NovelToon NovelToon
GADIS PERAWAN Milik Daddy

GADIS PERAWAN Milik Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:157.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Sebuah insiden membawa Dinda Fahira Zahra dan Alvaro Davian bertemu. Insiden itu membawa Dinda yang yatim piatu dan baru wisuda itu mendapat pekerjaan di kantor Alvaro Davian.

Alvaro seorang pria dewasa tiba-tiba jatuh hati kepada Dinda. Dan Dinda yang merasa nyaman atas perhatian pria itu memilih setuju menjadi simpanannya.

Tapi bagaimana jadinya, jika ternyata Alvaro adalah Ayah dari sahabat Dinda sendiri?

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada yang tak sesuai norma. 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga

Setelah mengantar Dinda hingga ke depan ruang kerja Alvaro, pekerja itu mohon pamit. Gadis itu menarik napasnya sebelum mengetuk pintu. Beberapa kali mengetuk akhirnya terdengar suara yang mempersilakan dirinya masuk. Dia kembali menarik napas sebelum membuka pintu.

Saat pintu terbuka, langsung tampak Alvaro yang duduk di kursi kebesarannya. Gadis itu berjalan masuk sambil menebar senyuman.

"Silakan duduk, Dinda!" seru Alvaro menunjuk kursi yang ada dihadapannya.

Dinda duduk dengan gugup. Dia lalu mengambil map dan menyodorkan pada Alvaro. Itu berisi surat lamaran dan fotocopy ijazahnya. Gadis itu memang telah mempersiapkan beberapa berkas lamaran.

"Om ... Eh, Pak. Ini surat lamaran saya," ucap Dinda gugup. Hal itu membuat Alvaro tertawa.

"Santai saja, Dinda. Panggil saja seperti kemarin. Om. Tapi kalau kebetulan ada karyawan lain, kamu boleh panggil Pak," ujar Alvaro. Dinda hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala. Entah kemana pergi suaranya.

"Kamu akan berada satu ruangan denganku. Setelah aku pikir, kamu akan aku jadikan asisten pribadiku saja. Kebetulan aku belum memiliki asisten."

"Apa kata karyawan lain nanti, Om..Aku langsung diangkat jadi asisten pribadinya, Om," ucap Dinda.

Dinda takut akan menjadi perbincangan jika dia langsung diterima sebagai asisten pribadi Alvaro. Pasti mereka akan banyak yang tak terima.

"Ini perusahaan milikku. Jika aku tau ada yang tak terima dengan keputusan yang aku buat, dia bisa pergi dari perusahaan!" seru Alvaro.

Dinda menarik napas dalam. Dia memang sangat membutuhkan pekerjaan karena penjualan onlinenya makin berkurang, sedangkan kebutuhan pokok makin mahal harganya. Tapi dia juga takut jika diterima sebagai asisten pribadi itu berarti setiap saat dia akan berada di samping Alvaro.

Dinda takut orang berpikir yang bukan-bukan. Namun, yang sebenarnya dia juga takut dengan perasaannya. Entah mengapa, setiap berada di dekat Alvaro, dia merasakan perasaan yang lain. Mungkin karena dia sangat merindukan sosok pria sebagai ayah yang tak pernah dia miliki dan rasakan kasih sayangnya dari dulu.

"Sekarang kamu bisa tempati meja itu. Aku sudah meletakan jadwal pekerjaanmu dan apa tugasmu! Kau hanya perlu melayani semua yang aku butuhkan dan inginkan!" seru Alvaro dengan suara tegas.

"Baik, Om. Aku akan pelajari dulu," ucap Dinda.

Dinda lalu berdiri dan berjalan mendekati meja kerjanya. Mata Alvaro tak berkedip memandangi gadis itu. Dia lalu tersenyum sendiri.

Dinda dengan serius mempelajari semua berkas yang Alvaro berikan dan menyalin kembali agenda pria itu. Dia memang pintar sehingga tak butuh waktu untuk menyelesaikan pekerjaan segampang yang diberikan pria itu.

Waktu terus berjalan, tanpa terasa jam telah menunjukan pukul dua belas siang. Alvaro berdiri dari duduknya. Dia mendekati meja Dinda. Berdiri di samping gadis itu.

"Tinggalkan saja dulu kerjaan itu. Temani aku makan siang!" ujar Alvaro mengagetkan Dinda.

Dinda lalu menengadahkan kepalanya memandangi wajah Alvaro. Lalu tersenyum.

"Aku makan di kantin saja, Om," jawab Dinda.

"Apa kamu lupa jika kamu itu asisten pribadiku. Menemaniku makan siang juga merupakan bagian dari pekerjaanmu!" seru Alvaro.

Dinda terdiam mendengar ucapan Alvaro. Itu berarti dia harus menemani pria itu setiap hari, di manapun dan kemanapun. Sebenarnya itu merupakan pekerjaan yang enteng, tapi berisiko digosipkan karyawan lain.

"Baik, Om," jawab Dinda pasrah.

Dinda berdiri dari duduknya. Alvaro berjalan meninggalkan ruang nya diikuti Dinda. Seperti dugaan gadis itu, banyak mata karyawan yang masih bekerja memandangi mereka. Jika Alvaro Masin bisa terus berjalan santai, tidak dengan dirinya. Dia hanya bisa berjalan sambil menunduk.

**

Alvaro menghentikan mobilnya di sebuah halaman restoran. Mereka berdua masuk dengan jalan beriringan menuju ruang VIP.

Setelah duduk, tanpa bertanya dengan gadis itu Alvaro memesan makanan. Dia tahu jika bertanya, Dinda pasti hanya memesan satu jenis makanan saja.

"Mulai besok kamu bisa tempati apartemen yang pernah aku tawari kemarin," ucap Alvaro membuka obrolan.

