kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 16" Dalam sepiku
Aku tengah duduk di kursi rotan memandangi wajah kekasihku dari layar ponselku , di temani suara Hembusan anila segar , diriku mengingat kembali akan kenangan indah bersama nya , aku tau kini semua itu telah berbeza, aku merasa diriku tak pantas untuk menjadi pendamping Idham setelah aku menghancurkan hati David sungguh aku sangat menyesal dan tak pantas memiliki nya .
Dalam sepiku aku merindukan belaian kasih sayang kekasih ku tapi aku sadar kini dia tak ada lagi di dunia ini.
Semua salah ku sendiri tak bisa membuat nya bahagia walau itu sederhana tapi aku tak bisa merasakan nya lagi.
" sayang kenapa nangis?" papah muncul sambil tersenyum memandangiku yg sedang menangis.
" pah aku rindu akan kebersamaan itu lagi bersama David , tapi dia sudah tiada, semua juga salahku sendiri, aku telah menyia - yiakan nya , semua perjuangan nya aku anggap sampah , diriku sangat keterlaluan , setiap aku ingin bahagia terbayang terus wajah nya hingga penyesalan ini selalu muncul lagi di kala diriku mengenang masa indah itu" aku menyeka air mata ku sambil tersenyum sendu.
" udah , sekarang kita makan yuk" papah merangkul ku sambil tersenyum manis .
" iya " aku membawa ponsel ku lalu masuk ke dalam.
Mamah sudah cantik dia sedang duduk manis memandangi foto keluarga .
" mah , aku ingin memberi waktu untuk Idham memikirkan semua nya , jujur aku sangat mencintai nya , tapi rasa penyesalan ku datang terus di kala diriku ingin berbahagia" aku duduk sambil memakan ayam goreng itu dengan memandangi wajah mamah.
" iyah , kau jangan memaksa , karna dia sangat sedih di kala semua nya terjadi dengan begitu menyakitkan , sekarang kau fokus pada kandungan mu dulu ." mamah mengelus pipiku sambil memberikan senyuman manis nya.
"iyah" aku menjawab sambil fokus makan , hatiku begitu rindu dan bingung akan semua ini , dalam.sepiku aku ingin memulai cinta lagi tapi setelah ku pandangi foto kekasihku rasa menyesal itu timbul kembali.sungguh sangat menyedihkan.
Papah fokus pada makanan nya sambil memandangiku . Dia semakin gemuk , karna sudah sehat, aku kadang merasa geli ketika dia bilang papah paling tampan di rumah . Seketika aku teringat kenangan manis dan pahit itu.
Tapi aku bahagia karna papah tidak tersiksa lagi dengan rasa sakit nya. Meski aku ingin sekali memeluk kekasihku lagi. Ku ingin melihat senyuman manis nya lagi. Tapi aku sadar dia dan aku sudah beda alam.kini ku hanya bisa memandanginya lewat fotonya , aku kini di temani rasa penyesalan yg amat menyedihkan.
Sementara di rumah sakit , Idham merasakan sakit lagi.
" bang kenapa?" Bima memandangi nya sambil menaruh ponsel nya yg tengah dia mainkan setelah melihat Idham yg gelisah.
" sakit , sangat sesak , dada abang terasa nyeri sekali "Idham meremas kuat dada nya sambil berusaha menjaga kesadaran nya.
" tenang ya aku panggil dokter " Bima menekan tombol code blue pada panic button.
"Uhukkk uhukkk" Idham batuk di iringi nafas nya yg bersiul .
" sabar ya bang " Bima panik dan tak lama kemudian datang dokter bersama suster.
Bima dengan panik keluar dia duduk di temani rasa panik dan gelisah.
" bim kenapa dengan Idham?" paman Hadi muncul membawa makanan dari arah kantin datang nya.
" tadi abang sesak dan kesakitan terus batuk nya berbunyi" Bima memberitahu sambil bergetar.
" terus gimana sekarang?" abang Daniel datang bersama Angela ikut panik juga.
" belum keluar dokter nya bang" Bima berdiri sambil menjawab .
Tak lama dokter pun keluar sambil melepas masker nya.
" dok gimana kondisi abang?" Bima mendekati sambil bergetar.
" sudah di tangani , paru - paru nya semakin parah, harus di tindak lanjuti dalam pengobatan nya kalau tidak bisa mengancam nyawa nya" Jawab dokter .
" dok lakukan apa aja ,yg penting bisa sembuh dok apakah abang terkena Kanker paru- paru? " Bima menebak dengan panik .
