Istri Pilihan Ibu season 1
Davin Rendra Wicaksono, terpaksa menikah dengan Riana Zulaika. Seorang gadis yang terkenal janda di usia mudanya, karena harus mengurus anak dari kakak perempuannya.
Dan sampai pernikahan itu terjadi, Rendra belum mengetahui bahwa wanita yang dia nikahi itu masih seorang gadis.
Akankah Rendra bisa mencintai Riana? Dan mungkin kah rumah tangga mereka berjalan dengan baik?Penasaran kelanjutannya kan??? yuuu cuuuz ikutin terus cerita nya yaaaa.....
Istri pilihan Ibu season 2
Kegagalan cinta membuat Alaric menjadi semakin tertutup untuk membuka hati pada wanita. Sampai Riana, bundanya turun tangan memilihkan seorang wanita untuk anak sulungnya itu.
Akankah Alaric melupakan cinta lamanya dan menerima wanita yang dipilihkan oleh bundanya?
Ikuti terus ceritanya ya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon septriani wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
_Yogyakarta_
Sesampai di stasiun, sepasang pengantin baru itu langsung memesan taxi dan menuju hotel yang sudah di pesan oleh ibunda mereka. Sembilan jam perjalanan membuat keduanya terasa lelah dan memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Mereka sengaja menggunakan kereta api, untuk menikmati perjalanannya.
Saat membuka pintu kamar, terlihat sepasang angsa yang terbuat dari handuk dan di taburi kelopak-kelopak mawar merah dan putih disisinya. Memang Ratih memesan paket honeymoon di hotel tersebut. Keduanya saling pandang, Rendra tersenyum dan membuat Riana juga ikut tersenyum. Menurut mereka ini benar-benar sangat lucu.
Riana terlebih dahulu membereskan baju dirinya dan suaminya untuk beberapa hari kedepannya.
“Mas, mau ganti pakaian?” Tanyanya pada Rendra yang sudah membaringkan tubuhnya menikmati acara tv yang baru saja di nyalakan nya.
“Ga usah, sebentar lagi kan makan siang, tanggung.” jawabnya.
Suasana menjadi canggung, entah apa yang harus di perbuat Riana. Biasanya, saat-saat sepeti ini Riana menggeluarkan ponselnya. Tapi, sejak dari Jakarta, Rendra tidak memberikan ponselnya. Riana takut untuk memintanya, dia pun memilih duduk di sofa dan juga ikut menikmati filmnya.
Sebenarnya, Rendra tidak benar-benar menonton acara itu. Dia menyalakan tv nya karena, tidak ingin terlihat canggung didepan istrinya. Sesekali matanya melirik ke arah Riana karena, memang keduanya sama sekali tidak menggeluarkan suara sedikit pun. Sama hal nya seperti Rendra, Riana pun melirik ke arah suaminya, mencuri-curi pandang disaat pandangan suaminya lurus ke depan.
Astaga! aku lupa ponselnya, Rendra baru menyadari ponsel istrinya masih ada padanya saat, dia menyentuh saku celananya.
Biarkan saja, toh dia ga minta, pikirnya lagi. Jam sudah menunjukan waktu makan siang, Rendra mengajak istrinya untuk makan di Resto Hotel sebelum keduanya pergi berkeliling kota Yogyakarta.
“Maaf! Kamu Ria kan?” Sapa seorang laki-laki yang juga berada di Resto. Riana yang hendak mengambil buah-buahan merasa heran, Siapa laki-laki yang menegur dirinya?
“...Gue Haris, temen SMA lo,” Riana mengingat-ingat siapa orang yang bernama Haris itu.
“Haris? Yang dulu wakil ketua OSIS?” Riana mulai mengingat laki-laki yang ada di depannya. Tanpa di sadari, sepasang mata terus melihat ke arah keduanya. Ada rasa panas dalam diri Rendra ketika melihat Riana dengan pria yang entah siapa itu.
“Bener, gimana kabar lo?” Sapa nya lagi sambil mengulurkan tangannya. Riana menyambutnya sambil tersenyum.
“Baik, btw sekarang lo tinggal di Yogyakarta?”
“Ga, gue lagi ada kerjaan di sini beberapa hari. Lo sendiri?” Rendra yang sudah muak melihat istrinya ngobrol dan tersenyum dengan pria lain langsung menghampiri keduanya.
“Udah yu!” Ajak Rendra sebelum Riana menjawab pertanyaan teman lamanya. Riana kaget dengan kedatangan suaminya. Dia pun memperkenalkan Haris pada suaminya. Haris langsung mengerti kalau keduanya datang ke Yogyakarta untuk bulan madu karena, ucapan Riana yang bilang kalau mereka baru menikah.
“Oh, iya Mas. Ris gue duluan ya,” Pamit Riana padanya.
“Oh iya, have fun ya.” Ucapnya dan Riana hanya tersenyum menjawabnya.
Mata Haris masih tertuju pada gadis pujaannya dulu. Kamu sudah menikah ya, ucap Batinnya.
Riana mengikuti langkah suaminya dari belakang. Keduanya naik mobil yang sebelumnya Rendra pesan dari pihak Hotel untuk di sewanya.
“Tadi, siapa?” Tanya Rendra sambil berkonsentrasi mengemudi.
