Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. A Dream
Elnora mengernyit saat melihat pemandangan didepannya. Padahal dia yakin sebelumnya bahwa dirinya tengah tidur di kamarnya setelah mendapatkan hukuman dari ayahnya. Tapi mengapa dia berdiri di depan pintu rumahnya?
Elnora melangkah kakinya untuk mencari keluarganya. Akan tetapi ia dibuat heran saat bodyguard yang berjaga seakan tak melihat dirinya. Sebenarnya apa yang tejadi saat ini?
Elnora terus berjalan memasuki rumahnya tersebut. Sampai pada akhirnya ia melihat sesuatu yang membuat ia tertegun. Ia melihat dirinya, dirinya yang lebih dewasa. Yang tetap cantik walau terdapat darah dari bibirnya. Dirinya dengan tatapan sayu dan lelah. Dirinya yang lebih kurus dan tidak terawat. Dirinya versi lebih dewasa yang penuh dengan luka menangis di dengan pilu di dalam dekapan bik suri.
"El nggak salah bik. El hanya mengambil milik El. Itu barang berharga yang peninggalan terakhir bunda yang El punya bik. Tapi mengapa mereka menghukum El. Apa El tidak pantas menyimpan kenang-kenangan dari bunda bik"
Elnora bingung, ia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Sampai pada akhirnya ia mendengarkan suara. Yang membuatnya langsung berlari ke asal suara tersebut.
Setetes air mata tanpa ia sadari jatuh saat melihat pemandangan di depannya. Ia melihat keluarganya berkumpul. Ia melihat Theo lelaki yang dicintainya mendekap Ana perempuan yang mengaku sahabat lelaki dan abangnya tersebut. Ia melihat mereka sedang menghibur perempuan tersebut. Padahal ada gadis lain yang terluka dan membutuhkan uluran tangan mereka. Yang membutuhkan pelukan mereka.
Elnora terus menyaksikan dirinya versi dewasanya yang setiap hari melakukan hal-hal bodoh untuk menarik perhatian keluarga dan lelaki yang dicintainya. Tapi yang di dapat dirinya versi dewasa hanya caci makian pukulan. Sedangkan Ana hanya orang lain yang sering bermain kerumahnya . Malah mendapatkan seluruh perhatian dan kasih sayang mereka.
Elnora terus menyaksikan dirinya versi dewasa. Sampai ia melihat dirinya versi dewasa sedang berhadapan dengan Ana.
Yang mana Ana memegang pisau yang diletakkan ditangan dirinya versi dewasa lalu menusukkan ke perutnya sendiri.
Scene berganti, Elnora melihat dirinya versi dewasa disiksa oleh anak buah Theo. Dan hanya dilihat oleh keluarga dan lelaki yang dicintainya itu. Elnora tidak sanggup melihatnya.
"Berhenti,, tolong hentikan mereka"kata elnora yang teriak didepan Theo tapi tidak di tanggapi oleh theo.
"Bang,, tolong suruh mereka berhenti. Tolong bang, dia sudah kesakitan" lanjutnya beralih menatap ketiga Abangnya.
Namun, sekuat apapun Elnora berteriak. Tetap tidak didengarkan oleh mereka. Malah mereka menatap dirinya versi dewasa dengan datar. Dan menyuruh anak buah theo untuk berhenti menyiksanya untuk hari ini.
"Gue benci berbagi darah sama lo. Gue jijik punya adik kayak lo. Kalau saja loe diam dan tidak mencari masalah. Dan tidak pernah menampakkan wajah lo di hadapan kami. Lo tidak akan berakhir seperti ini" kata garvin dengan tidak berperasaan.
Elnora terkejut mendengar ucapan abang kandungnya tersebut. Air matanya mengucur begitu deras. Sedangkan dirinya versi dewasa memandang mereka dengan pandangan kosong.
Huh.. Elnora saat ini merasa benar-benar bodoh. Tidak ada yang pernah mencintai dan percaya padanya. Apalagi melihat keluarga kandungnya hanya melihat dirinya versi dewasa dengan datar.
Entah darimana mendapatkan pistol. Dirinya versi dewasa menodongkan pistolnya kearah mereka. Mereka terkejut dan langsung di hadang oleh anak buah theo.
