Tamara Lourine Aditama, biasa dipanggil dengan Tama.Seorang gadis yang lemah lembut dan cerdas.
walaupun selalu di kucilkan oleh keluarganya dan tidak pernah di anggap sebagai keluarga Aditama, akan tetapi Tamara selalu menjadi anak yang ceria dan tidak menyimpan dendam.
Suatu ketika Tamara di fitnah,oleh adik kembarnya Tamariska. Dia merasa iri dengannya, di fitnah dan terusir dari rumahnya, menjadi terluntah-luntah, namun karena sikapnya yang baik hati dan suka melakukan kebaikan maka iyapun lantas menuai kebaikan itu dengan di tolong oleh Sesilia seorang anak yatim piatu yang pernah di bantu Tamara, Sesilia mengajak Tama untuk tinggal dirumah kontrakannya itu.
bersama temannya, seusai pulang sekolah Tamara bekerja. akan tetapi adiknya masih selalu menganggu dan meneror hidupnya, membuatnya bergenti dari pekerjaannya dan di fitnah berulang kali.
Mampu kah Tamara menemukan kebahagiaannya ?
mampukah Tamara bertahan untuk menghadapi semuanya ?
Yuk ikut kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hulwund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertolongan
Entah kenapa sejak sore hari Jemmy terus merasa gelisah dan kuatir dengan Tamara, dia merasa bingung entah mengapa perasaannya merasa tidak enak dan tidak tenang. Jemmy pun memutuskan untuk melihat keadaan Tamara di restoran tempat Tamara bekerja part time.
Jemmy pun memesan makanan dan minuman, dia menunggu hingga satu jam Tamara tidak muncul di tempat kerjanya, Jemmy pun lantas memanggil salah satu teman seprofesinya Tamara untuk menanyakan Tamara.
"Mas kenal dengan Tamara yang bekerja di sini?"
"Iya saya kenal"
"Apakah Tamara masuk kerja hari ini?"
"Maaf tuan, Tamaranya nggak masuk kerja hari ini, tidak biasanya Tamara bolos tanpa pemberitahuan seperti ini"
"Kamu yakin dengan perkataan kamu?"
"Iya saya yakin tuan"
"Baiklah kamu boleh kembali ke tempat kamu" sambil memberikan beberapa lembat uang seratusan.
"Siap tuan dan terima kasih untuk TIP nya tuan"
Teman seprofesinya Tamara pun mengucapkan terima kasih dan kembali melakukan pekerjaannya.
Jemmy pun terdiam mencerna perkataan teman kerjanya Tamara itu. Apakah Tamara berusaha menghindar darinya ataukah Tamara sedang beristirahat untuk menenangkan diri karena syok dengan pernyataan lamarannya. Dia pun memutuskan untuk memberanikan diri menelfon Tamara untuk meminta maaf.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi"
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi"
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkajan cobalah beberapa saat lagi"
Hingga panggilan ke tiga, hanya terdengar suara operator yang menyatakan nomor Tamara sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.
"Ya Allah kenapa perasaanku makin gelisah, sebenarnya apa yang sedang terjadi... hamba mohon lindungilah dia di mana pun dia berada" do'a Jemmy
Jemmy pun memutuskan untuk mengecek keadaan Tamara secara diam-diam di kontrakannya. Jemmy pun mengendarai mobilnya, dan dia berhenti ketika sudah sampak di depan pagar kontrakan Tamara dan Sesilia. Jemmy memantau ke arah pintu kontrakannya namun tak nampak Tamara maupun motornya. Suasana di kamar kontrakan Tamara dalam keadaan gelap gulita.
"Ya ampun... Tama kamu di mana sih, kenapa kamu membuatku gelisah dan kuatir? Apa jangan-jangan ini pertanda kamu lagi tidak baik-baik saja? Aku harus mencarimu biar kegelisaanku bisa hilang" lirih Jemmy.
