CINTA TERPILIH

Sementara karina yang saat ini sedang menuju kediamannya yang cukup jauh dari ibukota, sesaat lagi karina memasuki komplek perumahan tempat dia tinggal dan diapun sekarang sedang memarkirkan mobilnya digarasi. Setelah itu Karina turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah.

Didalam rumah Karina disambut oleh mbok ti yang terkejut melihat mata karina yang bengkak seperti habis menangis.

“non Karin kenapa? matanya bengkak begitu”. Hubungan karina dan si' mbok sudah dekat, mbok ti sangat baik sudah menganggap karina seperti anak sendiri.

Karina yang tidak tahan lagi akhirnya menangis sambil memeluk mbok ti, si'mbok sangat terkejut melihat majikannya yang tiba tiba menangis.

“mbok mas dipta sudah menikah lagi dan sekarang istrinya sedang hamil”. Ucap karina sambil menangis mbok ti hanya diam mendengar apa yang dikatakan karina. Dia mengusap ngusap punggung majikannya tersebut.

“menangislah kalau itu bisa membuat non Karin lega”. Ucap simbok pelan. Karina yang mendengar itupun langsung menangis dengan kencang menumpahkan semua sakit hatinya oleh perbuatan Dipta padanya.

Setelah puas dengan tangisannya karina melepaskan pelukannya. Mbok ti mengambilkan air minum untuk karina dan langsung diminum sampai habis.mereka duduk dikursi yang ada di dapur, karina masih menangis dia mengusap wajahnya yang basah oleh air mata.

“Mas dipta telah membohongi karina selama ini mbok, dia mengatakan kalau masih belum mau punya anak karena masih ingin berdua dengan Karin, kenyataannya dia tidak menginginkan anak yang lahir dari rahim Karina”. Pecah lah tangisan karina setelah mengucapkan kata kata yang sangat menyakitkan hatinya.

Mbok ti berusaha memberikan kekuatan dengan memegang tangan karina. “sabar non, semua pasti akan ada balasannya”. nasehat mbok ti. “tega mas dipta melakukan ini pada Karin mbok, salah Karin apa sama mas dipta?”. Isak karina pilu.

“nggak ada yang salah dengan diri non Karin nduk, Den Dipta aja yang telah tertutup mata hatinya tidak bisa melihat ketulusan non Karin”. Ucap si mbok

“Karin sangat sakit mbok, mendengar kata kata itu kalau dia tidak mau memiliki anak dengan Karin kenapa dia menikahi karin ?”. Karina langsung teringat kata kata ayahnya dulu sebelum

merestui hubungannya dengan Dipta “nak lebih baik kamu pikirkan lagi soal lamaran Dipta, mereka orang kaya nak sedangkan kita orang biasa”. Ucap pak wahyu pada karina malam itu.

Karina hanya diam mendengar ucapan ayahnya itu, karina tau kalau keluarga Dipta tidak setuju dengan hubungan mereka, tapi karena Dipta berusaha meyakinkan karina untuk menerima lamaran dari dirinya.

Pak wahyu juga tau akan hal itu makanya dia menasehati putrinya untuk tidak menikah dengan Dipta tapi rasa cinta karina yang begitu besar pada Dipta membuat Karina mengabaikan semuanya.

Akhirnya pak wahyu memberikan restu pada anaknya tersebut dengan syarat kalau Dipta tidak akan mengecewakan karina dan Dipta menyanggupi apa yang pak wahyu minta.

“benar apa yang ayah katakana dulu mbok, kalau Dipta akan berubah kalau dia sudah bosan dengan Karin mbok”. Isak karina.

Mendengar keluh kesah karina si mbok ikut menangis dia merasa kasian sekali pada karina yang telah dikhianati Dipta.

“maafkan Karin yang tidak mau mendengar nasehat ayah” Karin meratapi apa yang terjadi pada dirinya saat ini.

“Karin yang bodoh mbok dibutakan oleh cinta mengikuti semua keinginan mas Dipta dan ini balasan yang Karin dapat kan “. Karina menangis makin keras sampai terisak isak.

