NovelToon NovelToon
Cinderella Abad 21

Cinderella Abad 21

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Romansa / Pembantu
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Anim_Goh

Ditindas dan dibully, itu tak berlaku untuk Cinderella satu ini. Namanya Lisa. Tinggal bersama ibu dan saudara tirinya, tak membuat Lisa menjadi lemah dan penakut. Berbanding terbalik dengan kisah hidup Cinderella di masa lalu, dia menjelma menjadi gadis bar-bar dan tak pernah takut melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh keluarga tirinya.

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anim_Goh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Yang Menarik

Richard menaikkan satu alisnya ke atas saat mendapati gelagat mencurigakan di diri Hanum. Dia menangkap sinyal tak biasa, seperti tak ingin dia mengetahui sesuatu.

"Ada apa denganmu, Hanum? Setiap kali aku menanyakan tentang Lisa, sikapmu terkesan mengulur waktu. Rahasia apa yang coba kau tutupi dariku?" tanya Richard penuh selidik. Nasibnya sedang berada di ujung tanduk, tapi wanita ini malah seperti sengaja tak mau bekerjasama. Siapa yang tidak kesal coba.

"R-rahasia?" Hanum membeo. Dia terus mer*mas tangan karena panik dan bingung harus menjawab apa. "A-aku tidak merahasiakan apapun darimu kok."

"Kalau tidak kenapa kau terlihat panik dan gugup?"

"A-aku tidak."

"Jangan berbohong. Aku bukan anak lima tahun yang bisa dengan mudah kau kelabui."

Richard menghela napas. "Jujurlah. Beritahu aku di mana tempat tinggal Lisa. Jangan mendesakku berbuat kejam agar kau mau membuka mulut."

"Aku sungguh tidak tahu di mana gadis itu tinggal, sayang. Kami orang asing."

"Jika aku tidak percaya, apa yang akan kau katakan?"

"Y-ya pokoknya aku dan Lisa tidak saling kenal sebelumnya. Titik."

Suara langkah kaki mengalihkan perhatian Richard. Jika biasanya dia langsung menunjukkan sikap ramah, kali ini tidak. Richard tetap berada di samping Hanum guna menunggu jawaban yang pasti.

"Yang Hanum katakan benar, Richard. Kami sama sekali tidak mengetahui di mana keberadaan Lisa. Saat itu kau sendiri yang mendesak agar Hanum membantu mencarikan pelayan secepatnya, kami mana sempat menyelidiki latar belakangnya. Jadi tolong kau jangan hanya menyalahkan Hanum saja. Dia hanya sekadar membantu," ucap Arina pasang badan membela putrinya. Setelah itu dia duduk di samping Richard. "Aku heran. Mengapa Tuan Lionel dan Nyonya Kinara begitu ingin bertemu dengan Lisa? Dia melakukan kesalahan atau bagaimana?"

Richard bungkam. Perkataan ibunya Hanum sedikit sulit untuk dibantah. Memang benar dialah yang mendesak Hanum agar mencarikan pelayan secepatnya. Kalau sudah begini maka habislah sudah. Nyonya Kinara pasti murka.

"Sudahlah, lebih baik kau bujuk mereka saja agar tidak mencari Lisa lagi. Tidak ada guna. Identitas saja gadis itu tidak punya. Bagaimana kita akan mencari?"

"Ibuku benar, sayang. Atau jika tidak begini saja. Kita sama-sama pergi mencari pelayan baru. Ya?" bujuk Hanum sambil mengguncang pelan tangan Richard. Dia takut sekali melihatnya marah seperti ini.

"Tidak perlu." Richard menepis tangan Hanum kemudian berdiri. "Jika ada kabar tentang Lisa tolong segera hubungi aku. Permisi."

Wajah Hanum pias saat Richard pergi begitu saja dari rumahnya. Dia lalu menatap ibunya sambil mengerucutkan bibir. "Apa yang harus kita lakukan sekarang, Bu? Richard marah padaku."

"Hanya begini kau sudah merengek seperti anak anjing kelaparan?"

