NovelToon NovelToon
LADY OF DARKNESS

LADY OF DARKNESS

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Petualangan para gadis-gadis cantik dengan berbagai rintangan kehidupan sehari-hari mereka.

Tak memandang jabatan apapun, mereka adalah gadis-gadis yang berjuang. " Di keluarga Riyu"

Bagaimana keseruan cerita mereka? yuk langsung baca,dan tinggalkan jejak sebagai tanda telah hadir mengabsensi diri dengan para gadis cantik! selamat membaca 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30.Adanya Bantuan.

Langit mulai menguning dan sebentar lagi menggelap. Rain, Raeba,Dan Cintea Maglio, mereka batu saja sampai di alun-alun kota Delia. Sesuai prediksi akhirnya mereka sampai di alun-alun kota Delia tanpa adanya hambatan.

Malam itu Cintea Maglio tidak ikut dengan Raeba melakukan pengintaian karena ia merasa lelah, melakukan perjalanan setengah hari. Namun,hari ini ia harus ikut karena tidak ingin di tinggal lagi,dan ia juga ingin melihat secara langsung tempat dimana Nona Dalvisa Alacane Zaken di sandera sementara,dan ia juga ingin menambah pengalaman.

Enam ekor kuda sudah berhasil di Kandangkan dengan aman. Jika kalian bertanya kenapa bisa ada enam kuda? Itu karena Leader,Aya, dan Galena,juga ikut serta dengan mereka. Mereka tentu akan sangat membutuhkan para pelayan dan pengawal sendiri untuk hal yang cukup pribadi nantinya.

"Kita berhenti lebih dulu di sini,kalian silahkan untuk membeli makanan apapun yang kalian inginkan!" Ucap Rain mengeluarkan empat koin emas untuk Leader, Aya Cintea Maglio dan Galena. Sedangkan Raeba, gadis itu akan berjalan dengan Rain, jadi ia tidak membutuhkan uang,lagi pula ia juga selalu m membawa uang kemanapun pergi.

"Ti-tidak,usah Tuan Rain. Kami punya uang sendiri." Tolak Cintea Maglio dengan halus, gadis itu merasa tidak enak hati jika harus mengambil uang pemberian dari Rain.

"Aku, tidak ingin di bantah! Ambillah dan pergi berbelanja!" Ucapnya datar dan dingin. Membuat yang lain tidak dapat berkutik.

Aya, Galena dan Cintea Maglio, mereka memilih untuk tetap bersama untuk mencari beberapa macam kudapan dan satu gaun pengganti. Sedangkan Leader, pemuda itu tidak pergi kemana-mana, Dia memilih duduk di kedai buah dan memakannya langsung di tempat tersebut.

"Kau terlalu keras kepada,Mereka!" Raeba, duduk di bangku taman alun-alun kota Delia sambil menggenggam sebotol minuman.

"Aku, hanya tidak ingin mereka selalu menolak pemberianku." Jawab Rain dengan suara rendah. Dia, ikut mendudukkan bokongnya di bangku taman di samping Raeba.

"Ngomong-ngomong soal mereka,apa kau tidak ingin mengajak mereka untuk pergi berjalan-jalan ke istana?" Raeba, memasukkan sepotong kudapan ke dalam mulutnya.

"Nanti, setelah kasus ini terungkap,aku akan membawamu dan juga mereka ke istana,dan menginap di sana beberapa malam." Balas Rain yang sibuk dengan tali pengikat gagang pedangnya yang terlepas.

Raeba, menatap ke arah Rain sebentar, untuk segera berdiri dari duduknya. "Aku,ingin mencari kamar mandi terlebih dahulu. Kau tunggu aku di sini saja." Gegasnya, yang kini sudah berlalu dari hadapan Rain.

"Berhati-hatilah!" Ucap Rain, setelah gadis bertompel itu pergi menjauh darinya.

Saat Rain seorang diri, tiba-tiba saja seorang wanita tua dengan tongkat kayu sebagai penopang di tangannya, berhenti di depannya.

"Maaf Tuan,mohon kemurahan hatinya." Ucapnya mengulurkan tangannya yang sudah keriput dan sangat sepuh.

Rain, tanpa pikir panjang langsung mengeluarkan dua koin emas dan menaruhnya di atas telapak tangan wanita tua itu. "Terimalah, aku hanya punya uang segini untukmu." Serunya merendah karena tidak ingin membuat hati wanita itu terluka oleh kata-katanya. Rain, tidak begitu pandai berujar banyak basa-basi.

•••

Setelah puas berjalan-jalan di alun-alun kini mereka sudah kembali melanjutkan perjalanan menuju markas. Hanya dua menit lagi mereka akan sampai di depan pintu gerbang masuk.

Zagra Narous dan Siver, sudah berdiri di depan untuk menyambut kedatangan mereka. Biasanya Zagra akan biasa-biasa saja saat menyambut kedatangan Raeba dan Rain karena sudah terbiasa. Namun kali ini Zagra cukup tercengang melihat ada enam kuda yang berpacu m ngarah padanya.

"Siapa mereka?" Zagra Narous, bertanya kepada Siver yang juga ikut berdiri di sampingnya dengan tatapan yang berubah-ubah.

