Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.
Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode: 02: Berniat mengubah jalan cerita
"Ck, kenapa ceweknya menye- menye banget sih, mana namanya sama kaya gue lagi! "
Kinara masih ingat saat dirinya misuh- misuh sendiri ketika ia membaca novel romantis yang tak sengaja dia beli di sebuah tokoh buku atas saran temannya karena katanya bagus, tapi kenyataannya dia justru merasa kesal dengan karakter Kinara wijaya yang lemah lembut dan selalu terinjak-injak oleh nasib.
Suami yang selalu mengabaikan dan istri yang teraniaya sungguh kesatuan yang sangat komplit dan kinara membenci itu, akhirnya dia hanya membaca dua halaman dan memberikan novel itu pada adiknya.
Tapi sekarang lihat lah dia justru malah masuk ke dalam tubuh tokoh istri yang dianiaya itu? sungguh kesialan yang seperti tak berujung, sudahlah jatuh tertimpa tangga pula. Setelah memergoki pacarnya selingkuh dia malah harus menjalani kehidupan Kinara wijaya dengan segala dilema dan problematika nya.
Dalam novel itu, karakter kinara wijaya selalu mengabaikan kebahagiaan nya demi orang lain, tetapi sekarang dia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dia akan melawan nasib, berjuang untuk kebahagiaannya sendiri!
"Yosh! karena sekarang kau bukan lagi kinara wijaya yang lemah dan mudah di tindas. aku akan mengubah jalan cerita ini! " gumam Kinara dengan tekad yang bulat. Dengan kesadaran bahwa dia harus mengubah jalan cerita ini, Kinara merasa ada sedikit keberanian yang mengalir dalam dirinya.
Setelah di tolong dari dalam kolam, Kinara menyapukan pandangan ke sekelilingnya, orang- orang tak memperhatikan nya sama sekali saat dia terjatuh, mungkin karena bagi mereka Kinara wijaya hanya seorang gadis kampung yang beruntung bisa menikahi presiden direktur dari keluarga terpandang, winata.
"Tak masalah karena sekarang Kinara yang baru telah lahir, tak akan ku biarkan kalian menginjak- injak ku lagi! " gumamnya dengan seringai dingin.
"Nyonya Kinara, anda tidak apa-apa? " pelayan yang menyelamatkan nya tadi segera menghampiri dengan membawa handuk kecil.
Kinara mengangguk. "aku sudah baik- baik saja, ini untuk ku? "
"Iya nyonya."
"Baiklah terimakasih. " Kinara menerima uluran handuk itu.
Pelayan wanita ini bernama Maya. Entah bagaimana kinara ingat itu meskipun tidak tahu jalan cerita novelnya. Hanya dialah satu-satunya orang yang berpihak pada kinara di keluarga winata. Setidaknya walaupun seorang pelayan dia masih memiliki sifat manusiawi di banding anggota keluarga itu.
"Maya, antar aku ke kamar, aku muak di sini. "
"Hah? baik nyonya. " Maya merasa sedikit tersentak karena nada bicara sang nyonya tidak seperti biasanya meski begitu maya tetap mengangguk patuh.
Kini Kinara tiba di kamar yang di tempati Kinara wijaya di dalam novelnya. Kilas balik tentang kehidupannya segera berputar di kepala Kinara.
Haris agung winata adalah orang yang ambisius memiliki putra yang tak kalah ambisius bernama Kenantra chakra winata. karena kekuasaan dia menikahkan putranya dengan putri keluarga wijaya, awalnya Kenan di rencakan akan menikah dengan kakak tiri Kinara, yaitu Sarah.
Namun sarah menghilang sehari sebelum pernikahan berlangsung, karena tak ingin kehilangan muka keluarga wijaya lantas menggadaikan putri bungsu mereka, sebagai pengganti Sarah.
Kinara sebenarnya bukan putri kandung Damian wijaya, melainkan hanya anak bawaan dari istrinya Rania, yaitu ibu dari kinara.
Itu sebabnya kinara tidak bisa menolak untuk menggantikan posisi kakak tirinya di pelaminan, karena begitu lah dirinya, yang selama ini hanya di anggap hidup dalam bayang- bayang sarah.
Selama tiga tahun pernikahan hidup Kinara sangat sengsara, sudahlah tidak mendapatkan secuil pun cinta suaminya, dia juga harus menghadapi keluarga suaminya yang membenci nya dan selalu mengusik hidup nya.
Setiap hari Kinara hidup dalam ketakutan, bahkan dia berharap untuk mati saja karena suaminya tak pernah melirik ke arahnya.
Akhirnya semua itu terkabul, Kinara mati tragis karena berusaha menyelamatkan Kenan dari pembunuh bayaran yang dikirim seseorang yang menginginkan kematian pria itu.
Sampai akhir hayatnya Kinara tidak tahu apakah suaminya mencintai nya atau tidak.
