Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 3
Rosa menatap suaminya dengan tatapan kesal, pria itu langsung bangkit dan memeluknya dengan lembut. Tapi Rosa menepis semua perlakuan itu.
"Darimana saja, kamu?" Tanya Rosa Tampa basa-basi.
Alan tersenyum manis, ia mengajak istrinya untuk duduk di atas ranjang bersama dengan nya. "Kemarin ada masalah di kantor, ada satu manager yang melakukan penggelapan dana." Ucap Alan seraya memijat pundak istrinya.
"Memangnya harus yah? Kamu langsung pergi gitu aja, di saat kita lagi ngelakuin hal itu?" Tanya Rosa frustasi, ia sangat kesal dan tidak menerima alasan yang diberikan suami nya.
"Maafkan aku sayang." Alan mencium dan memeluk Rosa dengan lembut, ia menunjukkan perasaan tulus meminta maaf pada istrinya.
"Baiklah, tapi hanya untuk kali ini saja aku memaafkan kamu. Jika kau mengulanginya lagi, aku tidak ingin memaafkan mu lagi." Jelasnya dengan wajah yang masih menahan amarah.
Alan tersenyum, ia memeluk dan kembali mencium wajah dan bibir Rosa.
"Mas." Panggil Rosa dengan tangan yang mengelus dada suaminya.
"Iya?"
Alan tersenyum dan menatap heran istrinya, ia tahu pasti ada sesuatu yang tengah di inginkan oleh Rosa dirinya.
"Pernikahan kita sudah berjalan 4 tahun, bagaimana jika kita memiliki anak?" Tanya Rosa, ia sangat menginginkan seorang anak dari Alan. Karena selama ini, ia merasa belum menjadi seorang istri yang sempurna karena belum bisa mengandung seorang anak.
Alan seketika menghapus senyumannya, "Rosa, kita masih muda. Kenapa harus memikirkan tentang anak? Bagaimana jika nanti saja." Tolak Alan secara halus.
Rosa kembali mendesis, "Mas, kita sudah tidak muda lagi. Umur ku sudah 28 tahun dan kau 29 tahun, mau kapan kita akan punya anak?" Tanya Rosa kesal, ini bukan ke satu kalinya Alan menolak untuk memiliki seorang anak.
"Rosa, teman-teman ku saja banyak yang belum memiliki anak. Dan bahkan mereka usia mereka lebih tua dari ku." Jelas Alan dengan nada sedikit tinggi.
"Teman-teman yang mana, Mas?" Tanya Rosa kesal, ia mulai meninggikan nada bicaranya.
Alan merasa tersinggung dengan perkataan istri nya, "Aku paling tidak suka dengan istri yang meninggikan nada bicaranya terhadap suaminya sendiri." Jelas Alan yang langsung bangkit dari tempat duduknya.
Rosa merasa frustasi, hubungannya dengan Alan menjadi semakin kacau hanya karena sebuah keinginan untuk memiliki anak.
Rosa melihat Alan kembali mengambil jas dan kunci mobilnya, ia tahu suaminya akan kembali pergi dan meninggalkan nya begitu saja.
"Mas, mau kemana kau?" Tanya Rosa yang langsung memegang tangan Alan, ia tidak ingin suaminya pergi ke tempat yang tidak jelas.
"Aku hanya ingin menghirup udara segar." Jelas Alan.
"Mas.." Rosa tetap menahan tangan Alan, ia tidak membiarkan suaminya untuk pergi.
Alan menatap Rosa dengan tatapan kesal, "Sebaiknya kau ubah sikap mu itu," ucap Alan, lalu pria itu langsung pergi meninggalkan Rosa begitu saja.
Rosa kembali ke dalam keterpurukan, ia hanya bisa menangis di dalam kamar. Semakin hari hubungan nya dengan Alan, semakin renggang. Ia tidak paham kenapa suaminya menjadi seperti ini, karena dulu Alan sangat baik dan selalu mencintai nya. Tapi kini, pria itu seakan menjadi orang yang berbeda.
Rosa memilih membaringkan tubuhnya di atas ranjang, kini Alan sering membanding-bandingkan sikapnya yang katanya keras kepala dan kasar. Meski ia sendiri tidak merasakan hal itu, ia hanya sedikit bertanya dengan nada tidak terlalu tinggi. Tapi kini Alan mudah tersinggung dan marah, lalu pergi entah kemana.