Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
"Mbak , kenapa ya kok rasa nya ada yang aneh sama sikap nya Fatih ?" Tanya bunda Zulaikha kepada mbak Sri .
"Mungkin den Fatih nya lagi banyak pekerjaan nyonya , jadi sikap nya seperti itu ." Sahut mbak Sri , lalu tangan nya kembali lagi mengupas buah apel .
Bunda Zulaikha menghembuskan nafas nya kasar , "saya tau betul sifat anak saya itu mbak. Kalau masalah pekerjaan saja , dia tidak mungkin seperti itu . Saya kok jadi curiga ya mbak . Saya takut Fatih menyembunyikan sesuatu . Apa lagi kalau saya bertanya tentang Lydia , pasti Fatih mengalihkan topik" ucap bunda Zulaikha yang selalu memperhatikan sikap Fatih ketika beliau bertanya tentang Lydia .
"Nyonya jangan banyak pikiran , dulu . Nyonya berdoa saja kepada yang maha kuasa , semoga hubungan den Fatih baik-baik saja dengan nona Lydia " mbak Sri melangkah kan kaki nya mendekati brangkar bunda Zulaikha , lalu menyerahkan sepiring apel yang sudah di kupas oleh nya .
Bunda Zulaikha mengangguk kan kepala nya . "Saya harap seperti itu mbak , saya tidak mau kalau sampai Fatih frustasi . Saya tau betul bagaimana sifat Fatih . Ini cinta pertama nya . Saya takut kalau dia Sampai kenapa-kenapa, saya ingin anak saya bahagia"
"Maka itu , nyonya harus semangat dan cepat sembuh , satu hal yang membuat den Fatih bahagia yaitu melihat nyonya seperti dulu lagi . "
Bunda Zulaikha tersenyum lalu mengangguk kan kepala nya . Diri nya tau tentang hal tersebut , maka oleh itu bunda Zulaikha selalu semangat dan berusaha untuk sembuh , hanya untuk putra nya . Tapi ketika mendengar Fatih akan menikah , semangat bunda Zulaikha naik berkali-kali lipat ....
___oOo___
"Dasar ganjen ! Jijik banget gue sama wanita berhijab modelan kayak si Lydia itu , udah tau Nerima lamaran nya sih bos , eh enggak tau nya main belakang sama orang lain . Gila tuh cewek parah ! Janda aja sok kecentilan amat sih" ini tuh suara Veni , salah satu karyawan yang ada di cafe milik Fatih . Dari mana Veni tau tentang Lydia ? Jawaban nya karena Veni itu tetanggaan nya Lydia . Dan diri nya itu memang enggak suka sama sosok Lydia Maura yang kata nya cantik . Tapi memang benar-benar cantik . Dan si Veni ini kalah saing . Mangkanya dia benci banget sama Lydia .
Si teman yang bernama Nana langsung membulat kan kedua bola mata nya . "Yang beneran Lo Ven ? Gue enggak percaya si . Soal nya modelan kayak Lydia loh lemah lembut ," sahut Nana , diri nya tau betul bagaimana sifat dari seorang perempuan bernama Lydia Maura . Dan sejauh yang diri nya kenal , Lydia itu baik banget , Lydia itu wanita lemah lembut .
Veni mencebikkan ujung bibir nya . "Lo enggak percaya ?! Lihat mana tuh muka bocah ha ?! Enggak nampak kan ni hari . Palingan juga lagi honeymoon sama laki baru nya ." Ucap Veni dengan bibir yang di miring-miring kan .
"CK , biasa aja kali , mulut Lo "
"Lo aja kayak ---"
"Woi- woi guys , gue punya kabar ? Kabar terbaru tentang Lydia ." Itu Ratu si biang gosip karyawan cafe milik Fatih .
Veni dan Nana menunggu kalimat lanjutan dari Ratu .
