Kau Ambil Pacarku Ku Rebut Suamimu

Jika takdir tak bisa mengungkap sebuah kebenaran itu sekarang mungkin pada masa lain kebenaran itu akan terungkap dengan sendirinya.

Tak ada yang tak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak karena hidup kita sudah tertulis dalam skenarioNya.

" aku tak peduli lagi dipanggil pelakor mereka tak tahu apa yang terjadi padaku " ucap khai lagi menghentikan kegiatan dokter muda itu.

" lantas kau bahagia ? " tanya dikri dengan suara sedikit meninggi sambil membalikan tubuhnya menatap khai dengan ekpresi dingin.

" bagaimana jika mereka tahu ? Kau sudah menghancurkan hidupmu karena rasa sakitmu dan dendammu yang tak bisa kau kontrol lagi" ucap dikri mengungkapkan unek unek yang dia pendam dari tadi.

" aku bahagia meski kami harus merahasiakannya setidaknya aku tak bisa terus menerus diam karena orang sepertinya tak akan pernah sadar tentang perbuatannya" ucapan khai membuat dikri semakin tak paham dengan wanita yang sempat ia sukai ini meski ia sadar cintanya bertepuk sebelah tangan tapi ia juga memikirkannya apa harus begitu ?.

Ia memang sudah merelakannya namun masih ada yang mengganjal dihatinya seolah rasa itu semakin membuatnya buta mungkin karena khai cinta pertamanya atau kah ini sekedar perasaan cemburu.

Jalanan terasa lengang siang ini padahal setiap hari jakarta selalu macet, pak doni yang baru sampai di rumah sakit bersama sang asistennya berjalan menuju ruang gawat darurat dimana khai dirawat kini.

Ada rasa yang tak bisa ia ungkapkan setelah mendengar gadis itu mengalami kecelakaan yang di rencanakan oleh viola, pria paruh baya tersebut masih sempat menatap potret wanita yang pernah mengisi hatinya yang sangat mirip dengan khairani itu.

Namun saat sampai disana justru ia malah mendengar perdebatan antara dokter dan pasien, akhirnya ia memutuskan untuk pergi saat melihat khai sudah sadar dan terlihat baik baik saja.

" tuan !" panggil surya sekretarisnya seolah menghentikan langkah sang bosnya.

" iya ada apa ?" tanya tuannya membalikan tubuh menatap sang sekretaris.

" kenapa tuan tak melakukan tes DNA saja dari pada gelisah " tanya surya memberikan solusi pada tuanya karena untuk pertama kalinya ia khawatir pada gadis yang baru dikenalnya.

" aku tidak gelisah aku hanya..." belum sempat selesai ucapannya sudah terpotong.

" khawatir " sahut pak surya segera.

" kita tahu bahwa perselingkuhan itu adalah jebakan nyonya farah lantas kenapa tuan masih gelisah, saat nona viola sakit bahkan kecelakaan dan terluka parah tuan tak se khawatir begini jadi usul saya lakukanlah tes DNA agar semuanya jelas" papar surya sambil menundukan hormat dan meminta ijin agar dirinya bisa melakukan tes kecocokan antara ayah dan anak itu.

" baiklah lakukan sesukamu"ucapnya memberi ijin meski dengan nada ketus surya yakin dalam fikiran bosnya juga sama penasarannya.

...****************...

Ken yang ditarik tangannya oleh melia akhirnya melepaskan tangannya dengan paksa , melia menatap bosnya dengan tatapan bingung seolah ada sesuatu yang ingin dibicarakan.

" kamu naksir dokter dikri kan ? " tanya ken setelah ide brilian itu tiba tiba muncul.

" iya kenapa gitu pak ?" melia mengerutkan keningnya ada banyak pertanyaan tapi mendengar nama dokter cintanya disebut ia pun langsung tersenyum lebar.

" jangan bilang bapak sudah mau mak comblang in saya dengan dokter tampan itu " ucap melia mengira ngira dan tatapan mereka berdua seakan paham dengan fikiran masing masing.

" saya kasih no ponselnya mau ?" tawar ken membuat melia langsung semringah.

" mau mau mau " ucapnya sambil mengangguk angguk senang.

" tapi apa gak apa pak soalnya dokter dikri cuek aja sikapnya" gerutu melia sambil menundukan wajahnya tapi dalam fikirannya ia sudah berkhayal layaknya pasutri bahagia.

" tak apa nanti saya keluarin dia dari kandangnya "ucap ken yang langsung di angguki melia.

" emangnya dia singa pak main keluar masuk kandang segala" tanya melia.

" bukan! dia itu buaya nyasar kekota" ucap ken " tapi ada syarat gimana " tambahnya lagi berseringai senyum seakan idenya sudah pasti brilian.

" ok " ucap melia dengan memeberikan dua jempolnya.

" ini!" seru ken sambil memberikan no kontak dikri yang tentunya membuat melia antusias dan segera mencatat no kontak tersebut diponselnya.

Tanpa mereka berdua sadari dari kejauhan wajah dokter aulia tampak datar melihat keakraban melia dengan ken, senyum jahat yang tercipta seolah ada rencana yang tiba tiba muncul dibenaknya.

...****************...

Waktu berlalu dirumah sakit husada sudah tampak sepi karena hanya ada keluarga pasien rawat inap yang masih setia menunggu juga separuh para medis karena yang lainya sudah pulang.