" Kalau ada kehidupan lain. Aku akan meminta tidak lahir dari kelurga Davis. Kalau ada kehidupan lainnya. Aku bersumpah tidak akan mengemis perhatian dan cinta kalian lagi. Tapi aku mengutuk kalian, kalian lah yang akan mengejar perhatian dan cintaku melebihi aku mengejar kalian sebelumnya " teriak lantang Elnora versi dewasa namun lirih. Dan setelah itu dirinya versi dewasa mengarahkan pistol ke kepalanya dan menembakkannya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Terlihat keluarganya dan Theo yang berada disitu sungguh terkejut. Dan tidak lama keluarganya dan Theo keluar dari ruangan tersebut. Sebelum keluar theo memerintahkan anak buahnya membuang mayat Elnora versi dewasa ke dalam hutan.
"jangan,,jangan..." teriak Elnora saat melihat anak buah Theo mulai membawa dirinya versi dewasa yang tak bernyawa keluar dari ruang tersebut.
"Tolong,,, tolong setidaknya kuburkan dia dengan layak. Setidaknya disaat terakhir perlakuan dia selayaknya manusia" lirih Elnora sambil terduduk di ruangan itu sendiri. Dia tidak sanggup lagi mengikuti anak buah theo yang membawa tubuh tak bernyawa dirinya versi dewasa.
Elnora tinggal seorang diri di ruangan gelap tersebut. Ia menangisi dirinya versi dewasa yang memiliki kehidupan tragis. Dan pada akhir hayatnya pun, ia tidak mendapatkan kembali kasih sayang keluarga nya terutama ayah dan abangnya. Malahan dengan tidak berperasaan nya Abangnya malah memaki dia dan tidak memandangnya sama sekali.
Lantas tak lama dia menangisi dirinya versi dewasa. Sebuah cahaya menyilaukan yang membuat ia memejamkan matanya. Saat ia membuka matanya. Ia melihat wanita paru baya yang tak lain ibu kandungnya berdiri di hadapannya.
Elnora langsung memeluk bundanya, ia mengadu pada bundanya dan menangis tersedu-sedu.
"Bunda, semenjak bunda pergi. Ayah, Abang tidak menyayangi El lagi bunda. Paman, tante dan abang twins juga bunda" adu Elnora
"Mereka bilang El anak pembawa sial bunda. Karena El bunda jadi pergi" lanjutnya
"Terus ayah jadi kasar bunda. Ayah sering marah-marah sama El. Terus juga sering pukul El bunda. Abang juga sering maki-maki El bunda. Abang nggak mau dekat-dekat El lagi bunda"
"Kak Theo juga bunda. Dia mengingkari janji nya bunda. Katanya dia mau jagain El sampai El besar. Katanya dia mau sama-sama terus. Katanya dia tidak akan ninggapin El. Katanya dia ngak mau lihat El bersedih. Tapi semenjak kakak-kakak itu datang. Dia jadi nggak perduli lagi sama El bunda. Dia juga salah satu orang yang terus buat El bersedih bunda"
"Terus mommy dan Daddy juga bunda. Mereka cuekin El juga. Apa salah El bunda, Apa benar kata mereka El pembawa sial. Jadi mereka tidak mau dekat-dekat sama El lagi bunda"
"Tidak sayang, tidak " Sedih bunda El sambil menggelengkan kepalanya
"Bunda,, El mau ikut bunda aja ya. Mereka jahat, mereka sudah nggak sayang lagi sama El" adunya pilu dan di balas senyum sendu oleh sang bunda.
"El sayang bunda kan?"ucap bunda El dan di balas anggukan oleh El
"Kalau El sayang bunda. Berbahagialah lah nak, Tinggalkan semua kesedihan El. Bunda akan selalu ada disini nemani El" kata bunda El sambil mengarahkan tangannya ke hati El.
"Dan Elnora anakku, Apa yang kamu lihat tadi. Itulah gambaran masa depanmu. Kalau El tidak merubah kehidupan El"
"Dan sekarang, Kembalilah anakku. Carilah kebahagiaan mu. Bunda hanya ingin kamu bahagia. Bunda selalu mengawasi mu sayang" kata bunda elnora sambil mengecup sayang keningnya.
...----------------...
...Queena Elnora putri Davis...
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya