Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Harry Anderson

Pagi ini suasana di perusahaan AD Company nampak begitu sibuk terutama para cleaning servis yang berlarian kesana kemari untuk membersihkan semuanya tanpa ada noda sedikitpun. Para staf kantor juga sudah mulai berbaris rapi karena pagi ini putra keluarga Anderson yang merupakan CEO AD Company sudah mulai mengambil alih perusahaan setelah ayahnya meninggal beberapa minggu yang lalu.

Ada desas desus jika CEO baru mereka sangat menyeramkan dan sangat anti dengan hal-hal yang berbau kotoran entah itu debu sekecil apapun semuanya harus sempurna tidak ada alasan.

"Dalam 20 detik dari sekarang Tuan muda Anderson akan memasuki kantor. Rapikan penampilan kalian dan jangan ada yang terlihat berantakan atau nyawa kita akan tamat. Dan jangan lupa senyum." Kata Andre yang merupakan manager di perusahaan AD Company.

Semuanya sudah berbaris rapi dan tersenyum dengan manisnya menampakkan gigi mereka. Walaupun sebenarnya para staf itu tengah gugup namun mereka tetap tersenyum.

"Kenapa tidak juga datang mulutku sudah sangat pegal." Bisik Viona pada rekan di sampingnya.

"Diamlah Kau!!!" Tegur Andin

"Hitung mundur 5 dari sekarang. 5 , 4, 3, 2, 1..." Kata Andre yang di ikuti semua staf.

Dan benar saja sedetik kemudian sebuah mobil Lamborghini bewarna biru berhenti di depan kantor mereka. Pria dengan setelan jas hitam turun dari mobil dan membukakan pintu mobil lainnya.

"Tuan kita sudah sampai." Kata Daniel seraya membukakan pintu mobil.

Seorang pria turun dari mobil kemudian merapikan jasnya dan mengambil kacamata lalu di pakainya. Dia berjalan dengan tegapnya. Kharismanya begitu terlihat membuat semuanya terhipnotis dengan pesonanya. Panggil saja pria itu Harry.

"Berikan salam pada tuan Harry." Kata Andre dengan suara sedikit keras.

"Selamat pagi tuan, selamat datang di perusahaan AD Company dan selamat berkerja, semoga hari tuan menyenangkan." Kata semua staf perusahaan dengan kompaknya.

Harry hanya mengangguk saja kemudian memerhatikan satu persatu karyawannya dengan seksama. Tentu saja hal itu membuat semuanya gugup dan langsung mengoreksi penampilan mereka sendiri.

Harry menuju ke barisan cleaning servis dan berhenti tepat di depan seorang gadis dengan rambut pendeknya. Harry melihat dari mata kaki hingga ujung kepala kemudian menunjuk lengan baju milik gadis itu.

Andre di buat panik melihat jika baju gadis itu ada sedikit kotoran. Dia buru-buru ingin mengalihkan pembicaraan namun Harry sudah bicara lebih dulu.

"Matilah aku..." Gumam Andre dengan keringat dingin.

"Bukankah laundry sudah banyak dan setahuku di sini juga ada mesin cuci. Sudah berapa tahun kau tidak mencuci bajumu? Walaupun kau cleaning servis disini kau tetap harus menjaga penampilan dan kebersihan mu jangan membuat perusahaan malu karena memiliki cleaning servis kotor seperti ini." Kata Harry dengan suara lantangnya.

Sontak saja gadis itu terkejut bukan main mendengar ucapan Harry dan langsung melihat lengan bajunya yang ternyata ada noda. Buru-buru dia langsung membersihkan lengannya.

"Siapa manager disini?" Tanya Harry yang membuat Andre semakin gugup.

"Sa saya tuan. Maaf atas ketidaknyamanan ini tuan sa...." Ucap Andre dengan menunduk dan langsung di potong oleh Harry.

"Kenapa kau tidak kompeten sekali dalam hal sederhana seperti ini. Seharusnya kau sebagai manager bisa mendisiplinkan semua karyawan. Mulai sekarang Buat 10 poin untuk semua karyawan. Jika kalian melakukan kesalahan lebih dari 10 poin yang aku berikan maka kalian akan di pecat dengan tidak hormat dan tanpa uang kompensasi." Kata Harry yang membuat semuanya terkejut.