“Temen SMA Mas,”
“Oh...,” Ucapnya dan membuat suasana kembali hening.
“Mas, boleh ga aku minjem ponselku? sebentar aja! aku mau mengabari Ayah kalau sudah sampai ke Yogyakarta” Ucapnya memelas. Rendra merogoh sakunya dan mengambil ponsel istrinya.
“Terimakasih, Mas.” Rendra hanya diam tanpa menjawabnya.
Sesuai yang di katakan pada suaminya, Riana pun mengirim pesan singkat pada ayahnya, mengabari kalau dirinya sudah sampai dengan selamat. Rendra memarkirkan mobilnya di Candi Prambanan, tempat pertama yang akan mereka kunjungi. Keduanya pun turun dan berjalan di tengah-tengah keramaian. Riana tersenyum, senang saat melihat tumpukan batu di depannya.
Tidak lupa, Riana mengabadikan semuanya di dalam kamera ponselnya. Rendra tersenyum melihat istrinya yang terlihat sangat bahagia.
Apa aku sudah mulai jatuh cinta padanya? kenapa hati ini selalu bergetar saat melihat senyumnya, batinnya berkata tak lepas dari memandang wajah cantik istrinya.
“Mas, minta tolong fotoin aku ya!” Rendra mengangguk dan mengambil ponselnya.
“Gimana Mas, bagus ga?” Rendra hanya tersenyum mengangguk. Keduanya pun melanjutkan jalan mengelilingi sekita Candi Prambanan.
**♥️♥️**
Indri yang mengetahui Rendra dan istrinya dari salah seorang temannya, langsung menyusul keduanya ke Yogyakarta. Kabar perginya Indri pun di dengar oleh Didit. Sebagai seorang sahabat dia tidak ingin bulan madu sahabatnya menjadi berantakan.
Didit langsung mengabari sahabatnya tentang Indri yang menyusulnya. SHIT, kesal Rendra saat menerima kabar dari sahabatnya.
“Mas, baju tidurnya udah Ria siapin,” Ucapnya yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung menyiapkan baju untuk suaminya.
“Makasih ya.” ucapnya masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa ponselnya.
Sebelum dia membersihkan dirinya, Rendra terlebih dahulu menghubungi mantan kekasihnya itu. Mendapat panggilan dari sang pujaan hati, Indri dengan cepet mengangkat teleponnya.
“Halo baby, aku yakin pasti kamu bakal hubungin aku. Sekarang.....,” Rendra dengan cepat memotong pembicaraan mantan kekasihnya itu.
“Indri..!! Harus berapa kali saya bilang sama kamu, kalau saya sudah mempunyai istri dan sampai kapan pun dia akan tetap menjadi istri saya!!” Rendra memang tipikal orang yang selalu serius dengan komitmen suatu hubungan. Walaupun pernikahan yang di lakukan nya terpaksa tapi, Rendra akan berusaha akan menjadi suami dan bapak yang baik untuk istri dan anaknya. Indri yang mendengar perkataan Rendra langsung terisak dalam tangisnya di seberang sana.
“Maafkan aku, Dri..!! Aku mohon, jangan pernah ganggu rumah tanggaku!” Mendengar itu tangis Indri semakin menjadi.
“Aku tidak akan pernah membiarkan wanita itu bahagia! dia harus merasakan apa yang aku rasakan!!!” Ucapnya dan menutup ponselnya.
Arrghhhhhhh.... Teriak Rendra membuat Riana yang sedang berada di luar kaget dan langsung mengetuk pintu kamar mandinya.
Tok...Tok...Tok...
“Mas! Mas Rendra, ga apa-apa kan?” Tanyanya khawatir di balik pintu kamar mandi. Rendra yang mendengar suara sang istri membuka pintunya. Dia menatap serius wajah Riana sampai membuat wanita cantik itu salah tingkah.
“Mas, sakit?” Katanya sambil memegang kening suaminya. Rendra yang mendapat perhatian dari sang istri memegang tangannya dan perlahan mendorong tubuh istrinya sampai menyender di tembok.
Rendra terus menatap wajah Riana. Rendra menarik pinggang Riana dan merangkulnya sehingga kedua tubuh mereka saling bersentuhan. Perlahan wajahnya mendekat pada wajah cantiknya. Wajah Riana seketika memerah, dia merasakan jantungnya yang berdebar luar biasa.
Apakah Mas Rendra akan menciumku? itulah yang sekarang ada di pikiran gadis 23 tahun itu.
Seketika Rendra berhenti, saat hendak mencium bibir istrinya. Dering ponsel yang ada di tangan Riana membuat Rendra menghentikan aksinya.
“Mas, dari Ibu,” Bisik Riana sambil menatap wajah suaminya. Rendra dengan cepat melepaskan pelukannya dan menjadi salah tingkah, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Angkatlah..!” Ucapnya dan kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk melanjutkan membersihkan badannya.
SHIT, apa yang aku lakukan tadi?? Rendra menyesalinya. Dia takut Riana akan membencinya dengan apa yang di lakukannya tadi.
.
.
.
.
~Bersambung”
Para readers baik hati, minta vote buat novel Author yang satu ini yaa...
Jangan lupa like dan komen 😊
Terimakasih semuanya 😚😘