Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekte Pedang Suci 2
Di sisi lain terlihat Patriak Sekte Pedang Suci dan empat Tetua tertinggi yang sedang merencanakan sesuatu.
Kelima sosok tersebut tengah berada di tempat yang cukup jauh dari wilayah pertarungan dengan menggunakan teknik penyamaran tingkat tinggi sehingga tidak mampu dideteksi oleh siapapun.
Bahkan para Dewa tertinggi atau Kultivator yang sudah mencapai Pendekar Semesta tahap akhir juga tidak mampu mendeteksi keberadaan mereka.
" Patriak... Apa yang harus kita lakukan?" Tanya salah satu dari Tetua.
" Tidak ada cara lain, gunakan Formasi Pedang Suci." Ucap Patriak.
" Baik." Ucap keempat Tetua tersebut.
Tiba-tiba muncul lima sosok Pria sepuh yang memiliki Aura yang sangat kuat dimana sudah mencapai Pendekar Semesta tahap awal sambil menatap ke arah pertempuran.
" Leluhur." Sambut Patriak dan keempat Tetua tersebut.
" Mmmm... Sepertinya mereka ingin menghapus Sekte Pedang Suci." Ucap salah satu leluhur.
" Leluhur... Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Patriak.
" Aku tidak yakin bisa mengalahkan 24 Wanita itu, apalagi ditambah sepuluh Hewan Kontrak dan Pemuda itu." Ucap Leluhur.
Meskipun mereka sudah mencapai Pendekar Semesta tahap awal, namun berkat pengalaman hidup mereka yang sudah ribuan tahun. Tentu dapat merasakan bahwa kekuatan dari pihak musuh sangat mengerikan.
" Sebaiknya kita gunakan Teknik Pedang Suci saja. Meskipun nyawa kita taruhannya, tapi keselamatan generasi muda jauh lebih penting." Ucap Leluhur yang lain.
Mendengar ucap tersebut kelima Leluhur, Patriak dan keempat Tetua itupun langsung merapalkan sebuah mantra dimana sekeliling mereka muncul sebuah cahaya keemasan hingga membentuk sepuluh Pedang yang berukuran besar yang memiliki Aura mematikan.
" Arahkan kepada Pemuda itu dan sembilan wanita yang terkuat dari yang lain." Salah satu leluhur memberi instruksi di sela penggabungan teknik tersebut.
Dengan anggukan kecil yang lain terus memusatkan fikiran mereka untuk membunuh target mereka dengan satu kali serangan.
Konon, teknik Pedang Suci adalah sebuah teknik terkuat yang diciptakan oleh leluhur Sekte Pedang Suci yang bergelar Dewa Pedang Suci.
Teknik Pedang Suci dikabarkan bisa membunuh siapapun bahkan para Dewa
Tertinggi bahkan bagi para Kultivator yang sudah mencapai Pendekar Semesta tahap akhir.
Meskipun teknik tersebut sangat kuat, namun
membutuhkan Qi yang sangat besar.
Di sisi lain Ryu dan Istrinya tengah sibuk melancarkan serangan mereka untuk membantu anggota Pasukan Semesta, hingga tidak menyadari akan ada serangan dari arah lain.
" Wuush... Wuush... Wuush."
Sebuah bayangan Pedang raksasa melesat cepat ke arah Ryu, Sheng Zhishu, Xin Chie, Huli Yue, Tianhe, Shu Meilu, Qin Shuomei, Zhang Qixuan, Jinying dan Liu Jiang Yu.
Merasakan Aura kematian dari Pedang tersebut, sepuluh Hewan Kontrak yang merasakan bahaya pada majikan mereka, dengan kecepatan tinggi menghadang masing-masing pedang tersebut.
" Jleeep... Jleeep... Jleeep."
Masing-masing pedang raksasa tersebut menancap sempurna di tubuh Tou Shuijing, Jiu Tou She, Qilin, Lilly, Kongque, Laohu, Jiaqin, Bing Jilin, dan Bai Ma.
" Ggooooaaarr."
" Kwaaaaaaak."
Sembilan Hewan Kontrak tersebut meraung kesakitan hingga secara perlahan tubuh mereka melemah.
Sedangkan Jiu Wei Hu yang berada cukup jauh dari Liu Jiang Yu, hingga Pedang raksasa tersebut menembus di tubuh Jiu Wei Hu dan berhasil menancap di tubuh Liu Jiang Yu meskipun tidak terlalu dalam.
" Tuan Putri... Maafkan aku." Terdengar suara lemah dari Jiu Wei Hu.
Seketika tubuh Jiu Wei Hu menghilang bersamaan dengan hilangnya bayangan pedang tersebut langsung masuk ke tubuh Liu Jiang Yu melalui luka sayatan di tubuhnya.
Di sisi lain Ryu yang melihat kejadian itu, dengan kekuatan penuh langsung mencabut Pedang tersebut dari tubuh Tou Shuijing dan Jiu Tou She yang kebetulan tidak jauh dari tempatnya.
