Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30.Pertengkaran.
Saat ini Marsah sedang bertanya tentang alasan dari kepindahan Pak Joko yang terkesan mendadak tanpa bertanya atau berdiskusi dengan dirinya selaku istri membuat Marsah tidak bisa menahan kemarahan terhadap Pak Joko.
"Aku tidak akan ikut pindah...
"Aku akan tetap tinggal di sini, bersama anak-anak,ujar Marsah berusaha menantang keputusan dari Pak Joko.
"Apa yang akan kamu lakukan??tanya Pak Joko seraya memandang ke arah Marsah.
"Aku akan mencari pekerjaan di sini...,
"Yang jelas Aku tidak akan mau kembali lagi ke sana..,
"Mas pergi saja sendiri,ujar Marsah sambil mengambil sebuah tas amplop yang berisi surat dan berkas penting dari dalam lemari pakaian.
"Mulai besok,Aku akan melamar pekerjaan di rumah sakit atau kalau tidak di puskesmas,ujar Marsah yang sedang sibuk mengeluarkan Ijazah dan beberapa dokumen penting dari data pribadinya.
"Tanpa di sadari oleh Marsah Pak Joko berjalan menghampiri Marsah dengan sekali gerakan Pak Joko merampas dangan Paksa semua berkas milik Marsah dan berjalan menuju dapur, Marsah sangat terkejut berusaha mengejar Pak Joko untuk mengambil berkasnya dari tangan Pak Joko. Akhirnya membuat Marsah dan Pak Joko saling tarik menarik sehingga membuat surat dan dokumen tersebut menjadi sobek dan rusak.
"Ya Allah Mas,ujar Marsah yang melihat kertas yang ada di tangannya dan juga di tangan Pak Joko sudah menjadi dua bagian.
"Itu kan yang kamu mau,ujar Pak Joko sambil merampas kembali kertas yang ada di tangan Marsah dengan kasar, Lalu, kemudian mengumpulkan semua kertas yang berserakan di lantai serta mengambil jirgen yang berisi minyak tanah dan korek api agar Pak Joko bisa membakar semua berkas penting bersama Ijazah Marsah di dalam tong sampah.
"Marsah hanya bisa berdiri diam di tempatnya sambil melihat semua tindakan yang di lakukan Pak Joko tanpa harus melakukan perlawanan sedikit pun,karena dirinya terlalu kaget dan syock dengan ulah serta perbuatan Pak Joko yang selama ini tidak pernah menujukan sifat Marah atau pun tindakan Arogan terhadap dirinya atau pun di depan Anak-anaknya.
"Hanya air matanya yang mewakili kehancuran hati Marsah saat ini,
Tiba-tiba saja penglihatan Marsah mengabur dan gelap,rasa pusing menyerang dirinya sehingga membuat dirinya jatuh tidak sadarkan diri.
"Mama.!! Ujar Anak-anak mereka yang terkejut melihat Mama mereka sudah jatuh tergeletak di lantai.
Pak Joko yang mendengar suara teriakan anak-anaknya langsung bergerak dan berjalan masuk ke dalam rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Mama,!! Bangun,ujar Auliya yang sedang menggendong Adiknya yang bernama Aditiya yang masih berumur Enam bulan. Auliya adalah anak perempuan pertama, sementara Fajar adalah anak kedua dari Pak Joko dan Marsah,
"Mama,!!ujar Fajar yang berusaha mengangkat kepala Marsah untuk di letakan di atas pahanya. Mereka berdua sedang menangis sambil berusaha membuat Mama mereka untuk sadar kembali. Mereka terus menggoyang-goyang tubuh Marsah.
Melihat semua itu,Pak Joko berjalan cepat ke arah tubuh Marsah untuk mengangkat serta membawanya ke kamar dan di baringkan tubuh Marsah secara perlahan serta di beri selimut.
"Di susul oleh Auliya yang sedang menggendong Adiknya serta Fajar di belakang Pak Joko.
"Jaga Mama kalian,ujar Pak Joko setelah berhasil membaringkan tubuh Marsah di tempat tidur.
"Tidak ada yang menjawab di antara mereka hanya saja mereka bertiga berjalan dan naik ke atas tempat tidur untuk menjaga dan menemani Marsah, sampai sadar dari pingsannya.
Kemudian Pak Joko melanjutkan aktifitasnya untuk mengepak semua barang yang akan mereka bawa serta memasukan semua pakaian yang berada di lemari ke dalam koper. Begitu pun dengan pakaian ke tiga anaknya ke dalam sebuah tas besar.
