Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Yang Terjadi
Api abadi sebesar biji sawi dalam Dantian Batu Fang Yuan mulai membesar akibat reaksi berlawanan terhadap energi spiritual yang sangat dingin yang membalut Dantian Batu-nya.
Ketika dua energi berlawanan bertemu, maka akan terjadi reaksi.
Api abadi dalam Dantian Batu-nya itu berubah wujud seperti Phoenix dan langsung menyemburkan kobaran api—ini adalah reaksi perlawanan.
Dantian Batu Fang Yuan mulai terkikis akibat reaksi dua energi spiritual yang berlawanan itu. Api abadi makin kuat dan menghancurkan Dantian Batu, yang kemudian memasuki benang saraf yang terhubung ke titik-titik Meredian Fang Yuan di seluruh tubuhnya.
Energi spiritual Es yang tidak mendapatkan suplai dari Xiao Yue lagi, dilahap habis oleh energi spiritual api, sehingga wajah Fang Yuan yang awalnya pucat kembali cerah seperti semula.
“Apa yang terjadi?” gumam Xiao Yue.
Dia segera meletakkan jari tangannya pada titik Dantian Fang Yuan dan terkejut tiba-tiba ada reaksi energi spiritual api abadi menyerang energi spiritual-nya.
“Berhasil!”
“Berhasil!”
Xiao Yue meloncat-loncat kegirangan, usahanya ternyata tidak sia-sia. Kini ia tak perlu malu lagi memiliki suami sampah. Toh, secara perlahan Kultivasi Fang Yuan akan naik juga, walaupun lebih lambat darinya.
“Eh, aku belum memeriksa denyut nadinya!” Xiao Yue teringat tadi denyut nadi Fang Yuan sudah tak berdenyut lagi.
Dia kemudian menekan urat nadi suaminya itu dan ternyata sudah berdenyut-denyut lagi, hanya saja Fang Yuan belum sadarkan diri.
Di alam bawah sadar Fang Yuan, saat ini ia berdiri di hamparan padang rumput yang sangat luas. Dia melihat ayah, ibu dan kakeknya berdiri dihadapannya dengan senyum lebar.
“Yuan‘er, ikutlah dengan ibu, Kita tak akan berpisah lagi dan hidup bersama selamanya.” Wanita dengan Hanfu putih itu membelai rambutnya.
“Betul Yuan‘er! Jangan bersedih lagi, karena tak ada yang mau berteman denganmu!” Sosok ayahnya juga membelai rambutnya.
“Hahaha ... Kakek tidak akan mencampakkan dirimu pada kawanan Siluman lagi. Toh, tak akan ada yang berubah, kamu selamanya tetap akan menjadi sampah, aib bagi Klan Fang maupun Klan Xiao!” Sosok yang mirip dengan kakeknya itu juga ikut berbicara.
Namun, tiba-tiba muncul burung Phoenix dengan kobaran api seperti komet dilintasan terbangnya.
“Phoenix!” seru Fang Yuan menengadah menatapnya. “Ini tak nyata. Aku masih hidup dan Ayah, ibu dan Kakek sudah berada di surga. Hei, siapa yang membawaku kemari, rasakan tinju Naga Penggetar Langit ini!” Fang Yuan menggunakan teknik pernafasan alam—menyerap energi spiritual disekitarnya dan meninju udara kosong kearah Phoenix yang sedang terbang di langit itu.
Tiba-tiba Fang Yuan tercengang, kobaran api raksasa muncul dari tinjunya itu dan melahap hamparan padang rumput itu, begitu juga dengannya.
“Aaaaaa! Panasssssss!” teriak Fang Yuan melompat dan pada saat itu seluruh Penatua beserta Patriark Xiao Yan muncul bersama Xiao Long.
Mata mereka terbelalak melihat pemandangan aneh dihadapan mereka itu. Untung saja bentuknya sama dengan mereka, walaupun demikian mereka tetap geleng-geleng kepala.
“Hmm, belutmu termasuk jenis hibrida unggul, apakah itu alami atau imitasi?” canda Penatua Xiao Dong, tetapi dengan ekspresi wajah serius.
“Penatua Dong!" seru Xiao Yue gugup, “Ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Aku hanya melakukan akupuntur pada Yuan gege." Xiao Yue berlari kearah Patriark Xiao Yan, karena malu dipergoki dengan Fang Yuan tak mengenakan pakaian apapun.
Fang Yuan masih merasa kepalanya sedikit pusing, sehingga ia belum menyadari kalau saat ini ia sangat tak tahu malu sekali.
“Adik ipar!” seru Xiao Long. “Ternyata kamu sangat tampan sekali! Dasar kampret, aku merasa jelek seketika!” keluh Xiao Long yang awalnya mengira Fang Yuan itu sangat jelek, makanya ia menutup wajahnya. Ternyata malah sebaliknya, ia menutup wajah karena terlalu tampan.
