?” Tanya Sivanya
“Tidak, aku ingat” Jawab Juna
“Tapi aku bisa menuntutmu karena kamu meyembunyikan kebenaran tentang anakku” Lanjut Juna dengan penuh percaya diri
“Bawa uang 7 juta aku ku pertemukan kamu dengan anakku. Apakah kamu lupa kamu harus menafkahi anakmu sebeum kamu ingin menemuinya” Jawab Sivanya
“Heh perempuan sialan, aku ingin bertemu cucuku jangan banyak alasan. Ajukan banding ke pengadilan atau laporkan saja ke polisi sana siapa yang akan menang” Teriak Rina
“Dan aku juga akan membuat laporan ke kantor polisi karena kalian sudah masuk tanpa ijin dan mengganggu kenyamananku” Jawab Ainun
“Sialan ibunya Sivanya, baiklah aku akan berjuang di pengadilan akan ku buat dia menyesal” Ucap Juna dalam hati
Mereka bertiga pun kembali pulang dan bersiap-siap menyusun rencana berikutnya untuk mendapatkan uang dari keluarganya Sivanya. Di perjalanan mereka tertawa tanpa henti, tiba-tiba......