Andre langsung menghampiri gadis yang tadi membuat masalah itu dan memukul bahunya dengan kesal.

"Seharusnya kau lebih perhatikan penampilan mu Emile. Kau lihat kau yang buat kesalahan semua orang yang terkena imbasnya. Hihhh ingin sekali ku makan kau hidup-hidup, hancur sudah harga diriku di mata tuan Harry." Kata Andre dengan frustasi.

"Saya juga tidak tahu jika tuan Harry memperhatikan ku. Lagipula ini pertama kalinya bukan saya mendapat teguran seperti ini." Ujar Emile membela diri.

"Kau masih saja membela diri ya. Jika lain kali kau mendapatkan masalah lagi jangan sekali-kali meminta bantuan ku." Kata Andre dengan berlalu pergi

"Sudah tidak perlu di pikirkan lebih baik ganti bajumu dulu." Kata Dini yang merupakan rekan kerja sesama cleaning servis.

"Pagi ini aku sudah di uji sampai mana batas kesabaran ku asal kau tau Din. Kau tahu ingin sekali aku memukulnya saat mengata-ngatai ku seperti tadi. Dia pikir siapa." Kata Emile yang terlihat kesalnya.

"itu berarti kau menggali kuburan mu sendiri. Sudahlah jangan banyak tingkah CEO baru kita terlihat tempramen. Tapi jujur dia sangat tampan hehehe hampir saja tadi aku berlari dan memeluknya." Ujar Dini dengan tersenyum salting yang membuat Emile bergidik sendiri.

Sepanjang perjalanan menuju ruangannya, Harry tak henti-hentinya mengomentari hal-hal sederhana yang dia lihat, seperti lift yang terlalu lama terbuka dan lambat, suara langkah kaki dan tempat resepsionis yang terlihat kurang bersih dan rapi.

"Tuan anda mau kemana? Jalannya sebelah sini." Kata Daniel yang membuat Harry berbalik arah dan menatapnya dengan tajam.

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi. Cih sungguh tidak kompeten." Gerutu Harry namun Daniel hanya bisa tersenyum paksa ke arahnya karena bagaimanapun Harry adalah atasannya.

Sesampainya di ruangan CEO, Harry langsung duduk di sofa dan melihat ke sekelilingnya. Mata elangnya menatap semua sudut ruangan dan fasilitas yang ada di dalamnya.

"Hmm sempurna. Kau boleh keluar." Kata Harry dengan berjalan menuju meja kerjanya.

"Jika ada perlu tuan bisa langsung memanggil saya." Ucap Daniel dengan menundukkan kepalanya dan meninggalkan ruangan Harry.

Baru ingin membuka data-data perusahaan dering ponselnya berbunyi dan menampilkan panggilan dari bosnya.

"Kopi jangan terlalu panas dan manis." 

"Sabar Daniel..." Ucap Daniel menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Tok...tok...tok....

"Masuk." Kata Harry dengan sedikit berteriak.

"Silahkan kopinya tuan." Kata Emile dengan meletakkan kopinya di atas meja kerja.

"Apa kau tidak lihat jika disini banyak berkas-berkas penting. Jika itu tumpah kau mau bertanggung jawab? Letakkan disana!!" Seru Harry yang membuat Emile langsung meletakkan kopinya di meja lain.

"Saya permisi tuan." Kata Emile dengan berlalu pergi.

"Sungguh tidak kompeten." Kata Harry dengan melanjutkan pekerjaannya.

"Apa-apaan orang itu seharusnya dia bisa berkata lebih lembut sedikit padaku." Gerutu Emile dengan kesalnya.

Setelah menyelesaikan setengah dari pekerjaannya kini Harry meregangkan tangannya dan berjalan menuju sofa. Dia menilik dengan seksama apakah cangkir dan kopinya bersih atau tidak.

"Byuuuiiiihhhh apa-apaan ini...." Harry menyemburkan kopinya ke lantai lantaran rasanya bukan manis melainkan asin.

Harry langsung memanggil pimpinan cleaning servis dengan nada marahnya. Semuanya cleaning servis pun berkumpul di ruangan Harry. Dengan suara lantangnya Harry memarahi semua cleaning servis itu.

