Jamora ditinggalkan orang tuanya disebuah desa kecil ketika dia masih berusia tujuh tahun. sialnya dua tahun kemudian kakek Bincar yang mengasuhnya meninggal dunia karena usia tua, dan akhirnya dia harus hidup sendiri dalam penderitaan.
suatu hari dia ingin dihabisi oleh para pemuda putera bangsawan di desanya dan terpaksa masuk ke dalam hutan aek milas yang terkenal angker.
didalam hutan dia bertemu harimau yang ingin memangsanya dan akhirnya Jamora melompat ke jurang.
tapi untungnya dia selamat dan dia menemukan warisan dari seorang legenda dunia persilatan dimasa lalu yaitu pendekar tanpa tanding.
beberapa tahun kemudian dia meninggalkan goa dan bertualang di dunia persilatan. dalam petualangannya dia harus bertarung dengan banyak pendekar sakti untuk mewujudkan mimpinya menjadi legenda seperti gurunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menemukan harta Karun
Jamora dan Anggi mempelajari teknik penghalang dengan serius, Anggi menterjemahkan isi kitab dan sesekali memberikan penjelasan tentang teknik penghalang pada Jamora.
Meskipun Jamora adalah jenius beladiri yang jarang ditemukan dalam seribu tahun, namun dalam mempelajari teknik penghalang dia masih kalah dari Anggi.
tiga hari telah berlalu akhirnya mereka selesai mempelajari bab satu sampai bab lima.
"kelihatannya nona Anggi lebih berbakat dari aku dalam menguasai teknik penghalang, sebaiknya nona salin kitab ini untuk nona"
Ucap Jamora sambil menyerahkan kitab teknik penghalang pada Anggi.
Anggi yang tertarik dengan kitab teknik penghalang tidak sungkan dan langsung menerimanya.
"terima kasih, beri aku waktu satu hari untuk menghafalnya besok aku akan kembalikan kitab ini pada tuan"
Jamora menggelengkan kepalanya mendengarkan ucapan Anggi yang sangat yakin hanya membutuhkan waktu satu hari untuk menghafal kitab teknik penghalang.
Sejujurnya Jamora tidak terlalu yakin Anggi akan mampu menghafal kitab teknik penghalang hanya dalam sehari, tetapi dia hanya diam karena tidak ingin menyinggung perasaan Anggi.
sementara Anggi mempelajari kitab teknik penghalang, Jamora berjalan ke arah pintu goa, dia ingin mencoba membuka penghalang yang ada di pintu goa dengan menggunakan teknik penghalang yang baru dipelajarinya.
"ternyata penghalang yang ada di pintu goa adalah teknik penghalang tingkat kaisar semesta, rasanya masih terlalu sulit bagiku untuk membukanya"ucap jamu dalam hatinya.
setelah mencoba beberapa kali Jamora tetap tidak bisa membuka penghalang yang menutupi pintu goa.
setelah mencoba beberapa kali Jamora tetap tidak bisa membuka penghalang yang ada di pintu goa.
karena merasa dia tidak mampu untuk membukanya, akhirnya Jamora memutuskan untuk menunggu Anggi selesai menghafal kitab teknik penghalang.
Jamora berharap Anggi bisa memecahkan penghalang yang ada di pintu goa, Jamora sangat yakin di dalam goa pasti banyak benda berharga yang bermanfaat bagi mereka.
keesokan harinya Anggi menemui Jamora dan mengembalikan kitab teknik penghalang pada Jamora.
"simpan saja, setelah nona selesai menghafalnya baru nona kembalikan kitabnya pada saya" ucap jamu.
"terima kasih tapi saya sudah menghafal semuanya"
"apa nona sudah menghafal semuanya?"
sepertinya Jamora tidak percaya Anggi telah menghafal seluruh isi kitab teknik penghalang, karena Jamora merasa kitab penghalang ini terlalu sulit untuk dipahami.
"ya kebetulan aku memiliki sedikit kelebihan, aku hanya butuh sekali baca untuk menghafal sesuatu"ucap Anggi
"jenius"ucap Jamora dalam hatinya
mau tidak mau jamu harus mengakui bahwa Anggi adalah seorang jenius, sungguh sulit membayangkan ada orang yang bisa menghafal sesuatu hanya dalam sekali baca.
"baiklah kalau begitu mari kita lihat apakah kita bisa membuka penghalang pintu gua itu"
ucap Jamora setelah menerima kitab penghalang dan memasukkan ke dalam cincin penyimpanannya.
