KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Rose sudah sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang terletak agak jauh dari alamat panti. Pusat perbelanjaan ini adalah tempat yang biasa Maryam tuju ketika ia menyetok barang – barang kebutuhan untuk panti.
Memang agak jauh dari letak panti, tetapi semua kebutuhan untuk panti lengkap ada di sana. Di kawasan ini pula, Maryam menemukan bayi Rose kecil.
Rose berkeliaran dan mencari keberadaan Jessica, ia sangat yakin jika wanita jahat itu pasti akan melaksanakan rencananya untuk menyingkirkan Maryam.
Rose hanya tidak habis pikir dengan otak Jessica yang begitu kejam, bukankah ia seharusnya memiliki rasa sayang kepada Maryam dengan kasih sayang yang selama ini Maryam curahkan untuk membesarkannya?
Apakah ini hanya sekadar iri hati Jessica saja sehingga ia menutup mata dan menghalalkan segala cara untuk merebut perusahaan miliknya?
Bukankah Rose juga berbaik hati dengan mengajak dan bahkan membiayai semua keperluan Jessica hingga ia masuk kuliah? Belum lagi Rose juga memberikan uang jajan dan uang gaji yang sangat besar.
Semakin banyak Rose memikirkan kehidupan pertamanya, semakin Rose bertambah bingung pula. Ia tidak tahu akar iri dari Jessica kepadanya.
Mata Rose menatap sebuah mobil dengan plat nomor yang sangat familiar, mobil yang selama 2 kehidupannya ini sering berseliweran di pikirannya.
Itu adalah mobil dari MARIO !!
Jadi, apakah semalam Jessica bermalam di apartemen milik Mario? Rose mencibir di dalam hatinya, bukannya semalam Jessica bilang jika ia akan kembali ke asrama kampus?
Ck ck ck, sungguh pasangan yang sangat cocok!
Rose segera menepikan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah gang yang dekat dengan jalan raya, ia bisa melihat dengan jelas interaksi Mario dan Jessica.
Keduanya tanpa canggung saling memagut bibir sebelum akhirnya Mario mengelus lembut rambut Jessica dan menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan parkit. Sementara Jessica dengan genit dan manja melambaikan tangannya.
Rose bahkan bisa melihat dengan jelas tatapan Jessica yang langsung berubah menjadi sangat dingin dan kejam setelah ia berbalik dan berjalan ke arah tempat sempit di sebelah gang tempat Rose bersembunyi.
Untung saja, Rose mengenakan pakaian kamuflase dan melengkapi dirinya dengan topi lebar dan juga kacamata untuk memantau pergerakan Jessica. Kini ia membuntuti kemana perginya Jessica.
“... Jadi kami harus menusuk mati wanita tua ini ..?”
“... Bagaimana dengan pembayarannya?”
“Kalian tenang saja, aku pasti akan mentransfer sisanya setelah kalian berhasil melaksanakan misi kalian,”
Samar – samar Rose bisa mendengar percakapan Jessica dengan dua orang pria di dalam gang sempit itu.
Rose menutup erat bibirnya ketika mendengar rencana keji Jessica untuk ibu mereka. Di masa lalu, Rose hanya mendengar jika Maryam mati karena mendapat tusukan di jantungnya oleh perampok yang beraksi di pasar dan menjadi korban saat perampok tersebut terdesak karena kejaran para warga.
Nyatanya, ini semua adalah skenario yang dibuat oleh Jessica, ia sangat bersyukur bisa kembali ke masa lalu dan mendengarkan rencana ini.
Jessica terlihat keluar dari gang tersebut dengan senyum melengkung di bibirnya, seolah – olah ia sudah membayangkan keberhasilan akan rencananya.
Rose menguatkan dirinya dan berjalan mengikuti Jessica, ia sama sekali tidak peduli dengan para preman sewaan Jessica. Karena kali ini ia yakin jika mereka hanya akan menerima pembayaran buta saja.
Jessica sendiri tidak sadar jika ia sedang dibuntuti oleh Rose, ia sedang tenggelam dengan rasa bangga diri karena rencananya tanpa ia tahu jika hari ini dirinya yang akan mendapatkan masalah!
Saat ini ia langsung pergi ke sebuah Mall yang ada di lantai atas dari pasar tradisional. Tentu saja Rose juga ikut bersamanya.
