TAMAT 02 NOVEMBER 2023
Ning Aisha menangis setelah King tak sengaja menciumnya. "Jangan dekati aku lagi!"
"Terus, gimana cara Gue jagain Lo, Cengeng?"
"Nggak perlu, aku bisa jaga diri baik-baik! Kita bukan mahram, jangan deket-deket! Setan pasti suka godain Kita, terutama kamu yang nggak kuat iman! Nggak mau shalat. Pasti jadi temen setan!"
"Lo mau dihalalin sama temen setan ini? Bilang! Besok Daddy sama Mom biar ngelamar Lo buat Gue!"
"Sinting..."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB TIGA LIMA
"Kamu akan menyesal sudah menolak putriku, King!" Masih terngiang ancaman Om Handika yang begitu menusuk tulang.
Berita King yang membuat Billy lumpuh seketika gegerkan media setelah dengan tidak indahnya King menolak menikah lagi.
Kemarin Axel sempat menjanjikan akan mengambil jalan tengah. Tapi, lihatlah King berani berkoar-koar jika bukan dia yang membuat Billy cidera.
Berita pernikahan dini King Aisha pun mencuat ke permukaan. Tak ada yang klarifikasi ke media sebab keluarga Miller tak ingin terlalu banyak membohongi publik.
Tindakan yang dilakukan mereka hanya memisahkan Aisha dan King untuk sementara. Terpaksa Aisha pulang ke rumah Papi Rey, sampai semuanya terkondisi.
Ini hanya masalah netizen yang merasa bahwa peraturan MC-school tidak adil dan pandang bulu. Simpel saja sebenarnya, ini menyangkut tentang institusi pendidikan yang pemiliknya sewenang-wenang.
Andai siswa biasa yang menikah dini, sudah pasti akan di drop out. Jangan mentang mentang pemilik lalu seenaknya saja.
Cuitan pedas pun membanjiri sosial media King dan Aisha, tak terkecuali seluruh media sosial milik Millers-corpora group. Mereka dianggap tidak patuh akan aturannya sendiri.
Surat tuntutan dari pihak Billy melayang, dan Gus Emyr selaku jaksa, kini tengah tandang menguruskan sesuai prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.
Pukul sepuluh malam, King masih bangun dan masih tak bisa tidur. Biasanya ada Aisha yang mengusap lembut kepalanya sampai ia terlelap, kini ia sendiri.
King berdecak malas. Gara-gara berita yang viral di media, dia dan keluarganya dikecam habis oleh netizen yang budiman.
Sejenak King menatap layar ponselnya. Jam segini Aisha pasti masih shalat hajat lalu bersempat waktu untuk mengaji.
King rindu Aisha, padahal baru LDR selama beberapa jam saja sudah tak keruan. Gelisah, gundah, gulana yang membuatnya merana, merana, dan merana.
Kriiiiiing....
King segera mengangkat panggilan dari Aisha, bahkan tak ada satu pun nada sambung yang didengarkan istrinya, ia sudah gesit menguluk salamnya.
"Assalamualaikum!"
📞 "Waalaikumusalam... Ciye, cepet banget angkatnya. Itu jempol sengaja dilem sama tombol ijo?"
"Engkangenn!" King menjatuhkan punggung di atas sofa ber-bantal.
📞 "Ututu... Bayi lucu aku."
"Bayinya dehidrasi. Nggak ada yang kasih Shu Shu murni bantalan."
📞 "Kamu bisa nggak sih nggak mesum?"
"Nggak bisa, udah setelannya begini. Kamu nggak bersyukur banget sih punya suami bucin begini!" tukas King.
📞 "Alhamdulillah, Masha Allah..."
King mendadak ingin melihat wajah Aisha, ia mengganti mode panggilan biasa dengan panggilan video. "Video call dong. Aku mau liat muka kamu. Aku mau liat..."
King melihat wajah Aisha yang bersinar di layar ponselnya. Mungkin lebay kata orang tapi demi Allah, King berdebar. "Ya Allah, Aishaaaa aku makin kangen!" pekiknya.
Aisha tertawa di seberang sana. Terlihat sekali emosi yang meledak-ledak dari ungkapan rindu suami bucin-nya.
