Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 4 Teriakan Di Kamar Pengantin Baru
Rinjani, After Married (4)
Rinjani mematung. Tubuhnya kaku.
" Aww..." Rinjani menjerit saat merasakan sakit di lehernya spontan ia pun mencubit tangan Angga sampai Angga pun ikut menjerit.
" Sakit tahu, baru beberapa jam susah main KDRT saja," kesal Angga mengusap lengannya yang terasa panas.
Cubitan Rinjani tidak main-main.
" Ish, kamu juga ini KDRT. Lihat sampai berbekas kayak gini. Memangnya kamu drakula main gigit leher aku,"
Rinjani menatap bekas gigitan Angga di lehernya.
" Sakit?," tanya Angga tidak ada rasa bersalah justru ia merasa bangga.
Dari reaksi yang Rinjani tunjukkan, ia tahu ia adalah laki-laki pertama yang melakukan hal itu.
" kamu pikir?," Rinjani memutar bola matanya kesal.
Cup... Cup... Cup...
Angga mengecup beberapa kali bekas gigitan yang sudah ia buat tadi.
Deg...Deg... Deg ..
" Sudah baikan kan?,"
Plakk
" Awww," Angga mengusap lengannya yang jadi korban pukulan Rinjani. " Galak banget sih jadi istri,"
" kamu juga modus terus jadi suami," timpal Rinjani.
" Di gigit, salah. Di cium juga salah," heran Angga.
" Ya, kamunya modus dari tadi. Mencari kesempatan dalam kesempitan,"
" Modus sama istri sendiri kan halal,"
" Alah, waktu pacaran aja kamu juga modusin mereka. Padahal belum halal,"
" Ya ampun, Jani. Itu zaman SMA. Masa-masanya aku mencari jari diri,"
" Bukan mencari jati diri. Namanya masa jahiliah. Pacaran kok sudah main pangku-pangku an." ketus Rinjani. Ia malah jadi mengingat momen Angga dengan pacarnya di zaman SMA kan.
Angga hanya meringis. Ia juga malu sendiri kalau ingat masa itu.Gaya pacarannya memang begitulah.
" Ya Allah Angga, serius. Nikah sama kamu di luar ekspektasi aku. Padahal Abah bilang laki-laki yang jadi suami aku baik. Lah, kalau kamu sih aku tahu bobroknya,"
Angga hanya mengedikkan bahunya. Tak peduli komentar Rinjani. Yang pasti dialah laki-laki yang sudah menjadi suami Rinjani.
Hingga terdengar suara adzan ashar berkumandang.
" Masjidnya dimana?," tanya Angga kemudian.
" Dekat sih. Bareng Abah saja kalau mau berjamaah di masjid,"
Acara akad memang hanya sampai ba'da Dzuhur saja. Itupun yang datang adalah keluarga kedua belah pihak dan tetangga sekitar. Untuk resepsi akan dilakukan besok.
" Ya, sudah aku siap-siap dulu," Angga langsung masuk ke kamar mandi.
Rinjani tersenyum ke arah pintu yang sudah tertutup.
Apa ini yang Abah maksud baik jadi imamku. Batin Rinjani.
Satu hal yang ia sukai dari Angga sejak dulu. Shalat tak pernah ia tinggalkan. Bahkan jika dia sedang bersama pacarnya. istilah remaja di sana itu STMJ. Shalat Terus Maksiat Jalan.
Rinjani keluar memberi tahu Abahnya kalau Angga akan ikut shalat berjamaah juga di masjid. Jadi, Abahnya menunggu.
...******...
Makan malam kali ini teras berbeda. Ada tambahan keluarga baru yaitu Angga.
" Masih suka pedas?," tanya Rinjani.
" Masih. Tapi sedikit aja," jawab Angga.
Rinjani meletakkan ayam sebagai lauknya.
" Jan, mau ikannya dong," pinta Jani.
" Tapi, kamu pisahin sendiri tulang ikannya ya, Ngga," timpal Rinjani.
Ia malas jika harus memisahkan tulang ikannya. Rinjani tahu Angga paling tidak suka memisah tulang ikan.
" Sama kamu dong, Jani. Dulu aja kamu mau," Angga mengingatkan Rinjani momen mereka sekelas makan bersama. Rinjani yang akhirnya harus membantu Angga karena ia memaksa.
Tiyong dicatat. Anggara memaksa Rinjani. Bukan mau secara sukarela. Karena Rinjani tidak suka makan ikan.
" Angga, kamu sendiri lah. Kamu kan tahu aku tidak suka ikan,"
" Pahala, Jani. Melayani suami. Lagian kan tidak alergi"
Rinjani melotot.
Obrolan keduanya di saksikan keluarga Rinjani. Mereka tidak menyangka kalau hubungan keduanya ternyata lebih dekat dari yang mereka bayangkan. Tidak tampak kecanggungan sama sekali.
" Yang pengantin baru, dunia serasa milik berdua. Yang lain ngontrak," celetuk Nova tertawa menggoda sepasang suami istri itu.
