NovelToon NovelToon
ALLETHA

ALLETHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lembayung Senjaku

Alettha gadis 16 tahun yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA itu nampak diam termenung, wajah cantiknya masih terlihat kesedihan yang mendalam.

Kehilangan Ayahnya membuat gadis itu begitu frustasi dan begitu sedih, belum lagi semua aset kekayaan ayahnya kini sudah di ambil alih oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Alettha Kinaya Ayu, harus meneruskan hidup nya berapa dengan ibu tiri dan kakak tiri nya yang kurang menyukai nya itu, entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu.

Yuk mampir di cerita pertama ku semoga kalian suka❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lembayung Senjaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

First Kiss

" Lagi lagi Alettha, kenapa gadis itu selalu mendapatkan apa yang aku inginkan kan. Bahkan nyonya Mona saja tidak pernah menawarkan aku untuk menempuh pendidikan padahal dia tahu aku menginginkan itu." Gumam Laura kesal menghentakan kaki nya kesal.

Laura adalah anak bik Kariyah anak tunggal nya yang dia besarkan di bawah naungan keluarga Alettha, semenjak tidak bekerja lagi di sana Laura harus berhenti sekolah dan ikut membantu bik Kariyah bekerja di rumah Wijaya.

Laura hanya seorang gadis berusia 20 tahun yang penuh impian tapi gadis berkulit sawo matang dan rambut keriting pendek itu harus mengubur impiannya sedalam mungkin, bik Kariyah tidak bisa membiayai sekolah gadis itu.

Laura tumbuh menjadi gadis yang selalu menuntut kemewahan pada ibu nya bik Kariyah meskipun dia tahu jika wanita setengah abad itu hanya seorang pembantu. Bisa tinggal di paviliun rumah Wijaya saja mereka harus nya jauh lebih bersyukur.

Beberapa kali Laura berusaha mendekati Arsya atau Arkha saat mereka berada Dirumah ini namun hanya penolakan dan hinaan yang di dapat oleh gadis itu, apa lagi Arkha bener bener tidak menyukai Laura.

" Kenapa dia bisa mendapatkan si kembar dengan mudah, aku harus membuat salah satu dari mereka atau keduanya membenci Alettha dan menyingkirkan gadis itu segera." Gumam Laura.

Gadis itu masih memperhatikan Alettha dan Arkha yang sedang memindahkan beberapa bunga ke dalam pot bunga yang baru, mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bersama.

" Kak Arkha menyukai mawar?".

Arkha menatap Alettha dan mengganguk

" Mawar itu indah, namun dia punya sesuatu yang membuat nya terlindung agar orang tidak sembarang menyentuh nya." Ucap Arkha tanpa mengalihkan pandangan nya dari bunga yang sedang dia tanam.

Alettha hanya mangut mangut mengerti kemudian melanjutkan kembali aktivitas mereka. Canda gurau beberapa kali terdengar membuat suasana taman itu menjadi lebih hangat.

" Kenapa kamu menolak keinginan mama untuk melanjutkan sekolah, usia mu masih terlalu muda untuk di habiskan disini." Kini Arkha yang bertanya pada Alettha.

" Tidak papa, lagi pula sekolah atau tidak nasip ku selalu buruk dan nyonya Mona dan tuan Muklis terlalu baik jika aku manfaatkan."

Hening mereka sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

" Alettha, jangan terlalu percaya dengan ucapan orang tentang kebaikan seseorang. Bisa saja kamu tertipu akan ucapan jika mereka orang baik."

Alettha menatap Arkha tak mengerti dengan ucapan Arkha.

" Maksud tuan muda?."

Arkha menatap Alettha dan tersenyum membuat gadis itu menjadi salting dan melupakan pertanyaan nya itu.

" Kenapa pipi mu selalu merah Alettha, aku gemas sekali melihat nya." Arkha dengan tangan kotor nya mencubit pipi Alettha gemas.

" Ahk..." Pekik Alettha kesakitan.

Arkha hanya tertawa terbahak-bahak melihat Alettha mengusap pipi dengan tangan kotor nya membuat nya semakin terlihat lucu.

" Lihat wajah mu itu Alettha, kau seperti badut.." Ucap Arkha tak henti tertawa.

Alettha kesal mendorong tubuh Arkha hingga pemuda itu terjungkal dan berhenti tertawa. Alettha yang terkejut langsung membantu Arkha bangun dan meminta maaf padanya.

" Maaf kak, aku tak sengaja.." Ucap Alettha.