"Maaf Tuan,saya juga tidak tau. Mungkin Tuan Rain dan Nona Raeba membawa dua orang lagi temannya." Jawab Siver tenang, meskipun Dia juga kurang yakin dengan pikirannya.

Zagra Narous, mengangguk, sambil menatap waspada ke arah kuda yang semakin mendekat.

"Apa yang kau lihat?" Rain, berucap tepat di telinga Zagra yang masih melihat ke arah enam kuda yang di tinggalkan begitu saja, sedangkan tuannya sudah berdiri di depannya.

"Hah? Tuan Rain. Saya pikir bukan Anda yang datang, karena ada enam kuda yang berlari dengan gagah." Ucapnya,masih dengan rasa ketidakpercayaannya.

"Ayo Tuan, Nona, silahkan masuk."

•••

Pintu sel tahanan Nona Dalvisa Alacane Zaken,di buka oleh Siver. Raeba,masuk ke dalam dengan Rain. Sedangkan Cintea Maglio dan Zagra duduk di bangku kayu yang berada di ruangan tersebut.

"Siapa kau!? Tolong lepaskan aku!" Dalvisa, beringsut mundur, wajahnya pucat dengan suara serak karena terlalu lama bergerak.

"Katakan siapa yang pemimpinmu! Kalau kau memberi tahukannya,maka aku akan melepaskanmu dari sini." Ucap Raeba dengan datar.

Rain, tidak bersuara Dia hanya sebagai teman pelindung untuk Raeba,jika sewaktu-waktu Dalvisa mengamuk dan membuat Raeba terluka,maka Dia sebagai pencegah agar Raeba tetap baik-baik saja.

"Kau tidak perlu tau! Cepat keluarkan aku!" Pintanya memohon dengan penuh rasa putus asa.

"Hanya mengatakan siapa yang menyuruhmu untuk melakukan hal keji itu,maka kau bebas dari dalam sini." Raeba, tidak terpancing emosi sama sekali. Ia, juga tidak melakukan tindakan kekerasan, bagaimana pun ia tidak akan melakukan hal seperti itu kepadanya karena penegak hukumlah yang pantas menghukumnya,dan Baginda Raja yang pantas menentukan hukuman apa yang pantas untuk ia terima.

"Ayahku! Ayahku lah yang memintaku untuk menjadi seorang penjahat." teriaknya frustasi. Matanya sudah sembab oleh air mata,di bawah kelopak matanya juga sudah menghitam karena kurang tidur. Jujur Raeba tidak begitu tega, tapi Ia kembali mengingat betapa jahatnya manusia seperti Dalvisa Alacane Zaken.

"Tangkap Marquess Gavrielon Direxnoba Zaken! Dia pasti berada di kediamannya saat ini, karena putrinya menghilang tanpa kabar." Rain, memberikan perintah kepada Leader,Zagra,Aya,dan Siver.

"Baik,Tuan."

Mereka segera pergi menuju ke kediaman keluarga Zaken. Dengan Raeba dan Rain yang tersisa di markas Zagra Narous bersama pengawal lainnya.

Puas menginterogasi tawanannya,kini Raeba, merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu. Ia,dan Rain,akan menunggu kepulangan yang lainnya di sana. Tidak mau menunggu di dalam kamar tamu karena takut ketiduran, jadi ia lebih memilih sofa saja yang jauh lebih baik.

•••

Dengan sangat mudah Leader membawa paksa Marquess Gavrielon Direxnoba Zaken dan Marchioness Vastielian Alacane Zaken ke kediaman Viscount Geragna Narous. Atas bantuan prajurit bayangan milik keluarganya Zagra Narous.

Saat mereka sedikit kesulitan untuk mengambil langkah, untuk menyidak kediaman keluarga Zaken, tiba-tiba saja para prajurit bayangan milik Viscount Geragna Narous datang,dan langsung turun tangan untuk membantu mereka.

"Dimana, Nona Raeba?" Viscount Geragna Narous, bertanya kepada Zagra setelah mereka berada di luar kediaman Marquess Gavrielon Direxnoba Zaken dan Marchioness Vastielian Alacane Zaken.

"Mereka, menunggu di markas,Ayah. Nanti kami akan menyusul ke kediaman bersama-sama, sekaligus memindahkan Nona Dalvisa Alacane Zaken dan kedua remaja laki-laki yang kemarin,ada dua orang Pria bersama anaknya juga ikut terlibat." Jelas Zagra yang di angguki oleh Ayahnya.

"Kalau begitu Ayah segera kembali ke kediaman. Jangan lupa untuk tetap berhati-hati, penganut ilmu hitam ini pasti tidak akan terima begitu saja bawahannya tertangkap." Ujar Viscount Geragna Narous sebelum kembali ke kediaman.

Setelah tidak ada lagi yang harus di urus di kediaman keluarga Zaken. Karena prajurit milik Viscount Geragna sudah berada di sana untuk berjaga sampai pihak dari istana kerajaan turun tangan untuk membantu. Zagra, Leader, dan Aya kembali ke markas, mereka harus segera memberi tahukannya kepada pangeran kedua.

1
🦋Karlin🍂🦋
Jangan lupa mampir
@🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎🚙
Sungguh cerita yang menegangkan, aq sampai ikut kuatir Raeba ketahuan
🦋Karlin🍂🦋: Tenang kak, Raeba,sudah bersembunyi dengan aman🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!