Seorang gadis yang kaya raya, berani menyembunyikan identitas nya terhadap, suami dan keluarganya yang serahka, karena Cessie mau mencobak keluarga surya apakah mereka mau menerima cessie apa ada nya atau kah mereka mala merendahkan cessie, bahkan sang suami yaitu surya yang berani menghianati pernikaha mereka hanya demi menginginkan seorang anak, itu yang membuat cessie merencanakan pembalasan terhadap keluarga suaminya dan juga suaminya sendiri.
mari kita akan melihat seperti apa pembalasan cessie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4:4 Rencana Surya Dan Nadia
Aku lihat mas surya dengan gundiknya begitu mesra, walaupun sakit menjalar disekujur tubuh ini, aku tetap berdiam diri ditempat ini karena aku ingin mendengar obrolan mereka.
Karena keasikan mereka, jadi tak menyadari kalau ada aku di belakang mereka. Masih setia mendegar apa yang mereka rencanakan, Awalnya aku sudah melangkah pergi namun baru selangkah aku mendengar nama ku disebut.
"Mas, kapan nikahin aku secara resmi aku gak mau digantung terus seperti ini, ceraikan aja tuh istrimu mas yang miskin itu, mandul lagi. Apa yang mas harapkan dari dia."
" Kamu Sabar dulu sayang, secepatnya mas akan ceraikan dia, memang dia gak berikan mas anak, tapi kamu harus ingat sayang, rumah itu dan fasilitas lainnya semua punya cessie, jadi kalau mas ceraikan sekarang nanti kita tinggal dimana".
"Iya juga sih mas, tapi sampai kapan, jangan lama-lama perut ku makin membesar. Mas dimana kabar mama dan sinta, sudah lama gak ketemu".
"Jabatan mas dikantor kan sudah bagus jadi gampang itu kalau mas ceraikan dia hanya saja, mas masih memikirkan mama sama sinta dan mas juga gak rela keluar dari rumah besar itu".
"Mas mbak cissie kan gak punya kekuasaan apa-apa jadi nanti kalau mas, ajuin gugat cerai sekalian dengan harta gono-gini aja mas,"
"Itu gak mungkin sayang, karena semua fasilitas dia itu sudah ada sebelum kami menikah, jadi semua atas nama dia".
"Aku punya ide mas, gimana kalau nanti mas pulang, kerumah terus ambil sertifikat rumah dan BPKB mobil terus balik nama tanpa pengetahuan dia. Orang dia bodo*h gitu, buktinya mas, selingkuhin aja dia gak tahu, jadi apapun yang mas bilang dia pasti percaya."
"Iya benar juga sayang, nanti deh mas cobak bicara sama dia karena di sangat mencintai mas, jadi kalau mas ngacam tinggalkan dia pasti dia nurut. Semoga berhasil, dan semua itu untuk anak kita,"
Saat aku mendegar semua pembicaraan mas surya dan gundiknya, rasa-rasanya kaki ini mau tumbang. Tapi aku harus tahan, yang penting semua pembicaraan mereka sudah aku rekam.
Karena sudah gak tahan lagi dengan mendegar semua ucapan yang terlontar dari mulut bus*k mereka, dengan langkah gontai, aku berusaha kuat dan melangkah pergi.
Rasanya gak percaya dengan semua ini, Ya Allah salah aku dimana, sehingga aku sampai memgalami hal buruk ini.
Aku mempercepat langkahku untuk masuk ke mobil, aku harus cepat sampai rumah, dan mengamankan semua harta bedahku sebelum laki-laki itu pulang.
Rasanya saat ini aku pengen bersandar di bahu mama, tapi sayangnya aku belum bisa datang menemui mama.
"Mas jangan harap kamu dapat apa-apa dari hartaku, karena sampai kapanpun aku gak sudih berbagi denganmu."
Aku pulang ke rumah dengan hatiku yang hancur tapi aku tahan, aku melajukan mobilnya memecahkan jalanan di ibu kota, tak sampai tiga puluh lima menit aku sampai di rumah.
Segara aku masukan mobil kembali ke dalam garasi dan masuk kedalam rumah, ternyata rumah sepih, ya mungkin mertua dengan sinta sudah tidur. Karena sekarang sudah mau pukul setegah dua belas.
Segera aku ganti gaun dengan baju tidur dan mencaci bersih muka ini, memang agak sedikit bengkak tapi biarlah, lekas aku bertolak ke lemari dan membuka brangkas rahasiaku.