Arina berdecih. "Kita tunggu saja. Richard pasti akan menghubungimu dan meminta maaf. Memangnya dia siapa sampai berani mengacuhkanmu."

"Kau yang paling mengerti aku, Bu. Aku mencintaimu,"

"Hah, basa basimu terlalu dipaksakan. Ikut Ibu ke kamar. Ada sesuatu yang ingin Ibu bahas."

"Baiklah."

Sementara itu Richard yang sedang kesal karena gagal menemukan keberadaan Lisa, dibuat heran oleh suara aneh yang berasal dari bagian belakang mobil. Khawatir ada binatang berbahaya, dia segera menepi di jalanan yang sedikit sepi. Setelah itu Richard mengambil kunci inggris yang tersimpan di bawah kursi. Jaga-jaga ada serangan.

Ceklek

Lisa yang sedang menggigil kedinginan, meringis menampilkan deretan giginya saat bagasi mobil dibuka. Dengan tubuhnya yang kecil, terseok-seok dia menyelinap keluar dari dalam gudang kemudian masuk ke mobil Tuan Richard. Untungnya orang ini tidak mengunci mobil, jadi dia bisa bersembunyi di sini sekarang.

"Lisa?" Terkaget-kaget Richard dibuat oleh pemandangan yang ada di depannya. Gadis yang sedang dia cari, bagaimana bisa berada di dalam mobilnya?

"Hehehe, kaget ya?"

"Kau ... bagaimana caramu bisa ada di sini?"

"Aku menyelinap tadi. Kebetulan mobil ini tidak dikunci. Jadi ya sudah aku masuk saja," jawab Lisa memaksakan diri untuk bicara banyak. Padahal dia sudah sangat lemas sekarang.

"Tapi .... "

Dering ponsel menghentikan perkataan Richard. Segera dia menjawabnya begitu tahu siapa yang menelpon. "Halo, Tuan?"

["Bagaimana? Apa kau berhasil menemukan Lisa?"]

Sebelum menjawab, Richard menatap seksama gadis kumuh yang sedang meringkuk di bagasi mobilnya. Tiba-tiba sebuah ide melintas di dalam kepala. Richard tersenyum.

"Belum, Tuan. Aku masih dalam perjalanan mencari orang itu. Anda jangan khawatir. Begitu ditemukan, saya akan langsung membawanya ke hadapan Anda," ucap Richard penuh maksud.

Tak ada sahutan dari dalam telepon. Yang terdengar hanya suara tarikan napas yang cukup berat. Lama Richard menunggu perintah apa yang akan diberikan oleh majikannya. Tak lupa juga dia terus memperhatikan Lisa yang seperti sedang mengigau.

["Segera bawa ke rumah kalau kau berhasil menemukan keberadaan Lisa. Aku benar-benar sangat gelisah memikirkan gadis itu. Seperti ada pertanda kalau Lisa sedang tidak baik-baik saja."]

"Baik, Tuan. Saya akan langsung mengabari Anda begitu ada kabar."

Panggilan berakhir. Richard lagi-lagi tersenyum sambil menatap layar ponselnya yang mulai menghitam. Setelah itu dia melihat ke kiri kanan, memastikan tidak ada yang melihat kalau di bagasi mobilnya ada seseorang yang sedang sangat dicari oleh keluarga Bellin.

"Lisa, kau sakit?"

Hanya anggukan kepala yang dilakukan Lisa saat merespon pertanyaan Tuan Richard. Tubuhnya sudah sangat tidak berdaya akibat demam tinggi yang tak kunjung turun. Kepalanya juga sangat sakit dan pandangannya sedikit mengabur.

"Kita pergi ke rumahku ya? Nanti kau bisa istirahat dulu sembari menunggu dokter datang memeriksamu. Aku tidak bisa membawamu pergi ke hadapan Tuan Lionel dengan keadaan seperti ini," ucap Richard penuh perhatian. Tangannya lalu tergerak menyentuh kening Lisa. Dahinya mengerut. "Panas sekali. Sejak kapan kau demam?"

