ARTI SEBUAH KEBAHAGIAAN

ARTI SEBUAH KEBAHAGIAAN

Bab 1.Kehidupan Keseharian Marsah.

Pagi harinya sebelum ke sekolah, Marsah harus menyiapkan sarapan untuk kedua orang tua serta ke lima adiknya, kerena Marsah adalah anak pertama jadi, sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya untuk selalu menyiapkan semua kebutuhan yang di perlukan orang tuanya serta adik adiknya.

Setelah semua masakannya sudah siap, Marsah kemudian menyajikan makanan tersebut di atas meja makan.

Marsah, Berjalan keluar dari ruang makan menuju tangga untuk memanggil orang tuanya serta Adik adiknya untuk sarapan bersama.

Tanpa menyahuti panggilan dari Marsah, Mereka semua terlihat santai menuruni anak tangga satu demi satu untuk menuju ke meja makan.

Beberapa menit kemudian, Mereka sudah selesai sarapan, Dengan gerakan cepat tanpa menimbulkan suara dentingan di antara sendok dan piring, Marsah mulai membereskan meja makan. Setelah semua anggota keluarganya meninggalkan meja makan.

Dengan penuh telaten Marsah mulai mencuci semua peralatan makan kotor tanpa di bantu oleh adik-adiknya.

Selesai membereskan semua peralatan makan dan membersihkan meja makan, Marsah berjalan keluar dari dapur untuk mengambil tas sekolah nya yang sudah Ia siapkan di sofa.

Setelah memastikan semua jendela dan juga pintu rumah sudah terkunci dengan baik. Marsah berjalan menuju tangga bukit untuk turun ke jalan utama di mana terdapat jalan raya.

Dengan berjalan kaki Marsah menuju sekolah nya, Marsah sengaja melakukan semua itu, Di karenakan Marsah sedang menghemat setiqp uang jajan yang di berikan orang tuanya, Ia pingin melanjutkan cita-cita nya pada sebuah sekolah kejuruan. Agar Ia bisa dengan mudah mendapatkan sebuah pekerjaan.

Sampai di sekolah Marsah masuk ke dalam kelas untuk menyimpan tas nya di dalam laci meja.

"Hai Marsah, Panggil salah satu sahabatnya yang bernama Sarah.

"Hai juga, Jawab Marsah sambil tersenyum saat menengok dan melihat Sarah sedang berjalan ke arahnya

"Baru datang?? Tanya Sarah.

"Enggak, Baru saja, Jawab Marsah.

"Ooo, Jawab Sarah sambil memonyongkan bibirnya.

"Ayo, Kalau begitu kita ke lapangan, Ajak Sarah.

"Iya, Jawab Marsah sambil mengikuti langkah kaki Sarah yang sudah beranjak keluar dari dalam kelas. Mereka berdua akan mengikuti Apel pagi bersama teman teman yang lain di lapangan seperti biasanya sebelum di mulainya proses belajar mengajar.

Usai mengikuti Apel pagi, Marsah bersama teman-temannya mulai membubarkan diri untuk masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti materi pelajaran yang akan di berikan oleh para guru sesuai dengan materi pelajaran yang akan di berikan kepada mereka.

🌽🌽🌽

Tidak terasa tiba waktunya untuk pulang, Setelah mengucapkan kata pamit kepada Sarah, Marsah melangkah cepat, Keluar dari kelas untuk meninggalkan kelasnya, menuju pintu gerbang sekolah tanpa harus menunggu teman temannya.

Dengan setengah berlari, Marsah berusaha untuk sampai di rumah sebelum Bapaknya pulang lebih dulu dari Toko. karena kalau sampai dirinya terlambat, Bisa jadi Dirinya akan di marahi bahkan Ia akan di pukul oleh Bapaknya, Karena di kira Diri sedang mampir ke tempat lain.

Setelah sampai di rumah, Marsah menarik nafas dengan lega dan mengucap rasa syukur kalau Bapak nya belum pulang.