Rose berencana untuk cuci mata sekaligus melihat dan menyimpan dalam pikirannya baju seperti apa yang akan dibeli saat membereskan rencana pembunuhan ibunya hari ini. Artinya, Rose akan melakukan survei dadakan !!
Ck ck ck, setelah kebangkitannya kembali, Rose memang berpikir untuk tidak menyia – nyiakan waktu yang ada. Jika ia bisa melihat – lihat baju sembari mengawasi Jessica, kenapa tidak?
Hampir 1 jam penuh Rose mengikuti Jessica yang dengan asyik dan santainya menenteng paperbag yang bejibun. Rose geleng – geleng kepala, pantas saja di masa lalu, ponselnya terus berdering dengan notifikasi yang keluar dari kartu kredit yang ia berikan kepada Jessica.
Ah siaalll..!! Dia lupa meminta Gendhis untuk membekukan kartu kredit itu!!
Rose memukul kepalanya pelan karena kecerobohannya ini. Sudah hampir 200an juta jika dirupiahkan total belanjaan milik .. ah dia begitu mengutuk kepikunannya ini!
Hayoo... pikunnya Rose mirip sama siapa yaa.... jeng jeng jeng..
“Mereka pasti sudah bersiap di tempatnya, aku juga akan menyaksikan keseruan ini,” gumamnya sambil menyeringai. Jessica memutuskan untuk memantau langsung pekerjaan pada preman bayarannya.
Rencananya adalah, begitu preman – preman itu melihat Maryam, mereka akan berpura – pura mengutil barang berharga milik seorang pelanggan. Kemudian mereka berlari ke arah Maryam berada dan akan langsung menusuk tepat di jantung Maryam.
Haah, bukankah rencana ini sungguh sangat brilian?
Segera, dengan mengikuti langkah Jessica, Rose juga berada di tempat kejadian di kehidupan masa lalunya. Sebuah koridor pasar tradisional modern yang super ramai dengan banyaknya pelanggan yang berlalu lalang.
Tidak aneh jika di kehidupan sebelumnya, Ibu pantinya langsung meninggal tanpa mendapatkan pertolongan apapun mengingat ramainya kondisi saat ini, Rose menggertakkan giginya dan menatap penuh benci kepada Jessica yang tengah melihat – lihat kedepan.
Jessica sudah melihat Preman yang ia bayar, mereka melakukan kontak mata dan mengangguk diam – diam. Tampaknya para preman itu sudah mengawasi tempat yang biasa Maryam datangi untuk memesan barang kebutuhan panti.
Tetapi, sepertinya mereka belum menemukan jejak apapun. Jessica juga dibuat bingung dengan kenyataan ini, kenapa Maryam tidak datang? Bukankah tanggal ini adalah tanggal biasa mereka melakukan pembelian kebutuhan? Tidak mungkin jika mereka mengganti tanggal yang sudah beberapa dekade selalu menjadi hari pasti.
Rose menyeringai dan mulai melangkahkan kakinya menuju ke tempat Jessica berdiri, ia menarik maju topinya sehingga hanya matanya yang terlihat. Tangannya sudah siap dengan belati kecil yang tajam dan panjang. Sementara tangan satunya sudah siap dengan obat bius di sapu tangan.
JLEB!!
Tanpa bisa melakukan perlawanan atau berteriak kencang, Jessica langsung melebarkan matanya saat sebilah belati menusuk perutnya dalam.
Sapu tangan itu berisi obat bius yang langsung bereaksi dan membungkam langsung mulut Jessica. Tubuh Jessica limbung dan Rose harus menahannya sebelum menyandarkan ke tembok tempat Jessica mengintai para preman.
Jadi tidak ada yang menyadari jika Jessica terkena tusukan dan pingsan untuk waktu yang tidak sebentar.
Tapi, begitu Rose berhasil, Rose juga langsung berjalan ke arah kerumunan untuk pergi sambil menyeringai penuh dengan kemenangan.
“... Satu tusukan, Jessie. Selanjutnya aku akan mengembalikan tusukan – tusukan lainnya yang kamu berikan kepadaku di masa lalu...“ gumamnya sambil berjalan menjauh dari kawasan perbelanjaan.