Ratu tersenyum miring . "Gue tadi enggak sengaja lihat pak Fatih jerit-jerit dan hancurin barang yang ada di dalam ruangan nya . Tadi gue mau nganterin kopi buat pak Fatih , eh tau-tau nya pak Fatih lagi depresi habis-habisan " celetuk Ratu menjedah nya sesaat .. .
"Terus ?" Nana jadi semakin penasaran . Dan ingin mengetahui lagi apa kelanjutan kalimat dari Ratu si biang gosip .
"Terus ya , yang aku denger , pak Fatih ngomong gini sama pak Romi , 'lydia jahat banget , sakit"
"Nah itu tu , Lo si enggak percaya banget sama yang gue bilang tadi ." Pekik Veni .
"Masa iya sih ?" Nana masih saja tidak percaya .
"Eh apa apa sih ? Veni bilang apa ? Kok gue enggak tau ? Secara kan biasa nya gue dulu yang tau masalah gosip " celetuk Ratu ..
Veni mencebikkan ujung bibir nya . "Gue bilang tadi , Lydia sok cantik itu udah duain pak Fatih . Kemarin pak Romi bilang kalau pak Fatih calon suami nya Lydia . Eh Lo enggak tau kan tadi malam , si Lydia itu nikah . Lydia nikah sama cowok lain . "
"Lo tau dari mana Ven ? Punya bukti , Soal nya ini gosip nya enggak main-main , jadi enggak boleh sembarangan ." Ucap Ratu .
"Hei ! Lo kan tau gue ini tetanggaan sama si Lydia . Rumah nya sama rumah gue juga cuman beberapa langkah doang . Jadi gue tau lah" sahut Veni .
"Wih gila tu kalau yang di bilang sama Lo beneran Ven , Lydia diam-diam ya " Ratu menggeleng-gelengkan kepala nya .
"Iya , padahal juga gue suka banget speak si Lydia ini . Tapi waktu denger yang Lo bilang Ven , gue jadi benci banget . Jijik malahan " tambah Nana .
"Iya , sama " sahut Ratu .
Sedangkan Veni tersenyum miring , tujuan diri nya membuat semua teman-teman seperkejaan dengan diri nya membenci Lydia berhasil . Veni tersenyum puas .
Brak
Tengah asik bergosip , mereka terkejut ketika seseorang menggeprak meja yang ada di depan mereka .
Semua nya mendongak kan kepala nya , menatap seorang perempuan yang tidak lain adalah Sisil .
"CK Lo apaan sih sil ngagetin tauk!" Cetus Veni .
"Kalian bisa enggak , enggak usah nyebar hoaks ha ? " Pekik Sisil .
"Lo apaan sih ? Hoaks apaan coba ... Kita --" ucapan Ratu tertelan ketika Sisil menyela nya .
"Lo pikir gue budek ha ? Gue udah berdiri jamuran dari tadi di belakang kalian bertiga . Gue denger semua nya . " Menjedah nya sesaat , Sisil lalu menatap tajam ke tiga nya .
"Sempet gue denger lagi Lo bertiga nyebarin hoaks tentang Lydia , gue Jambak rambut Lo bertiga "
Veni mendengus kesal . "Siapa sih yang nyebarin hoaks , memang kenyataan nya keles" sahut Veni ketus .
"Lo enggak usah banyak bacot deh Ven , gue tau betul gimana Lydia . Gue udah temenan --"
"Lo tuh yang banyak banget bacot , enggak tau apa-apa aja masih aja belain . Gue denger sendiri dari mulut pak Fatih ." Ucap Ratu menyela kalimat Sisil .
"Lo --" geram Sisil .
"Apa ?!" Tantang Ratu dengan mata melotot .
Tangan Sisil sudah terangkat akan menjambak rambut Ratu , namun suara tegas seseorang membuat mereka semua nya menoleh . Dan langsung membuat mereka terdiam , terlebih kata perkata yang keluar dari mulut orang tersebut .