Setelah puas menangis dan melepaskan kesedihannya Karina mengangkat wajahnya dan menatap keluar, karina menarik nafas panjang mengisi rongga dada yang sesak saat ini dia membersihkan wajahnya dari sisa air mata.

“oke , sumua sudah terjadi dan mas Dipta juga sudah menalak Karin mbok”. Mbok ti sangat terkejut mendengar kalau majikannya itu sudah berpisah.

“karin akan pergi dari rumah ini mbok, Karin tidak mau tinggal dirumah yang banyak menyisakan kenangan hidup bersama mas Dipta”. tegas karina sambil melihat kearah mbok ti

“Kalau pergi dari rumah ini non Karin mau kemana?”. Mbok ti mencemaskan keadaan karina saat ini karena dia tau karina sudah tidak mempunyai siapa siapa dikota ini. “untuk sementara Karin akan tinggal di suatu tempat, mbok ti mau ikut Karin atau mau pulang kampung?". tanya karina.

“mbok ikut non Karin saja, nanti mbok akan telpon yuda buat bantuin kita non”. Ucap si mbok memberitahukan pada Karin kalau yuda ada disini.

“yuda ada disini mbok?” tanya karina setahu karina anak mbok ti masih di diluar negeri untuk bekerja.

“baru 2 bulan ini non anak si’mbok balik ke sini karena kontrak kerjanya sudah habis disana”.

“sekarang yuda kerja Dimana mbok?”. Tanya karina dia sangat antusias mendengar yuda ada dikota ini.

“diperusahaan investasi, mbok nggak ngerti soal pekerjaannya”. Jelas si’mbok lagi

“ya sudah mbok sekarang kita siap siap nanti keburu malam kita harus secepatnya pergi dari sini”. Ucap karina sambil berdiri dan berjalan kekamarnya untuk membereskan barang barangnya.

“mbok bawa barang yang penting aja biar mbok nggak susah”. Ucap karina.

“iya non lagian barang si’mbok sedikit”. Si’mbok menjawab sambil senyum setelah itu dia bergegas kekamarnya untuk mengambil barang yang akan dibawa.

Hanya sebentar mbok ti menyiapakan barang barangnya setelah rapi semua dia membawa tas nya keruangan depan setelah itu si’mbok berjalan ke kamar karina untuk membantu beberes pakaiannya.

“sini non mbok bantuin barang barang mbok sudah semua”. Ucap mbok ti sambil membantu membereskan barang karina. Karina membawa barang yang penting saja dan pakaiannya yang tidak terlalu banyak, setelah cukup lama merekapun selesai mengemasi barang yang akan mereka bawa.

Setelah barang barang itu berada di ruang tamu karina pun memesan taksi online untuk membawa barang barang nya yang tidak begitu banyak.

“apa kita telpon yuda aja non buat bantu ditempat baru”. Ucap si’mbok

“nanti aja mbok kita beritahu yuda sekarang kita pergi dulu dari sini”. Jawab Karin sambil melihat kearah depan rumahnya takut kalau Dipta datang dan membuat kacau rencananya.

“mbok bentar lagi taksi nya datang”. Karina memberitahu si’mbok kalau mereka akan segera pergi dari kediaman ini.

“non semua pintu sudah mbok kunci, nanti kunci depan mau letakkan dimana?” ucap mbok ti

“bawa aja mbok lagian mas Dipta punya kunci juga”. Jawab karina . akhirnya taksi yang mereka tunggu pun datang karina dan mbok ti membawa barang barang mereka ke depan rumah untung keadaan sepi.

Karina dibantu oleh supir taksinya untuk mengangkat barang barang kedalam mobil nya, setelah selesai taksi pun pergi meninggalkan kediaman karina.

Karina sengaja tidak membawa mobil dan semua pemberian dari Dipta, dia tidak mau membawa semua pemberian pria yang pernah sangat dicintainya, luka yang diberikan Dipta padanya terlalu dalam.