Sedangkan Qilin, Lilly, Kongque, Laohu Jiaqin, Bing Jilin dan Bai Ma yang berada cukup jauh, Ryu tidak sempat untuk membantu mereka sehingga dalam hitungan detik tubuh mereka terhisap oleh bayangan Pedang raksasa tersebut.
Dengan amarah yang memuncak, Ryu yang sudah melihat arah serangan. Kini melesat cepat ke arah mereka.
' Pelahap Jiwa Bintang.'
Ryu langsung menyerap energi kehidupan dari sepuluh sosok tersebut yang sudah kehabisan tenaga akibat serangan sebelumnya.
Sontak membuat sepuluh sosok tersebut kaget dan tidak mampu untuk melawan, karena sudah kehabisan tenaga.
Dengan mudah Ryu menyerap energi kehidupan dan jiwa mereka satu-persatu.
Seketika tubuh kelima Leluhur, Patriak dan empat Tetua yang awalnya terlihat gagah berwibawa, kini menjadi sosok Pria tua yang kurus kering.
Begitupun dengan 23 Istri Ryu, saat melihat bawahan mereka sudah mati, kini dengan ganas menyerang siapapun yang ada di depan mereka.
Di sisi lain Liu Jiang Yu yang tubuhnya menyatu dengan Jiu Wei Hu, kini merasakan ada sisi lain dari tubuhnya hingga kekuatannya semakin meningkat bahkan luka tusukan sebelumnya kini langsung menghilang.
" Ggooooaaarr." Tiba-tiba tubuh Liu Jiang Yu berubah menjadi sosok Rubah merah dengan ekor sembilan dengan sepasang sayap dan memiliki corak keemasan langsung menyerang ke arah murid Sekte Pedang Suci.
Melihat kejadian tersebut Sheng Zhishu dan yang lain sedikit heran, namun belum mengetahui apa yang terjadi.
Setelah beberapa saat, kini anggota Sekte Pedang Suci tidak ada yang tersisa dimana mereka berkumpul kembali.
Terlihat dari wajah Sheng Zhishu dan yang lain terlihat murung karena Hewan Kontrak mereka menghilang begitu saja.
Hal itu membuat anggota Pasukan Semesta begitu enggan untuk berbicara, karena mereka juga merasa kehilangan meskipun itu hanya Hewan Kontrak.
" Shu'er, Chie'er, Yue'er He'er, Lu'er, Mei'er Xuan'er, Ying'er... Aku minta maaf karena tidak sempat menyelamatkan mereka." Ucap Ryu yang merasa bersalah.
" Kami tidak menyalahkan mu Gege... Itu semua diluar dugaan kita. Sepertinya mereka mengorbankan diri untuk menyelamatkan kita." Ucap Sheng Zhishu.
Meskipun mereka masih belum menerima kenyataan tersebut, namun di dalam pertarungan bisa terjadi sesuatu yang tidak terduga.
" Maaf Dewa Agung... Apakah kita akan berangkat sekarang?" Tanya Luan Hua.
" Ambil semua harta disini! kita akan istirahat sejenak sambil menunggu kedatangan Ayah Mertua dan yang lain." Ucap Ryu.
" Baik Dewa Agung." Sebagian anggota Pasukan Semesta memeriksa tumpukan mayat tersebut dan sebagian lagi langsung menuju ruang Harta.
Ryu pun membawa Istrinya ke tempat yang aman untuk beristirahat sambil menunggu kedatangan anggota Sekte Teratai Putih.
Hal yang Ryu khawatirkan jika dia melanjutkan perjalanan ke Istana Kekaisaran Kabut Awan, besar kemungkinan anggota Sekte Teratai Putih akan menyusul.
Sedangkan tujuannya membiarkan berita hancurnya tiga Sekte Besar tersebut akan membuat Pihak Istana dan pendukungnya akan berkumpul.
" Gege... Bagaimana dengan keadaan Shuijing dan Jiu?" Tanya Xie Hua.
" Mereka masih sempat ditolong, mungkin dalam beberapa hari mereka sudah pulih. Aku meminta mereka untuk mengambil semua Sumberdaya yang mereka butuhkan di Dunia Quzhu." Ucap Ryu.
" Yu'yu... Sekarang kamu bisa berubah wujud menjadi Rubah merah. Apa yang terjadi padamu?" Tanya Shu Meilu sedikit menyelidik.
" Ah... Itu..." Liu Jiang Yu sedikit gugup karena dia dapat merasakan bahwa dirinya dan Jiu Wei Hu ada dalam satu tubuh.
" Meskipun aku dan Jiu Wei Hu sudah terlepas dari Ikatan kontrak jiwa, tapi perasaanku mengatakan bahwa dia masih hidup." Ucap Huli Yue sambil menatap ke arah Liu Jiang Yu.
Samar-samar Huli Yue dapat merasakan Aura dari Jiu Wei Hu ada pada tubuh Liu Jiang Yu.
Disisi lain Liu Jiang Yu merasakan setengah kesadarannya dikuasai oleh Jiu Wei Hu, meskipun tidak berbahaya.