Arkha diam menarik Alettha agar berbaring diatas tubuh nya. Debaran jantung mereka saling bersautan dengan merdu, Alettha bingung harus bagaimana saat ini tubuh nya tidak menolak namun otak nya mengisyaratkan sinyal agar dia segera menjauh.

Arkha menatap Alettha lekat membuat gadis itu hanyut dalam tatapan nya.

" Dia benar benar cantik, padahal gadis ini tidak pernah perawantan apa pun tapi kulit nya begitu bersih mulus tanpa celah. Aroma segar ini tubuh nya membuat ku mabuk." Batin Arkha.

" Bibir mungil merah merah yang alami, benar benar menggoda ku untuk mencicipi nya." Mata pemuda itu tak henti menatap ke arah bibir Alettha.

Arkha melepaskan ikatan rambut panjang Alettha hingga menutup wajahnya mengendus lembut wangi rambut gadis itu.

" Kamu cantik saat rambut mu tergerai, Alettha." Arkha menahan tengkuk Alettha mendekati bibir gadis itu perlahan.

Menyentuh bibir nya yang lembut dan kenyal. Arkha yang merasa tiada penolakan dari Alettha kemudian melanjutkan aksinya menyesap lembut bibir gadis cantik yang sudah membuat nya jatuh hati, Alettha hanya diam memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan bibir Arkha di bibir nya.

Cukup lama mereka bercumbu hingga kedua nya merasa kehilangan oksigen dan Arkha melepaskan pangutan bibir nya, menatap Alettha yang masih terpejam karena malu.

Rambut panjang itu terus melambai tertiup angin. Arkha menghapus sisa Saliva nya pada bibir Alettha dengan lembut , kemudian mengecupnya sekilas membuat sang empuh langsung membuat matanya.

" Apa itu ciuman pertama mu?." Ucap Arkha.

Alettha hanya mengganguk dan memang benar jika itu ciuman pertama nya.

" Jangan biarkan orang lain menyentuh atau menikmati bibirmu Alettha, hanya aku yang boleh menyesap dan menikmati nya."

Alettha diam mendengar tutur kata lembut Arkha bak mantra yang membuat nya menurut begitu saja dengan ucapan pemuda itu.

" Apa kamu masih betah di atas tubuh ku Alettha, punggung ku terasa penat .." Ucapan Arkha seketika membuat Alettha segera bangun dan menjauh dari Arkha.

" Maaf tuan, emmz kak Arkha maksud ku..aku minta maaf buka. Maksud kau seperti itu.." Gumam Alettha gugup.

" Aku yang harus nya minta maaf Alettha, bukan kamu."

Alettha menggeleng

" Aku tidak marah, lagi pula aku juga diam saat kak Arkha mencium ku. Meskipun seharusnya aku marah bukan nya diam."

Alettha kembali mengulang rambut panjang nya ke atas membuat Arkha berdecak kesal.

" Kenapa kamu begitu menyukai rambut mu yang terikat ke atas seperti itu hemz..".

" Memang kenapa, ini jauh lebih baik jika rambut ku tergerai dia akan masuk kedalam makan dan akan membuat ku dalam masalah." Gumam Alettha berdiri dan membersihkan pakaiannya.

Arkha berdiri melepaskan menjajarkan tubuh besar dan tinggi pada Alettha yang sebatas dadanya itu membuat gadis itu grogi.

" Semua orang bisa melihat dengan leluasa leher jejang dan mulus mu, bisa saja mereka berfikir jika kamu menggoda nya kan?."

" Tapi.."

Arkha menurunkan sedikit cepolan rambut Alettha agar sedikit turun dan menutupi sebagian lehernya yang terlihat.

" Seperti ini saja, jauh lebih baik. Bersihkan wajah cantik mu itu kemudian beristirahat Alettha..." Gumam Arkha mengacak rambut Alettha kemudian pergi berlalu dari hadapan gadis itu.

Alettha tersipu malu sembari memegangi bibirnya yang masih berdenyut oleh ciuman Pertama nya dengan Arkha, darah muda gadis itu mengalir deras membuat nya mabuk oleh cinta.

Ingin rasanya dia berteriak dengan kencang namun dia urungkan karena takut jika ada orang yang mendengar teriakannya, bisa saja mereka mengira jika terjadi sesuatu pada nya atau ada bahaya di rumah itu.

1
La Otaku Llorona <33
Menyentuh hati ❤️
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Lembayung Senja: Masya Allah makasih kak💪❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!