"Nyonya, apa yang Anda pikirkan?" maya datang seketika menyadarkan kinara kembali ke kenyataan.
Kinara menghela nafas berusaha menata pikirannya dan rencana apa yang akan di lakukan nya nanti.
"Siapkan air mandi untuk ku maya, aku ingin berendam. "
"Baik nyonya. "
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Beberapa saat kemudian Kinara sudah berada di kamar mandi yang sekelilingnya di lapisi kaca yang begitu mengkilap.
Maya sudah menyiapkan air hangat di bak mandi mewah itu dengan aroma kasturi yang menenangkan.
Kinara menurunkan handuk kimono yang membalut tubuh polosnya lalu ia mulai masuk ke dalam bathup, dan seketika pikirannya merasa sangat rileks.
"Lupakan dulu tentang pacar yang selingkuh dan kehidupan malang di dalam novel, akan kunikmati semua kekayaan ini hahaha! " ucapnya dengan begitu semangat dan konyol.
Jika diingat secara kasar, pesta yang di hadirin nya tadi adalah perayaan karena perusahaan Winata tech group sudah memenangkan sebuah tender besar.
Namun suatu kejadian berlangsung, Kinara yang seharusnya mendapatkan perlakuan hormat sebagai istri presdir justru malah mendapatkan bullyan dari teman- teman kakaknya, sarah yang tidak terima dia menikah dengan Kenantra. hingga berakhir lah Kinara terjatuh ke dalam kolam.
"Aku akan membalaskan rasa sakit mu Kinara! akan ku buat orang-orang itu merasakannya dua kali lipat! " gumamnya dengan dipenuhi ambisi baru.
Selesai berendam, Kinara meminta untuk di make up kan lagi dia memakai gaun terbaik yang lebih glamor dari gaun sebelumnya yang basah.
"Nyonya apa anda yakin akan kembali ke pesta? " tanya Maya ragu, banyak kepedulian yang tersimpan untuk wanita malang itu.
"Tentu, aku tak mungkin mempermalukan wajah suami ku di pesta yang di buatnya sendiri."
"Tapi bagaimana jika orang- orang itu menyakiti anda lagi? " yang di maksud maya itu adalah teman- teman sarah.
"Tak perlu khawatir, sekarang aku bisa melindungi diri ku sendiri, " ujar Kinara meyakinkan hati pelayan setianya itu.
"Baiklah nyonya, " ucap maya berusaha meyakini ucapan majikannya.
Di pesta, Kinara kembali dengan memasang wajah dingin, dia mengedarkan pandangan mencari orang-orang yang harus bertanggungjawab atas kejadian naas yang menimpanya tadi.
"Ketemu! " ujar Kinara ketika menemukan gerombolan mereka, kakinya yang jenjang di hiasi high heels mahal segera menghampiri mereka.
Teman-teman sarah yang menyadari kedatangan Kinara seketika langsung terdiam dari gelak tawa yang sebelumnya menggema."Eh si upik abu kembali lagi! " ucap sinis salah satunya yang Kinara ingat menjadi dalang atas terjatuh nya ia ke dalam kolam.
"Ck, ck gak punya muka banget si kampungan ini, setelah terjatuh ke dalam kolam dia masih tetap di sini dengan tidak tahu malunya. "
"Hahaha sama seperti ibunya si jallang itu, dia juga sudah tidak memiliki urat malu. "
Kinara tersenyum membiarkan orang-orang itu mencemooh nya hingga saatnya dialah yang membuat mereka bertekuk lutut di hadapan nya.
Kinara maju. "udah ngomong nya? " dengan tangan bersidekap dada.
Melihat Kinara yang tiba-tiba bersikap angkuh membuat mereka kaget.
"Udah mulai berani lo ya sama kita? "
"Emang nya siapa yang takut sama kalian?! "
Semuanya saling melempar pandang, terkejut. "Eh upik abu! biasanya lo gak gini, buat natap kita aja gak berani! sekarang udah punya nyali lo ya buat lawan kita?! "
"Karena Kinara yang selalu kalian anggap lemah itu sudah tidak ada lagi. Sekarang aku di sini ingin menuntut maaf atas apa yang kalian lakukan pada ku! "
"Halah banyak omong lo kampungan! " salah satunya maju hendak menjambak rambut kinara, namun dia menangkis nya dengan cepat.
Krak!
"Argghhh! " wanita itu seketika menjerit tepat saat Kinara menginjak tangannya hingga menempel lantai. Suara remukan tulang terdengar begitu nyaring.
Semua terkejut menyaksikan kejadian yang begitu cepat itu apalagi teman- teman sarah yang lain langsung ketakutan begitu menatap matanya.
"Ku peringatkan pada kalian semua, siapa disini yang masih berani menindas ku lagi, aku tidak akan tinggal diam saja, kalian akan bernasib sama seperti dia! "
*
*
*
Bersambung