Jemmy pun memutuskan untuk memutari kompleks rumah kontrakan Tamara dan taman-taman teedekat yang ada di situ, dengan harapan akan menemukan Tamara. Hampir sejam dia berkeliling namun tidak menemukan keberadaan Tamara. Di tengah keputusasaannya dia pun memutuskan menghubungi asistennya.
"Hallo...Ari"
"Hallo tuan, ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Tolong kamu lacak, dimana keberadaan Tamara saat ini"
"Tuan biasanya jam segini, nona Tamara masih berada di restoran tempatnya bekerja"
"Saya tau itu, tapi keadaannya berbeda karena Tamara bolos kerja... nomornya tidak bisa di hubungi dan di kontrakannya gelap tidak ada tanda-tanda keberadaannya, saya kuatir ada terjadi sesuatu kepadanya"
"Siap tuan akan saya laksanakan"
Berselang tiga puluh menit kemudian, Jemmy mendapatkan kabar dari Ari asistennya
"Bagaimana Ari?"
"Hallo tuan menurut titik lokasi handphonenya nona Tamara terakhir kali dia berada di sekolah milik anda"
"Baik Ari, kamu segera menyusul saya ke sekolah"
Telefon pun terputus, Jemmy segera memakai jaket di karenakan hari sudah malam dan udara semakin dingin. Sesudah mengenakan jaket Jemmy segera menyambar kunci mobilnya, dia pun lantas memacu mobilnya ke arah sekolah miliknya. Jemmy pun tiba di gerbang sekolah, dia pun melihat satpam penjaga pintu gerbang dan Ari asistennya sedang berbincang. Jemmy pun memarkir motornya, Ari sang asisten bersama satpam segera menghampirinya.
"Selamat malam Pak" sapa satpam penjaga pintu gerbang.
"Malam Pak"
"Bagaimana Ari, apa yang kamu temukan?"
"Ada tuan, jadi menurut satpam penjaga pintu gerbang ada satu motor matic milik salah satu murid yang masih terparkir di parkiran sekolah"
Degh....degh....
Mendengar perkataan Ari sang asistennya membuat detak jantung Jemmy tiba-tiba berpacu dengan cepat, perasaannya mulai gelisah dan takut jika itu motor Tamara, jangan-jangan Tamara sedang dalam kesulitan atau bahaya. Tidak ingin membuang waktu, dia pun menanyakan letak motor kepada satpam penjaga pintu gerbang dan meminta untuk diantarkan melihat motor tersebut.
"Pak, apa benar masih ada motor milik salah satu murid yang terparkir di parkiran sekolah ini?" tanya Jemmy dengan cemas
"Iya ada sebuah motor matic,milik salah satu murid Pak Jemmy"
"Apa bapak tau siapa itu motor siapa?"
"Wah kalau nggak salah itu seperti motor mbak Tamara, tapi sejak tadi pagi motor itu sudah berada di sini, mungkin ban nya kempes atau habis bensin pak" jawab satpam
"Coba kita chek dulu pak, sebenarnya ada apa dengan motor itu"
"Baik Pak, mari kita chek"
Mereka bertiga pun berjalan menghampiri motor milik Tamara, setibanya di tempat motor Tamara berada, mereka pun segera memeriksa keadan motor milik Tamara, tetapi ternyata tidak ada masalah apa pun.
"Sepertinya nggak ada masalah dengan motor ini Pak! Tapi kenapa mbak Tamara meninggalkan motor ini di sini ya?" Bingung satpam.
Jemmy pun lantas memeriksa dan mencokan nomor plat motor itu dan ternyata memang itu motor milik Tamara. Jemmy pun mencoba menelfon Tamara dengan harapan nomornya aktif.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi"
Ternyata nomornya masih tidak akfif, membuat Jemmy semakin frustasi dan cemas, mereka pun segera menuju ruangan CCTV untuk melihat apakah Tamara sudah keluar dari sekolah ini.
