Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24.Calon Suami Untuk Marsah.
Betapa terkejutnya Marsah dan Pak Hadi serta Juni,saat mendapati seorang laki-laki yang tidak mereka kenal berada di dalam rumah.!!
Dalam keadaan bingung sambil bertanya dalam hati masing-masing, Pak Hadi dan Juni berjalan masuk menuju sofa. sementara Marsah hanya berdiri diam bagaikan sebuah patung, perasaannya sudah bisa menebak siapa lelaki tersebut.!!
"Silahkan duduk,ujarnya kepada Pak Hadi dan Juni.
"Terima kasih,ujar Pak Hadi dan Juni sambil duduk.
"Ohh iya perkenalkan nama saya Joko,
"Saya adalah calon suami dari Dek Marsah,ujar lelaki asing tersebut memperkenalkan dirinya.
Deghh.!!
"Ooo,!! Senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan Bapak,ujar Pak Hadi,Saat memanggil Pak Joko dengan sebutan Bapak karena di perkirakan umur dari Pak Joko lebih tua beberapa tahun dari dirinya dan Juni.
"Iya terimah kasih,jawab Pak Joko.
"Maaf,kalau boleh tahu, kalian siapa??ujar Pak Joko bertanya.
"Kami adalah Abang dan Kakak dari Marsah,jawab Pak Hadi.
"Ee,!! Setahu saya Marsah tidak memiliki Abang atau Kakak,!!
Lantaran Dia adalah Anak tertua di rumah ini,ujar Pak Joko tidak percaya.
"Iya memang betul,kalau di rumah ini, Marsah tidak memiliki saudara laki-laki. Tetapi di luar rumah ini, Marsah memilik dua orang Abang dan satu orang Kakak yang siap untuk melindunginya kalau sampai ada orang lain mencoba untuk menyakitinya atau mengganggunya,ujar Juni dengan bernada tegas.
"Oo begitu ya, maaf sebelumnya saya tidak di beritahukan oleh Mama dan Bapak,kalau Marsah memiliki Abang dan Kakak Angkat,ujar Pak Joko menjawab.
"Iya, karena kami tidak di anggap oleh Orang tuanya,sebagai Abang dan Kakaknya,ujar Pak Hadi.
"Dan Kami juga tidak butuh pengakuan dari orang tuanya,ujar Juni dengan lantang,!! Juni mencoba menunjukkan rasa tidak sukanya kepada Tante dan Omnya yang berusaha untuk memisahkan dirinya dengan Marsah yang pada awalnya sudah bertunangan dengan dirinya.
"Asal Bapak tahu,kalau sebelumnya, Marsah adalah tunangan saya,ujar Juni,memberitahu siapa dirinya yang sebenarnya kepada Pak Joko,!! Tapi, saya juga tidak tahu apa sebabnya Om dan Tante saya menggagalkan pertunangan kami, padahal sebelumnya hubungan kami baik-baik saja,!! Bukan tanpa alasan Juni menceritakan semuanya kepada Pak Joko karena Juni merasa yakin, bahwa Tante dan Omnya tidak akan mau menceritakan yang sebenarnya kepada Pak Joko.
"Haaa,!! Kok bisa??tanya Pak Joko merasa heran.
"Hmmm,!!ujar Juni tersenyum miring melihat Expresi dari wajah Pak Joko yang tidak percaya kalau dirinya adalah tunangan dari Marsah.
"Kalau tidak percaya,silahkan tanyakan langsung kepada Om dan Tante saya,ujar Juni.
"Karena saya takut,suatu ketika nanti Bapak juga akan depak oleh mereka seperti saya,ujar Juni.
"Sampai sekarang saya tidak tahu kesalahan saya apa sama mereka, sehingga mereka memutuskan pertunangan kami secara sepihak,ujar Juni.
"Jadi, kamu masih mencintai Dek Marsah sampai sekarang??tanya Pak Joko.
"Bukan hanya saya sendiri yang sangat mencintai Marsah,Tapi, kami bertiga sangat mencintai dan menyanyangi Marsah melebihi diri kami sendiri,ujar Juni.