"Apa begini cara kalian bekerja ?! Saya tidak menggaji kalian hanya untuk bergosip" ucap Fatih datar . Wajah nya tanpa ekspresi , dan aura dingin menyeruak di dalam diri nya .
Glek
Semua nya menelan saliva nya susah payah , sungguh aurah bos nya kali ini benar-benar sangat menyeramkan .
"Bubar !"
Menurut , semua nya membubarkan diri mereka , dan melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing .
Fatih menghembuskan nafas nya panjang , lalu melangkah kan kaki nya menuju ke dalam ruangan nya di susul oleh Romi .
Ya Fatih sudah sampai di Indonesia , Fatih tidak bisa lama-lama di Singapura karena ada pekerjaan yang harus di hendel oleh nya ...
____oOo___
"Assalamualaikum , perkenalkan nama saya Nadila Sari, kamu bisa memanggil saya dengan Dila " ucap Dila kepada Lydia , saat ini mereka ada di ruangan depan , di sana hanya ada Lydia , Dila dan Arsyad , yang lain nya sudah pamit pergi .
Lydia tersenyum , "wa'alaikum salam , saya Lydia " sahut Lydia . Lydia agak-agak tidak enak dengan Dila , Lydia sudah tau jika Dila ini istri dari Arsyad .
Dila mengangguk kan kepala nya . "Semoga kamu betah ya di sini" ucap nya tulus , seulas senyum getir terbit di bibir nya , untung saja Dila memakai cadar , jadi baik Lydia maupun Arsyad tidak melihat nya .
Lydia mengangguk kan kepala nya , Lydia juga bingung harus menjawab apa . Sebab diri nya juga merasa sangat canggung saat sekarang ini . Terlebih status Dila yang merupakan istri pertama Arsyad . Dan Lydia juga tau bagaimana perasaan seorang wanita . Lydia sungguh takut , Lydia takut di cap sebagai pelakor .
"Ya sudah , saya mau pamit dulu , kalau kamu ada perlu apa-apa kamu bisa panggil saya . Saya tinggal di rumah pondok , bareng sama umi dan Abi . Kamu bisa main-main kesana ." Ucap Dila .
Dila beranjak dari duduk nya lalu hendak keluar dari dalam rumah tersebut , namun suara Lydia membuat Dila menghentikan langkah nya dan terdiam ...
"Saya Lydia Maura , saya meminta maaf kepada mbak Dila jika saya mempunyai salah . Mbak , saya enggak bermaksud untuk merebut suami mbak , dan saya mohon maaf kan saya" lirih Lydia , menundukkan kepala nya , sungguh kata-kata itu sudah semenjak sedari tadi diri nya simpan , ingin sekali diri nya keluar kan . Namun tadi rasa nya masih tercekat di dalam tenggorokan nya .
Arsyad tertegun mendengar nya . Arsyad tidak menyangka jika Lydia berbicara seperti itu .
Jelas ini bukan salah Lydia , tapi ini salah diri nya . Namun mengapa Lydia dengan lapang dada meminta maaf , sungguh Arsyad sangat tertohok dengan perkataan Lydia .
Dila membalikkan tubuh nya , tersenyum di balik cadar nya . "Kamu Enggak salah, jadi jangan meminta maaf "
"Mbak , saya salah . Saya benar-benar minta maaf . Saya mengerti perasaan mbak Dila . Sa--saya juga seorang wanita ." Ucap Lydia lembut .
Dila melangkah mendekati Lydia , lalu memeluk nya . "Saya maafin " gumam nya yang masih bisa di dengar Lydia .
Lydia menangis dalam pelukan Dila , sungguh Dila itu wanita yang sangat baik . Dan mengapa Arsyad begitu tega menduakan nya .
Arsyad yang melihat itu membuang nafas nya kasar , ... Memejamkan kedua bola mata nya sesaat ,
___oOo___
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah