Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.
Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.
Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.
Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.
Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.
Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PEMIKIRAN SI KEMBAR
Meski sudah mendapatkan hasil, namun kedua anak kembarnya tampaknya tak bisa menerima kehadiran raja Shao Mingyu begitu saja, terutama Ru Mayleen yang merasa jika pemilik tubuh asli yang kini ditempatinya mati karena tertekan semua akibat perbuatan lelaki yang ada dihadapannya itu.
Jika dia memang ingin bertanggung jawab, kenapa baru sekarang dia datang dan mengakui semuanya.
Kenapa lelaki itu tidak datang ketika Ru Mayleen sedang berada dalam keputusasaannya hingga hampir menjadi gila karena hamil tanpa tahu siapa lelaki yang menodainya.
“ Meski anda adalah lelaki yang menyumbang benih sehingga kedua anakku terlahir kedunia ini bukan berarti saya akan dengan mudah menerima kehadiran anda hanya dengan membawa bukti jika anda adalah ayah biologis mereka ”
“ Jika kamu memang ingin bertanggung jawab, kenapa anda baru datang sekarang ”
" Bukan sejak dulu dimana pada saat itu saya sedang menghadapi rasa frustasi yang hebat dan hampir saja bunuh diri karena tak kuat menanggung semuanya ", ungkap Ru Mayleen penuh kekecewaan.
Sikembar yang baru mendengar fakta jika ibunya sempat frustasi dan ingin menghilangkan nyawanya akibat halim tanpa suami tentu saja merasa kecewa dan menatap raja Shao Mingyu dengan penuh kebencian.
“ Benar kata ibu ”
“ Jika anda memang ingin bertanggung jawab dan mengakui kami, kenapa baru datang sekarang ”
“ Kemana anda saat kami dicaci maki dan dihina banyak orang serta membutuhkan bantuan ”, ucap Fe Ning dengan penuh penekanan.
Raja Shao Mingyu yang melihat raut kekecewaan diwajah Ru Mayleen dan putrinya hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar sambil berkata “ Aku sudah berusaha mencari kalian tapi selalu gagal dan baru kali ini berhasil ”.
Mendengar omong kosong yang diucapkan oleh raja Shao Mingyu membuat Fei Yun merasa geram dan langsung melontarkan ucapan pedas kepada lelaki yang mengaku sebagai ayahnya itu.
“ Melihat kemampuan yang anda miliki saya rasa tidak sulit untuk mencari keberadaan kami bertiga jika anda memang berniat sejak awal untuk mencari kami ” , ucap Fei Yun tajam.
Jleb,
Ucapan anak lelakinya membuat raja Shao Mingyu seketika seperti orang bodoh dihadapan ketiganya.
Dia tak menyalahkan jika kedua anaknya beranggapan seperti itu karena memang dirinya yang tak becus hingga tak bisa mengenali aura yang keluar dari tubuh Ru Mayleen sejak awal.
“ Maaf, ayah memang salah ”
“ Dan sekarang, ayah akan menebus semuanya jika kalian mau tinggal bersama ayah dan membentuk keluarga kecil bersama ”, ucap raja Shao Mingyu penuh harap.
Melihat tatapan dingin yang dilayangkan oleh ketiganya, raja Shao Mingyu tak patah semangat dan terus berusaha untuk membujuk Ru Mayleen beserta anak – anaknya.
Nenek Su yang melihat jika kondisi yang ada sangat tegang pun berusaha untuk mencairkan suasana dengan mengajak semuanya untuk sarapan pagi bersama karena kebetulan Yu Nian telah selesai memasak untuk makan pagi hari ini.
“ Anda boleh ikut makan pagi bersama kami sebagai bagian dari kesopanan yang ibu ajarkan kepada kami ”
“ Tapi setelah itu, kembalilah karena kami tak menginginkan anda berada disini ”, usir Fei Yun dengan kasar.
Raja Shao Mingyu hanya mengangguk pelan dan dia bertekad akan meluluhkan hati Ru Mayleen dan kedua anaknya secara perlahan karena tak ingin mereka kabur jika dia terlalu mendesak.
Makan pagi dilewati dalam kesunyian dan penuh ketegangan karena semua orang sibuk dengan pikiran mereka masing – masing.
Fei Ning dan Fei Yun saling bertatapan dan mulai berkomunikasi melalui telepati agar tak ada yang mengetahui percakapan mereka.
“ Bagaimana menurutmu kak, apa kita harus mengakui lelaki ini sebagai ayah kita ”, tanya Fei Ning penasaran.
“ Kita tunggu keputusan ibu saja karena kebahagian ibu adalah yang utama bagi kita ”, ucap Fei Yun bijaksana.