Dengan perlahan Marsah mulai mengatur nafasnya yang sedang ngos-ngosan karena habis berlari dari sekolah menuju rumah yang mana Marsah juga harus berlari menaikin tangga bukit. Rasa letih dan capek tidak Ia rasakan lagi karena sudah di kalahkan oleh rasa takut akan di marahi serta di pukuli oleh Bapaknya.

Perlahan Marsah masuk ke dalam rumah setelah membuka pintu dengan kunci. Tanpa mengganti pakaian seragam sekolahnya Marsah segera menuju dapur untuk melakukan rutinitasnya untuk memasak makan siang.

Tidak membutuhkan waktu yang lama pekerjaan Marsah telah selesai saat mendengar suara Bapak nya yang datang sambil mengucapkan salam pada saat masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, Ujar Bapak.

"Waalaikumsalam, Jawab Marsah, Berjalan menghampiri Bapak nya untuk menyium punggung tangan Bapak nya.

"Kamu, Sudah masak?? Tanya Bapak.

"Sudah Pak, Jawab Marsah.

"Oo, Kalau begitu Bapak mau makan sekarang, Ujar Bapak sambil berjalan menuju meja makan.

"Iya Pak, Jawab Marsah. Sambil berjalan mengikuti Bapaknya dari belakang.

Tanpa bersuara kemudian Marsah mulai menyajikan semua makanan yang telah Ia masak ke atas meja makan beserta dengan piring dan sendok yang akan di gunakan oleh Bapaknya makan tidak lupa Marsah menuangkan air minum ke dalam gelas.

"Kamu tidak ikut makan?? Tanya Bapak kepada Marsah

"Tidak pak, nanti saja jawab Marsah sambil menyiapkan makanan di rantang untuk bekal Mamanya di toko.

Setelah selesai dengan kegiatannya Marsah pamit untuk mengganti pakaian seragam sekolahnya.

"Pak, Aku mau ke kamar dulu, Ujar Marsah.

"Iya, jawab Bapak tanpa menoleh ke arah Marsah karena sedang menikmati makanannya.

Sampai di kamar Marsah mulai mengunci pintu kamarnya dan merebahkan badannya di atas kasur untuk menghilang rasa letihnya untuk sejenak.

Sebelum Ia mandi dan menjalankan kewajibannya sebagai hamba kepasa tuhannya.

Setelah di rasa cukup Marsah mulai bangun dari rebahannya untuk menuju kamar mandi tidak lupa Marsah membawa handuk serta baju gantinya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama Marsah sudah selesai dengan kegiatannya di dalam kamar mandi tidak lupa Marsah mengambil air wudhu sebelum keluar untuk bersiap sholat sekalipun sudah terlambat.

Dengan penuh rasa khusyu Marsah melaksanakan ibadahnya sampai selesai di tutup dengan Doa agar Ia selalu di berikan ketabahan dan keikhlasan dalam melalui setiap hari harinya.

Habis sholat Marsah mulai bersiap untuk pergi ke toko dengan memakai riasan seadanya serta hijab yang menutup kepalanya Marsah turun ke bawah.

Sampai di bawah Marsah melihat Bapaknya sedang beristirahat di sofa bed. Dengan pelan Marsah berjalan ke arah meja makan untuk mengambil rantang yang sudah di siapkam tadi.

"Sebelum pergi, Kamu makan dulu, Terdengar suara Bapak.

"Nanti di toko saja pak, Jawab Marsah sambil berjalan ke arah Bapaknya untuk mencium punggung tangannya.

Setelah pamitan, Marsah keluar dari rumah, Dan berjalan santai menuju tangga bukit untuk turun ke jalan raya. Sampai di bawah Marsah berjalan menyusuri setiap trotoar khusus untuk pejalan kaki menuju bangunan Ruko yang berjejer karena toko orang tuanya berada di area pasar. Sampai di toko orangnya Marsah mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam.

"Assalamualaikum, Ujar Marsah, Sambil menyium punggung tangan Mamanya.

"Waalaikumsalam, Jawab Mama.

"Ini Ma, Ujar Marsah sambil memberikan rantang yang berisi makanan.

"Tanpa menjawab Mamanya mengambil rantang tersebut dari tangan Marsah.

"Kalau begitu, kamu jaga dulu, Mama mau masuk ke dalam, Ujar Mama sambil melangkah masuk ke dalam gudang tempat biasa mereka gunakan untuk beristirahat.

"Iya Ma, Jawab Marsah, Sambil berjalan duduk di meja kasir untuk menggantikan Mamanya yang akan beristirahat.

Kegiatan itu sampai sore,Dimana sampai Bapaknya datang untuk menggantikan Dirinya.

🌽🌽🌽

Tidak terasa waktu cepat berlalu, Sore pun telah tiba, Mama sudah terlihat keluar dari dalam gudang setelah beristirahat. Begitu pun dengan Bapaknya yang baru saja tiba di toko. Setelah melaksanakan Sholat Ashar di mesjid sekitar pasar.

Menjelang magrib,Mama berkata

"Kamu, pulang lah, Ujar Mama sambil memberikan sejumlah uang kepada Marsah.

"Iya Ma, Jawab Marsah Sambil menerima uang yang di berikan kepadanya.

"Ingat !!, Langsung pulang ke rumah, Tidak boleh mampir ke mana mana. Ujar Mama tegas berpesan kepada Marsah.

"Iya Ma, jawab Marsah.

"Awas saja !!, Kalau sampai Bapak tahu kamu, Telat sampai ke rumah karena masih mampir ke tempat lain, "Bapak tidak segan segan akan memberikan kamu Hukuman, Ujar Bapak memberi ancaman.

"Iya Pak, jawab Marsah Sambil menyium kedua punggung tangan Orang tuanya dan berlalu keluar dari toko untuk pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan pulang, Marsah menempuhnya dengan berjalan kaki, Tidak pernah sekali pun Marsah berniat untuk menggunakan uang pemberian orang tuanya untuk menaiki kendaraan umum atau pun ojek.

Sampai di rumah tanpa beristirahat Marsah langsung menuju dapur untuk merapikan dan membersihkan peralatan makan yang kotor bekas makan siang dari Adik-adik nya, Sekalian Diri nya akan memanasi makanan untuk makan malam mereka.

Bukan tanpa alasan Marsah melakukan semua itu, Karena Adik adiknya akan melaporkan kepada Orang tua mereka kalau Diri nya tidak merapikan rumah atau mencuci piring yang kotor serta menyiapkan makan malam untuk Adik adiknya.

Selesai makan malam seperti biasa Marsah akan mencuci peralatan makan dan membersihkan meja makan serta dapur tanpa ada yang membantu nya.

Sementara Adik adik sudah pergi meninggalkan Diri nya sendirian di dapur tanpa membantunya, Dimana pekerjaan tersebut seharusnya bisa di kerjakan bersama sama tanpa harus memberatkan salah satu dari mereka.

Tapi semua itu Marsah kerjakan sendirian dengan penuh rasa keikhlasan tanpa Diri nya harus mengeluh, Bahkan sikap dari adik adiknya terkadang tidak pernah menaruh rasa hormat atau pun belas kasihan kepada nya, Padahal kalau mau di bilang Diri nya lebih tua dari pada ke lima Adiknya.

Setelah di rasa semua pekerjaan nya sudah beres di dapur, Marsah baru Keluar dari dapur menuju tangga untuk naik ke lantai dua Menuju kamar nya.

Setelah mengerjakan ibadah sholatnya yang terlewatkan waktunya, Marsah mulai merebahkan tubuhnya yang terasa letih di atas kasur agar bisa beristirahat karena tenaga nya sudah terkuras seharian di pakai untuk bersekolah dan bekerja.

...****************...

#Selamat membaca...