"Semalam." Lirih Lisa menjawab. Ada perasaan hangat yang mengalir di dalam hati saat Tuan Richard tak ragu menyentuh keningnya. Lisa merasa dipedulikan.

"Sudah minum obat?"

Lisa menggeleng. Dia lalu memejamkan mata. Pusing.

"Kau bisa pindah ke kursi tengah tidak? Tidak enak kalau sampai ada yang melihat kau berbaring di sini. Atau mau aku yang menggendongmu?"

"Aku melompat saja."

Belum juga Richard merespon ucapan Lisa, dia sudah dibuat terperangah oleh tindakan gadis tersebut yang langsung melompat ke kursi tengah. Padahal sedang sakit, tapi masih bisa bergerak secepat itu. Apa karena tubuhnya yang kecil jadi terasa ringan? Hanya Tuhan dan gadis ini yang tahu.

"Mau ke rumah sakit tidak?" tanya Richard menawarkan saat mobil mulai membelah jalanan. Ekor matanya melirik ke kursi belakang lewat kaca spion. Gadis itu kembali meringkuk.

"Tidak usah, Tuan. Dan ... tolong jangan beritahu siapa pun kalau aku sedang bersamamu sekarang. Ada beberapa oknum yang harus ku hindari untuk saat ini." Lisa tak ingin kedua nenek sihir itu menemukan keberadaannya. Fisiknya sedang tidak mampu menahan kekejaman mereka.

"Termasuk Tuan Lionel dan Nyonya Kinara?"

"Terserah saja. Aku hanya ingin istirahat dengan tenang. Lihat sendirikan seperti apa kondisiku sekarang?"

Richard tersenyum miring. "Memangnya kau tidak takut aku akan berbuat jahat padamu?"

"Hidup yang telah ku jalani jauh lebih menakutkan lagi daripadamu. Bermimpilah bisa mengintimidasiku."

"Yakin sekali. Kalau tiba-tiba aku berubah jadi penjahat dan menjualmu bagaimana?" canda Richard merasa tergelitik dengan keberanian Lisa.

"Ya jual saja. Dapatkan uangnya kemudian bersenang-senanglah. Setelah itu kau tinggal menunggu bagaimana arwahku gentayangan dan mengganggumu seumur hidup."

"Hahahaha!"

(Apa ini yang membuat Tuan Lionel begitu tertarik pada Lisa? Apa adanya dan mudah merubah suasana hati orang lain. Hmmm, gadis yang menarik)

***

1
Osie
ini cerita ttg cinderella jaman now or cerita komedi ya..hampir kram perutnya nahan ketawa
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anim_Goh: hehe, siap kak
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anim_Goh: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Osie
lisa kapan normalnya sih/Facepalm//Facepalm/
Anim_Goh: wkwkwkwk, maafkan ya kak
total 1 replies
Osie
Richard nih ayam berbulu musang kali yaaa
Anim_Goh: sejenisnya kak 🤣🤣
total 1 replies
Murni Dewita
👣
Osie
cinderella jaman now..tapi dimataku lisa msh lah sgt lemah..sosok wanita tangguhnya blm kelihatan sama sekali
Anim_Goh: hehe, iya kak sabar ya. kita pelan2 dulu munculin karakternya
total 1 replies
Osie
aku mampir nih. udah baca bbrp bab n ekspektasiku lisa sosok wanita tangguh n g cengeng dan juga smart
Anim_Goh: wah, makasih banyak udah mau mampir ya kak
total 1 replies
Ita Xiaomi
Kocak😁
Anim_Goh: siap kak. hehe
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
Semangat berkarya kk.
Berkah&sukses selalu.
total 3 replies
Andi Jumriani Djufri
Supaya ceritax dilanjutkan
Anim_Goh: insyaallah up setiap hari kak
total 1 replies
Professor Ochanomizu
Inspiratif!
Channa Lotus
Saya mengikuti cerita ini dengan antusias, author jangan berhenti ya!
Anim_Goh: terima kasih banyak sudah berkenan membaca. ke depannya aku akan lebih bersemangat dan aktif lagi dalam membaharui novel ini 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!