📞 "Kamu ngapain begitu?"
Aisha mengerutkan keningnya ketika saja King menyandarkan punggung ponselnya di bantal lalu duduk bersila sambil menyatukan kedua tangannya.
"Lagi nyobain ajian halimun petak, biar bisa pindah ke kamu tanpa ada yang tau!"
Aisha kembali terbahak-bahak. Wajah King saat terpejam sangat lucu.
"Ah, ngapain ketawa gitu, aku jadi tambah kangen kan! Bisa nggak sih nggak usah cantik banget gitu hmm? Kan susah banget aku buat nahan kangennya!" King protes.
Aisha masih tertawa, ini alasan utama yang membuatnya tak bisa tidur dan menelepon suaminya. "Udah shalat?" tanyanya kemudian.
King mengangguk pelan. "Udah! Malahan empat rakaat!"
Aisha terlihat memutar mata yang mulai malas untuk drama. "Emang bisa dua rakaat kalo isya hmm?" King hanya menyengir.
📞 "Kamu lagi ngapain?" tanya Aisha kembali.
"Belajar jauh dari mu." Wajah King mendadak serius.
📞 "Lebay..."
"Kamu di Al Azhar, aku di Harvard. Atau mungkin di California. Kita jauhan setelah lulus nanti, gimana rasanya...," lirih King.
Aisha terdiam, jujur dia sendiri tak yakin jika untuk menjalani LDR terlalu lama. Terlebih, takut ada yang menikung suaminya.
Bukankah godaan laki-laki tampan dan kaya hanya seputar wanita? Aisha takut, belum apa apa saja sudah ada dua kandidat pelakor.
"Mungkin setelah LDR lama, kamu melebur pas lagi gituan!" Aisha tertawa mendengar ucapan yang lebih terdengar gumaman King.
📞 "Kenapa memang?"
"Saking panasnya gairah kita yang tertahan, oh King, lagi, jangan keluar dulu, nggak mau cepet-cepet." King menirukan gaya Aisha saat bercinta dengannya.
Aisha lagi dan lagi tertawa geli. King terdiam, lalu teringat jika sekarang istrinya tengah berada di rumah musuh bebuyutannya.
"Jangan lupa kunci pintu. Jangan pake lingerie. Jangan keluar kamar sembarangan. Awas, jaga jarak sama Liam!"
📞 "Iya, bawel!"
King tersenyum lebar. "Kiss...," pinta yang segera dituruti Aisha. Cup...
King terjatuh di sofa seolah kecupan Aisha sebuah tembakan mematikan. "Oh Tuhan Aishaaaaa, kayaknya aku mau mati sekarang!"
"Apa lagi sih?"
King menghela napas dramatis, ia menepuk dada yang sesak. "Aku ketergantungan bibir kamu yang sudah seperti heroin Aisha. Aku sakau saat tidak dicium!"
📞 "Lebay!"
King geli sendiri setelah sadar akan kegilaannya. Melihat kerudung Aisha yang tersingkap karena berbaring, King menjadi lebih rindu lagi. "Coba remas, Ning."
📞 "Kiiiiing..." Aisha melotot.
"Bercyandaa." Pemuda itu menyengir sebelum Aisha protes dan ceramah lebih panjang dari tausiahnya AA gym.
"Jangan matiin sampai pagi ya. Awas ajah kalo aku kebangun terus mati!" King sudah mengantuk, pemuda itu berbaring miring sambil meletakkan ponsel di depannya.
📞 "Iya!"
"Coba nyanyi..." Alih-alih menyanyi, Aisha justru bershalawat merdu. Membuat King semakin terkagum-kagum pada istrinya.
"Masha Allah..., tambah gemes aku sama kamu Ning," gregetnya.
📞 "Udah tidur. Gih!" suruh Aisha.
"Jangan matiin. Biar kalo kamu ngigo nama cowok lain aku denger!" kata King.
📞 "Iya bawel." Aisha tampak tersenyum manis, suaminya memang terlihat dingin jika dengan orang lain, tapi padanya, King tidak lebih dari manusia kolokan.
📌 Siapa yang kangen King? KITA SAMA...