Rinjani dan Angga melihat ke sekeliling. Ternyata mereka sudah jadi pusat perhatian.
Angga hanya tersenyum kikuk. Sementara Rinjani tak peduli. Ia sudah biasa di goda kakak atau akakk iparnya.
" Jani, walaupun Angga ini seumuran sama kamu. Teman sekolah juga. Tapi, sekarang dia suami kamu. Ganti panggilannya, sayang," Ummi menasihati putrinya.
" Belum biasa, Ummi. Biasa juga manggil nama. Udah biasa," bela Rinjani. " Angga juga tidak keberatan,"
" Ya, makanya di biasakan, Dek," Timpal Cakra. "Abang sama istri Abang juga begitu. Walaupun seumuran, tetap manggilnya 'mas',"
" Walaupun suami kamu tidak masalah, tapi ini demi kesopanan. Salah satu cara kamu memuliakan suami kamu," tambah Abah.
Rinjani akhirnya mengangguk walaupun wajahnya merengut.
" Layani suaminya dengan baik ya. Ladang pahala,'
" Ya, sudah. Sini piringnya, mas..."
" Uhukkk...." Angga malah tersedak saat Rinjani memanggilnya dengan panggilan 'Mas'.
" Hati-hati. Untung ikannya belum dimakan. Bagaimana kalau tersedak tulang ikan?,"
Segelas air diberikan untuk melancarkan tenggorokan Angga.
" Terimakasih," Ia sebenarnya ingin protes kalau ia tersedak karena panggilan Rinjani yang tiba-tiba berubah itu. Tapi, ia masih sungkan karena masih sedikit canggung.
...******...
" Kamu di sebelah sana, aku di sebelah sini. Kita pakai guling pembatas ya," Rinjani sedang membagi wilayah teritorial di atas tempat tidurnya.
" kenapa pakai pembatas segala? Tidak ada yang salah dengan suami istri yang tidur satu ranjang. Jangankan cuma tidur satu ranjang, lebih dari itu juga tidak apa-apa kan?,"
Rinjani langsung menutup tubuhnya dengan kedua tangannya. Menutupi bagian tersensitif dari tubuhnya.
" Aku belum siap kalau kamu mau minta itu. Lagipula besok kita masih ada resepsi kan. Jangan sampai acara gagal gara-gara pengantin terlambat," alibi Rinjani.
Ia pembaca novel. Yang Kasang merinding sendiri kalau membaca ada adegan dewasa sekalipun ia sudah dewasa.
Katanya kalau pertama kali akan sakit. Belum lagi akan terlihat saat berjalan nanti.
" Aku tidak mau digoda teman-teman kita kalau jalannya aneh,"
Angga tertawa. Bisa-bisanya Rinjani berpikir jauh kesana.
" Ok, malam pertama kita tunda. Kita lakukan setelah acara resepsi selesai. Tapi, jangan harap kamu bisa beralasan lagi nanti,"
Glek
Rinjani menelan susah payah salivanya. Entah akan seperti apa malam kedua mereka tidur di satu ranjang nanti.
Bugh
" hah? Kenapa gulingnya di lempar?," Rinjani protes
" Aku sepakat tidak ada malam pertama. Tapi, kita tetap harus tidur tanpa pembatas,"
Angga sudah merebahkan tubuhnya. Ia memposisikan dirinya sedikit ke tengah.
" Tidur, Jani. Besok kita harus pergi pagi-pagi,"
" Geser kalau begitu,"
" Cek. Sudah malam aku malas berdebat terus. Kapan tidurnya?,"
"Aaaaa....."
Angga menarik Rinjani sampai ia jatuh di atas tempat tidur. Dalam dekapan Angga.
" begini kan enak." Angga tersenyum merasa menang.
Di luar, Nova mematung sambil membawa gelas berisi air putih.
" Mereka langsung malam pertama?," gumam Nova menutup mulutnya.
Teriakan Rinjani membuat Nova salah paham. Rumah tanpa peredam suara itu membuat orang Nova bisa mendengar suara teriakan Rinjani.
Nova geleng-geleng kepala. " Dasar pengantin baru tidak sabaran. Telingaku ternodai..."
.
.
.
TBC
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....
udh mh d slahkn sm suaminya gra2 hmil,trs mlah khilangn bnrn....pst krna dia yg ga d inginkn,mkanya d ambil kmbli....
Sbr y jani...
tkut bgt kl smp jani khilangn,apa lg yg bkin dia msk rs gra2 sng mntan dr suaminya....btw,angga bkln nrima ga y kl jani hml???kn dia blm siap pnya ank ktanya...
Nah loooo.....d talak jg akhrnya...mngkn luki udh nyerah,scra tika blm move on dr mntan....
jgn ksih celah sdkt pun buat pra ulat bulu,mskpn ga cma istri yg brjuang....yg pling pnting kn suaminya yg msti stia,trs jauh2 dr godaan setan.....