Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 IKHLAS.
Sesuai usulan kedua orang tua afkar akhirnya afkar dan juga embut menginap di rumah utama. Mereka akan tidur di kamar afkar.
Embun duduk di ujung tempat tidur, embun merasa bingung harus melakukan apa dan dimana ia akan tidur nanti.
‘’ Mas.. ‘’ panggil embun
‘’ Embun.. ‘’ panggil afkar bersamaan.
Tok.. tok.. tok..
‘’ Ada yang ketuk pintu, biar aku buka dulu ‘’ Kata embun langsung membuka pintu kamar.
Ceklek..
‘’ Jasmin ‘’ Kata embun melihat adik iparnya.
Jasmin tersenyum manis ‘’ Hehehe.. maaf ganggu waktunya kakak ipar. Ini aku Cuma mau ngasih baju ganti buat kakak. Semoga aja pas ya di tubuh kakak ‘’ Ucap jasmin memberikan pakaian tidur untuk embun.
‘’ Terimakasih ya jasmin ‘’ Balas embun lembut.
Jasmin melihat sang kakak yang sedang berdiri ‘’ Eum.. kalo begitu aku pergi dulu. Selamat malam ‘’ Jasmin langsung pergi meninggalkan kamar.
Embun kembali menutup kamar ‘’ Eum mas.. aku ganti baju dulu ya ‘’ Ucap embun masuk kedalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, embut menutup mulut dengan sebelah tangannya ‘’ Astaga baju apaan ini ‘’ Embun melihat baju yang kurang bahan bahkan sangat tipis.
Embun memakai pakaian kurang bahan itu, menggerai rambut hitam nan pajang tidak lupa embun juga memakai parfum agar tubuhnya wangi.
Mungkin terlihat murahan namun embun ingin mencoba mengambil hati afkar. bagaimana pun embun tidak ingin pernikahannya terus hambar dan juga dingin yang ujung-ujungnya akan berakhir perceraian.
Embun keluar dari kamar mandi. Embun melihat afkar yang sudah duduk di atas tempat tidur.
‘’ Mas ‘’
Sontak saja afkar langsung menoleh. Tatapan afkar langsung tertuju kepada penampilan embun.
Wanita yang selalu menutup tubuh indahnya kini memperlihatkan tubuh moleknya kepada dirinya.
‘’ Maaf mas. Aku tidak ada pakaian ganti lagi. Ini pakaian yang tadi di berikan oleh jasmin ‘’ Kata embun ‘’ Karena tidak ada pilihan lain akhirnya aku memakai pakaian ini ‘’ Lanjut embut memutarkan tubuhnya.
Kedua paha mulus embun terpang-pang indah di depan mata afkar belum lagi gundukan kenyal yang begitu menggoda membuat afkar tidak bisa menahan hawa nafsunya.
Afkar langsung menarik tangan embun sehingga tubuh embun terjatuh pas di pelukan afkar.
‘’ Kau yang sudah menggodaku jadi jangan salahkan aku jika aku meminta hakku ‘’ Bisik afkar.
‘’ Ambillah mas.. itu memang milik mas ‘’ Jawab embun dengan ikhlas.
Mungkin awal-awal pernikahan embun masih belum memiliki rasa kepada suaminya apa lagi sikap afkar yang selalu dingin, namun dengan lambat laun dan menjalankan peran seorang istri dengan ihklas. Muncullah percikan cinta di hati embun.
Siapa yang tidak akan jatuh cinta kepada pria tampan, mapan dan juga rupawan seperti afkar.
Sipat dingin afkar tertutupi oleh keindahan wajah afkar.
#SKIP.
Usai bergelutan panjang yang entah berapa kali mereka melakukannya, akhinya embun kini berstatus seorang istri yang sesungguhnya. Melayani suami lahir batin dan berharap ada yang tumbuh di perutnya agar afkar semakin membuka hati kepadanya.
‘’ Terimakasih karena sudah memberikannya kepadaku. Maaf aku sudah mengambil ha; yang paling berharga untuk kamu. besok akan aku kirim sejumlah uang ke rekening kamu agar kamu tidak merasa di rugikan ‘’
Deg…
Maksud afkar apa? Apa afkar pikir embun memberikan mahkotanya hanya karena uang? Apa afkar sedari awal memang tidak memikirkan perasaanya sebegai seorang istri.
‘’ Tidurlah. Aku harus pergi ‘’ Ucap afkar.
