Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Satria sedang duduk bersama dengan Alia ketika melihat Luna,Mimi dan Bayu kembali dari latihan khusus.
"Satria,ayo kita berlatih bersama, seperti yang kamu katakan kemarin," ucap Luna.
Alia terkekeh kecil. "Katanya tidak ingin menjadi pelatih,tapi kemarin sudah janji berlatih dengan seseorang,kamu plin-plan."
"Berlatih bersama,bukan melatih,jadi berbeda dengan pelatih seperti kamu," balas Satria.
"Iya deh iya, terserah kamu saja,ayo ikut aku ke tempat yang bagus untuk berlatih bersama." Ucap Alia sembari bangkit dari tempat duduknya.
Alia membawa Satria dan lainnya menuju replika arena pertandingan yang sama dengan arena kompetisi nantinya.
"Aku,Satria dan Linda menjadi musuh kalian bertiga,ingat satu hal,jangan pernah meremehkan lawanmu, bagaimanapun keadaannya," kata Alia.
"Tidak adil kalau begitu,kita harus melawan Satria dan kamu saat bersamaan,Satria harus berada di tim kami," balas Mimi.
Bayu dan Luna mengangguk setuju.
Alia mendelik ke arah ketiganya. "Lawan kalian di kompetisi nanti juga kuat, bagaimana bisa bersaing jika memikirkan adil atau tidak,setiap tim memiliki kombinasi kemampuan yang berbeda,kalian semua harus berhasil mengatasinya bagaimanapun caranya."
Ketiganya tertunduk diam setelah mendengarkan perkataan Alia.
"Baiklah,kita mulai saja,nanti keburu dingin dan tidak enak." Gurau Satria memecahkan suasana.
Dua tim saling berhadapan,Satria dan Bayu berhadapan paling depan,sisi kiri dan kanan ada dua perempuan.
Mimi berteleportasi langsung ke belakang Linda, melumpuhkan Linda yang kurang waspada dalam satu serangan. Linda langsung muncul di luar arena setelah dikalahkan.
Satria menuju posisi Bayu dan menyerangnya dengan pedang. Satria tidak menggunakan seluruh kekuatannya,karena itu ia hanya menggunakan seni beladiri.
Pedang terbang yang dikendalikan oleh Luna menyerang Satria dan Alia pada saat yang sama,tapi mereka berdua dapat menghindar tepat waktu. Alia bergerak menuju posisi Mimi,tapi Mimi lebih dulu berteleportasi ke belakang Luna yang membuat Alia kehilangan sasaran.
Kombinasi serang tim Mimi menjadi semakin matang,Satria dan Alia dibuat kerepotan oleh Mimi dan Luna,belum lagi kekuatan fisik Bayu yang cukup kuat untuk mengganggu ritme pergerakan Satria.
Tiga puluh menit berlalu,tim Mimi berhenti menyerang lagi,mereka semua kelelahan karena kekurangan energi.
Linda melihat semua orang dengan kagum. "Sayang sekali aku ceroboh, dikalahkan hanya dalam sekejap setelah pertandingan dimulai."
"Itu karena insting pertempuran kamu belum dikuasai,jika kamu lebih sering bertempur,kamu tidak perlu sengaja menghindari serangan, tubuhmu dapat menghindar secara reflek,tapi masih tergantung berapa cepat dirimu," jelas Alia.
Linda menganggukkan kepalanya sedikit, "Aku mengerti,lain kali lebih sering bertarung jadi kemampuan aku lebih terasah."
Setelah berlatih bersama,Satria dan lainnya menuju kantin akademi untuk makan bersama. Hanya Alia yang tidak mengikuti karena ada urusan lain sebagai seorang pelatih.
"Satria,aku akan membawakan mu bakso daging yang enak,kamu tunggu saja sambil duduk di sana!." Seru Mimi sambil menunjuk meja kosong di dalam kantin.
Luna sedikit cemberut, "Biar aku saja yang mengambilnya." Sahut Luna sambil berjalan menuju stand makanan.
Mimi berteleportasi langsung menuju stand,kemudian ia menoleh ke arah Luna dan menjulurkan lidahnya.
"Kamu curang." Keluh Luna sambil terus berjalan.
Linda dan Bayu menyusul Luna untuk mengambil makanannya sendiri.
Ani yang sudah diberi tahu juga menyusul mereka berempat.
Satria hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Luna dan Mimi, kemudian ia menuju meja makan yang sudah disediakan oleh kantin.
Lima menit kemudian Mimi tiba di sebelah Satria,ia menaruh bakso super di atas meja.
"Satria,kenapa kamu tadi main-main saja saat kita berlatih,dengan kekuatan fisik dan kecepatan teleportasi milikmu,kamu bisa mengalahkan kita dengan mudah," ucap Mimi.
"Namanya juga berlatih,kalau mengalahkan kamu dengan mudah, keterampilan kamu dan lainnya tidak meningkat," balas Satria.
"Lalu dengan siapa kamu berlatih untuk meningkatkan kekuatan?," tanya Mimi.
"Aku berlatih di alam rahasia tingkat B,jadi tidak perlu repot-repot mencari seseorang untuk berlatih bersama," jawab Satria.
Mimi mengernyitkan keningnya. "Di mana tempatnya,bisakah kita berlatih bersama di sana?."
"Dekat dengan pemukiman barat,dijaga oleh guild Jiharki,kamu juga bisa kan berlatih di alam rahasia yang dijaga oleh guild Reksa," ujar Satria.