"baik ayo kita lihat" sahut Anggi.
Jamora dan Anggi berjalan ke arah pintu goa, Anggi mengurutkan dahinya melihat jenis penghalang yang ada di pintu goa.
beberapa saat kemudian Anggi tersenyum, kelihatannya Anggi sudah bisa memecahkan penghalang yang ada di pintu goa.
"ini adalah teknik penghalang level kaisar semesta dan juga disebut dengan nama teknik menghalangi air hujan dengan payung yaitu sebuah teknik yang bisa menghalangi siapapun yang ingin menerobos"
"jadi apakah nona Anggi bisa memecahkan teknik penghalang ini?"tanya Jamora
" semoga saja karena di dalam kitab teknik penghalang bab 5 dijelaskan cara untuk membuka penghalang seperti ini, namun aku membutuhkan Tuan untuk membantu, karena kekuatan tenaga dalamku tidak cukup"
"baiklah perintahkan saja apa yang harus dilakukan"
Anggi tersenyum dan menjawab.
" mana berani aku lancang memerintahkan tuan, aku hanya akan menunjukkan apa yang harus dilakukan"
kemudian Anggi memberikan arahan apa yang harus dilakukan oleh Jamora.
Anggi menggerakkan tangannya menusuk beberapa titik-titik tertentu pada penghalang pintu goa, beberapa kali dia mengerutkan keningnya karena dia mengalami kesulitan terutama karena kekuatan tenaga dalamnya yang terbatas.
"mohon tuan tusuk yang sebelah sini, dan pukul yang sebelah sana, setelah itu mendorong dengan kekuatan penuh pintu goa"
Anggi memberikan arahan apa yang harus dilakukan untuk oleh Jamora.
Jamora terus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Anggi, dan akhirnya terdengar ledakan
"duuuaaarr....."
" yachhh.... akhirnya terbuka juga" Jamora.berteriak kegirangan.
Anggi tersenyum melihat tingkah Jamora yang berteriak kencang, ketika mereka berhasil membuka penghalang pintu goa.
" dasar masih bocah" ucap Anggi dalam hatinya
tentu Jamora akan marah besar jika dia mendengar ucapan Anggi yang mengatakan bahwa dia masih bocah.
"baiklah ayo kita masuk"
Jamora berjalan kedalam goa yang diikuti oleh Anggi dan semua pengawal, tentunya mereka harus berhati-hati,karena mereka takut di dalam goa masih ada jebakan.
setelah mereka berjalan 15 meter dan tidak menemukan bahaya akhirnya mereka menarik nafas lega, dan mereka berhenti melangkah ketika mereka tiba di sebuah ruangan yang sangat luas.
"tempat apa ini, siapa yang begitu kaya memiliki harta sebanyak ini?"
teriak salah seorang pengawal yang begitu kagum melihat banyaknya harta berharga yang ada dihadapan mereka.
"ayo kita lihat, mungkin ada beberapa benda berharga yang menarik"
mereka melangkah mengikuti Jamora yang berjalan ke arah tumpukan harta karun, para pengawal terus berteriak melihat harta karun yang begitu banyak dihadapan mereka, seumur hidup mereka belum pernah Mereka melihat harta sebanyak ini.
Jamora memeriksa dengan teliti, mencari harta berharga yang mungkin menarik hatinya.
Sementara Anggi dan para pengawal hanya diam menunggu Jamora yang masih serius melihat harta berharga.
Jamora berjalan kearah tumpukan harta berharga, dia mengambil semua batu bulat sebesar bola kasti seperti batu yang ditemukannya diluar goa.
setelah memasukkan semuanya kedalam cincin penyimpanan, Jamora terus mencari barang berharga lain, dia mengambil beberapa benda yang dianggapnya berguna baginya.
salah satu benda pusaka yang diambil oleh jamu adalah sebuah pedang berkarat yang berada di tumpukan benda berharga.
Dia sangat yakin pedang pusaka ini pasti sebuah benda pusaka langka, namun dia memutuskan untuk menyelidikinya di belakang hari.
" baiklah silahkan kalian ambil sisanya"
" bagaimana dengan kitab- kitab ilmu silatnya, apa tuan tidak tertarik?"
Anggi heran melihat Jamora tidak melirik kitab-kitab disudut ruangan yang tersusun rapi didalam rak.
" kalian ambil saja semua"
ucap Jamora dengan santai, seakan kitab-kitab ilmu silat yang terletak di atas rak buku hanya kitab biasa.