Setelah selesai berkemas Pak Joko duduk beristirahat sambil menikmati secangkir kopi serta menghisap sebatang rokok di ruang tamu.
Sampai terdengar suara seruan dari luar.
"Assalamualaikum,ujar tamu yang datang.
"Waalaikumusalam,jawab Pak Joko sambil membuka pintu rumah.
"Ehh, pak Niko silahkan masuk,ujar Pak Joko.
Pak Niko adalah salah satu teman dari pak Joko yang ingin membeli perabot rumah serta peralatan dapur yang akan Pak Joko jual.
"Terima kasih Pak,jawab Pak Nika beserta Istrinya.
"Kapan berangkatnya Pak??tanya Pak Niko.
"Dua hari lagi pak,jawab Pak Joko.
"Lalu, sepeda motornya Laku ya Pak?? Ujar Pak Niko bertanya.
"Ohh, di beli sama siapa Pak??tanya Pak Niko.
"Sama Pak Sukat,jawab Pak Joko.
"Syukurlah Pak,bisa dapat berkumpul kembali bersama keluarga Istri,ujar Pak Niko.
"Iya Pak Makasih,jawab Pak Joko.
Marsah yang telah berhasil di sadarkan oleh kedua Anaknya,sedang berada di dapur, Sangat terkejut saat mendengar ucapan dari Pak Niko yang mengatakan kalau kepindahan Pak Joko ada hubungannya dengan keluarganya di kota M. Membuat dirinya berpikir kalau ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Pak Joko darinya. Dan Marsah bertekad akan mencari tahu secara diam-diam apa yang sebenarnya yang telah di sembunyikan suaminya selama ini.
Setelah Pak Niko dan juga Istrinya mengangkut semua barang yang sudah di beli, perlahan Pak Joko berjalan menuju kamar. Dan melihat Marsah berserta ke tiga Anaknya tidak berada di sana,membuat Pak Joko kembali keluar untuk mencari keberadaan Istri dan juga Anak-anaknya.
Sampai di halaman belakang rumah Pak Joko melihat Marsah dan ke tiga Anaknya sedang berada di dekat tong sampah tempat Pak Joko membakar Ijazah dan dokumen dari data pribadi Marsah.
"Sedang apa kalian di situ,ujar Pak Joko dengan suara lantangnya.
"Tanpa menjawab Marsah bersama ke tiga Anaknya terjengkit kaget saat mendengar suara bariton Pak Joko.
"Serta merta Auliya dan Juga Fajar bersembunyi di balik punggung Marsah karena merasa takut.
"Marsah yang sedang menggendong Aditiya hanya diam membisu di tempatnya sambil waspada serta menjaga jarak dari Pak Joko.
"Masuk.!! Ujar pak Joko bernada perintah.
"tidak menunggu lama Marsah segera membawa masuk ke tiga Anaknya ke dalam rumah.karena dirinya takut akan terjadi sesuatu kepada mereka kalau sampai melawan perintah dari Pak Joko.
Sampai di dalam kamar Marsah hanya duduk di atas kasur sambil memeluk ke tiga Anaknya, Dalam lamunannya Marsah berpikir kenapa Pak Joko bisa berubah dalam sekejap, hanya karena dirinya tidak mau ikut pindah ke kota M bersamanya, padahal selama kurang lebih Sepuluh tahun, Pak Joko selalu menunjukan perhatian dan kasih sayangnya kepada Marsah begitu juga terhadao Anak-anaknya sangat baik dan selalu memanjakan mereka.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Pak Joko yang tidak di ketahui oleh Marsah??
"HEPPY READING YA GUYS"
kalau mau memperbaiki biar tulisan makin kece, readermu makin nyaman baca, coba cek di profil gw, cari Nn HK di bagian yg gw ikuti, nah tuh author punya banyak cerpen yg disana isiinya materi tentang kepenulisan. ✌️✌️✌️
bukan promosi loh ya, cuma sayang bgt kalau ide cerita bagus, tapi eksekusi nulisnya kurang. kan annu✌️✌️
😮💨Semakin ke sini aku tak paham dengan banyaknya [.....]
😮💨 tanda ["] gunanya untuk membuka dan mengakhiri kalimat dialog. tapi ko pakai di awal saja, kan yg baca harus mikir sendiri sampai dimana kalimat dialognya.
ceritamu seru sebenarnya, tapi ya itu, sebaiknya belajar lagi PUEBI, atau ntar di next chapter, gw kasih dimana llu bisa paham tanda baca biar readermu nyaman.