Perjalanan cinta Mat dan Cali, dibumbui konflik ringan di antara mereka berdua.
Tentu cerita ini tidak sesederhana itu, sebab Mat harus berurusan dengan Drake.
Bagaimana kisah lengkapnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riaaan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Cali langsung berdiri, menepuk-nepuk rok pengantin yang menempel di pasir laut.
"Kamu mau pulang? Nggak mau nginep sini?" Dia mendorong Drake berdiri, dan istrinya pun menurut.
"Baru balik dari luar kota, Cali. Aku ada acara kumpul keluarga besok," jawab Vince.
"Kamu cuma bilang cewek-cewek aja!" canda Drake sambil tertawa.
"Pra, sekarang aku sudah jadi lelaki, sejak ketemu Diana, kamu tahu itu." Ada kilatan di mata Vince ketika menyebut nama wanita itu. "Dan aku harap kamu, kawan, jangan sampai bikin Cali nangis."
Drake merangkul Cali dengan lembut. "Kamu tahu, kita udah selesai ngomongin itu, kawan." Dia mencium puncak kepala Cali.
Vince tertawa mendengar perkataan Drake. "Siapa sangka, Drake Lustre yang sulit ditangkap, bujangan paling dicari di Filipina, akhirnya terikat sama satu wanita? Kamu berbeda, Cali. Aku salut sama kamu, kamu berhasil jinakin temanku ini," katanya sambil tersenyum.
"Tapi aku nggak dibebasin, nih!" Cali jawab sambil tertawa, mencubit sisi tubuh Drake.
Mereka bertiga tertawa.
"Serius, guys. Aku doain yang terbaik buat kalian," Vince memeluk mereka. "Oh, gimana kabarnya? Sampai jumpa di Manila minggu depan?"
Drake hanya mengangguk, memberi tanda bahwa dia setuju.
---
Beberapa hari setelah pernikahan mereka di San Antonio, mereka berangkat ke Manila. Cali dan Drake sudah sepakat bahwa mereka harus menghadapi ibunya dan memberi tahu bahwa mereka sudah menikah, untuk menghormati. Drake sudah memperingatkan Cali bahwa ibunya bukan orang yang mudah melupakan atau memaafkan, tapi dia tetap berharap ibunya bisa menerima keputusan mereka.
Cali merasa sangat gugup saat mobil mereka menuju ke Lustre Mansion. Baru beberapa waktu lalu dia ada di sini, dan sepertinya dia mulai mengembangkan rasa takut setelah pengalaman buruk di rumah itu.
"He, Senorito! Selamat siang!" sapa salah satu pelayan yang tampaknya terkejut melihat Drake.
"Ibu ada di mana?" tanya Drake.
"Ada di perpustakaan. Baru aja keluar dari pertemuan dengan Senyora," jawab pelayan itu.
Drake mengangguk dan melanjutkan langkahnya ke dalam mansion, masih memegang tangan Cali yang dingin.
Cali mendesah berat saat mereka berdiri di depan pintu perpustakaan besar itu.
Drake mengetuk tiga kali sebelum mendorong pintu besar itu hingga terbuka.
"Ibu?" suara Drake terdengar di ruang itu.
Evelyn, ibunya, mendongak dari dokumen yang sedang ia periksa begitu mendengar suara putranya.
"Nak! Dari mana aja kamu? Aku nggak bisa hubungi kamu! Kalau Vince nggak bilang kamu lagi liburan, aku hampir aja masukin kamu ke daftar orang hilang! Dari mana aja kamu?" Evelyn berbicara panjang lebar, lalu matanya tertuju pada Cali di belakang Drake.
"Apa yang dilakukan gadis itu di rumahku, Drake?"
"Bu, kami datang ke sini buat memberitahu bahwa kami sudah menikah. Cali dan aku sekarang sudah menikah," kata Drake dengan tenang.
"Apa?!" Evelyn berdiri dari tempat duduknya, tinjunya menghantam meja besar di depan. "Apa yang kamu bilang, Drake?!"
"Kami sudah menikah," jawab Drake dengan santai, bahkan sepertinya tak terguncang sedikit pun oleh kemarahan ibunya.
"Lelucon memuakkan apa ini? Apa kamu benar-benar sudah gila? Aku nggak akan pernah terima gadis itu!" Mata Evelyn hampir berlinang air mata. "Pernikahan kamu dengan Abbey sudah diatur! Ayahnya dan aku sudah sepakat!"
"Yah, menurutku kamu harus batalkan itu, karena pria yang sudah menikah nggak bisa nikah lagi sama wanita lain," jawab Drake, terdiam sesaat. "Kami cuma datang ke sini buat kasih tahu. Aku nggak minta izin atau restumu."
"Itik jantan!!!" Suara Evelyn terdengar putus asa. "Apa yang kamu lihat di tanah, Nak?!"
"Jangan bicara kayak gitu ke istriku!" Suara Drake menggema di seluruh perpustakaan. Cali semakin erat memeluk lengan suaminya, dan itu saat pertama kali dia melihat Drake begitu marah.
"Sudah tahu, kan? Sekarang kita pergi." Drake menarik tangan Cali dan berbalik dari ibunya.
"Kamu akan menyesali keputusanmu, Drake! Kamu nggak akan pernah bahagia sama wanita itu! Kalau kamu lanjutkan kegilaan ini, kamu bakal kehilangan hak kamu jadi bagian dari keluarga Luster! Dengar nggak?! Kamu akan kehilangan segalanya!" Evelyn berteriak.
Drake berhenti sejenak, rahangnya mengeras, sebelum akhirnya dia meninggalkan ruangan itu sepenuhnya.