Episodes
1 Bab 1.Kehidupan Keseharian Marsah.
2 Bab 2.Menjelang Kelulusan SMA
3 Bab 3.Hidup Penuh Dengan Tekanan.
4 Bab 4.Berhasil Masuk Akademik Kesehatan.
5 Bab 5.Hari Pertama Di Akademik.
6 Bab 6.Penutupan Ospek.
7 Bab 7. Bi Nonik Pembantu Baru.
8 Bab 8.Malam Api Unggun.
9 Bab 9.Hasil Dari Kesalahan.
10 Bab 10.Mengantar pulang.
11 Bab 11.Pesona Daya Tarik Marsah.
12 Bab 12.Awal yang menyedihkan
13 Bab 13.Berkata Jujur
14 Bab 14.Rahasia Di Balik Kepindahan Pak Rusdi.
15 Bab 15.Terbongkarnya. Rahasia.
16 Bab 16.Harus Menerima Kenyataan.
17 Bab.17.Menjelang Wisuda.
18 Bab 18.Kedatangan Pak Rusdi.
19 Bab 19.Sudah Berakhir.
20 Bab 20.Kesedihan Yang Tiada Henti.
21 Bab 21.Menghabiskan Waktu Bersama.
22 Bab 22.Perpisahan Yang Meninggalkan Luka
23 Bab 23.Pulang Ke Rumah.
24 Bab 24.Calon Suami Marsah.
25 Bab 25.Impian Yang Kandas
26 Bab 26. Pernikahan.
27 Bab 27.Pindah Ikut Suami.
28 Bab 28.Menjadi Istri Seorang Prajurit
29 Bab 29.Menjadi Anggota Persit.
30 Bab 30.Pertengkaran.
31 Bab 31.Kembali Ke Kota M.
32 Bab 32.Di Ambang Kehancuran.
33 Bab 33.Keluarga Yang Tidak Di Harapkan.
34 Bab 34.Kabar Yang Mengejutkan.
35 Bab 35.Menemukan Kejanggalan.
36 Bab 36.Pengusiran Secara Halus.
37 Bab 37.Kejujuran Berujung Perpisahan.
38 Bab 38.Keputusan Akhir telah Final.
39 Bab 39.Perceraian.
40 Bab 40.Berusaha Untuk Kuat.
41 Bab 41.Tiba Waktunya Berpisah.
42 Bab 42.Kebohongan Yang Berlanjut.
43 Bab 43.Merintis Usaha Yang Baru.
44 Bab 44.Saling Mendukung
45 Bab 45.Hasil Dari Kerja Keras.
46 Bab 46.Bertemu Kawan Lama.
47 Bab 47.Pertemuan Yang Tidak Terduga
48 Bab 48.Perasaan Bersalah.
49 Bab 49.Akhirnya Bertemu.
50 Bab 50.Perasaan Yang Terpendam.
51 Bab 51.Mengajak Menikah.
52 Bab 52.Menerima Lamaran Husen.
53 Bab 53.Akhirnya Sah.
54 Bab 54.Setelah Menikah
55 Bab 55. Janji Husen.
56 Bab 56. Reuni Alumni SMA
57 Bab 57. Berkunjung Di Tempat Mertua.
58 Bab 58. Nyaris Sempurna.
59 Bab 59. Mendapatkan Nafkah Pertama.
60 Bab 60. Mengantar Ke Bandara.
61 Bab 61. Hadiah Pernikahan
62 Bab 62. Mengingat Masa Lalu.
63 Bab 63. Kembali Beraktifitas.
64 Bab 64. Hadiah Kejutan Dari Suami
65 Bab 65. Menyusul Husen.
66 Bab 66. Untuk Pertama Kali nya...
67 Bab 67. Akhirnya Bertemu.
68 Bab 68. Mengetahui Pekerjaan Marsah.
69 Bab 69. Makan Malam Bersama.
70 Bab 70. Persiapan Resepsi pernikahan.
71 Bab 71. Kedatangan Auliya dan Fajar.
72 Bab 72. Pedang pora.
73 Bab 73. Air Mata Kebahagiaan.
74 Bab 74. Kota Batam.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1.Kehidupan Keseharian Marsah.
