NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:582.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keadaan Rasya

Bu Rena menatap mereka berdua dengan senyuman, walau tidak jelas karena bibirnya yang miring. itu terlihat dari matanya yang berbinar bahagia.

"Ibu kenapa melihat kami seperti itu?? Tanya Rasya saat melihat ibunya memandangi dirinya dan sang istri dengan mata berkaca-kaca.

"Ibu senang kalian bahagia". Ucapnya pelan dan terbata dan tidak jelas.

Mendengar ucapan itu keduanya saling melirik seakan berbicara lewat tatapan. Keduanya mendekat kearah bu Rena dan duduk di hadapannya.

"Kenapa ibu bicara begitu??? Tanya Rasya menggenggam tangan sang ibu dengan sayang.

"Karena Ibu bahagia melihatnya, andai ibu berhasil menghancurkan pernikahan kalian dulu, pasti ibu Tak akan melihat kalian bahagia seperti ini". Ucapnya pelan.

"Memang ibu berencana menghancurkan rumah tangga kami lagi?? Tanya Rasya langsung tersulut Emosi.

"Itu dulu saat Marsya tak mengembalikan kartu kredit no Limit Milik Ibu, tapi ibu tidak bisa dan mengurungkannya". Bu Rena menunduk mendengar suara Rasya mulai naik.

"Kenapa ibu selalu mau menghancurkan rumah tanggaku, ibu adalah orang yang sangat baik menurutku, itulah sebabnya aku selalu menuruti apapun semua perkataan ibu tanpa terkecuali, bahkan saking percayanya aku kubuat istri dan anakku menderita di luaran sana sampai-sampai si kecil anak Maya itu menderita penyakit serius sejak kecil, dan sekarang mereka sangat membenciku". Suara Rasya bergetar hebat menahan tangis.

Penyesalan yang menggerogotinya selama ini membuatnya bahkan tak bisa makan dan tidur dengan tenang, dia selalu menangis meratapi dan menyesali betapa kejamnya dia pada mereka. Ketika dia menganiaya Maya dan anak-anak selalu berputar seperti kaset rusak. Dan itu membuatnya menyesal dan sering melukai dirinya sendiri.

"Maaf nak". Bu Rena menunduk menyesal melihat tatapan nanar dan terluka anaknya itu.

"Aku bisa saja membuang ibu setelah apa yang ibu lakukan padaku dan keluarga ku, tapi aku tahu rasanya dibuang dan tidak diinginkan dan dianggap anak sendiri". Air mata Rasya mengalir deras dan jatuh terduduk.

Marsya yang berada di sebelahnya mengelus punggung suami yang tengah menangis hingga tubuhnya bergetar hebat. Dia hanya bisa memberikan dukungan dan menemaninya saja jika sudah seperti ini. Dia sangat tahu bagaimana menyesalnya Rasya atas semua kesalahannya dimasa lalu.

"Maaf nak, maafin ibu". Bu Rena kini juga menangis melihat anaknya yang sangat terluka akibat perbuatannya.

Dia sangat ingat bagaimana bencinya anak-anak Maya itu kepada Rasya dan itu dimulai dari dirinya yang mempengaruhi anaknya dan dia juga ikut menyiksa mereka. Mengingat semua perbuatannya kini dia menyesali segalanya. Air matanya mengalir deras tanpa henti karena tubuhnya tidak bisa bergerak.

"Ayo kita ke kamar saja sayang, biarkan ibu istirahat, ingat keadaanmu sendiri". Marsya berusaha mengingatkan suaminya akan kondisinya saat ini yang memang belum mendapatkan donor yang cocok.

Rasya tidak menjawab tapi bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar ibunya tanpa kata sedangkan Marsya melihat ibu mertuanya dan menghela nafas berat. Dia harus menyampaikan bagaimana kondisi suaminya sekarang agar kedepannya tidak seperti ini lagi.

"Dia sudah tak seperti dulu bu, jangan membuatnya mengingat anak-anak nya dan perbuatannya dimasa lalu karena itu akan memperburuk kondisi kesehatan Rasya, lebih baik ibu hindari yang berhubungan dengan masa lalu".

Mendengar Ucapan Marsya, Bu Rena mengangkat kepalanya menatap sang menantu, dan menuntut penjelasan.

"Rasya sakit bu dan belum mendapatkan donor yang cocok, kami sedang mengusahakan ginjal itu tapi belum ada sampai sekarang yang cocok untuknya".

"Ginjal?? ". Tanyanya pelan.

"Iya bu, ginjal Rasya bermasalah dan dia sering cuci darah selama 3 tahun terakhir, itu terjadi saat perusahaan bangkrut, dia menangani segalanya sendiri, makan dan minumnya sembarangan sampai merusak ginjalnya, dia bahkan minum minuman keras untuk menghilangkan stresnya karena dia tidak bisa".

"Maaf". Bu Rena kembali menangis mendengar nya, ini semua salahnya sampai semua ini terjadi pada anak lelaki tunggalnya bahkan kedua putrinya juga sudah tak mau tahu dan seolah membuangnya.

"Setiap orang punya salah dimasa lalu, dan berhak mendapatkan kesempatan jadi gunakan itu dengan baik, aku harap ibu tidak sedang merencanakan keburukan apapun untuk kami lagi kedepannya karena jika ibu mengulanginya, aku tak akan pernah melihat ibu sebagai mertuaku lagi".

"Iya nak, maafin ibu".