Mendengar jawaban sang kakak, Fei Ning sedikit melirik kearah ibunya yang masih saja fokus pada makanan yang ada dihadapannya dan mengabaikan semua orang yang ada disana.
“ Kurasa ibu tak akan mau kembali lagi bersama ayah karena bagaimanapun, luka yang ayah tinggalkan cukup dalam dan sangat menyakitkan ”
“ Meski selama ini ibu terlihat baik – baik saja, tapi aku sering melihatnya menanggis ketika malam dan aku rasa penyebabnya pasti lelaki yang mengaku sebagai ayah kita itu ”, ucap Fei Ning sinis.
Raja Shao Mingyu hanya bisa menghela nafas berat karena tak menyangka jika luka yang dia torehkan terhadap Ru Mayleen begitu dalam.
“ Jika kamu merasa begitu maka kita harus menjauhkan lelaki ini dari ibu agar luka kering dihati ibu tak lagi terbuka dan berdarah ”, jawab Fei Yun sedikit mendramatisir.
Mendengar jawaban kakak kembarnya yang selalu berlebihan itu Fei Ning hanya bisa memutar bola matanya dengan malas dan kembali meneruskan makannya.
Tanpa keduanya sadari, raja Shao Mingyu bisa mendengar percakapan yang Fei Yun dan Fei Ning lakukan karena dia juga bisa bertelepati dengan anggota keluarganya sama dengan kedua anak kembarnya sehingga percakapan yang kedua anaknya lakukan bisa dia dengar dengan jelas.
Sebenarnya raja Shao Mingyu bisa saja menyela selama pembicaraan keduanya berlangsung tapi hal itu tak dia lakukan karena masih ingin mendengar mengenai apa yang Fei Yun dan Fei Ning pikirkan tentangnya.
Setelah selesai sarapan, Fei Ning segera membawa ibunya pergi sementara Fei Yun yang akan mengantar raja Shao Mingyu keluar hingga sampai pintu depan kediaman mereka.
“ Sebaiknya anda segera pergi karena sudah banyak pasang mata mengawai kita saat ini ”
“ Dan jangan biasakan menguping pembicaraan seseorang karena itu sangatlah tidak sopan ”, ucap Fei Yun bertelepati.
Deg,
Raja Shao Mingyu tentu saja terkejut jika anak lelakinya mengetahui jika dia bisa bertelepati dan menegurnya dengan keras seperti ini.
“ Baiklah, aku tidak akan mengulanginya lagi ”, jawab raja Shao Mingyu sambil menatap bocah kecil lelaki berusia lima tahun tersebut dengan senyuman.
Untungnya raja Shao Mingyu sudah menyamarkan penampilannya sehingga tak akan ada yang tahu jika dirinya adalah raja dari kerajaan langit.
Namun hal itu tentu saja tak berlaku bagi Fei Yun yang sudah tahu jika lelaki yang ada dihadapannya itu adalah penguasa kerajaan langit, kerajaan yang paling ditakuti dan dihormati didunia ini.
Meski dalam hati bocah kecil ini merasa bangga karena merupakan keturunan dari kerajaan langit yang hebat, namun dia juga masih menjaga perasaan ibunya.
Walaupun Ru Mayleen bukanlah sosok ibu yang sempurna namun bagi Fei Yun dan Fei Ning, putri bungsu perdana menteri Ru tersebut adalah belahan jiwa mereka yang sangat mereka sayangi dan hormati sepenuh hati.
Setelah Fei Yun masuk kedalam rumah, raja Shao Mingyu pun segera melenyapkan para lalat yang berterbangan disekitarnya agar tak lagi mengganggu.
Melihat bagaimana cepat dan bersihnya raja Shao Mingyu dalam menghabisi musuh – musuhnya membuat mulut Li Tian yang masih bersembunyi dalam gelap terbuka sempurna karena terkejut.
“ Kenapa kemarin dia mudah untuk aku tahklukkan ? ”
“ Apa dia sengaja mengalah terhadapku ? ”, batin Li Tian penuh tanda tanya.
Sementara itu dilain tempat yang berkabut sepanjang tahun tampak seorang lelaki muda dan tampan menatap bawahannya dengan wajah penuh selidik.
“ Apa benar yang hal yang kamu laporkan padaku tersebut ”, tanyanya penuh selidik.
“ Benar Yang Mulia ”
“ Hamba tak mungkin salah mengenali kekuatan tersebut ”, jawabnya sambil menunduk hormat.
“ Kurasa malam ini aku akan turun tangan sendiri memastikan jika semua laporan yang kamu berikan benar adanya ”,ucapnya tajam.
hadeh 🤦