Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 017
"Ger, Apa lo mau pergi jenguk Tari di RS." Tanya Rasya.
"What, Kak Tari masuk rumah sakit?" Ucap Rey kaget mengetahui Tari masuk rumah sakit.
"Iya, Dia masuk rumah sakit karena nolongin Calon istri Gerhana." Jawab Rasya santai.
Sedangkan Bianca yang tak sengaja mendengar kalau orang yang ia cintai memiliki calon istri. Tangannya langsung terkepal menahan emosi. Dia tidak akan pernah terima orang yang dia sukai dimiliki orang lain.
Brak
Bianca datang tiba-tiba menggebrak meja sehingga membuat Bakso Charli mergelinding ke lantai.
"Astaga bakso gue..." Charlie mebatap nanar baksonya yang sudah ada dilantai.
"Lo apa-apaan si, dateng-dateng langsung gebrak meja. No lihat bakso gue jatuh..." Marah Charlie sambil menunjuk baksonya yang berada di lantai.
"Baru bakso kan, Berapa si harganya, Gue akan ganti." Sombong Bianca. Kemudian Bianca menatap Gerhana yang masih menikmati makanannya tanpa memperdulikan keberadaan Bianca.
"Ger, Apa benar kamu mempunyai calon Istri?" Tanya Bianca Lirih.
Gerhana tidak langsung menjawab. Dia menyelesaikan makanan terlebih dahulu. Setelah semua makanannya habis, dia menatap Bianca dengan tatapan sinis. "Siapa lo... Kita tidak sedekat itu, sehingga Lo harus tahu kehidupan gue."
Jleb
Bianca terdiam sejenak, Kemudian menatap Gerhana dengan tatapan senduh. "Gue... gue memeng bukan siapa-siapa lo. Tapi gue kan calon pacar lo dan lo tahu itu. Lo tahu kan, gue sangat mencintai lo."
Gerhana terkekeh sinis. Kemudian melenggang pergi begitu saja. Sedangkan Bianca melihat kepergian Bianca, Dia segera mengejarnya dan itu tak luput dari pandangan seseorang.
"Semakin menarik, Gue akan menghancurkan lo terlebih dahulu melalui calon istri lo." Batin seseorang yang dari tadi melihat pertikaian antara Bianca dan Gerhana.
Di sisi Gerhana dan Bianca. "Pergi, sebelum gue nyakitin lo."
Bianca yang berusha untuk memegang tangan Gerhana, Namun Gerhana cepat menghindar karena dia sudah berjanji pada seseorang untuk tidak menyentuh yang bukan muhrimnya.
"Jangan pernah lo menyentuh gue, Kalau sampai tangan lo menyentuhkan sesenti pun. Lo akan kehilangan tangan lo dari tempatnya." Ancam Gerhana dengan sorot mata tajam.
Bianca hanya bisa melihat kepergian Gerhana dengan tangan terkepal.
Puk
seseorang menepuk belakangnya sehingga membuat Bianca menoleh dan melihat seorang wanita yang sudah berdiri dibelakangnya.
"Gue bisa bantuin lo mendapatkan cowok tadi. Asalkan lo mau bekerja sama gue untuk mendapatkan kembarannya." Bianca tersentak kaget mendengar perkataan wanita yang ia tidak kenal bahkan baru pertama kali dia temui.
"Jauh-jauh hayalan lo untuk mendapatkan kembarannya. Istrinya sangat galak dan kejam. Istrinya tak akan mengampuni seseorang yang berani mengusiknya." Ucap Bianca kemudian pergi meninggalkan wanita itu.
"JANGAN TERLALU CEPAT AMBIL KEPUTUSAN, FIKIRKAN BAIK-BAIK, BESOK GUE TUNGGU KEPUTUSAN LO." Teriak Wanita itu, Namun Bianca tetap melanjutkan langkahnya. Karena Bianca berurusan dengan mentari adalah menggali kematiannya sendiri. Semenjak Mentari kuliah dan awalnya banyak menggoda Bintang bahkan ada beberapa berusaha menjebak Bintang agar bisa tidur dengannya. Namun Mentari selalu bergerak cepat dan hal asil wanita itu ada yang cacat dan keluarganya jatuh miskin.
"Lebih baik gue kehilangan Gerhana dari pada berurusan dengan Mentari sang malaikat maut." Batin Bianca.
Daru jauh seorang pemuda menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Itu lebih baik, lo tidak berurusan dengan Dewi Kematian kalau lo masih mau hidup lebih lama." Batin Seorang pemuda yang melihat semua bahkan mendengar percakapan antara Bianca dan Wanita itu.
ᥴ⍴𝗍ᥒ kk