Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30.
Disisi lain seorang supervisor yang tidak lain adalah Monica, dia juga sangat senang karena Kenzo pujaan para gadis akan datang ke perusahaan yang baru saja diakuisisi.
"Ini kesempatan aku mendekati Pak Kenzo, kalau Pak Kenzo menjadi milikku, aku akan mencampakkan Rendy yang pelit itu." Gumam Monica dalam hatinya.
Monica sangat menyukai Kenzo, karena selain tampan Kenzo juga sangat kaya, Monica sampai saat ini tidak tau kalau Kenzo sudah menikah, karena tidak ada berita tentang Kenzo menikah.
"Kalau sampai aku dan Kenzo pacaran, sudah pasti aku akan menjadi ratu dan derajatku terangkat, aku juga tidak perlu bekerja lagi, aku hanya duduk santai dan shoping aja." Gumam Monica lagi.
Sementara di perusahaan S' Bagio, Kenzo memanggil Bagas asistennya untuk datang keruangannya.
"Bagaimana, apa istriku sudah diterima?" tanya Kenzo pada Bagas setelah Bagas tiba diruangannya.
"Sudah bos, Nyonya sudah diterima dan besok Nyonya sudah boleh bekerja." Jawab Bagas.
"Soal yang mencuri desain Nyonya, aku juga sudah menyelidiki, yang mencuri desain Nyonya orang yang interview bersama dengan Nyonya waktu itu. Namanya Riska, dia dibagian desain juga." Ujar Bagas lagi memberitahu siapa yang mencuri desain Nadia.
"Kurang ajar, beraninya dia mencuri milik istriku." Ucap Kenzo menggebrak meja kerjanya, hingga membuat Bagas terperanjat kaget.
Biarpun kaget, Bagas tetap tersenyum karena melihat bosnya marah, karena selama Bagas bekerja dengan Kenzo, dia tidak pernah melihat Bagas marah karena hal seperti ini.
"Apakah bos benar-benar sudah jatuh cinta pada Nyonya?" tanya Bagas pada dirinya sendiri didalam hati.
"Apa yang harus aku lakukan, apa bos ingin menghukum Riska itu?" tanya Bagas lagi.
Kenzo diam, dia belum menjawab pertanyaan Bagas asistennya. sepertinya Kenzo sedang memikirkan sesuatu.
"Biarkan dulu, aku ingin melihat kinerjanya, lagi pula istriku sudah tidak mau lagi bekerja disini." Jawab Kenzo setelah diam beberapa saat.
Kenzo membiarkan Riska bekerja, dia ingin melihat kinerja Riska, tapi jika suatu hari Riska membuat masalah, dia akan mem blacklist Riska hingga tidak diterima diperusahaan manapun di Negara ini.
"Siap bos, kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Bagas. Kemudian Bagas keluar dari ruangan itu.
Waktu terus berputar, hari sudah berganti, hari ini Nadia mulai bekerja, dihari pertamanya Nadia sangat bersemangat.
Nadia turun dari taksi tepat didepan pintu pagar perusahaan tempatnya hari pertama bekerja.
Nadia memasuki memasuki perusahan dengan penuh semangat. "Hai, kamu Anak baru ya?" tanya seorang wanita yang satu divisi dengannya.
"Hai juga, iya aku baru hari ini masuk, ini hari pertamaku." Jawab Nadia memberitahu teman yang satu divisi dengannya itu.
"Oh ya namaku Lita, aku sudah hampir satu tahun disini." Lita memperkenalkan dirinya pada Nadia .
"Aku Nadia, semoga kita bisa menjadi teman baik." Nadia menjabat tangan Lita dan juga menjabat teman lainnya yang satu ruangan dengan dirinya.
Setelah itu Nadia duduk ditempat yang telah disediakan untuknya yaitu bersebelahan dengan Lita.
Saat ini memang belum saatnya jam kerja, jadi mereka semua memanfaatkan waktu untuk mengobrol.
Tapi tidak semua orang yang ingin mengobrol dengan Nadia, ada juga yang menatap Nadia sirik, ada juga yang menatap Nadia tidak suka.
Namun ada juga yang mengagumi Nadia. Seperti Lita dan juga beberapa orang lainnya.
Disaat semua sedang mengobrol, tiba-tiba Monica yang sebagai supervisor datang keruangan mereka.
"Hei, kalian disini untuk bekerja atau untuk mengobrol?" tanya Monica melihat semua pekerja sedang riuh.
"Maaf Bu," Jawab mereka dan semua terdiam dan fokus pada pekerjaan.
