Pembalasan Saudari Kembar

Setelah para pengawal menghubungi melalui earphone, pintu apartemen dibuka. Dominic dipersilahkan masuk dan dibawa ke arah ruang tamu. Apartemen itu bukan apartemen biasa, di dalamnya sangat luas bahkan ada beberapa ruangan. Tentu saja awalnya Keyra tidak tahu jika perusahaan properti Dominic lah yang membangun apartemen itu, sekarang Keyra sangat tahu dengan jelas.

Saat masuk ke ruang tamu, hanya ada Tom disana. Wajah Dominic tampak lebih dingin, sepertinya Keyra masih ingin bermain kucing-kucingan dengan nya.

Baiklah, Keyra. Kalau itu mau mu, aku akan mengikuti permainan mu.

"Saya Tom, assisten Bos Damian. Silahkan duduk, Tuan Mariano."

Dominic membuka mantel nya, seorang pengawal mengambil mantel dan menggantungkan di tempatnya. Dominic menatap sekilas dekorasi ruangan, ia tersenyum tipis.

"Apa Bos mu tak ada di tempat, Tuan Tom?"

"Pengawal bilang, Anda ingin bertemu dengan Bos kami Raffaella D'Alterio. Apa bisa katakan, kepentingan Anda Tuan?"

"Itu adalah nama seorang wanita, kenapa kamu memanggilnya Bos Damian. Apa mereka sepasang kekasih, jadi ada 2 Bos?" Dominic tak menjawab, dia malah balas bertanya.

"Bukan urusan Anda, Tuan Mariano. Saya hanya ingin tahu apa kepentingan Anda ingin bertemu Bos saya."

Dominic menatap Tom dengan wajah dingin nya, namun Tom sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang seperti Dominic.

"Saya mendapat kabar dari Paman Wales, kebetulan kami akrab. Ada seseorang yang mencaritahu tentang saya, dia mengatakan jika Bos kamu lah yang menginginkan informasi tentang saya. Saya datang hanya ingin mengetahui, kenapa kalian menyelidiki informasi data pribadi saya."

Tom terbelalak, dia kira Paman Wales tidak akan mengatakan pada Dominic. Begitupun Keyra yang berada di kamarnya yang menyaksikan percakapan dari laptop pun ikut terkejut.

"Apa saya mempunyai kesalahan pada kelompok kalian? Saya rasa, kelompok kita di dunia bawah tak pernah bersinggungan." Dominic mendongak ke arah pojok atas tampak menatap sebuah cctv disana, dia seakan menatap Keyra melalui cctv.

Tom kehilangan kata-kata, dia duduk dengan gelisah. Kelompok Dominic adalah kelompok yang mempunyai bekingan, dia tak ingin kelompok Keyra menyinggung Dominic.

"Mungkin ada kesalahpahaman, saya diminta memeriksa info tentang Anda karena Bos hanya ingin mengetahui tentang bisnis saja. Nona Raffaella, mengenal mendiang Ayah Anda." Jawab Tom.

"Jadi maksud mu, Bos mu hanya ingin tahu siapa pewaris ayahku?"

"Benar."

"Lalu, setelah itu. Apa yang akan kalian lakukan padaku?" Dominic terus mengejar Tom dengan pertanyaan.

"Kami tak berniat menjadi musuh Anda, Tuan Mariano." Tom menggeleng.

Dominic menarik nafas dalam-dalam, dia lalu mengeluarkan sebuah disk. "Aku kesini untuk memberitahukan tentang masalah yang terjadi pada barang-barang kalian yang tertahan, tadinya aku ingin bicara empat mata dengan Bos mu tapi sepertinya dia tak bersedia."

"Bukan tidak bersedia, Tuan. Tapi, Nona Raffaella sedang dalam kondisi yang tidak bisa bertemu dengan Anda. Beliau baru saja mengalami musibah dan sedang merawat dirinya agar segera sembuh."

Ada kekhawatiran dalam mata Dominic, ia menduga kondisi Keyra memburuk setelah keluar dari rumah sakit. Namun dia tak ingin memperlihatkan rasa cemasnya, Keyra sendiri masih ingin menyembunyikan diri.

"Hm, begitu. Kalau begitu, saya tak akan mengganggu lagi. Berikan disk penting ini pada Bos mu, dan katakan jika bantuan ku kali ini padanya akan ku minta balasan darinya lain kali."

Dominic tak ingin memaksa Keyra agar mau bicara dengannya, dia pun berdiri dan menarik mantel dari kaitan. Baru saja dia akan melangkah ke luar ruangan, tiba-tiba saja...

"Tunggu!" Keyra akhirnya menunjukkan dirinya.

Dominic kembali berbalik, Keyra berdiri dengan lengannya mengenakan gips karena masih terluka. Mereka berdua saling bertatapan dengan penuh arti, lalu Dominic lebih dulu melemparkan senyuman.

.

.

.

Vander sudah sadarkan diri, dua hari ia tidak siuman membuat Nyonya Scarlett bersedih. Bahkan Matteo, anak lelaki keduanya tidak datang saat dibutuhkan dan perusahaan diambil alih oleh Felix.

"Segera sembuh, Nak. Felix datang ke perusahaan dan menduduki kantormu." Nyonya Scarlett geram.

"Dimana Matteo? Harusnya dia jadi pengganti saat aku begini..." Vander masih terbaring, dia belum bisa duduk di atas ranjang rumah sakit.

