Irena Oxana Romanov. Seorang gadis cantik yamg berprofesi sebagai model. Karena kekangan sang daddy, Irena sama sekali belum pernah berpacaran. Tapi setidaknya Iren berhasil pergi ke Paris untuk melanjutkan karir modelnya meskipun Sang Daddy keberatan dengan hal itu.
Sean Michael, adik angkat Galy dan Rey (my annoying Girl) ditugaskan oleh Rey untuk memimpin perusahaannya di Paris dan mengangkatnya menjadi CEO disana.
Karena permintaan Rey dan Galy, Sean diberi tugas untuk menjadi bodyguard Irena sementara karena Irena selalu saja lepas dari pengawasan anak buah Alex di Paris.
Iren yang terlihat manis dan lembut ternyata tak seperti penampilan luarnya. Itulah mengapa para mantan bodyguardnya selalu kehilangan jejaknya ketika malam menjelang. Iren sering menghabiskan waktunya untuk bersenang senang dengan teman temannya di club malam.
Haiii readears...ini novel baru otor...cerita tentang Sean dan Irena .. seperti biasa ya..konflik selalu ringan dan ga panjang..😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#20
Sean dan Iren hanya sebentar saja di acara pesta ulang tahun itu. Sean tak terlalu suka berkumpul dengan banyak orang yang tak dikenalnya.
Iren mengajak Sean ke sebuah butik pakaian terkenal karena Irena ingin menemui salah satu temannya yang mempunyai butik itu.
"Halo Rose..bagaimana kabarmu?", Iren mencium kedua pipi Rose.
"I'm great..", Rose melihat ke arah Sean.
"Dia Sean..kami akan menikah beberapa bulan lagi", kata Iren.
"Congratulation honey", kata Rose tersenyum.
Rose menyalami tangan Sean dan Sean hanya tersenyum samar.
"Bisakah fokus denganku?", kata Iren ketika pandangan Rose hanya terpaku pada Sean.
"Ah ya..maaf...calon suamimu terlalu tampan Iren..kau harus menjaganya lebih extra", kata Rose tertawa.
"Hei..kau sudah bersuami dan memiliki anak Rose.. kembalilah ke jalan yang lurus", Iren tertawa kecil.
Sean tak terlalu mendengarkan perbincangan Iren dan Rose karena dia sibuk melihat ponselnya.
"Begini..aku ingin kau yang menangani semua pakaian yang akan dipakai oleh keluargaku di pernikahanku nanti", kata Iren.
"Itu suatu kehormatan bagiku Iren.. aku akan melakukan yang terbaik", Rose tersenyum sumringah.
Rose dulunya juga seorang model. Setelah menikah dengan seorang duda kaya raya dia meninggalkan dunia modelling dan membuat bisnis butik yang dibiayai oleh sang suami.
Rose salah satu teman baik Iren di agensi modelnya. Dan Rose yang sering menjaganya dulu.
Setelah mengobrol cukup lama, Iren dan Sean pun pamit dari butik Rose.
"Kita makan malam dimana?", tanya Sean.
"Terserah kau saja Sean", jawab Iren.
Lalu Sean menghentikan mobilnya di sebuah restoran mewah.
Sean menggandeng tangan Iren dan mereka masuk ke dalam restoran.
Ketika akan masuk, mereka berpapasan dengan Jack. Jack bergandengan dengan seorang aktris cantik yang dikenal Iren. Dia adalah Alicia.
Iren tampak malas dan tak mempedulikannya. Sedangkan Sean hanya melihatnya datar.
Jack melihat tak senang pada mereka berdua.
"Iren?", sapa Alicia.
"Hai..maaf ..aku buru buru", kata Iren.
"Sombong sekali",celetuk Jack.
Iren melihat Jack dengan tatapan tajam. Sean menarik tangan Iren dan cepat membawanya ke dalam.
"Iren..Marion ada di rumah sakit ..apa kau tidak menjenguknya?", tanya Alicia.
Iren menoleh pada Alicia.
"Seharusnya kau tak mengatakan apapun padanya", bisik Jack marah pada Alicia.
"Ada apa dengannya?", tanya Iren.
"Dia baru saja aborsi dan pendarahan", kata Alicia.
Iren melihat Alicia dan Jack.
"Kau tahu dia hamil karena siapa Alicia?", tanya Iren.
"Dia mengatakan itu bayi Jack..tapi aku tak mempercayainya", kata Alicia dengan tangan yang masih menggenggan tangan Jack.
Iren menghampiri Alicia dengan tetap menggandeng tangan Sean.
"Kau wanita bodoh ya?dia memang hamil bayi Jack..dan laki laki ini memang breenggsekk..berhati hatilah", Iren menunjuk pada Jack dengan pandangan tajam.
" Itu bukan urusanmu Iren", kata Jack akhirnya.
Tanpa disangka Iren meninju pipi Jack sampai hidungnya berdarah
"Oh No", gumam Sean.
Sean menarik pinggang Iren dan membawanya pergi.
"Biittcchh", umpat Jack.
Sean yang mendengar itu tentu saja emosi dan melepaskan Iren lalu menghampiri Jack. Sean memberikan bogem mentah kedua pada Jack yang membuatnya jatuh kali ini.
"Jaga ucapanmu", kata Sean menatapnya dingin.
"Apa yang kalian lakukan?", teriak Alicia.
Sean menarik tangan Iren kemudian pergi dari sana. Mereka memutuskan untuk mencari restoran lain.
Iren menciumi bibir Sean di dalam mobil.
Cup..cup..cup...
"I love you", kata Iren tersenyum.
"Sayang..jangan lakukan hal seperti itu jika sendirian oke?", kata Sean serius.
"Sean..aku cukup terlatih", jawab Iren.
"Tetap tidak boleh..aku tak mau kau terluka", kata Sean.
"Baiklah", Iren tersenyum dan mengecup bibir Sean lagi.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
terimakasih.