Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Di gerebek
Dengan malas citra memanaskan semua makanan yang ia bawa ke klinik tadi, beberapa menit akhir nya citra sudah selesai memanasi nya lalu ia menghidangkan makanan itu di hadapan Rery
" nih, makan lah" citra yang hendak pergi meninggalkan Rery di meja makan , namun Rery langsung menahan nya
" bisa temani aku makan, aku tak berselera makan jika hanya sendiri" kata Rery dengan memohon
citra menghela nafas nya dengan kasar, setelah itu ia langsung duduk di kursi yang berada di samping Rery
" cepat lah makan, aku sudah mengantuk" ujar citra kesal
" suapin dong " pinta Rery menggoda citra
citra langsung melihat ke arah Rery dengan tatapan tajam
" gunakan kedua tangan mu dengan benar" katus citra
" tapi kan aku lagi sakit, masa ksmu gak mau bantuin aku sih"
" kamu mu makan atau aku tinggal? " tanya citra yang sudah sangat kesal dengan tingkah Rery
" baik lah" ujar Rery sambil tersenyum manis kearah citra, namun citra langsung membuang muka nya acuh
setelah makan citra mengantar Rery kedalam kamar nya, setelah itu citra langsung pergi ke kamar bu mira untuk tidur, citra tidur dengan nyenyak nya sampai sampai bu mira membangunkan citra
" neng, bangun, ibu sudah mu berangkat bekerja " kta bh mira yang mengoyang goyangkan lengan citra gar citra terbangun
" em, apa bu? " tanya citra masih dalam nga ngantuk berat
" ibu mu berangkat bekerja, eneng kunci pintunyanya dulu,, baru nanti lanjut tidur lagi" ucap bu mira
" hem ya bu" jawab citra dengan malas, namun ia langsung bangun dari tidur nya untuk mengunci pintu setelah bu mira berangkat kerja, ya begitu lah kegiatan citra kalau bu mira hendak pergi bekerja
setelah bu mira pergi bekerja citra langsung menutup pintu nya kembali namun ia lupa untuk mengunci nya, setelah menutup pintu citra langsung berjalan menuju ke kamar nya dan langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur, sangking ngantuk nya citra ia sampai lupa kalau di kamar nya ada Rery
Rery yang juga masih dalam keadaan sangat mengantuk karena semalam ia sangat susah memejamkan mata nya pun tak sadar jika ada seorang perempuan yang masuk kedalam kamar dan tidur di samping nya, Rery yang biasanya tidur memeluk bantal guling pun langsung memeluk citra yang berada di samping nya, tanpa terasa mereka tidur dalam keadaan berpelukan
di depan rumah bu mira ada seseorang perempuan ingin meminjam tangga , orang tersebut sudah mengetuk pintu rumah bu mira berkali kali sampi pintu rumah terbuka sendiri
" eh ternyata rumah bu mira gak di kunci, apa neng citra sedang masak ya , sampi aku mengetuk pintu tidak kedengaran" gumam bu dona salah satu tetangga bu mira ia datang untuk meminjam tangga untuk melihat atap rumah nya yang bocor
bu dona masuk kedalam rumah bu mira sambil memanggil nama citra namun tak ada sautan dari citra, bu dona hendak langsung menghampiri citra yang ada di dapur pikir bu dona , karena sudah menjadi kebiasaan bu dona yang selalu masuk ke rumah bu mira untuk menghampiri citra
saat bu dona melewati kamat citra yang terbuka, bu dona menyempatkan untuk menoleh ke arah kamar citra, bu dona langsung menutup mulut nya saat ia melihat hal yang tak senono, dengan bergegas bu dona langsung keluar dari rumah bu mira, ia ingin melaporkan hal ini kepada pak RT
tak butuh waktu lama bu dona , pak RT dan ada beberapa warga juga yang ikut untuk melihat ke rumah bu mira
" ayo pak masuk aja rumah nya tidak di kunci " ujar bu dona yang langsung membuka pintu rumah bu mira
mereka semua pun masuk kedalam rumah bu mira dan bu dona langsung mengajak mereka semua menuju ke kamar citra, saat mereka sudah berada di depan kamar citra yang pintu nya sudah terbuka pun langsung mengucap kan istighfar bersama sama
mereka melihat Rery yang bertelanjang dada sedang memeluk citra begitu pun citra yang memeluk Rery, Rery dan citra pun mulai terbangun saat mendengar suara istigfar dari mulut banyak orang, mereka berdua sama sama terkejut saat melihat mereka saling memeluk
" kamu " ucap keduanya bersamaan dan langsung melepas pelukan mereka masing masing
" rupanya kalian sudah bangun, cepat kenakan pakaian kalian dan temui kami di ruang tamu"ucap pak RT dengan tegas
citra dan Rery langsung menoleh ke arah para warga yang kini sudah sendiri di depan pintu kamar citra, mereka langsung terkejut bukan main saat beberapa sorot mata tajam tertuju kepada mereka berdua
" jangan lama kami menunggu di ruang tamu" kta pak RT yng langsung menutup pintu kamar citra
" duh,giman ni, pasti mereka berpikiran yang gak gak" ucap citra Prustasi
" sudah lah tak perlu di pikirkan, semua sudah terjadi yuk kita keluar " kata Rery santai sambil mengenakan baju nya
Citra langsung menatap tajam ke ara Rery yang nak santai saja tanpa ada rasa gelisah sedikit pun
" ini semua gara gara kamu" ucap citra yang menyalahkan Rery atas semuanya
" loh kok aku, kamu yang masuk kamar ini dan tidur di samping aku" jawab Rery membela diri
"pokok nya ini semua gara gara kamu, kalau saja kamu gak maksa nginep di sini, semua ini tidak akan terjadi" ucap citra yang meluapkan kekesalan nya kepada Rery
" sudah lah, untuk saat ini kita tidak bisa saling menyalahkan, ayo kita keluar , karena semua nya sudah menunggu kita " kata Rery
tiba tiba citra langsung menutup wajah nya dengan kedua tangan nya lalu menangis
" hiks hiks, kenapa semua ini harus terjadi pada ku, kenapa penderitaan ini akan berakhir , kenapa aku harus di hadapkan dengan hal sulit terus hiks hiks" ucap citra dalam tangis nya
Rery yang melihat citra yang sangat terpuruk dengan kesedihan nya pun merasa tidak tega, Rery langsung menarik citra untuk masuk kedalam dekapan nya citra pun tak menolak memang untuk saat ini ia butuh sandaran
" maaf, maaf atas semua nya" kata Rery sambil mengelus rambut citra untuk menenangkan citra
" aku berjanji akan membuat mu ,menjadi perempuan yang paling bahagia di dunia ini, dan aku berjanji akan menganti setiap kesedihan mu dengan kebahagian di masa depan nanti" ucap Rery dengan bersungguh sungguh berjanji kepada citra
Rery melepaskan pelukan nya dari citra, ia menangkup kedua pipi citra yang sudah di hiasi kristal bening yang mengalir dari mata nya, Rery langsung mengusap pipi citra dengan sayang
" sudah jangan menangis lagi, percaya lah kepada ku, setelah ini tidak ada lagi air mata kesedihan yang akan keluar dari kedua mata mu yang indah ini" ucap Rery sambil tersenyum
Bersambung.....