"Anak sialaan adikmu itu! Tak ada kabar sama sekali dan sulit dihubungi! Sepertinya dia kecanduan berjudi lagi dan menutup akses komunikasi agar tidak dimarahi!" Tuan Austin begitu kesal.

"Perusahaan semakin kacau di tangan Felix, dia tak becus menangani proyek! Kemarahan para direksi kembali mencuat, padahal Dominic sempat membantu meredam!"

"Dimana Karyl?"

"Kenapa kau malah menanyakan istri pembuat masalah itu! Kalau bukan karena dia, kita semua nggak akan pusing!"

"Dia nggak datang melihatku?" padahal Vander sangat menantikan Karyl datang.

"Cih! Jangankan datang untuk melihat keadaanmu, dia keluar dari rumah sakit begitu saja tanpa bertanya tentang mu dan entah dimana dia sekarang!"

Vander merasa sedih karena istrinya tidak datang, apa cinta Karyl padanya benar-benar sudah hilang dan tak perduli padanya lagi?

"Aku disini." Tiba-tiba saja Keyra berjalan masuk ke dalam ruangan rawat Vander, di belakang nya ada Dominic mengikuti masuk.

"Sayang! Kamu datang... akhhh... sakit...." Vander terlalu senang, dia mencoba bangun dan malah kesakitan karena rusuknya.

Keyra memutar bola matanya malas, jika tak ada perjanjian dengan Dominic ia pun enggan bertemu dengan Vander.

"Kakak ipar Dominic yang membujukku, berterimakasih lah padanya! Aku datang untuk menyelesaikan masalah dan akan bicara di depan media kalau hubungan kita baik-baik saja. Kau masih ingat syarat nya, kan?"

"Aku menolak bercerai!" tegas Vander.

"Kenapa? Udah jelas-jelas sejak kita menikah kamu nggak pernah cinta aku?! Kamu nggak pernah membelaku apalagi melindungi ku! Ah sudahlah...! Aku muak harus mengulang dengan mengatakan semua kesalahan mu padaku! Tanda tangani, aku akan menerima 15 persen saham yang kau tawarkan padaku."

"Kau gila! Kenapa kamu berikan saham pada wanita dari keluarga rendahan ini! Bahkan wanita ini tak pernah bekerja dan tidak mengerti tentang perusahaan! 15 persen terlalu banyak, Vander!" Nyonya Scarlett berteriak marah.

"Aku nggak ingin bicara dan membuang waktu lagi, tanda tangani atau semuanya akan hancur!" Keyra terlihat tak sabar.

"Aku tetap tak ingin cerai!" Vander masih tetap ingin mempertahankan, padahal sebenarnya apa lagi yang harus dipertahankan jika istrinya saja sudah tak ada?

Keyra melirik Dominic sekilas, melihat lelaki itu mengedipkan mata tanpa kentara akhirnya Keyra mengangguk.

"Baiklah, aku akan tetap jadi istrimu. Tanda tangani perpindahan saham ini, lalu aku akan membantumu di perusahaan."

Vander sumringah, asalkan tidak bercerai dari istrinya dia pun menandatangani dokumen perpindahan saham.

"Oke! Selesai! Aku akan segera klarifikasi ke media dan membersihkan nama baik keluarga mu." Keyra mengambil dokumen yang selesai di tandatangani.

"Setelah selesai, kamu kembali kesini ya. Aku ingin dirawat olehmu..." Vander menggapai tangan Keyra namun wanita itu menghindar.

"Baik, sesuai ingin mu. Aku pergi dulu."

Nyonya Scarlett bahkan kehilangan kearogan nya saat ini dan tak bicara lagi, karena jika perusahaan jatuh ke tangan Felix bisa dipastikan dia akan kehilangan semuanya jadi lebih baik Keyra diberikan bagian saham dan berita panas mereda lalu perusahaan akan baik-baik saja.

Keyra pun menepati janjinya, dia melakukan klarifikasi jika selama ini keluarga Alston sangat baik padanya dan berita diluar sana adalah salah. Perusahaan kembali tenang, hanya saja sudah banyak investor yang menarik investasi sehingga perusahaan harus mencari investor baru.

Di rumah sakit Vander menunggu kedatangan Keyra, dia begitu semangat karena berhasil menyakinkan istrinya agar tak bercerai. Mulai sekarang dia sungguh akan menepati janjinya untuk menjadi suami yang pengertian. Namun, harapan tinggal harapan. Yang datang bukan sang istri melainkan surat kematian dan kabar jika istrinya telah meninggal dunia.

.

.

.

Satu bulan kemudian, kehidupan kembali berjalan seperti biasanya. Vander sudah kembali menjabat sebagai CEO, dengan titel seorang duda. Dia disibukkan dengan mencari investor-investor baru, dan anehnya dia sangat kesulitan mendapatkan investor seperti ada yang menjegal. Sampai akhirnya seseorang yang tidak dia duga datang ke perusahaan, menawarkan menjadi investor dan ingin menanam Investasi yang sangat besar, bisa dipastikan orang itu adalah orang yang sangat kaya raya.

Siapa orang itu? Dia adalah Dominic!

Yang lebih mengejutkan nya lagi, Dominic datang menawarkan investasi bersama istrinya bernama Keyra membuat Vander terhenyak karena Keyra adalah saudari kembar dari istrinya yang sudah meninggal.

Bahkan Vander baru teringat saat bertemu langsung dengan Keyra, jika Karyl memang mempunyai saudari kembar!

____

Bagaimana kelanjutan nya, benarkah Dominic dan Keyra sudah menikah? 😁