Runtuh sudah air mata embun. ari mata embun sudah tidak bisa tertahan lagi, setelah percintaan yang di anggap embun bisa merubah suaminya ternyata pikiran embun salah. Afkar malah pergi setelah usai percintaan bahkan afkar mau membayar mahkota yang selama ini embun jaga.
‘’ Aku terima mas semua perlakuan dingin kamu, aku rela tidak di anggap asalkan jangan menceraikanku ‘’ Gumam embun menghapus air matanya.
Embun meringkuk di atas tempat tidur dengan tubuh yang masih tertutup oleh selimut putih.
KEESOKAN HARINYA.
Suara riuh begitu jelas terdengar di rumah besar ini. Embun yang sedang membantu bibi di dapur pun hanya bisa terdiam mendengar kegaduhan disana.
‘’ Non, yang sabar ya ‘’ Kata Bibi
Embun tersenyum lalu mengangguk. Embun sudah tidak bisa berkata-kata lagi ketika tadi pagi suaminya membawa kekasihnya ke rumah ini.
Ya. Tadi pagi afkar membawa Karin sang kekasih ke rumah. Sontak saja mamah dan papah langsung menentang keinginan afkar yang masih ingin mempersunting sang kekasih yang telah menghilang selama satu minggu ini.
Entah dimana jalan pikiran afkar bisa-bisanya afkar masih mempertahankan hubungannya dengan Karin sedangkan dirinya sudah menikah dengan embun. ya walaupun nikah siri.
Afkar juga berjanji akan berbuat adil kepada kedua istrinya nanti.
Sedangkan embun, embun hanya bisa diam ketika suaminya berkata seperti itu. Memangnya apa yang harus embun lakukan? Mencegah afkar untuk menikahi sang kekasih? Mana mungkin. Kan sedari awal afkar ingin menikah dengan kekasihnya.
‘’ Embun ‘’
Embun langsung menoleh ‘’ Iya mas ‘’ Jawab embun lembut
‘’ Apa bisa kita bicara? ‘’ Tanya Afkar.
‘’ Boleh mas.. silahkan ‘’ Kata embun.
‘’ Tidak di sini, tapi ruang baca. Disana ada Karin juga ‘’
Embun melihat kearah suaminya ‘’ Oh begitu, baiklah. Sebentar ya, aku matikan kompor dulu ‘’ Kata embun.
Embun langsung mengikuti kemana langkah afkar. Embun masuk keruang baca, disana ada Karin yang sudah duduk manis.
‘’ Embun, ini karin calon istriku yang sesungguhnya ‘’ Ucap afkar.
‘’ Cantik. Pantas saja mas mencintai mbak Karin ‘’ Puji embun setenang mungkin ‘’ Hai mbak, aku embun. istrinya mas afkar ‘’ Ucap embun memperkenalkan diri.
‘’ SIRIH! Bukan istri sah. Karena istri sah nya afkar hanya saya ‘’ Ucap Karin yang menekankan kata siri.
‘’ Karin ‘’ Tegur Afkar.
‘’ Iya mbak, siri. Lantas apa maksud mas membawa aku kesini? ‘’ Tanya Embun kepada suaminya.
Afkar membuang nafasnya pelan ‘’ Maafkan aku karena aku harus tetap menikah dengan Karin. Semua undangan dan nama yang tertulis di buku nikah adalah nama Karin jadi aku tidak bisa menikahimu secara sah ‘’ Ucap afkar dengan ragu.
Ada ketakutan di hati afkar jika embun akan meminta cerai darinya.
Embun tersenyum ‘’ Sedari awal calon istri mas kan memang mbak Karin. Aku hanya orang ketiga di antara kalian ‘’ Kata embun ‘’ Jika mas ingin melanjutkan pernikahan mas dengan mbak Karin silahkan saja. Aku tidak akan mencegahnya, selama mas bahagia maka aku pun akan ikut bahagia ‘’
‘’ Kamu yakin? Apa kamu tidak akan meminta pisahkan dari aku? ‘’ Tanya Afkar.
Embun berdiri ‘’ Aku ikhlas menjani hidupku sebagai istri siri mu mas.. selama kamu tidak menyakitiku dan selama kamu tidak lupa dengan tanggung jawabmu sebagai suami dari dua wanita. Semoga kalian di berikan kebahagian ‘’ Ucap embun ‘’ Mas. Mbak Karin, aku pamit dulu ‘’ Pamit embun yang langsung keluar dari ruang baca.