NovelToon NovelToon
Jejak Kenangan Di Balik Bayangan

Jejak Kenangan Di Balik Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mata-mata/Agen / Anime / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Azky Lyss

Di balik kehidupan mereka yang penuh bahaya dan ketegangan sebagai anggota organisasi rahasia, Alya, Alyss, Akira, dan Asahi terjebak dalam hubungan rumit yang dibalut dengan rahasia masa lalu. Alya, si kembar yang pendiam namun tajam, dan Alyss, yang ceria serta spontan, tak pernah menyangka bahwa kehidupan mereka akan berubah drastis setelah bertemu Akira dan Asahi, sepupu yang memimpin di tengah kekacauan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Lyss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Strategi dan Pertarungan

Ketegangan di atap semakin memuncak saat Asahi dan Akira terdesak. Masing-masing bertarung melawan lawan yang sangat terampil. Asahi merasa terjepit antara serangan Marshall yang brutal, sementara Akira berjuang untuk menjaga jarak dari tikaman pisau Lily yang cepat.

Melihat kondisi mereka, Asahi mengisyaratkan kepada Akira dengan gerakan halus—sebuah sinyal untuk melakukan "move." Mereka telah berlatih cukup lama untuk mengerti satu sama lain, bahkan tanpa kata-kata. Akira, yang memahami maksudnya, dengan cepat mengambil langkah maju, berusaha menarik perhatian Marshall.

“Marshall!” teriak Akira, berusaha mengalihkan fokus lawannya.

Marshall menoleh sejenak, cukup bagi Asahi untuk melancarkan serangan. Dengan keberanian yang tersisa, Asahi berlari ke arah Lily, meluncurkan jab ke arah wajahnya. Lily, yang tidak menyangka, terpaksa menghindar, tetapi Asahi sudah siap. Dengan gerakan cepat, dia mengubah arah serangannya dan menendang kaki Lily.

Dengan serangan mendadak itu, Lily kehilangan keseimbangan. Dalam momen itu, Asahi memanfaatkan situasi untuk bergerak lebih agresif, memukul wajah Lily dengan kekuatan penuh.

“Sekarang!” teriak Asahi, memberi sinyal kepada Akira.

Akira, yang telah bersiap, langsung melakukan “move.” Dia meluncur ke samping dan menghadapi Marshall. “Saatnya kita berurusan, Marshall!”

Marshall tersenyum lebar, tidak terpengaruh oleh keberanian Akira. “Baiklah, aku akan memberi tahu seberapa kuat kau sebenarnya.”

Dengan itu, pertarungan beralih. Akira menghadapi Marshall, sementara Asahi sekarang berhadapan dengan Lily. Meski baru saja berganti lawan, keduanya merasakan tekanan yang sama.

Lily, meskipun terdesak, segera beradaptasi dengan cepat. Dia meluncurkan pisau kecilnya ke arah Asahi, tetapi dengan cepat, Asahi menghindar dan melanjutkan serangan bertubi-tubi. Setiap gerakan yang dia lakukan, dia berusaha untuk tidak hanya menyerang tetapi juga membaca pola serangan Lily.

Sementara itu, Akira berhadapan dengan Marshall yang lebih besar dan kuat. Marshall melayangkan pukulan beruntun ke arah Akira, tetapi dengan kecepatan dan kelincahan yang dimilikinya, Akira berusaha menghindar dan membalas. Meskipun Akira merasa napasnya mulai terengah-engah , dia berusaha tidak menunjukkan kelemahan.

“Kecepatanmu mengesankan, tetapi tidak cukup!” teriak Marshall, meluncurkan tendangan ke arah Akira.

Akira berhasil menghindar, tetapi tendangan itu menghantam dinding atap dengan keras, membuat salju berhamburan ke segala arah. “Kau tidak akan menang!” balas Akira, berusaha mengekang rasa sakit yang mulai terasa di paru-parunya.

Asahi melanjutkan pertarungannya melawan Lily, yang semakin marah. “Kau harus lebih cepat dari itu, Asahi!” katanya sambil menyerang dengan pisau. Setiap tikaman semakin mendekati Asahi, tetapi dia tidak mundur. Dengan keberanian, Asahi meluncurkan serangan balik, mencoba memukul lengan Lily agar dia menjatuhkan pisau.

Setiap detik berlalu, pertarungan semakin intens. Akira dan Asahi saling mendukung meski terpisah oleh dua lawan tangguh. Dalam serangan yang terus menerus, Asahi bisa merasakan kelemahan Lily. Dia berusaha mencari celah di antara serangan cepatnya.

Akira, di sisi lain, semakin terdesak oleh kekuatan Marshall yang luar biasa. Dia memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga mencari cara untuk menyerang balik. Dalam momen yang tepat, dia menyadari bahwa dia bisa menggunakan kelebihan ukuran dan kekuatan Marshall melawan dirinya sendiri.

Dengan strategi yang tiba-tiba, Akira memancing Marshall untuk menyerang dengan pukulan lebar. Ketika Marshall meluncurkan serangan itu, Akira menghindar dengan gesit dan menggunakan momentum lawannya untuk menggiringnya ke arah tepi atap.

Sementara itu, Asahi berhasil menangkap lengan Lily dan mendorongnya ke belakang, mencoba menekan lawan yang tampak tidak terduga ini.

Dengan pertukaran posisi yang strategis ini, keduanya berjuang bukan hanya untuk bertahan tetapi juga untuk mengambil kembali kendali atas pertarungan. Mereka tahu bahwa meskipun lawan mereka tangguh, kerja sama dan tekad mereka tidak akan mudah dihancurkan.

Saat pertarungan berlanjut, harapan dan semangat kembali menyala di dalam hati Asahi dan Akira. Mereka bertekad untuk tidak hanya menghadapi Lily dan Marshall, tetapi juga ancaman yang lebih besar yang ditunggu di balik bayang-bayang Sagaras.

1
Listya ning
Hai Salam kenal
Terua semangat Author
Jangan lupa mampir 💜
Azky Lyss: Terima kasih atas dukungannya. Kita akan terus saling mendukung😇
total 1 replies
Luzor
Ceritanya seru thor,/Applaud/
Azky Lyss: harap ditunggu lanjutannya😇
total 1 replies
★lucy★.
Mantap lah!
Alhida
Buat yang suka cerita, wajib baca
Aki
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!