"Aku tinggal di kost aja, Om," tolak Dinda. Dia tak enak menerima begitu banyak kebaikan pria itu.

"Itu juga untuk kelancaran pekerjaan kamu. Jika aku membutuhkan kamu segera, kamu bisa datang secepatnya. Kalau dari kost membutuhkan waktu satu jam, belum lagi macet. Apartemen itu kosong. Kamu bisa sekalian menjaga dan membersihkan. Akan lebih terawat nantinya. Nanti sehabis makan siang ini, kamu pulang saja. Bereskan semua yang perlu kamu bawa. Jika perabot, di sana telah lengkap. Aku nanti jemput jam lima!" ucap Alvaro.

"Sore ini, Om?" tanya Dinda.

"Ya, lebih cepat lebih baik," balas Alvaro.

Makanan yang di pesan Alvaro datang. Saat makan, pria itu memasukan banyak lauk ke piring Dinda, membuat gadis itu terkejut.

"Sudah, Om. Aku tak terbiasa makan dengan lauk yang banyak. Di panti asuhan aku makan hanya dengan satu lauk atau dengan sayur aja," ucap Dinda memberikan alasan.

Alvaro jadi terdiam mendengar ucapan gadis itu. Tak menyangka jika kehidupan Dinda seperti itu.

"Mulai hari ini kamu bisa makan dengan lauk yang banyak. Jangan menahan selera. Nanti jika sakit nikmat itu dicabut, walau kamu ingin makan tapi selera yang tak ada," balas Alvaro.

"Tapi aku tak biasa, Om. Dengan ikan saja rasanya sudah nikmat," ucap Dinda dengan tersenyum.

Akhirnya Alvaro tidak memaksa lagi. Dia dan Dinda makan dengan lauk kesukaan masing-masing. Setelah itu mereka meninggalkan rumah makan.

Seperti yang Alvaro katakan tadi, dia lalu mengantarkan Dinda ke kost gadis itu, sedangkan Alvaro kembali ke kantor.

"Nanti jam lima aku jemput. Aku harap kamu telah siap," ujar Alvaro.

"Baik, Om. Terima kasih," jawab Dinda.

Gadis itu keluar dari mobil. Dia lalu berjalan menuju kos setelah mobilnya Alvaro berjalan. Baru sebentar berjalan, gawai pria itu berdering, dia pikir dari Dinda. Dengan cepat dia mengambil dari saku celana. Begitu dia melihat nama istrinya yang tertera, dia mengacuhkan. Hingga beberapa kali berdering baru diangkat.

"Kanapa lama sekali kau angkat. Apa kau sedang tidur dengan wanita lain!" seru istrinya dengan suara lantang.

"Bukankah itu kebiasaanmu? Tidur dengan selingkuhanmu," ucap Alvaro.

"Kau tak bisa menuduhku tanpa bukti."

"Begitu juga denganku, apa kau ada bukti jika aku tidur dengan wanita lain?" tanya Alvaro.

"Sudahlah, aku sedang malas berdebat. Aku hanya ingin tau, kenapa kau batasi pemakaian kartu kredit ku dan mana uang jajanku, kenapa belum kau transfer. Aku butuh uang," ucap istri Alvaro yang bernama Devi.

"Bulan ini tak ada jatah bulananmu. Kau telah banyak menghabiskan uangku!" seru Alvaro.

'Tak bisa, aku harus belanja dan mau ke luar negeri dengan teman-temanku," jawab Devi dengan suara tinggi.

"Aku tak akan memberimu uang. Kerjamu hanya shoping dan jalan-jalan. Kau cari sendiri uang jika memang membutuhkan!"

Setelah itu Alvaro mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari sang istri.

1
Syavira Vira
nyimak kak
sunshine wings
Congratulation to both of you, Dinda and Alvaro.. 👏👏👏👏👏♥️♥️♥️♥️♥️
Gusna Yenti
karya yang bagus
Mama Reni: Makasih
total 1 replies
Gusna Yenti
karya yang bagus
Gusna Yenti
hshswvsjsisyeveejsjsj
Eka ELissa
waduh Bru bhgia dpt kbr Dinda hamil dtang Vina GK sengaja liat di RS... aduh mo jujur apa booong ya... enthlah hy emk yg tau
sadgirl
ayooo ketauan
Apriyanti
wkwkwk semoga Alvaro gak lgsg masuk,,, lanjut thor
Abie Mas
akhirnya vina mau pnya adek😍
Fitria Syafei
mama mantaf 😍😍😍
windy lyana
kayaknya Vina bakal tau lbh awal sebelum Satria dpt bukti ttg mama nya Vina
Dwi MaRITA
akankah Vina menerima adek seayah dr sahabatnya? ato..... murka Krn berasumsi sahabatnya sdh khianat? 😱🙈🙄😤😏
Sri Astuti Rusli
waduh...semoga Vina bisa menerima nya
Sri Astuti Rusli
bagus sekali jalan cerita nya
Teh Euis Tea
nah kan vina datang, mungkin dinda dan alvaro sdh waktunya trs terang sm vina
Ruwi Yah
mungkinkah vina udah mulai curiga dengan kedekatan dinda dan dadynya
Muhammad Dimas Prasetyo
gimana nanti kalo vina tau dinda lagi sama alvaro
4U2C
lagi bagus cepat jumpa cepat selesai masalah,,walaupun nanti ada pengseketaan antara Dinda dan Vina,,semoga tiada benci diantara Dinda Dan Vina.
Patrick Khan
. lanjut mam.. bingung mw komen aja., inti nya q deg deg klo vina udah tau smw nya😬😬😬
ken darsihk
Seperti nya dunia nya Dinda sempit , di mana mana selalu bertemu Vina sahabat nya 😂😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!