"Jadi,saya selaku pribadi ingin memperingati Bapak,!! Jangan pernah menyakiti Marsah atau mengabaikan Marsah karena kami bertiga tidak akan tinggal diam,sampai ke ujung dunia pun kami akan mencari Bapak untuk membuat perhitungan,ujar Juni.
"Tidak ada jawaban dari Pak Joko,!!
Karena mungkin Pak Joko merasa bingung dengan apa yang baru saja di dengar olehnya.
Buugghhh.!!
"Kakak.!!!ujar Bi Nonik panik saat melihat Marsah sudah terjatuh di lantai.
Terdengar suara benda yang jatuh,dan di iringi suara teriakan dari Bi Nonik,sehingga membuat ke tiga pria yang sedang berbicara terkejut dan menoleh ke arah sumber suara.
"Adek,!! Ujar Pak Hadi dan Juni berlari ke arah Marsah yang sudah terbaring di lantai.
"Dek,!! Ujar Pak Joko juga ikut berlari mendekat ke arah Marsah yang telah jatuh pingsan.
"Sayang.!! Ujar Pak Hadi,
"Jun.!! Tolong Ambilkan Minyak angin di dalam tas Adek,ujar Pak Hadi kepada Juni.
"Iya Bang,jawab Juni sambil mengambil botol kecil yang selalu di bawa Marsah di dalam saku tasnya.
Kemudian Juni mengoleskan Minyak angin tersebut di hidung dan juga pelipis Marsah agar bisa membuat Marsah cepat sadar dari pingsannya.
Sambil Pak Hadi terus memijat-mijat pelan tangan Marsah yang terasa dingin.
"Sayang,!! Sadarlah,buka mata kamu, ujar Pak Hadi,berusaha membuat Marsah siuman.
Sementara Juni menghapus pelan air mata yang mengalir di pipi Marsah. Terlihat kelopak matanya yang sudah membengkak lantaran Marsah tidak berhenti untuk menangis.
Pak Joko dan Bi Nonik hanya bisa melihat Pak Hadi dan Juni yang berusaha untuk menyadarkan Marsah.
"Sungguh malang nasib mu kak,ujar Bi Nonik tanpa sadar juga ikut menangis melihat Anak majikannya yang sering di anak tirikan oleh keluarganya sendiri.
"Sabar Bi,jawab Pak Joko sambil mengelus pelan pundak Bi Nonik.
"Tolong,!! Jangan sakiti kakak,dia sudah banyak menderita Pak,ujar Bi Nonik.
"Justru saya ingin menolongnya juga, ujar Pak Joko.
"Haaaa.!! Apa maksud Bapak??tanya Bi Nonik terkejut saat mendengar ucapan dari Pak Joko.
"Sssstt,!! Jangan berisik nanti di dengar oleh mereka,ujar Pak Joko melarang Bi Nonik berbicara.
"Bi Nonik hanya menganguk sebagai tanda setuju, Namun matanya tidak berhenti menatap dan memperhatikan Pak Joko penuh selidik, karena Bi Nonik merasa penasaran dengan ucapan Pak Joko yang juga ingin menolong Marsah.
"Apa Maksud dari kata menolong?? Bisa di artikan sebagai.!!
Membantu Marsah?? Agar tidak menderita lagi.!! Atau kah hanya sekedar ingin membuat Marsah siuman dari pingsannya,ujar Bi Nonik dalam benaknya.!! Karena dirinya juga tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Pak Joko yang ingin tetap menikahi Marsah sekalipun Dia sudah tahu kalau kehadirannya adalah penyebabkan kehancuran dari semua impian yang Marsah dambakan sebagai anak yang di kucilkan oleh keluarganya sendiri.
Bisa di katakan Pak Joko sudah mendengar sendiri dari Pak Juni tentang keadaan Marsah kenapa Pak Joko tidak mau merubah keputusannya untuk tidak menikahi Marsah. Padahal
Marsah sudah memiliki kekasih bahkan tunagan yang sebentar lagi akan menikah.Namun karena kehadiran Pak Joko akhirnya semuanya gagal dan hancur karena pertunagannya di batalkan dan di paksa menikahi laki-laki yang tidak di kenal bahkan sudah berumur.!!