2
Bab 2.Menjelang Kelulusan SMA
3
Bab 3.Hidup Penuh Dengan Tekanan.
4
Bab 4.Berhasil Masuk Akademik Kesehatan.
5
Bab 5.Hari Pertama Di Akademik.
6
Bab 6.Penutupan Ospek.
7
Bab 7. Bi Nonik Pembantu Baru.
8
Bab 8.Malam Api Unggun.
9
Bab 9.Hasil Dari Kesalahan.
10
Bab 10.Mengantar pulang.
11
Bab 11.Pesona Daya Tarik Marsah.
12
Bab 12.Awal yang menyedihkan
13
Bab 13.Berkata Jujur
14
Bab 14.Rahasia Di Balik Kepindahan Pak Rusdi.
15
Bab 15.Terbongkarnya. Rahasia.
16
Bab 16.Harus Menerima Kenyataan.
17
Bab.17.Menjelang Wisuda.
18
Bab 18.Kedatangan Pak Rusdi.
19
Bab 19.Sudah Berakhir.
20
Bab 20.Kesedihan Yang Tiada Henti.
21
Bab 21.Menghabiskan Waktu Bersama.
22
Bab 22.Perpisahan Yang Meninggalkan Luka
23
Bab 23.Pulang Ke Rumah.
24
Bab 24.Calon Suami Marsah.
25
Bab 25.Impian Yang Kandas
26
Bab 26. Pernikahan.
27
Bab 27.Pindah Ikut Suami.
28
Bab 28.Menjadi Istri Seorang Prajurit
29
Bab 29.Menjadi Anggota Persit.
30
Bab 30.Pertengkaran.
31
Bab 31.Kembali Ke Kota M.
32
Bab 32.Di Ambang Kehancuran.
33
Bab 33.Keluarga Yang Tidak Di Harapkan.
34
Bab 34.Kabar Yang Mengejutkan.
35
Bab 35.Menemukan Kejanggalan.
36
Bab 36.Pengusiran Secara Halus.
37
Bab 37.Kejujuran Berujung Perpisahan.
38
Bab 38.Keputusan Akhir telah Final.
39
Bab 39.Perceraian.
40
Bab 40.Berusaha Untuk Kuat.
41
Bab 41.Tiba Waktunya Berpisah.
42
Bab 42.Kebohongan Yang Berlanjut.
43
Bab 43.Merintis Usaha Yang Baru.
44
Bab 44.Saling Mendukung
45
Bab 45.Hasil Dari Kerja Keras.
46
Bab 46.Bertemu Kawan Lama.
47
Bab 47.Pertemuan Yang Tidak Terduga
48
Bab 48.Perasaan Bersalah.
49
Bab 49.Akhirnya Bertemu.
50
Bab 50.Perasaan Yang Terpendam.
51
Bab 51.Mengajak Menikah.
52
Bab 52.Menerima Lamaran Husen.
53
Bab 53.Akhirnya Sah.
54
Bab 54.Setelah Menikah
55
Bab 55. Janji Husen.
56
Bab 56. Reuni Alumni SMA
57
Bab 57. Berkunjung Di Tempat Mertua.
58
Bab 58. Nyaris Sempurna.
59
Bab 59. Mendapatkan Nafkah Pertama.
60
Bab 60. Mengantar Ke Bandara.
61
Bab 61. Hadiah Pernikahan
62
Bab 62. Mengingat Masa Lalu.
63
Bab 63. Kembali Beraktifitas.
64
Bab 64. Hadiah Kejutan Dari Suami
65
Bab 65. Menyusul Husen.
66
Bab 66. Untuk Pertama Kali nya...
67
Bab 67. Akhirnya Bertemu.
68
Bab 68. Mengetahui Pekerjaan Marsah.
69
Bab 69. Makan Malam Bersama.
70
Bab 70. Persiapan Resepsi pernikahan.
71
Bab 71. Kedatangan Auliya dan Fajar.
72
Bab 72. Pedang pora.
73
Bab 73. Air Mata Kebahagiaan.
74
Bab 74. Kota Batam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!