"Iya,aku juga sering berlatih dengan kak Mira,tapi sesekali berlatih bersamamu mau kan?," ucap Mimi.
Luna tiba dan langsung menyela, "Tidak boleh, Satria harus antar jemput kami ke toko."
Mimi menatap Luna yang tiba-tiba menyelanya. "Aku sedang berbicara dengan Satria,jangan ikut campur."
"Gadis-gadis jaman sekarang, sukanya ribut," sahut Linda.
Mimi dan Luna menatap Linda secara bersamaan,namun mereka tidak berkata apa-apa lagi.
Bayu merasa sendirian di hutan belantara. "Kalian meributkan Satria saja, sedangkan aku dicuekin sejak dulu," keluh Bayu.
Semuanya menoleh ke arah Bayu, "Hai, ternyata dia manusia ya,aku kira patung," canda Ani.
"Terserahlah,patung atau gambar juga tidak apa-apa," balas Bayu.
"Tenang saja,setelah kompetisi selesai,kamu bisa terkenal," hibur Satria.
"Benar,kamu bisa mendapatkan banyak koin aliansi,setelah kamu kaya raya,kamu bisa di perebutkan oleh gadis-gadis cantik," sahut Linda.
Setelah selesai makan,mereka ber enam melanjutkan latihan,kali ini Satria menjaga Ani dari serangan jarak jauh Luna. Sedangkan Linda sudah mulai beradaptasi dengan pertarungan tim.
Waktu berlalu,hari hampir sore ketika Satria,Luna dan Ani tiba di rumah.
"Kalian bersiap untuk berangkat,aku akan mengantarkan kalian berdua dengan teleportasi saja," ucap Satria.
"Apa jaraknya tidak terlalu jauh, energi kamu bisa terkuras kalau berteleportasi sejauh itu," ucap Luna.
"Jangan khawatir,aku tidak akan berteleportasi langsung ke sana,tapi dua kali teleportasi," balas Satria.
Luna dan Ani menuju kamarnya untuk bersiap, Satria juga membersihkan diri dan beristirahat sejenak.
"Energiku tidak akan habis bahkan jika berteleportasi seumur hidup,tapi daripada banyak pertanyaan yang tidak penting,lebih baik diam." gumam Satria sambil berbaring.
Satria tertidur hingga dua jam,ia terbangun karena Luna mengetuk pintu.
Kemudian Satria membawa Luna dan Ani berteleportasi dua kali, hingga tiba di depan toko Linda.
"Kalian bekerjalah dengan baik, telfon saja kalau sudah selesai." Ucap Satria sembari menghilang dari tempatnya.
"Hai,dimana Satria,kenapa tidak mengantar kalian?." Tanya Linda ketika melihat Luna dan Ani memasuki toko.
"Satria langsung pergi setelah mengantar kita dengan teleportasi," jawab Ani.
"Apakah tubuh kalian mampu menahan dampak ruang waktu ketika berteleportasi langsung?," kata Linda.
"Satria melindungi tubuh kami menggunakan selubung energinya,jadi kami tidak akan terluka karena turbulensi ruang waktu," balas Luna.
Linda membelalakkan matanya. "Ternyata Satria sudah begitu kuat,pantas saja Bu Alia begitu memujinya."
"Benar, Satria selalu selangkah di depan kita,saat kita masih di tingkat C,Satria sudah di tingkat B, sulit jika kita dibandingkan dengan dia," keluh Luna.
"Kamu dan Mimi bisa di bilang berbakat dalam pertempuran,tapi Satria bukan hanya itu saja, kecepatan pelatihannya juga lebih cepat dari siapapun,itu yang aku ketahui dari Bu Alia,tapi aku mengira Satria masih di tingkat C seperti kamu," jelas Linda.
Luna dan Ani mulai bekerja untuk menjaga toko peralatan tempur, sedangkan Satria sudah tiba di rumah sendirian.
Satria masih memikirkan sosok yang hampir menyegel Shinta dan para anggota guild petualang Reksa dan Jiharki,tapi selama ini tidak pernah muncul lagi.
"Apa jangan-jangan hancurnya portal alam rahasia tingkat B waktu itu ada hubungannya," pikir Satria.
Satria segera berteleportasi menuju lokasi portal alam rahasia tingkat B yang hancur,ia melihat situasi kehancuran dimana-mana,tapi mayat monster sudah dibersihkan, termasuk boss tingkat B.
Satria memeriksa bekas hancurnya portal alam rahasia menggunakan kemampuan ruang waktu.
"Fluktuasi ruang waktu masih jauh dari kehancuran, sepertinya ini memang ulah seseorang atau kelompok yang ingin mengganggu kota Lore," gumam Satria.
Satria tidak menghubungi Shinta, melainkan langsung berteleportasi menuju ruangannya.
"Shinta,kamu sibuk sekali sampai tidak melihatku," ucap Satria.
Shinta kaget,tapi setelah melihat Satria yang datang,ia tersenyum senang. "Kamu mengagetkan aku saja,ada apa tiba-tiba datang ke sini?."
"Selesaikan dulu kesibukanmu,aku akan membicarakan sesuatu nanti." Jawab Satria sambil duduk di sofa panjang.
Shinta mengangkat telepon. "Lili,tolong bawakan aku secangkir kopi,jangan terlalu manis." Kata Shinta di telepon.