Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 Cincin
Hari ini Nayya tengah bersiap untuk tampil disebuah acara seminar di sebuah kampus ternama yang ada di Seoul. Nayya mendapat undangan untuk menjadi salah satu tamu spesial diacara tersebut.
Dan dengar-dengar katanya hari ini mereka juga akan kedatangan seorang juru bicara yang berasal dari Indonesia. Dia seorang Dokter tampan dan sukses yang berhasil mencetak rekor muri untuk kesekian kalinya di dunia kedokteran.
Dia telah berhasil menyelesaikan berbagai macam kasus kesehatan dengan tangan ajaibnya.
Tercatat sudah 35 kasus kesehatan yang ia tangani selama 3 bulan terakhir ini, tidak ada yang gagal semuanya berhasil. Untuk semua pasien yang mendapatkan kesempatan dioperasi oleh sang Dokter semuanya selamat dan mulai kembali pulih.
Acaranya segera dimulai, Nayya sudah duduk dikursi dibagian tengah bersama dokter-dokter muda dari berbagai negara yang juga diundang disana.
"Dokter Narra, Juru Bicara kita hari ini berasal dari Indonesia. Apakah Kau mengenalnya"? tanya Dokter Sinta antusias, mereka semua disana sedang sibuk membicarakan juru bicara yang akan tampil nanti.
Nayya yang belum tahu itu siapa, hanya menggeleng lemah. Sebab dirinya benar-benar tidak mengenal siapa yang akan tampil saat ini.
"Tapi dia dari NS Hospital sama seperti Dokter". sambungnya kemudian.
"Hah? Anda serius Dokter Sinta"? kaget Nayya.
Dokter Sinta mengangguk pelan, namun tiba-tiba MC mengumumkan untuk semua para tamu undangan agar diam dan fokus. Sebab sebentar lagi Tamu spesial yang ditunggu-tunggu sejak tadi sudah sampai dan akan segera masuk kedalam Aula tersebut. Dengan berat hati Nayya menyimpan pertanyaan nya untuk Dokter Sinta, karena mereka sudah kembali duduk ditempatnya masing-masing.
MC mulai melakukan pembukaan acara dan kata sambutan untuk memulai acara seminar pagi ini.
"Akhirnya tiba di acara inti kita pagi ini, mari kita sambut seorang Dokter sekaligus Profesor muda, Rolanda Asean Arbarca Doctor of Medicine seorang Dokter Spesialis Bedah terhebat yang berasal dari Barcelona Spanyol, dan sekarang ia sedang berada di Jakarta Indonesia mari beri tapuk tangannya dengan meriah". ucap MC itu dengan lantang.
Nayya tersentak saat melihat laki-laki yang sudah begitu ia rindukan selama 3 bulan terakhir ini. Pandangan Nayya lurus kedepan, matanya tidak berkedip sedikitpun dari wajah tampan itu.
"Silahkan Dokter". ucap Mc itu lagi.
"Selamat pagi semuanya, senang bertemu dengan kalian semua disini. Terimakasih sudah menyambut kedatangan saya dengan antusias seperti ini". katanya sembari menundukkan sedikit kepalanya.
prok .. prok .. prok .. semua orang bertepuk tangan dengan sangat meriah, mereka semua merasa terpesona dengan penampilan yang Sean hari ini.
Cukup lama MC berbincang-bincang dengan Sean diatas panggung kehormatan itu, sampai akhir acara ada berapa pertanyaan lagi yang akan dijawab oleh Sean sebagai penutup acara seminar hari ini.
"Kita masih ada waktu 10 menit terakhir, barang kali masih ada mahasiswa yang ingin bertanya".
Ada seorang gadis muda yang cantik, salah satu mahasiswa kedokteran juga disana. Dengan berani dia mengangkat tangan nya untuk bertanya.
"Silahkan gadis yang dibelakang sudut kiri".
"Apa yang ingin Kamu tanyakan pada Prof. Roland"? tanya MC tersebut sembari melirik pada gadis itu.
"Hmm .. hmmm .. saya ingin bertanya sesuatu pada Profesor, apakah Dokter sudah punya kekasih"? tanya gadis itu pelan namun masih dapat didengar oleh seluruh tamu undangan yang ada di Aula itu.
Pertanyaan mahasiswa itu menjadi pertanyaan utama yang mewakili semua kaum wanita yang ikut serta dalam acara seminar hari ini. Keadaan Aula menjadi bising karena semua orang penasaran dengan jawaban yang akan diutarakan oleh Sean.
Termasuk Nayya, dirinya begitu tegang dan gugup. Sesaat jantungnya berdegup begitu kencang seakan ingin meledak detik ini juga. Nayya terlalu malu jika sampai Sean mengungkap jati dirinya didepan orang banyak hari ini. Dirinya akan mendadak terkenal sebab saat ini semua tv dan wartawan dari berbagai negara datang meliput dalam acara seminar ini.
"Tenang .. tenang semuanya .. mari kita dengar jawaban apa dari Prof Roland". ujar MC itu kembali.
Sean menatap semua orang yang hadir disana dengan senyuman manisnya, yang seketika membuat semua wanita dan para gadis meleleh.
"Baiklah dengan terpaksa saya akan mengakuinya disini". jawab Sean lalu berhenti sejenak.
"Wah semuanya deg-deg an nih Profesor". MC itu juga tidak sabar mendengar jawaban dari Sean.
Kemudian Sean mengangkat tangan kanan nya mengudara, lalu kemudian dia tampilkan jari kanan yang begitu kekar itu, sesaat kemudian semua orang dibuat shock saat melihat cincin berlian putih polos yang sudah tersemat dijari manisnya Sean.
"Hah? Wow". semuanya berteriak heboh.
"Ahhh .. patah hati kita semua Dok".
"Ternyata Dokter tampan itu sudah ada yang punya".
"Iya dia bahkan bukan punya kekasih lagi".
"Ho oh .. patah hati kita gaes .. ternyata Profesor itu sudah memiliki tunangan".
"Mungkin itu bukan sekedar cincin tunangan saja, tapi cincin nikah gaes bener gak"?
"Wajar sih kalau beliau udah nikah, toh siapa yang berani nolak lamaran nya Dokter setampan dan secerdas dia, apalagi karirnya juga bagus".
Begitulah bisik-bisik semua mahasiswa yang kursi mereka bersebelahan dengan kursinya Nayya.
Nayya tersentak, lalu mendongakkan kepalanya yang sejak tadi menunduk. Dia menatap lurus pada cincin indah yang sudah tersemat indah dijari Sean. Sontak membuat Nayya begitu shock, lalu dadanya terasa sesak dan sakit sekali. Nayya tidak berhenti menatap wajah Sean yang terlihat bahagia saat memamerkan jari tangannya itu.
Tanpa menunggu acara selesai, Nayya langsung berbalik pergi dan meninggalkan Aula itu tanpa berpamitan dengan para senior, Profesor dan juga para Guru besarnya. Sean menghela nafas beratnya, lalu menatap datar kepergian Nayya dari Aula itu dengan raut wajah yang sangat sulit diartikan.
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...