"baiklah kalau begitu kami tidak sungkan lagi dan terima kasih"ucap Anggi
Anggi memasukkan semua benda berharga di dalam goa ke dalam cincin penyimpanannya kemudian mereka pergi keluar.
"apakah kalian masih ingin mencari benda berharga lainnya?"tanya Jamora
"bagaimana dengan tuan?"
"saya akan meneruskan perjalanan saya"
mendengar jawaban Jamora Anggi terdiam, karena jujur dia masih mengharap bisa bersama Jamora.
"kami juga akan meninggalkan tempat ini dan kembali ke kaisaran Halimbe"
"baiklah kalau begitu, ayo kita tinggalkan tempat ini dan saya akan mengantarkan kalian keluar dari hutan Nabundong "
"kalau boleh tahu ke mana tujuan Tuan selanjutnya? "
Anggi berharap Jamora akan pergi ke arah yang sama dengan mereka.
"Saya mau pergi ke perguruan Rajawali Sakti, dan tujuan kita mungkin berbeda, oh ya kalau boleh tahu siapa orang yang memberikan peta pada orang tua nona"
tiba-tiba muncul rasa penasaran di hati Jamora pada orang yang mau menyerahkan peta harta karun pada orang tua Anggi.
"beliau adalah saudara angkat ayah, nama paman Japaras dan bibi Intan"
Jamora terkejut sampai melompat mendengar nama yang disebutkan oleh Anggi.
Anggi mengerutkan keningnya melihat reaksi Jamora yang mendengar nama orang yang disebutkannya..
"apakah Tuan mengenal mereka?"tanya Anggi penasaran.
"apakah mereka masih di kekaisaran Halimbe?"
Jamora bertanya dengan suara gemetar pada Anggi, dia menunggu jawaban Anggi dengan perasaan was-was.
"mereka hanya singgah sebentar, kemudian mereka pergi, apakah tuan mengenal paman Japaras dan bibi Intan "?
Jamora terlihat gemetar dan wajahnya pucat pasi mendengar jawaban Anggi.
"Mereka berdua adalah orang tuaku, mereka meninggalkanku ketika aku masih berumur 7 tahun, dan sejak saat itu aku tidak pernah bertemu mereka lagi"
Jamora menatap ke atas tergambar rasa rindu dimatanya, dan pastinya rasa penasaran pada orang tuanya, dia ingin tahu mengapa orang tuanya begitu tega meninggalkannya di desa Lakkimat.
"apa? Paman Japaras dan bibi Intan adalah orang tuamu?"
Rasa tidak percaya membuat Anggi ingin memastikan dan Jamora hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya, kesedihan jelas tergambar di raut wajahnya.
"ah, ternyata kita bukanlah orang luar, orang tuamu dan orang tuaku telah mengangkat saudara, bagaimana kalau kau ikut saja dengan kami ke kekaisaran Halimbe?"
ekspresi bahagia tergambar di wajah Anggi karena ternyata Jamora adalah anak dari saudara angkat orang tuanya.
ada keinginan di hati Jamora untuk mengikuti Anggi ke kaisaran Halimbe, karena dia sangat ingin mengetahui alasan orang tuanya yang menurut Jamora begitu tega meninggalkannya, namun akhirnya dia mengurungkan niatnya.
"untuk saat ini aku belum bisa ikut kalian ke kaisaran Halimbe, tapi aku akan datang kesana secepatnya"
"baiklah karena kita bukan orang lain sebaiknya kita tidak usah lagi memanggil tuan dan nona dan kamu harus secepatnya datang ke kekaisaran Halimbe, jangan sampai ayah marah padaku karena tidak mengajakmu ikut kami"
Jamora menganggukkan kepalanya tanda setuju, ada rasa bahagia di hatinya ketika melihat ekspresi Anggi yang tulus menganggapnya saudara.
"aku berjanji setelah urusanku selesai, aku akan berkunjung ke kekaisaran Halimbe"
"jangan lupa kalau kau datang ke kaisaran Halimbe temui aku di istana kekaisaran, bilang saja kau adalah saudaraku dan tunjukkan tanda pengenalku ini"
Melihat tanda pengenal yang diberikan oleh Anggi Jamora terkejut karena tanda yang diberikan Anggi adalah tanda pengenal putri kekaisaran
"maaf kalau selama ini saya kurang sopan, ternyata anda adalah tuan putri kekaisaran Halimbe"
ucap Jamora sambil membungkukkan badannya pada Anggi.
"