Terpopuler

Comments

lontongletoi

lontongletoi

🤣🤣🤣🤣🤣🤣 tau rasa kau CEO sue

2025-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Harry Anderson
2 Emile Keylee
3 Amarah Harry
4 Meeting
5 Di Rendahkan
6 Kondisi Zeefanya
7 Virgin
8 Kontrak Perjanjian
9 Kematian Zeefanya
10 Mabuk
11 Di Apartemen
12 Memecahkan Miniatur
13 Tamparan
14 Membingungkan
15 Mengakhiri Hubungan
16 Pulang Bersama
17 Kedatangan Elizabeth Di Apartemen
18 Kondisi Emile
19 Rencana Pernikahan Yang Mengejutkan
20 Penolakan
21 Tidak Ada Bantahan
22 Pernikahan
23 Mabuk
24 Selalu Merepotkan
25 Di Cafe
26 Mangga Muda
27 Pindah
28 Kepulangan Elizabeth
29 Sikap Yang Aneh
30 Ada Apa Denganmu?
31 Menyelesaikan Kesalahpahaman Dan Memetik Mangga Bersama
32 Pertemuan Dengan Elkan
33 Ada Apa Dengan Harry
34 Drama Pagi Hari
35 Di Club
36 Bertemu Reyhan
37 Membungkam Mulut Tetangga
38 Kedatangan Harry
39 Bermalam Di Rumah Emile
40 Jet Pribadi
41 Perubahan Sikap Harry
42 Mulai Mengakui
43 Bertemu Elkan
44 Kemarahan Harry
45 Perkataan Daniel
46 Sikap Harry Yang Berbeda
47 Ada Apa Dengan Harry??
48 Wasiat Mendiang Tuan James
49 Permintaan Harry
50 Berbelanja
51 Manis Untuk Pahit
52 Luigi Kembali
53 Mencoba Mempercayai nya
54 Mencoba Memberikan Kenyamanan
55 Kecurigaan Emile
56 Buku Biru
57 Terbongkar
58 Jawaban Tanpa Kepastian
59 Menyadari Sudah Jatuh Cinta
60 Mengungkap Kebenaran
61 Pilihan Yang Sulit
62 Mendapatkan Penolakan
63 Mempertahankan
64 Kekecewaan Luigi
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Harry Anderson
2
Emile Keylee
3
Amarah Harry
4
Meeting
5
Di Rendahkan
6
Kondisi Zeefanya
7
Virgin
8
Kontrak Perjanjian
9
Kematian Zeefanya
10
Mabuk
11
Di Apartemen
12
Memecahkan Miniatur
13
Tamparan
14
Membingungkan
15
Mengakhiri Hubungan
16
Pulang Bersama
17
Kedatangan Elizabeth Di Apartemen
18
Kondisi Emile
19
Rencana Pernikahan Yang Mengejutkan
20
Penolakan
21
Tidak Ada Bantahan
22
Pernikahan
23
Mabuk
24
Selalu Merepotkan
25
Di Cafe
26
Mangga Muda
27
Pindah
28
Kepulangan Elizabeth
29
Sikap Yang Aneh
30
Ada Apa Denganmu?
31
Menyelesaikan Kesalahpahaman Dan Memetik Mangga Bersama
32
Pertemuan Dengan Elkan
33
Ada Apa Dengan Harry
34
Drama Pagi Hari
35
Di Club
36
Bertemu Reyhan
37
Membungkam Mulut Tetangga
38
Kedatangan Harry
39
Bermalam Di Rumah Emile
40
Jet Pribadi
41
Perubahan Sikap Harry
42
Mulai Mengakui
43
Bertemu Elkan
44
Kemarahan Harry
45
Perkataan Daniel
46
Sikap Harry Yang Berbeda
47
Ada Apa Dengan Harry??
48
Wasiat Mendiang Tuan James
49
Permintaan Harry
50
Berbelanja
51
Manis Untuk Pahit
52
Luigi Kembali
53
Mencoba Mempercayai nya
54
Mencoba Memberikan Kenyamanan
55
Kecurigaan Emile
56
Buku Biru
57
Terbongkar
58
Jawaban Tanpa Kepastian
59
Menyadari Sudah Jatuh Cinta
60
Mengungkap Kebenaran
61
Pilihan Yang Sulit
62
Mendapatkan Penolakan
63
Mempertahankan
64
Kekecewaan Luigi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!