"Iya, seperti yang dikatakan Rasya, kami sudah memaafkan ibu, kalau begitu ibu istirahat, aku belum bisa mengurus ibu full selama anak-anak belum bisa menerima ibu".

"Iya nak, tolong sampaikan maaf ku pada cucu ibu".

"Iya bu, aku keluar dulu, mau lihat anak-anak dan juga Rasya". Maya meninggalkan bu Rena dalam keadaan menangis tanpa henti.

Marsya keluar dari kamar itu kemudian melangkah menuju kamarnya tapi tak didapati suaminya disana, kemudian beralih ke kamar anaknya baru lah dia menemukannya yang sedang asyik bercanda gurau dengan mereka.

"Bahagia banget sampai tak sadar ada mommy disini?? ". Marsya mendekati mereka kemudian tersenyum.

"Kalian sedang apa, kelihatannya seru sekali bermainnya, astaga sayang wajah kamu kenapa?? ". Tanya Marsya terkejut karena wajahnya Rasya penuh dengan bedak coret.

"Aku selalu kalah main seperti ini sama mereka dan lihatlah hasilnya aku seperti badut ancol tidak jelas". Sungutnya dengan cemberut.

"Adudu kesayanganmu jadi cemong, sini aku rapi kan". Marsya hendak membersihkan wajah suaminya dengan tissue basah tapi terhalang mendengar suara anaknya.

"Apasih daddy sama mommy, kita lagi main serius juga". Sungut Laura dengan kesal karena permainan dan konsentrasinya terganggu karena kemesraan keduanya pada mereka.

"Ya siapa suruh kalian kasih muka Daddy kalian seperti itu". Ucap Marsya tidak mau kalah.

"Namanya juga permainan mommy, ada yang kalah dan ada yang menang, mommy ini ada-ada saja deh". Kesal Liana Lagi.

Dia juga kesal pada keduanya karena dia juga sedang berkonsentrasi agar tak kena coretan di wajahnya tapi terganggu oleh mommy nya yang datang dan mesra-mesraan dengan sang daddy.

"Biarin aja, dia suami mommy kok, kok kalian yang sewot".

"Udah ah mommy mah, ". Cemberut mereka semua kepada sang ibu.

" Maaf deh". Ucap Marsya dengan memelas melihat wajah cemberut anak-anaknya.

"Kita makan diluar saja yuk". Ajak Marsya dengan riang mencoba mencari cara agar anaknya memaafkannya

"Ayo". Ucap mereka serempak

1
dewi
mataaap Thor..semangat trs bunda Maya untuk anak2y
Nancy Nurwezia
klo uda serakah, iri dan dengki tidak ada obatnya..
yunita
lnjuttt
ChikoRamadani
memang mereka itu tamak sekali, sudah diwariskan hak dari ayahnya tidak terima sedangkan fabian selama hidupnya kurang kasihsayang apalagi menunjang finansialnya hanya dari ibu dia bsa bangkit seperti sekarang.....
kagome
oh wong edan
Crownie
wow
Atik R@hma
Rasakan😤😤😤
Soraya
lanjut
Inyoman Raka
upnya satu satu hingga lupa alurnya , saya sarankan sama novel toon apabila belum tamat ceritanya jangan diterbitkan , saya ba ca gratis tapi pakai 0aket
Sulfia Nuriawati
harata warisan ibarat uang panas, dptnya bsr tp cpt hbs lalo g bs ngatirnya, blm lg berseteru dg sdr² pokoknya g bnget, mendin pny sendiri lbh aman g jd rebutan, sblm tua² bnget udah d bagi dg adil jd g saling iri
Giantini
dasar anak"TK tau diri semua...bakal hancur hidup nya
Lisa Maria
cerita ini sbnrnya bagus tapi knp pda belok semua...bgmn mrka mau nikah dan hdup normal dlm pernikahan klu semuanya hmpir belok...gak msuk akal di athor
Ummu Umar: Jika dilihat dari segi emosional dan mental, mereka tidak sepenuhnya belok karena mereka masih memiliki ketertarikan dengan laki-laki, jika trauma itu sudah pulih mereka tetap akan normal karena dasarnya mereka hanya tidak menyukai laki-laki karena trauma bukan karena hal lain
total 1 replies
Lisa Maria
itulah agama mengajarkan kita untuk tidak mendendam dan memerintahkan kita untuk memaafkan, karena dendam kita akan memberikan kehancuran yg lebih dlm pada kita... obat dr dari trauma dan dendam,harus memaafkan dan berdamai dg masa lalu serta diri sendiri...org lain dan siapapun bisa menyakiti kita,tapi kita jangan sampai mmbiarkan kita terluka terlalu dalam,tanpa org lain hidup kita tak akan belajar tentang kebenaran dlm hidup...mrka yg mmbuat kita sabar,tenang memaafkan,ketulusan dan keikhlasan dlm hdup...
Ummu Umar: itu benar bagi mungkin tidak mengalami langsung akan bisa dengan mudah, novel ini banyak memberikan pelajaran hidup tentang bagaimana menjadi orangtua, bagaimana trauma itu menghancurkan dan bagaimana bangkit setelah banyak luka
total 1 replies
Queen AL
tolonh deh ini noveltoon jangan seperti novel sebelah yg kebanyakan iklan
Yulya Muzwar
shofiyah itu siapa kak?
Faris zufarmahyb
Luar biasa
Soraya
typo nya perhatikan thor
Soraya
typo thor
Soraya
ternyata Rara juga pernah salah arah
Soraya
selamat ya buat Rara Semoga Samawa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!