"Pak sebaiknya kita menuju ruang CCTV, disana kita bisa tau apakah nona Tamara sudah meninggalkan sekolah" usul Ari asistennya.
"Kamu benar, ayo kita segera melihat CCTV"
Mereka berjalan ke ruang CCTV sambil melihat keadaan sekitar siapa tau mereka mendapat petunjuk.
"Pak ayo percepat rekaman CCTV dari kelas dua belas IPA satu pak! Di percepat sampai detik-detik waktu jam pulang para murid"
"Baik Pak"
Mereka pun terus memantau CCTV ,hinggah rekaman menampilkan Para murid kelas dua belas IPA satu hendak keluar meninggalkan kelas. Disana terlihat Tamara pun bersiap-siap keluar,dan saling melambaikan tangan dengan kedua sahabatnya.
Kedua sahabatnya berjalan menuju ke arah parkiran, dahi mereka mengerjit heran karena Tamara bukannya berjalan ke arah taman belakang sekolah, setelah Tamara berjalan mereka pun melihat Tamariska bersama sahabat-sahabatnya juga berjalan ke arah taman belakang sekolah.
Jemmy mereka terus mengamati rekaman CCTV, hingga tiga puluh menit kemudian Tamariska bersama sahabat-sahabatnya kembali dari taman belakang sekolah sambil tertawa bahagia. Mereka terus mempercepat rekaman CCTV namun tidak ada tanda-tanda Tamara kembali dari taman belakang sekolah.
"Tuan bagaimana jika kita memeriksa taman belakang sekolah" saran Ari sang asisten.
"Baiklah ayo kita ke sana, saya yakin Tamara masih berada di sana"
Jemmy bersama asistennya dan Pak satpam segera berjalan menuju taman belakang sekolah, sampai di sana mereka pun mencoba mencari dan memanggil Tamara.
"Tamara...."
"Nona Tamara..."
"Mbak Tamara....."
"Pak sepertinya coba kita mengecek, ke dalam gudang yang berada di pojok sebelah sana" ujar satpam.
Sampai disana mereka mengendor-gendor pintunya, namun tak ada jawaban dari dalam ruangan tersebut.
Brak...
Brak...
Brak...
"Tamara....! Apa Lo ada di dalam?!" teriak Jemmy bertanya.
"Tamara tolong jawab gue apa Lo ada di dalam sana?"
"Nona Tamara tolong bersuaralah jika anda berada di dalam gudang ini?"
"Minggir biar saya dobrak pintunya! Ucap Jemmy memerintah
Jemmy pun mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu gudang tersebut dan.....
Brakkkk.......
Pintu akhirnya dapat terbuka, dan mereka semua terkejut melihat tubuh Tamara yang tergeletak di lantai sudah tidak sadarkan diri.
"Astaghfirullah...." seru ketiganya bersamaan sambil segera menghampiri tubuh Tamara yang tergeletak.
"Tamara gue mohon sadarlah....!"seru Jemmy.
"Ayo kita segera mengantarnya ke Rumah Sakit"
"Permisi saya akan mengangkat Tamara dan segera membawanhya ke Rumah Sakit" ucap Jemmh sambil mengendong Tamara.
"Ya Allah siapa sebenarnya yang tega melakukan ini sama dia? Ya Allah hamba mohon sembuhkanlah dia, hamba tidak terjadi apa-apa padanya, tapi hamba yakin ini ulah Tamara dan sahabt-sahabatny." pinta Jemmy sambil mengendong Tamara memasukinya .
Sesuai perkataannya tadi, jemmy juga yang mengendarai mobil mewahnya menuju rumah sakit.
Sedangkan di belakang mobilnya tersebut ada Ari sang asisten dan satpam penjaga pintu gerbang semuanya mengikuti. Mereka benar-benar panik dan takut saat ini, mereka hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT
jadi inget sm yg lagi viral itu koas kedokteran
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