Melia mengendap endap masuk keruangannya dokter dikri dan dia tinggal menunggu dokter tampan itu masuk, tak berselang lama dikri masuk dan merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang tentu saja ia terkejut dan membalikan badan.

" astaga kamu lagi kamu lagi " ucap dikri dengan raut wajah yang sudah lelah dan lagi capek capeknya abis ngurus pasien.

" dokter gak bilang saya kuntilanak kan soalnya saya masih hidup belum mati " ucap melia asal aja.

" ya tapi udah uzur " ucap dikri yang berjalan lalu duduk dikursi kerjanya.

" ya ampun gitu amat dok... Capek ya saya pijitin ya " tawar melia yang langsung berjalan ke belakang dikri dan memijit kedua pundak dokter tersebut.

Dikri yang lagi capek capeknya dipijit melia rasanya mengenakan dan badanya terasa tak pegal lagi kini dokter muda tersebut justru menikmati pijitan itu sambil memejamkan matanya yang lelah.

" dok ... Udah ya kalo masih pengen, nikah in aku dulu nanti aku pijitin tiap hari, pijit ini pijit itu depan belakang atas bawah setelah itu pijit nya jadi plus plus " cerocos melia menggoda dokter dikri sambil mencondongkan tubuhnya melihat wajah dokter tersebut namun segera lelaki itu berdiri.

" ogah ! Lo kawin aja ama jailangkung karena kedatangan lo sama sama tak diundang " melia cemberut mendengarnya ternyata ide bosnya tak berjalan sesuai keinginan atau memang pria di depannya ini memang hatinya yang sedang keseleo.

" tega banget sih dok kalo saya mati saya datang in tiap hari entar" ucap melia dan dikri hanya mengedikan bahu acuh.

...****************...

Berbeda dengan mereka ken datang dengan membawa buket mawar ukuran sedang dan juga beberapa makanan untuk khai, wanita itu hanya tersenyum manis melihat buket tersebut baru kali ini ia diperlakukan romantis oleh pria bahkan oleh gavin pun tidak hanya makan dan jalan jalan saja.

Tak hanya itu saat makan ken menyuapinya dengan pelan dan menyuruh khai makan banyak agar tak terlihat kurus, untung saja gorden nya tertutup sehingga mereka bisa sedikit leluasa bersikap layaknya pasutri pada umumnya saat pasangan tengah sakit.

Wajarkan karena dirumah sakit tersebut mereka sudah dikenal seperti pasangan yang fiksi lantaran kedekatan mereka.

" yang... sebenarnya masih ada hadiah buat kamu tapi kamu merem dulu " ucap ken membuat khai penasaran dengan hadiah tersebut dan ia pun menurut.

Ken membuka kotak panjang yang berbalut beludru itu lalu mengambil kalung berbandul berlian safir biru lalu memasangkannya dileher khai , wanita yang baru kemarin dirawat itu mulai membuka matanya dan terkejut melihat kalung yang suaminya berikan padanya.

" ini indah baget mas makasih " ucap khai sambil memilin bandul kalungnya dengan senyum bahagia.

" sekarang aku dapat hadiah apa dari kamu ?" khai yang tersenyum pun jadi berubah terkejut.

" emang kamu mau hadiah apa ?" tanya khai ia tak tahu apa yang ken suka karena selama ini mereka juga masih baru dalam hal saling mengenal.

" pengen punya anak 10 dari kamu " sontak khai terkejut tak menyangka dengan jawaban ken akan hadiah yang diinginkan lelaki yang baru beberapa hari menjadi suaminya itu.

Melia yang baru saja kembali keruang IGD untuk protes pada bosnya malah melihat dan mendengar hal tak ia duga , ternyata ken dan khai pacaran itu yang ada dalam fikirannya .

" huh kalo disini cuma jadi nyamuk " gerutunya dalam hati saat tak sengaja mengintip di celah gorden.

Akhirnya ia pun pergi dari sana dan karena ia melamun gadis itu tak sengaja menabrak seorang perawat wanita dan dokter aulia saat berada di ambang pintu.

" kalo jalan lihat lihat dong mbak jangan melamun mulu " ucap dokter aulia dengan sinisnya memarahi melia yang masih diam sambil menunduk.

" maaf dokter dan perawat nya saya gak sengaja " ucap melia dengan memelas dengan wajah bersalah.

" maaf maaf kamu disini terus kenapa tak pulang saja " ucap dokter berusia 30 an itu menatap melia dengan tatapan tak suka.

" ada apa ini ?" dikri datang hendak melerai pertengkaran itu.

" ini dokter dikri dia ini jalan jalan mulu keliling rumah sakit buat apa coba ini kan udah malam kenapa gak pulang saja " ucap dokter aulia dengan sengaja mengusir melia secara halus.

Sedangkan perawat disampingnya sudah tak enak hati karena ia sudah sering melihat melia dirumah sakit ini hanya untuk bertemu dokter dikri, dia bahkan berusaha memberi tahu dokter aulia yang masih baru namun tak digubris sama sekali.

Dikri yang menatap melia merasa tak enak apalagi tadi ia mengatakan hal yang membuat melia cemberut dan bibirnya masih belum berubah hanya karena hal sepele itu.

" Dia pacarku dokter wajar kalo dia masih disini " ucap dikri dengan tegas memberi tahu pada tiga perempuan itu.

Melia hanya menganga tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

" a a apa " ucap dokter aulia dengan tergagap karena terkejut.