Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Baby oh Baby
Seorang gadis cantik muda berusia delapan belas tahun dengan rambut panjangnya yang tergerai indah, tampak memasuki sebuah mansion dengan langkah yang terburu-buru. Gadis itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan sepupunya yang merupakan pujaan hatinya. Tapi tunggu dulu, bagaimana bisa sepupunya adalah pujaan hatinya? Mungkin itu yang kalian pikir saat ini. Tapi itulah kenyataannya, gadis itu mencintai pria yang merupakan kakak sepupunya sendiri.
"A kau dimana?" Baby menatap seluruh ruangan namun tidak menemukan orang yang dicarinya. "Dia pasti ada di dalam kamar," dengan cepat Baby menaiki anak tangga lalu mendorong pintu kamar dengan kasar.
Ah.
Baby berteriak saat melihat Agam tengah memakai pakaian dalamnya, dan secara tidak langsung ia bisa melihat keadaan pria itu yang tengah telanjang tak mengenakan sehelai benangpun.
"Baby..." Agam segera menarik handuk yang tergeletak di atas lantai. "Tutup matamu!" bentak Agam saat melihat mata Baby yang tidak berkedip sedikitpun.
"Sayang sekali pemandangan hot seperti itu dilewatkan." Sahut Baby tanpa rasa malu sedikitpun, tapi tetap saja ia menutup kedua matanya walaupun tidak sepenuhnya rapat, hingga ia bisa melihat tubuh kekar sepupunya itu.
Agam yang sudah mengenakan pakaian dalam dan handuknya segera menghampiri Baby.
"Eh, kau mau apa?" Baby menjadi takut sendiri saat melihat wajah Agam yang terlihat sangat marah, dengan reflek ia pun memundurkan langkahnya kebelakang.
"Lain kali jika ingin masuk ketuk pintu dulu!" Ucap Agam dengan sangat tegas, lalu detik berikutnya terdengar suara dentuman pintu yang sangat keras ditelinga Baby.
"Astaga.." Baby mengusap dadanya karena terkejut saat Agam menutup pintu kamar tepat di depan wajahnya. "A sekali lagi kau tutup pintu di depan wajahku, aku akan melaporkanmu pada pihak yang berwajib karena sudah membuat jantungku hampir copot." Teriak Baby dengan sangat kesal.
"Pergilah! Hari ini aku ada meeting penting, jadi jangan membuat mood ku rusak." Teriak Agam dari dalam kamar tanpa mempedulikan perkataan Baby.
"Ya ampun Agam Mateo, mana mungkin wanita cantik sepertiku membuat mood mu rusak?" Sahut Baby yang juga berteriak. "Lagi pula aku datang kemari karena ingin mengajakmu untuk datang bersama ke acara keluarga kita nanti malam."
Ceklek.
Pintu kamar terbuka menampakkan seorang pria tampan yang terlihat gagah dengan pakaian kerja berwarna hitam.
"Acara itu berlangsung nanti malam, kenapa pagi-pagi sekali kau datang kemari?" tanya Agam tanpa menatap kearah Baby, karena matanya sedang fokus menatap ponsel ditangannya.
"A tatap aku jika sedang berbicara!" Baby ingin merebut ponsel milik Agam, tapi tangannya kalah cepat dari pria itu yang sudah lebih dulu menyembunyikan ponselnya.
"Jangan pernah menyentuh ponselku." Agam berkata dengan dingin dan raut wajah yang datar, ia segera berjalan melewati sepupunya begitu saja.
"A..." Baby berjalan mengikuti Agam dari belakang. "Aku ikut ke kantormu, boleh?"
"Tidak boleh." Agam terus berjalan tanpa menengok kebelakang.
"A bukankah kita akan berangkat bersama ke acara kak Tita, jadi aku harus ikut denganmu." Langkah baby terhenti saat menabrak punggung Agam, karena tiba-tiba saja pria itu menghentikan langkahnya.
"Baby bukankah acara itu diadakan di mansion utama?" Agam menatap gadis itu dengan kesal.
"Memang di mansion utama, siapa juga yang bilang acara itu diadakan di hotel." Seloroh Baby sembari tertawa.
"Baby apa kau lupa mansion utama itu tempat tinggal mu? Jadi untuk apa kau datang bersamaku sedangkan kau tinggal disana?" Agam menggelengkan kepalanya, lalu membuka pintu mobilnya saat Baby terdiam.
"Iya juga? Acara itu diadakan di Mansion Arbeto, jadi untuk apa aku menjemput A?" gumam Baby dalam hati, lalu tersadar dari lamunannya saat mendengar suara mesin mobil yang menyala. "A tunggu!" teriak Baby saat melihat mobil Agam yang sudah keluar dari gerbang mansion.
"Agam Mateo kau itu menyebalkan!" Teriak Baby. "Untung saja aku mencintaimu, kalau tidak sudah aku kutuk kau menjadi pria bujangan seumur hidup." Umpat Baby dengan wajah yang kesal. "Eh mana mungkin juga A bujangan seumur hidupnya, dia itu kan sangat tampan dan pastinya banyak wanita yang jatuh cinta kepadanya." Baby membayangkan wajah tampan Agam, dan air liurnya tanpa sadar menetes dari bibirnya saat teringat tubuh kekar sepupunya yang sempat ia lihat.
"Stop Baby!" ia mengusap air liurnya. "Pikiran mesumnya disimpan untuk nanti malam saja, sekarang yang harus kau lakukan adalah pergi ke kantor A!" Baby segera berjalan masuk ke dalam mobilnya.
Itulah seorang Baby Arbeto gadis cantik dan ceria yang tidak pernah pantang menyerah untuk mengejar cintanya, yang selalu bermimpi dan menghayal bisa hidup bersama pria yang ia cintai sejak kecil, pria yang sudah Baby anggap sebagai pahlawan dan cinta pertamanya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Agam Mateo.