" bukan tapi gejala nya hampir mirip hanya beda batuk nya , jika kanker paru- paru itu batuk berdarah tapi ini tidak hanya terus - terusan " dokter sambil memandangi nya.
" tapi dok tadi saya baca di internet hampir mirip, bisa di periksa lagi ? Untuk di ketahui saja " Bima memandanginya dengan bergetar.
" oke , saya akan melakukan pemeriksaan selengkapnya untuk mengetahui lebih dalam lagi" dokter tersenyum melangkah.
" oke makasih dok" Bima tersenyum sambil menjawab.
Mereka masuk melihat dengan cemas .
" bang kau semakin kurus , semakin pucat , aku takut penyakit mu jauh lebih parah , semoga saja bukan kanker , aku takut sekali" Bima mengecup kepala Idham dengan butiran air mata membasahi pipi.
" bim bukan kanker , ini memang paru - parunya sudah parah karna tidak rutin di obati" Abang Daniel mengelus punggung Bima.
" syukur lah kalo gitu aku takut karna aku pernah mendengar kanker paru- paru sangat mematikan" Bima memandangi nya dengan penuh air mata.
" iyah , abang juga tau , kita harus berusaha mengobati nya agar ketakutan kita tidak terjadi" Abang Daniel memeluk Bima sambil menahan air mata nya.
" Bim , ini bukan kanker , karna memang abang sudah mempunyai riwayat di paru - paru sejak dalam.kandungan di tambah kerja keras dan bau sampah jadi semakin parah" Idham dari balik masker oksigen nya.
" bang aku tetap takut meski bukan kanker, karna aku belum pernah merasakan kasih sayang dan kehangatan dari seorang kakak seperti mu" Bima mengelus kepala Idham dengan sisa air mata terus mengalir.
"terimakasih , atas kasih sayang mu, meski kita lahir dari rahim yg berbeda tapi kita serasa satu kandungan " Idham mengatur nafas nya sambil mengelus pipi basah Bima.
" sama , sama , aku janji akan terus ada di samping mu bang , karana aku sangat menyanyangi mu" Bima memeluk hangat Idham di temani air mata berlinang.
Idham hanya tersenyum sambil mengelus punggung Bima.
Abang Daniel Angela dan Paman Hadi hanya diam sambil memandangi nya . Serasa David hidup kembali setelah melihat Idham bersama Bima.
Erlang dan Galang datang membawa makanan.
" Assalamualaikum " Erlang dan Galang bersamaan
" Waalaikum salam " jawab mereka sambil menyeka air mata nya.
" kenapa kok pake masker oksigen lagi?" Erlang mendekati sambil panik.
" biasa , sesak dan nyeri lagi " Idham tersenyum sambil memandangi nya .
" berarti masih lama dong pulang nya" Galang menaruh makanan itu di meja .
" memang kenapa?" Angela ingin tau sambil tersenyum.
" karna aku mau main, Idham ini mengingatkan ku pada almarhum David" Galang duduk memandangi nya.
" oh , nanti sabar lah" Angela tersenyum sambil membuka plastik makanan itu.
" Kau tidak merasa jijik pada ku? Secara diriku hanya memiliki satu kaki dan juga penyakitan" Idham memandangi dalam mata Galang.
" tidak lah, kau itu Anugerah terindah untuk kami " Galang mengelus lembut kepala Idham.
" aku takut kau merasa jijik karna aku begitu miskin dan kondisi ku seperti ini" Idham memandangi nya.
" tidak , jangan pernah berpikir demikian, karana kita sama , ciptaan Allah swt jadi harus saling menghormati , menghargai dan menyayangi satu sama lain, aku bangga akan semangat hidup mu yg begitu membara di tengah keterbatasan ini" Galang memeluk Idham sambil tersenyum.
Idham hanya diam sambil meneteskan air mata bahagia .
" Terimakasih Ya Allah , karna engkau memberikan hamba mu ini orang - orang baik seperti mereka , semoga semua ini bisa membuat hamba jauh lebih bahagia ' batin Idham sambil memandangi langit - langit kamar rawat nya.
Aku bahagia Idham bisa merasakan kasih sayang lebih dari mereka walau bukan keluarga kandung nya tapi jauh lebih bisa membuat nya bahagia , di bandingkan om Rudy ayah nya sendiri tak mau mengakui nya sebagai putra nya hanya karna dia memiliki kekurangan .