"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Saat Andre dan Sam asyik mengobrol pintu ruangan CEO utama diketuk dari luar, Sam pun mempersilahkan seseorang masuk ke dalam tidak lama Giselle menampakkan batang hidungnya. "Hai sayang apa aku mengganggu waktu kalian berdua?."
"Tidak." Balas singkat Andre yang membuat jarak saat Giselle mulai duduk manja di atas pangkuan Samuel.
"Ada perlu apa kamu ke sini? bukankah ada jadwal pemotretan?." To the point Sam.
Giselle memasang wajah cemberut ia meraih wajah rupawan sang suami agar menatapnya. "Sayang apa-apaan nada bicara itu? bukankah kita nanti malam ada acara besar jadi aku barusan habis belanja setelah pemotretan."
"Baiklah."
"Kamu tahu sendiri kan tradisi keluarga besar aku selalu seperti ini setiap tahunnya, ini kali ke tiga setelah kita menikah Sayang." Ujar Giselle sambil mengecup lembut pipi Sam.
Andre memilih menatap arah lain.
"Giselle turunlah kurang baik jika masih ada orang di sekitar kita." Sam tak nyaman dengan Andre.
"Biasanya juga Andre ada Sam."
"Gak papa santai aja Sam gue mau balik lagi ke tempat kerja." Timpal Andre yang memilih melanjutkan pekerjaan.
"Cih mesra-mesraan bisa di hadapan orang lain lagi, ngasih keturunan susah!." Cibir Andre dalam hati, ia sendiri ikut jengkel melihat sahabatnya menanti buah hati yang entah kapan, apalagi orang tuanya.
"Pertemuan kali ini di rumah paman kakak mama yang pertama." Lanjut Giselle namun Sam hanya diam tak bergeming.
"Oke karena aku sibuk aku harus menyelesaikan pekerjaan."
Mau tak mau Giselle turun dari pangkuan Samuel, mengingat ia juga hari ini belum meminum pil KB tidak mungkin melakukannya di hadapan Sam. "Aku juga harus pergi ada pemotretan beberapa lagi, bye!."
Samuel hanya diam menatap kepergian istrinya, tak lama pria itu mengusap wajah kasar.
.
.
Malam tiba...
Kediaman Merry dan Arga sudah tampak ramai mobil-mobil mewah memenuhi halaman mansion besar itu, tidak terlewat ada suara anak kecil dimana anak mereka yang sudah menikah memiliki buah hati.
Ruang keluarga sudah penuh para pelayan membawa hidangan, Merry dan Arga menyambut para saudara dan anak-anaknya yang sudah menikah. Novan dan istri beserta anaknya juga sudah tiba, sementara Naura hanya tersenyum mengobrol dengan kerabatnya walaupun sedikit canggung.
"Ya ampun Naura kau memang benar cantik sekali nak." Puji salah satu dari mereka kemudian disetujui yang lain.
Naura hanya tersenyum saja, penampilannya malam ini benar-benar anggun karena keinginan sang mama.
"Apa semuanya sudah sampai?."
"Belum adik mas Arga yang bungsu Maria belum datang." Balas Merry.
"Oh mereka sudah tiba." Antusias yang lain saat keluarga Maria tiba.
Merry dan Arga menyambut, Maria dan suaminya langsung berpelukan dengan semua yang ada di sana. "Ah ini putriku Giselle dan ini menantuku Sam, Samuel Dirgawijaya." Ucap Maria mengenalkan menantu kesayangannya.
Tentu saja mereka ikut bangga dan tahu siapa sosok Samuel Dirgawijaya yang sebenarnya.
Giselle yang menggandeng tangan suaminya tersenyum kemudian setelah bersalaman mereka semua duduk.
"Kak katanya Naura pulang dimana dia?." Tanya Maria kepada Arga.
"Sebentar."
Novan peka langsung menggandeng adiknya yang keasikan main dengan anaknya menghampiri keluarga bibi Maria. "Ayo kau harus menyapa keluarga bibi, Naura."
"Iya-iya kak."
Novan dan Naura sampai di hadapan mereka, Naura langsung memberi salam kepada bibi dan suaminya itu.
Novan langsung salaman dengan Sam. "Setelah sekian lama bro."
Sam menyunggingkan senyumnya.
Naura dan Giselle saling sapa walaupun saudara mereka tidak terlalu kenal karena jarak, di sini Giselle diam-diam mengagumi kecantikan seorang Naura yang kata orang-orang memang begitu mempesona, walaupun sedikit merasa iri Giselle mengakui itu benar adanya.
Naura beralih menghadap pria yang katanya suami dari Giselle.
"Nah ini adek gue Sam lo pasti belum tahu karena waktu acara keluarga 2 tahun yang lalu dia di Amerika, namanya Naura Shenyna." Novan mengenalkan adiknya.
Samuel beralih menatap orang yang dimaksud, ia terdiam cukup lama menatap wanita cantik di hadapannya. "Oh saya Samuel suami dari Giselle."
"Salam kenal Naura Shenyna." Balas singkat Naura.
Keduanya berjabat tangan manik mereka bertemu, muncul rasa kagum terhadap Sam dalam diri Naura namun tidak lama Naura memilih acuh saja.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.