Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Pensiun
Mobil melaju membawa Arya menuju arah kantornya. Pak Wahyu dengan luwes menyetir dengan kecepatan sedang membelah jalan raya yang mulai padat dengan berbagai kendaraan yang akan membawa penumpangnya memulai aktivitas kerja.
"Pak Wahyu...bagaimana kabar keluarga dirumah ?" tanya Arya memecah keheningan.
"Alhamdulillah den...keluarga sehat semua. Oh ya, bapak juga ada yang mau dibicarakan sama aden, kapan kira-kira aden senggang ?" balas Pak Wahyu.
"Mau bicara apa ya...sekarang aja pak sambil jalan."
"Nanti aja den...ngga enak ngobrol sambil nyetir begini merasa nggak sopan.."
"Sekarang aja ngak apa-apa...malah saya yang kepikiran kalau bapak nggak ngomong sekarang."
Mobil berhenti sesaat karena didepan lampu menyala merah.
"Begini den...bapak kan udah bekerja dengan keluarga den Arya puluhan tahun...bapak rasa sudah saatnya pensiun. Jadi minggu ini minggu terakhir bapak bekerja" ujar Pak Wahyu.
"Lho kenapa pak...padahal saya sudah sangat nyaman dengan bapak...saya sudah menganggap bapak bagian dari keluarga.." ujar Arya terkaget. Ia langsung menegakkan punggungnya sambil menoleh ke arah Pak Wahyu yang duduk dikursi kemudi disampingnya.
Tidid tidid...suara klakson yang bersahutan dibelakang mobil membuat obrolan terjeda. Ternyata lampu lalu lintas sudah berganti hijau. Pak Wahyu melajukan kembali mobilnya.
"Terimakasih untuk kebaikan den Arya dan keluarga...bapak sudah merasa kondisi fisik makin menurun...dan bapak ingin ganti suasana mau fokus bertani dan berkebun...seperti orangtua aden hehe "
"Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusan bapak...saya nggak bisa menahannya...tapi saya akan merasa kehilangan pastinya " ujar Arya lagi.
"Nuhun den Arya...sengaja bapak bicara dari sekarang agar aden bisa siap-siap mencari pengganti bapak..."
"Oke pak...saya akan pikirkan itu..."
Tak terasa obrolan terakhir mengantarkan mereka sampai didepan Lobby kantor.
***
Ruko Triple A Collection
"Fa...kok aku jadi kangen sama baby Athaya sih...duh pengen uyel-uyel pipinya deh.." ujar Andina.
"Sekalian kangen sama papi nya juga boleh...uwhhh gantengnya sungguh menyegarkan mata...."jawab Safa sambil terkikik.
"Istigfar Fa..."
"Astahfirullahaladziim..." balas Safa. "Eh kemarin tuh teman-temannya pak Arya juga cakep-cakep beuh...adek klepek-klepek bang..." canda Safa sambil terkekeh.
"Dasar kamu ya...". "Fa, tolong rekap penjualan minggu kemarin ya..nota-nota nya kamu simpen kan..?"
"Oke Din...aku susun dulu ya.." jawab Safa.
Tak lama Safa menyerahkan hasil rekapannya. Andina mempelajarinya dengan seksama.
"Alhamdulillah Fa...omzet kita terus naik. Aku bersyukur sekali." ucap Andina tampak bahagia.
"Itu berkat kerja kerasmu Din...kamu benar-benar melangkah dari nol..."
"Etiss ini berkat kamu juga Fa yang selalu bersamaku, juga kerja solid semuanya ditambah berkah doa dari orangtua. Makasih ya zeyenk..." ujar Andina sambil memeluk Safa penuh haru.
"Oh ya, ayahku akan pensiun nyopir...pastinya jenuh puluhan tahun pegang kemudi..."
"Aku sih jujur seneng banget dengan keputusan ayah...sekarang waktunya aku membahagiakan mereka..." lanjut Andina lagi.
"Hmmm kamu memang anak yang berbakti...sudah cantik, soleha, baik hati, gemar menabung pula..." Safa tertawa cekikikan yang kemudian dilempar bola kertas oleh Andina.
...Jika kamu sukses ...
...Jangan pernah lupakan mereka yang selalu ada bersamamu disaat kamu memulainya...
******
BERSAMBUNG
Jangan lupa jempol LIKE setiap babnya ya zeyenk, agar akoh tetap semangat.
Kasih poin seikhlasnya lewat VOTE.
Thank U !
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