Aku keluarkan semua surat penting seperti sertifikat rumah dan tanah, begitu juga semua perhiasan dan barang berharga lainnya seperti BPKB mobil dan lain sebagainya.
Setelah merasa semua sudah aku masukin ke dalam tas, aku simpan tasnya di bawa tempat tidur, rencana besok aku akan bawah dan simpan ke apartementku. Karena mas surya gak tahu kalau aku punya apartemen, jadi aku rasa aman kalau aku simpan disana.
Karena semua sudah tersimpan, baru aku ingat hubungi faya temanku, "apa aku telpon sekarang atau nanti aja, takutnya kalau sekarang faya sudah tidur. Cobak aja deh kirim pesan".
("Hallo fa, sudah tidur ya.")
Setelah aku kirim ternyata langsung dibaca oleh faya, itu artinya dia masih tergaja, baru juga aku mau telpon tiba-tiba panggilan masuk dari faya, aku segera mengangkatnya.
("Hay fa, maaf aku sudah mengganggu kamu sudah tidur ya")
(" Ah kamu, nyantai aja, kalau aku udah tidur gak mungkin aku telpon, aku juga ada kerjaan makanya belum tidur")
("Fa, boleh aku minta tolong")
("Minta tolong apa, kalau aku bisa bantu kenapa gak gitu")
("Gimana kalau besok kita ketemu aja di restoran nanti aku ceritain deh semua sama kamu")
("Ok boleh deh kalau gitu, kebetulan besok aku juga gak talalu sibuk")
("Makasih ya fa, kamu sahabat terbaik ku, besok kita ketemuan jam sepuluh ya")
("Siap Cess, sampai ketemu besok, sekarang kita istirhata yuks")
Dan akhirnya kami mengakhiri pembicaraan kami, aku langsung merebahkan tubuh yang rapuh ini di atas ranjangku, aku gak peduli lagi mas surya pulang apa gak.
Karena ngantuk sudah menyeruak, akhirnya aku tertidur.
Keesokan harinya aku mengeliat, rasanya tubuh ini berat sekali, ternyata ada tangan kekar yang melingkar di tubuh ini dengan kuat.
Dulu aku sangat merindukan pelukan itu, namun tidak untuk sekarang ini, mala rasanya sangat jijik bersentuhan dengan laki-laki di samping ku ini.
Aku memindahkan tangan mas surya dan turun dari atas ranjang, aku langsung cuci muka, dan turun ke dapur untuk buat sarapan. Walaupun aku sudah tahu tentang pengkhianatan mas surya, saat ini aku berlagak gak tahu apa-apa, aku harus bersikap biasa aja sebelum semua bukti terkumpul.
Segera aku mengola sisa sayur yang ada di kulkas, hari ini aku rencana masak sayur capcai, ayam goreng dengan sambal dan tahu tempe. Setelah selesi semuanya aku bersihksn dapur dan kembali naik ke atas rencana mau bersihkan diri dulu baru makan.
Sampai di kamar ternyata, mas surya masih tidur nyenyak entah lah semalam pulang jam berapa, aku juga gak peduli lagi. Segera aku tarik kasar handuk yang ada di gantungan dan masuk kedalam kamar mandi.
Sesudah mandi aku keluar dari kamar mandi, aku duduk di meja riasku. Hari ini aku berpenampilan berbeda dari sebelumnya. Aku poleskan wajahku dengan sedikit make up dan pakai dress selutut. Setelah selesai aku sengaja bagunin mas surya.
"Mas, mas surya bangun, kamu gak ke kantor ini sudah setegah tujuh mas hayo bangun".
" Nadia sayang, sabar napa sih mas masih ngatuk,".nguman mas surya pikirnya aku gundiknya itu, kedengarannya sakit bangat.
"Mas bangun kamu ngomong apa sih dan nadia siapa". Aku sedikit menguncang tubuh mas surya, akhirnya ia bangun.
"Napa dek, mas masih ngantuk semalam mas lembur, banyak kerjaan," cuihhhh lembur dengan gundikmu mas.
"Mas tadi kok kamu sebut nama nadia, bukannya nadia itu sekretaris mu mas kok kamu manggil dia sayang".
"E eh gapapa dek, kamu salah dengar kali, iya memang itu sekretaris ku sekarang."
Karena aku malas berdebat, akhirnya aku nyuruh aja mas surya mandi dan kami turun kebawa untuk makan.
manager AE berulah