"Kalian harus rapi dan sopan, sebentar lagi Pemilik baru perusahaan ini akan datang." Monica mengingatkan semua karyawan.
"Iya Bu," jawab seorang karyawan lelaki.
Setelah memberitahu semua karyawan, Monica berbalik ingin kembali keruangannya, namun langkahnya terhenti saat tanpa sengaja Monica melihat meja yang dulunya kosong kini sudah ada orang yang menempati.
Monica menghampiri meja yang ditempati oleh Nadia. "Kamu Anak baru ya?" tanya Monica saat sudah sampai di meja kerja Nadia.
Nadia mendongak, sembari menjawab pertanyaan Monica. "Iya B...u--" ucapan Nadia terhenti saat melihat Monica.
Monika juga kaget saat melihat ternyata Anak baru adalah Nadia yang pernah menjadi rivalnya dan mantan kekasih Rendy pacarnya.
"Kamu." Ujar Monica terkejut, dan tidak menyangka ternyata Anak baru adalah Nadia.
"Wah...wah ternyata Anak baru disini, seorang gadis desa dan miskin." Ujar Monica lagi merendahkan Nadia.
Semua mata sekarang tertuju pada Nadia, karena mendengar Monica menyebutkan orang desa dan dan miskin.
"Aku tidak menyangka, disini ternyata ada orang desa dan miskin, kalian tau gak, kalau gadis miskin ini dulu ingin merebut tunangan ku." Monica sengaja ingin memojokkan Nadia didepan teman kerjanya.
Sebagian orang yang tidak suka pada Nadia, langsung mengatai Nadia dan merendahkan Nadia.
"Apa benar yang Ibu Monica katakan tadi? kalau begitu kita harus menjauh darinya, takut nanti pacar kita dia rebut juga." Ujar beberapa karyawan yang tidak suka melihat Nadia.
"Benar, aku tidak menyangka, wajahnya cantik dan anggun, tapi ternyata pelakor." Ujar Aryawan lain lagi.
Lita yang dari tadi mendengar Monica merendahkan dan mengatai Nadia, dia bangkit dari kursi kerjanya, dia mengusap pundak Nadia menyemangati Nadia yang baru saja menjadi temannya.
Nadia yang sudah tidak sabar laku dengan hinaan Monica padanya, dia bangkit dari duduknya.
"Bu Monica yang terhormat, apa maksud anda mengatakan aku merebut tunangan anda?" tanya Nadia sudah tidak bisa menahan lagi amarahnya.
"Kalian lihat, dia ingin menantang kau, "aku kasih tau kamu, aku supervisor disini, apa kamu ingin dipecat dihari pertama kamu bekerja?" ancam Monica menggunakan jabatannya.
Nadia diam dia tidak menjawab lagi ucapan Monica, Nadia bukan takut pada Monica, tapi dia mengingat kalau ini hari pertama dia bekerja, Nadia dia harus sabar.
"Kenapa diam, kamu takut dipecat? Iyalah takut, kalau kamu dipecat kamu pasti tidak bisa makan, karena kamu tidak punya uang." Ujar Monica lagi, karena melihat Nadia hanya diam.
"Bu Monica, anda tidak harus merendahkan dan menghina Nadia, apalagi menggunakan jabatan anda untuk mengancam orang lain." Lita berani buka suara menantang Monica. Lita tidak takut pada Monica karena dia tidak tega melihat Nadia dipojokkan oleh Monica.
"Kamu berani melawan ku, apa kamu mau dipecat juga?" ancam Monica pada Lita yang sudah berani menantang dan ikut campur urusannya.
Lita sebenarnya takut dipecat apalagi seperti sekarang ini susah mendapatkan pekerjaan. Lita juga punya seorang Adik yang harus ditanggung biaya sekolah.
"Mau memecat aku silahkan saja, aku tidak takut, aku membela kebenaran, dan aku yakin setiap yang berbuat baik Tuhan akan mempermudahkan segala urusannya." Ujar Lita lagi percaya akan kebesaran Tuhan pada orang berbuat baik.
Monica mendekati Lita, Monika sangat marah pada Lita karena sudah berani menantangnya.
Namun Nadia segera menarik Lita belakangnya, biarlah Nadia yang maju karena Monica berurusan dengan nya bukan dengan Lita.
Monica langsung mengangkat tangan ingin menampar Nadia, namun tangannya terhenti diudara ketika mendengar suara orang yang memberitahu kalau CEO baru sudah datang.
"Hentikan!.........
Bersambung.