Fang Yuan meraba wajahnya dan tak ada penutup wajah yang biasanya melekat di sana. Kemudian matanya tertuju pada sudut ruangan, di mana pakaiannya tergeletak.
“Yah, semoga ini mimpi juga!” Fang Yuan akhirnya menyadari kenapa mereka menatap heran padanya.
“Benar kamu sedang bermimpi. Cepatlah pakai pakaianmu, lama-lama kupotong juga belutmu itu lalu kuberikan untuk makan Siluman anjingku,” cibir Penatua Xiao Dong kesal, karena ia malah tak bergerak juga.
“Maafkan aku!” seru Fang Yuan melompat ke arah pakainya dan segera memakainya.
“Sudah tak perlu lagi memakai penutup wajah itu. Sok-sok misterius saja dirimu,” ejek Penatua Xiao Dong lagi.
Karena merasa bersalah, Fang Yuan tidak memakai penutup wajahnya dan mengikuti Patriark Xiao Yan dan para Penatua turun gunung.
Patriark Xiao Yan sendiri tidak tahu harus mengatakan apa pada menantunya itu. Untung saja Penatua Xiao Dong cepat bereaksi mencairkan suasana.
Di dalam Kediaman Klan Xiao, Fang Yuan dan Xiao Yue langsung disidang. Mereka diminta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di gua tersebut, karena teriakan Xiao Yue tadi telah membuat Klan Xiao ketar-ketir; mengira telah terjadi serbuan Klan lain.
Fang Yuan mencolek Xiao Yue agar berbicara dan menjelaskan apa yang terjadi. Namun, Xiao Yue malah berbisik agar dia yang berbicara, sehingga Patriark Xiao Yan geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.
Xiao Long senyum-senyum melihatnya dan berdiri dari tempat duduknya.
“Aku akan menjelaskan situasi yang sebenarnya!” seru Xiao Long.
“Oo, ternyata kau biang keroknya, menyuruh adikmu dan adik iparmu melakukan hal-hal aneh di sana!” cibir Penatua Xiao Dong dengan seringai tipis diwajahnya.
“Penatua Dong! Jangan berpikiran mesum!” keluh Xiao Long. “Kalian pasti senang setelah mendengar penjelasanku,” ungkapnya lagi.
Patriark Xiao Yan yang berwajah masam sejak tadi, karena putri dan menantunya ketahuan melakukan hal-hal aneh di bukit belakang kediaman Klan Xiao, akhirnya pemasaran dengan ucapan Xiao Long.
“Cepat katakan!” Patriark Xiao Yan berkata dengan suara agak keras, sehingga Penatua Xiao Dong yang cengar-cengir memilih diam.
“Adik ipar sebenarnya memiliki Dantian Phoenix di dalam Dantian Batu-nya. Makanya aku meminta Xiao Yue menggunakan teknik Akupuntur Yin Rembulan untuk menghancurkan Dantian Batu itu!” seru Xiao Long.
“Teknik Akupuntur Yin Rembulan?” Patriark Xiao Yan dan para Penatua terkejut mendengarnya. “Itu adalah tehnik pembunuh yang membekukan Meredian musuh! Kalian sungguh bermain-main dengan nyawa seseorang!” keluh Patriark Xiao Yan—marah mendengarnya.
“Bagaimana lagi, adik ipar memaksaku dan dia baik-baik saja, kok!” Xiao Long tersenyum masam, karena dimarahi oleh ayahnya.
“Be-benar! Fang Yuan gege kini memiliki Dantian Phoenix!” sela Xiao Yue memberanikan diri berbicara.
Patriark Xiao Yan dan para Penatua terdiam cukup lama, sambil memandangi Xiao Yue dan Fang Yuan yang langsung ketakutan karena ditatap tanpa berkedip oleh mereka.
“Hahahahaha ....” Patriark Xiao Yan tertawa terkekeh-kekeh dan diikuti oleh gelak tawa para Penatua. “Surga telah memberkati Klan Xiao kita. Bukan hanya memiliki Emas, kita kini malah memiliki Berlian juga. Besok kita akan mengadakan syukuran dengan membeli daging Siluman kualitas tinggi dan masalah biaya, potong saja dari gajiku dan gaji para Penatua!”
“Gaji kami juga?”
Para Penatua tua yang awalnya senang mendengarnya, tiba-tiba langsung berwajah masam. Sedangkan Fang Yuan hanya senyum-senyum dan tak menyangka akan mendapat reaksi begini. Ya, wajar, jenius beladiri selalu dipuja-puja di manapun tempatnya; baik di Klan Fang maupun di Klan Xiao ini.
masak bacol kali