Kenan Meyer menikah dengan Cleopatra Mateo, di pernikahannya dia tampak manis tapi sebenarnya ada rahasia tersembunyi ---- Cleopatra adalah seorang model cantik dan seksi, dia merenggut cinta Kenan dengan kecantikannya !
Akhirnya, suatu pernikahan menjadi ajang balas dendam bagai permainan kucing dan tikus!
Cleopatra sangat percaya diri, dia percaya bahwa pesonanya dapat memikat Kennan yang kejam.
Tidak mengherankan, Kennan kalah.
Dia akhirnya jatuh cinta pada Cleopatra, dan dia tidak bisa menyakiti wanita di depannya!
Seorang pria kejam yang tidak percaya pada cinta, akhirnya dikalahkan oleh permainannya sendiri!
Akankah Cleopatra dan Kennan saling mencintai dan tetap menikah? Bagaimana Kennan mencoba menjadikan Cleopatra sebagai istrinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9
"Ed, kau sudah pulang?" tanya Kaylin sembari berjalan menghampiri pria itu.
"Kau belum jawab pertanyaan ku Kay, apa yang sedang kau rencanakan?" Edgar bertanya lagi, karena tadi sempat melihat wanita itu tersenyum penuh arti.
"Tidak ada, kau itu kenapa selalu curiga padaku?" gerutu Kaylin dengan mengerucutkan bibirnya.
"Bagaimana tidak curiga jika melihat senyum mengerikan itu," Edgar menarik gemas bibir Kaylin.
"Ed..." Kaylin menepuk tangan pria tampan bernama Edgar itu dengan gemas. "Oh ya, tidak biasanya kau pulang cepat? tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan mereka.
Edgar menghela napasnya sembari berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. "Aku harus bersiap-siap, karena besok akan ke Jepang," jelas Edgar sembari duduk di ruang makan.
"Wah.. apa aku boleh ikut?" tanya Kaylin, yang duduk di sebelah Edgar.
"Kay, aku itu ke sana untuk bekerja. Bukan untuk bersenang-senang."
"Ish, kau itu kikir sekali."
"Jika aku kikir, kau tidak akan ku ijinkan tinggal di sini." Edgar mengacak-acak rambut Kaylin dengan gemas.
"Ed..." Kaylin berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan kebelakang pria itu. Memeluk lehernya dari belakang dengan erat. "Kau memang yang terbaik."
"Lebih baik dari Kenan?"
Kaylin mengangkat kedua bahunya, sembari melepaskan pelukannya di leher Edgar.
"Kau tidak merindukannya? Sudah lama kalian tidak bertemu." Edgar meminum minumannya.
"Untuk apa aku merindukannya? Karena sebentar lagi aku akan pulang ke Jakarta."
Uhuk
Edgar sampai menyemburkan air minumnya, saat mendengar perkataan Kaylin, ia tidak menyangka Kaylin akan pulang. Padahal sudah hampir dua bulan wanita itu bersikeras tidak mau pulang ke Jakarta.
"Kenapa kau diam? Kau pasti tidak rela jika aku pulang?" Kaylin mengerlingkan satu matanya sembari tertawa.
"Siapa bilang? Aku justru bahagia. Karena tidak ada lagi wanita manja dan cerewet yang akan merepotkan aku."
"Oh ya ampun, kau itu jahat sekali." Kaylin hendak pergi dari ruangan tersebut, sebelum tangannya di tarik oleh Edgar.
"Kau pulang ke Jakarta, itu artinya Kenan setuju dengan permintaanmu?" tanya Edgar dengan serius.
Kaylin menganggukkan kepalanya. "Akhirnya dia mau."
"Ck, Kenan itu selalu menuruti apa pun permintaanmu. Bahkan menikahi wanita yang tidak dikenalnya pun dia mau." Edgar menggelengkan kepalanya.
"Hei, ada yang harus di ralat! Dua bulan, butuh waktu dua bulan baru dia setuju dengan permintaan aku. Padahal sebelumnya dia selalu mengatakan Yes." Ucap Kaylin sembari masuk ke dalam kamar, meninggalkan Edgar yang kembali menggelengkan kepala.
*
*
Mansion Meyer.
Di sebuah ruang kerja yang berdesain monokrom, terlihat seorang pria tampan dengan garis tegas di wajahnya tengah menatap layar laptop. Ke-dua mata berwarna amber itu fokus membaca laporan yang diberikan tangan kanannya, yang mengurus anak perusahaan yang ada di Australia.
"Tuan, Nona Kaylin bilang akan datang satu hari sebelum acara pernikahan Anda." Lapor Bram setelah menghubungi nona Kaylin yang saat ini berada di Singapura.
"Em..." jawab Kenan tanpa mengalihkan tatapan matanya pada layar laptop.
"Apa Anda akan mengundang Nyonya Meyer?" tanya Bram dengan hati-hati, karena takut tuannya terpancing emosi seperti yang sudah-sudah.
Kenan yang semula fokus pada pekerjaan nya, kini menyandarkan tubuhnya di kursi sembari mengepalkan kedua tangannya. Entah mengapa setiap mendengar nama Ibu nya di sebut, membuat tekanan darah nya naik. Bayang-bayang masa lalu ketika wanita itu pergi meninggalkan keluarga nya demi pria yang lebih kaya, membuat amarah dan kesedihan dihatinya bercampur menjadi satu.
"Aku rasa dia sibuk dengan keluarganya," sahut Kenan dengan datar, dan memilih untuk kembali fokus pada pekerjaannya.
Bram yang mengerti dengan jawaban tuannya, memilih diam dan tidak bertanya lebih jauh tentang Nyonya Meyer. "Kasihan Tuan Kenan, gara-gara dua wanita dia kehilangan kepercayaan pada cinta. Mudah-mudahan Nona Cleo bisa membuat hati Tuan Kenan yang dingin menjadi hangat." Gumam Bram dalam hati.
tenang Cleo skrg sesar udh ada metode ERACS ktax gk ada skitx wlau biusx udh ilang... /Smile/